Share

Chapter 29

Tangguh gelisah. Sudah  beberapa hari ini ia tidak bisa menghubungi Gerhana. Ponsel pacarnya itu selalu dalam keadaan tidak aktif. Selain itu keadaan ibunya juga tidak begitu baik. Ibunya seperti orang yang paranoid. Ketakutan terhadap sesuatu hal yang belum tentu terjadi. Sekarang ibunya selalu melarangnya keluar rumah kalau tidak hal yang benar-benar penting. Ibunya takut kalau ia diculik orang. Bagaimana ia tidak khawatir bukan? Halusinasi ibunya sudah sampai pada taraf yang tidak masuk akal. Ia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa. Untuk apa juga orang menculiknya?

"Lo kenapa sih, Guh? Dari tadi gue perhatiin lo bengong melulu. Tuh liat meja 15 mulai rusuh. Amankan dulu sana." Tepukan ringan Roy di bahunya, menyentakkan lamunannya. Astaga, bisa-bisanya ia melamun saat bertugas. 

"Siap, Bang." Ia bergegas menghampiri meja 15. Beberapa orang yang sudah hang over parah mulai saling baku hantam hanya karena hal sepele. Layaknya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status