Share

BAB IV

Penulis: Mas pur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Karena fakta nya Lucky sudah ada pacar bahkan sudah sangat akrab dengan nya. Dan Leni pun takut Susi akan kecewa terlalu dalam kepada Lucky. karena ini adalah pertama kali nya Susi mengenal lebih jauh tentang seorang laki-laki. Sudah barang tentu Leni sangat hawatir kepada teman nya itu, karena ia adalah satu-satu nya teman dekat Susi.

“Hei gembel ternyata kamu juga memiliki teman perempuan ya! " seru Robert yang baru saja masuk kantin setelah mendapat hukuman push up.

Lucky pun tidak bergeming sedikit pun dengan kata-kata Robert yang barusan ia katakan dan terus saja menyantap makanan nya dengan lahap. Merasa tidak di respon Robert pun mulai beralih mengganggu Helen.

“Hei cantik. Sejujur nya kamu itu tidak pantas satu meja dengan gembel seperti Lucky.

Lebih baik kau satu meja dengan ku.” Seru Robert menggoda.

“Hallo boy memang nya kamu itu siapa ?" berani-berani nya kamu menyuruh ku se enak jidat mu.”

Helen mulai geram dengan perbuatan Robert yang terus mengintimidasi siapa pun yang dia mau. Lagian Lucky adalah teman baik ku saat SD dahulu.

” Tiba-tiba tangan Helen di tarik oleh Lucky, dan secara reflek Helen hanya mampu mengikuti Lucky kemana ia akan membawa Helen pergi. Setelah agak jauh dari kantin. Lucky melepaskan pegangan tangan Helen.

“Helen kamu tidak perlu menanggapi serius kata-kata Robert barusan. Sebenar nya ia hanya ingin memamerkan kekayaan orang tua nya yang yang tidak seberapa.”

Sebenar nya mudah saja untuk Lucky mencari alasan menghindar dari Robert, karena Lucky adalah seorang yang suka kedamaian, ketenangan serta mecari teman sebanyak-banyak nya.

Kring-Kring-Kring bunyi lonceng sekolah terdengar se seluruh penjuru sekolah Trianggel menandakan jam istirahat telah selesai, dan semua perserta bergegas kembali ke kelompok kecil mereka masing-masing.

”Robert, Robert tunggu aku,” teriak gadis di belakang nya sambil berlari ke arah Robert. Ternyata tidak lain pemilik suara merdu itu adalah Leni. Robert pun memelankan langkah kaki nya dan bertanya.

“Ada apa ?" aku sangat tidak mood hari ini. jika ada pertanyaan cepat katakan. Kalau tidak aku akan segera pergi.”

Tanya Robert dengan ketus. Jika di ingat-ingat memang hari ini Robert mengalami banyak kesialan, dan biang kesialan nya itu setelah ia menabrak Lucky pagi tadi.

”Begini aku ingin meminta bantuan mu. untuk mendapatkan kontak w******p Heri yang tampan itu berasal dari kelompok hiu.”

Leni menjelaskan dengan detail tentang masalah nya kepada Robert, dan ia pun berharap Robert dapat membantu nya. Lalu Robert pun tersenyum penuh arti.

”Kalau aku memberikan kontak Whatsaapp Heri aku dapat apa dari mu ?” tanya Robert kepada Leni. Kamu dapat semua yang kamu mau. kecuali kehormatan ku.

Robert yang mendengar perkataan Leni pun terbelalak mata nya. Seolah- olah tidak percaya. "Benarkah apa yang kamu kata kan barusan Len ?” Perasaan Robert seperti sedang terbang melayang-layang di awan.

“Ya benar.  aku sudah memikir nya dan mantap tentang apapun yang akan kau lakukan pada ku. asal aku mendapat kontak Heri saat ini juga.

“Ok.ok. baik lah, kalau kau  memang ingin mendapatkan kontak Heri maka datang lah di taman Bugenfil nanti malam. Dan hanya kau sendiri yang datang. karena aku ingin berkencan dengan mu malam ini.”

Leni yang mendengar jawaban Robert pun segera meng iya kan saja apa yang di katakan oleh Robert tanpa memikirkan resiko dan kejadian apa yang akan menimpa nya nanti malam. Hal ini Leni lakukan demi teman nya Susi yang begitu tergila-gila kepada Lucky.Leni tidak ingin obesesi teman nya itu betepuk sebelah tangan. oleh karena itu sebagai teman baik nya Leni rela berususah payah mendapatkan kontak Heri.

“Kalau begitu sampai bertemu nanti malam Len,” seru Robert seraya berlalu meninggalkan Leni.

Akhir nya semua anggota  kelompok telah berkumpul kembali sesuai nama kelompok mereka masing-masing.

“Selamat siang adik-adik. Gimana kegiatan MOS hari ini ? menyenangkan bukan !" Seru kakak panitia.

“Seru kak !" jawab peserta MOS hampir serentak.

“Ok baik lah di sesi terakhir hari ini kita akan bermain games. Di dalam games ini, siapa yang menjawab dengan cepat dan tepat akan mendapat hadiah dari kakak panitia. Untuk menjawab pertanyaan kalian cukup menunjuk tangan dan apa bila ada dua atau lebih  yang menunjuk tangan, kakak panitia berhak memilih siapa yang menjawab duluan. Dan hadiah dari kakak panitia bersifat final dan mutlak. Kakak panitia itu menjelaskan secara detail d an rinci games yang akan di mainkan.

“Apakah kalian semua siap ?" teriak kakak panitia kepada para peserta MOS.

“Siap kak.” Suara itu tampak riuh dan antusias peserta pun kian membuncah.

“Baik lah pertanyaan pertama. Siapa nama presiden pertama Indonesia ?"

Banyak dari para peserta mulai menunjuk untuk memberi jawaban.Karena sesuai peraturan bermain. maka kakak panitia lah yang akan memilih peserta yang lebih dahulu menunjuk.

"Kamu. iya kamu."

Kakak panitia menunjuk gadis ber kacamata yang duduk di sudut.

”Perkenalkan nama saya Susi, Jawaban nya Ir Soekarno.”

"apakah benar adik-adik ?" tanya kakak panitia kepasa para peserta MOS lainnya.

"Benar kak." Jawaban mereka sampai menggema di berbagai sudut lapangan itu.

"Baik lah selanjut nya pertanyaan ke dua. Zona waktu di indonesia terbagi menjadi tiga sebutkan apa saja zona itu ?”

Kali ini tidak banyak peserta yang tunjuk tangan, karena mungkin pertanyaan ini sulit. Tetapi masih ada saja yang mencoba keberentungan nya atau memang dia tahu jawaban nya.

"Saya kak. Jawaban nya adalah Waktu Indonesia Barat. Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia bagian Timur."

Suara itu tidak lain dan tidak bukan berasal dari kelompok harimau. maka secara sponton kelompok harimau mencari sumber suara itu. dan ternyata Lucky lah sang pemilik suara cempreng bagai kaleng bekas di tendang.

"Yak benar, Silahkan maju."

Kegiatan MOS di hari pertama begitu ramai dan semangat dari para peserta pun tidak terbantahkan. Sampai-sampai wakil kesiswaan pun ikut berkomentar, bahwa MOS tahun ini benar benar berbeda dari tahun-tahun sebelum nya. Kegiatan di sekolah Trianggel hari ini begitu cepat berlalu sehingga jam pulang sekolah pun sebentar lagi akan tiba.

“ Perhatian Semua nya kepada seluruh peserta MOS dan panitia silahkan berkumpul ke lapangan sekolah sekarang juga.”

Ucap kakak panitia yang lain melalui pengeras suara. Tidak butuh waktu yang lama untuk para peserta MOS dan panitia untuk segera berkumpul aula karena pengeras suara yang ada di sekolah Trianggel cukup keras dan beberapa pengeras suara tersebar ke berbagai penjuru sekolah Trianggel.

Semua peserta dan panitia sudah berkumpul dan membentuk barisan yang rapi sesuai nama kelompok mereka tadi pagi. Apel siang pun segera di laksanakan untuk absen jumlah para peserta yang mengikuti MOS pertama ini.

Siapa tau ada beberapa siswa yang sengaja kabur dari sekolah karena merasa bosan dengan kegiatan MOS yang di lakukan hari ini.

"Ada yang belum menyerahkan absen anggota nya ?" teriak kakak panitia yang mengkordinir dari pengeras suara yang lebih kecil.

"Tidak", jawab ketua regu hampir secara bebarengan menjawab pertanyaan dari kakak panitia itu.

Bab terkait

  • Gembel Elit   BAB V

    “Assalamualaikum, Lucky pulang.”suara Lucky ketika membuka pintu rumah paman nya. Yah meskipun Lucky sadar bahwa di rumah paman nya siang hari tidak akan pernah ada orang selain dirinya. Paman dan bibi nya telah berangkat bekerja pagi-pagi sekali sebelum Lucky bangun tidur.Paman nya bekerja di sebuah perusahaan ternama. akan tetapi sangat di sayangkan bahwa paman nya bekerja hanya sebagai office boy. Sedangkan sang bibi bekerja di jasa pencucian baju atau istilah keren nya sekarang adalah Laundry.Lucky membuka tudung saji di meja tengah dan ia menghela napas.“Huh sayur ini lagi !” Seru nya lirih. Sayur asem memang merupakan sayuran yang tidak terlalu di sukai oleh Lucky.tetapi karena Lucky tidak memiliki banyak uang. maka apa yang tersaji di meja makan tetap di makan oleh nya.Tidak terasa nasi yang ada di piring Lucky sedikit demi sedkit telah dimakan nya.Di tempat lain. Leni masih

  • Gembel Elit   BAB VI

    Malam ini tepat bulan purnama penuh. Langit yang cerah dan bintang yang gemerlap menambah indah nya malam ini. Lucky benar-benar menikmati malam ini meskipun ia menikmati nya sendiri tanpa kekasih atau pun kedua orang tua nya. Ia tatap binatang yang paling besar itu dalam-dalam. "Tuhan, aku rindu sekali dengan kedua orang tua dan juga saudara laki-laki ku". bisik nya dalam hati. tidak terasa setetes air mata nya pun jatuh membasahi pipi namun segera di usap nya."Tidak, kau tidak boleh selemah ini Lucky. Kau harus lebih kuat." Lucky memberikan nasihat kepada diri nya sendiri. Jika di ingat-ingat ke belakang beberapa tahun yang lalu. Ingin rasa nya ia menolak dan protes. Bahkan mungkin akan menangis di depan kedua orangtua dan kakak nya. Agar di izinkan ikut besama mereka.Namun apa daya nasi telah menjadi bubur. Dan kini ia telah terbiasa menjadi kuat dengan segala upaya dan kerja keras nya selama ini. Mungkin kedua orangtua nya ber

  • Gembel Elit   BAB VII

    Lucky pun hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun. Dan kejadian ini sudah barang tentu akan membekas dan terus teringat di dalam memory kepala nya."Karena kau tampan.Dan dia tidak mampu mengganti rugi apa yang kuminta. baik lah aku ikut dengan mu." Gadis itu pun berlalu men inggalkan Lucky seorang diri tanpa mengatkan sepatah kata pun untuk nya.Kini Robert di kelilingi dua orang bidadari yang cantik jelita. Secara mental ia pun menjadi lebih PD dan terlihat gagah sekali. Sementara itu Lucky pun segera beranjak dari tempat itu. Ia beruntung sekali telah di selamatkan oleh Robert.Yah meskipun sebelum nya ia harus di ejek dan buly sedemikian rupa oleh Robert. Sulit di bayangkan oleh Lucky jika andai saja Robert tidak datang di tempat itu. jajan nya akan ludes seketika. Lucky pun tidak ingin mengambil pusing apa yang telah dilakukan Robert kepada nya namun tetap saja tidak mampu ia lakukan.Di taman Bugenfil, Robet tampak begitu bahagia

  • Gembel Elit   BAB VIII

    Sejak dari MOS pertama di sekolah Trianggel, ada beberaapa no telepon tidak di kenal iseng mengerjai Lucky. ada yang hanya sekedar iseng cumi, atau mengirim pesan singkat untuk mengajak berkenalan dengan Lucky. Karena sikap dingin dan cuek nya Lucky terhadap wanita ia pun tidak begitu merespon nya.Sampai-sampai suatu hari Lucky benar-benar mematikan telepon genggam nya hanya untuk menghindari teror yang terus menguntit seperti hantu mati penasaran."Sebenar nya ini nomor siapa sih ? dari malam tadi sibuk menelpon. Tapi ketika di angkat malah dimatikan". Gumam nya lirih."Hhhmmmzzz atau di sekolah Trianggel ada yang diam-diam ngefans sama aku." fFikiran Lucky mulai terbang kemana -mana membayangkan ia di kelilingi wanita cantik,bohay dan kaya raya.Lucky pun tersenyum-senyum sendiri entah apa wanita seperti apa yang ia lamunkan nya. Ternyata di balik sikap dingin nya itu. Lucky masih juga memiliki nafsu kepada wanita. Hal ini terbuksi saat ini. Saat ia me

  • Gembel Elit   BAB IX

    "Heni!" Teriak Leni dari kejauhan di lingkungan sekolah Trianggel pagi itu. Heni yang merasa nama nya di panggil pun segera menoleh ke sumber suara. Dengan sedikit berlari Leni pun mendekati Heni yang sudah menghentikan langkah nya. "Ada apa ?" tanya Heni kepada Leni detik itu juga. "Mana kontak nya Lucky ?" Leni malah berbalik bertanya tentang nomor Wh*tsapp yang pernah Heni janjikan tempo hari. Sudah barang tentu Heni juga masih ingat dengan janji nya itu. bahkan ia sengaja menantikan hari ini tiba. karena dengan begitu ia tidak perlu bersusah pasah untuk mendapatkan kontak Heri dengan tangan nya sendiri dan tidak perlu menghadapi Robert yang tingkat mesum nya sudah melewati batas. "Sesuai perjanjian tempo hari kan ?" tanya Heni lagi. "Iya aku sudah mendapat kontak Heri untuk mu. dan aku harap kamu tidak berbohong kepada ku." Leni mencoba mengintimidasi Heni secara verbal. "Tenang saja. aku tidak akan pernah berbohong kepada mu. Lagian

  • Gembel Elit   BAB X

    Pagi ini tampak cerah sekali, mentari telah terbit di ufuk timur dengan sinar nya yang hangat siap menyambut pagi ini. Sementara itu Lucky juga sedang bersiap-siap berangkat sekolah. Ini adalah hari kedua bagi nya untuk mengikuti MOS yang di adakan oleh pihak sekolah Trianggel. Lucky adalah seorang siswa yang cukup pendiam dan hanya berbicara seperlu nya saja jika memang ada yang ingin di katakan nya. Sehingga ia tampak terlihat seperti seseorang yang dingin dan kaku jika di lihat sekilas. Wajah nya yang hitam manis, membuat ia banyak di kagumi beberapa orang teman wanita di sekolah, tetapi sikap nya yang sedikit pendiam dan cuek membuat para wanita yang ingin mendekati nya berpikir dua kali. Setelah semua perlengkapan yang di perlukan Lukcy sudah lengkap, Lukcy pun segera berangkat dan berpamitan kepada paman Didit dan bibi Reni.“Lucky berangkat om!” Seru nya kepada paman Didit yang sedang menyeduh kopi di teras samping. Tidak lupa pula

  • Gembel Elit   BAB I

    Suasana di sekolah itu tampak sudah ramai sekali. Terlihat sesosok anak laki-laki berjalan dengan gontai menuju gerbang sekolah. Pakaian nya yang nampak kusut, dan sepatu nya yang sudah mulai menganga seperti mulut buaya menandakan bahwa ia bukan lah dari keluarga orang kaya atau mampu.Bruk. Tiba-tiba lelaki itu terjatuh ke tanah karena tidak sengaja di tabrak oleh seseorang dari belakang. "Eh kamu punya mata gak sih. Aku lagi buru-buru nih. Kamu berjalan santai banget."Oh ya lelaki yang menabrak anak itu bernama Robert. Anak sulung dari salah satu pengusaha konglomerat di kota Trianggel.Dengan pakaian yang di masukkan ke dalam, wangi dan rapi dan sudah pasti ia adalah anak dari keluarga kaya.Lucky berkata di dalam hati, "Ini anak bukan nya minta maaf malah menyalahkan ku.""hhhhh," hela napas Lucky lirih."Heh, Kamu punya kuping gak sih? Aku itu lagi bicara sama kamu," kata Robert kepada Lucky.Karena

  • Gembel Elit   BAB II

    "Hah, aku satu kelompok dengan anak dekil,miskin dan kumal ini," seru Robert Kaget dan sedikit shock. Ketika ia sadar bahwa Lucky adalah teman satu regu nya."Ya ampun, mimpi apa kamu semalam bert?" tanya Rere kepada Robert yang masih sedkit kesal.""Hemz entah lah Re, aku juga tidak tau, ini adalah mimpi buruk untuk ku." jawab Robert dengan nada lesu.Ingin rasa nya ia pulang saja dan tidak mengikuti MOS ini. Tapi jika ia pulang maka kesempatan untuk berkencan dengan beberapa cewek di SMA Trianggel akan semakin sulit untuk di wujudkan nya. Dan akhir nya dia pun menerima keputusan ketua panitia.Akhir nya kelompok kecil pun sudah selesai dibentuk. Dan siswa/siswi pun sudah menempati kelompok nya masing-masing."Dekil, kamu ganti kelompok aja sana," sergah Robert yang sejak dari tadi merasa gusar dengan keberadaan Lucky."Huh.aku," Lucky menunjuk diri nya sendiri."Kenapa tidak kamu saja yang ganti kelompok lain. Lagian aku juga

Bab terbaru

  • Gembel Elit   BAB X

    Pagi ini tampak cerah sekali, mentari telah terbit di ufuk timur dengan sinar nya yang hangat siap menyambut pagi ini. Sementara itu Lucky juga sedang bersiap-siap berangkat sekolah. Ini adalah hari kedua bagi nya untuk mengikuti MOS yang di adakan oleh pihak sekolah Trianggel. Lucky adalah seorang siswa yang cukup pendiam dan hanya berbicara seperlu nya saja jika memang ada yang ingin di katakan nya. Sehingga ia tampak terlihat seperti seseorang yang dingin dan kaku jika di lihat sekilas. Wajah nya yang hitam manis, membuat ia banyak di kagumi beberapa orang teman wanita di sekolah, tetapi sikap nya yang sedikit pendiam dan cuek membuat para wanita yang ingin mendekati nya berpikir dua kali. Setelah semua perlengkapan yang di perlukan Lukcy sudah lengkap, Lukcy pun segera berangkat dan berpamitan kepada paman Didit dan bibi Reni.“Lucky berangkat om!” Seru nya kepada paman Didit yang sedang menyeduh kopi di teras samping. Tidak lupa pula

  • Gembel Elit   BAB IX

    "Heni!" Teriak Leni dari kejauhan di lingkungan sekolah Trianggel pagi itu. Heni yang merasa nama nya di panggil pun segera menoleh ke sumber suara. Dengan sedikit berlari Leni pun mendekati Heni yang sudah menghentikan langkah nya. "Ada apa ?" tanya Heni kepada Leni detik itu juga. "Mana kontak nya Lucky ?" Leni malah berbalik bertanya tentang nomor Wh*tsapp yang pernah Heni janjikan tempo hari. Sudah barang tentu Heni juga masih ingat dengan janji nya itu. bahkan ia sengaja menantikan hari ini tiba. karena dengan begitu ia tidak perlu bersusah pasah untuk mendapatkan kontak Heri dengan tangan nya sendiri dan tidak perlu menghadapi Robert yang tingkat mesum nya sudah melewati batas. "Sesuai perjanjian tempo hari kan ?" tanya Heni lagi. "Iya aku sudah mendapat kontak Heri untuk mu. dan aku harap kamu tidak berbohong kepada ku." Leni mencoba mengintimidasi Heni secara verbal. "Tenang saja. aku tidak akan pernah berbohong kepada mu. Lagian

  • Gembel Elit   BAB VIII

    Sejak dari MOS pertama di sekolah Trianggel, ada beberaapa no telepon tidak di kenal iseng mengerjai Lucky. ada yang hanya sekedar iseng cumi, atau mengirim pesan singkat untuk mengajak berkenalan dengan Lucky. Karena sikap dingin dan cuek nya Lucky terhadap wanita ia pun tidak begitu merespon nya.Sampai-sampai suatu hari Lucky benar-benar mematikan telepon genggam nya hanya untuk menghindari teror yang terus menguntit seperti hantu mati penasaran."Sebenar nya ini nomor siapa sih ? dari malam tadi sibuk menelpon. Tapi ketika di angkat malah dimatikan". Gumam nya lirih."Hhhmmmzzz atau di sekolah Trianggel ada yang diam-diam ngefans sama aku." fFikiran Lucky mulai terbang kemana -mana membayangkan ia di kelilingi wanita cantik,bohay dan kaya raya.Lucky pun tersenyum-senyum sendiri entah apa wanita seperti apa yang ia lamunkan nya. Ternyata di balik sikap dingin nya itu. Lucky masih juga memiliki nafsu kepada wanita. Hal ini terbuksi saat ini. Saat ia me

  • Gembel Elit   BAB VII

    Lucky pun hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun. Dan kejadian ini sudah barang tentu akan membekas dan terus teringat di dalam memory kepala nya."Karena kau tampan.Dan dia tidak mampu mengganti rugi apa yang kuminta. baik lah aku ikut dengan mu." Gadis itu pun berlalu men inggalkan Lucky seorang diri tanpa mengatkan sepatah kata pun untuk nya.Kini Robert di kelilingi dua orang bidadari yang cantik jelita. Secara mental ia pun menjadi lebih PD dan terlihat gagah sekali. Sementara itu Lucky pun segera beranjak dari tempat itu. Ia beruntung sekali telah di selamatkan oleh Robert.Yah meskipun sebelum nya ia harus di ejek dan buly sedemikian rupa oleh Robert. Sulit di bayangkan oleh Lucky jika andai saja Robert tidak datang di tempat itu. jajan nya akan ludes seketika. Lucky pun tidak ingin mengambil pusing apa yang telah dilakukan Robert kepada nya namun tetap saja tidak mampu ia lakukan.Di taman Bugenfil, Robet tampak begitu bahagia

  • Gembel Elit   BAB VI

    Malam ini tepat bulan purnama penuh. Langit yang cerah dan bintang yang gemerlap menambah indah nya malam ini. Lucky benar-benar menikmati malam ini meskipun ia menikmati nya sendiri tanpa kekasih atau pun kedua orang tua nya. Ia tatap binatang yang paling besar itu dalam-dalam. "Tuhan, aku rindu sekali dengan kedua orang tua dan juga saudara laki-laki ku". bisik nya dalam hati. tidak terasa setetes air mata nya pun jatuh membasahi pipi namun segera di usap nya."Tidak, kau tidak boleh selemah ini Lucky. Kau harus lebih kuat." Lucky memberikan nasihat kepada diri nya sendiri. Jika di ingat-ingat ke belakang beberapa tahun yang lalu. Ingin rasa nya ia menolak dan protes. Bahkan mungkin akan menangis di depan kedua orangtua dan kakak nya. Agar di izinkan ikut besama mereka.Namun apa daya nasi telah menjadi bubur. Dan kini ia telah terbiasa menjadi kuat dengan segala upaya dan kerja keras nya selama ini. Mungkin kedua orangtua nya ber

  • Gembel Elit   BAB V

    “Assalamualaikum, Lucky pulang.”suara Lucky ketika membuka pintu rumah paman nya. Yah meskipun Lucky sadar bahwa di rumah paman nya siang hari tidak akan pernah ada orang selain dirinya. Paman dan bibi nya telah berangkat bekerja pagi-pagi sekali sebelum Lucky bangun tidur.Paman nya bekerja di sebuah perusahaan ternama. akan tetapi sangat di sayangkan bahwa paman nya bekerja hanya sebagai office boy. Sedangkan sang bibi bekerja di jasa pencucian baju atau istilah keren nya sekarang adalah Laundry.Lucky membuka tudung saji di meja tengah dan ia menghela napas.“Huh sayur ini lagi !” Seru nya lirih. Sayur asem memang merupakan sayuran yang tidak terlalu di sukai oleh Lucky.tetapi karena Lucky tidak memiliki banyak uang. maka apa yang tersaji di meja makan tetap di makan oleh nya.Tidak terasa nasi yang ada di piring Lucky sedikit demi sedkit telah dimakan nya.Di tempat lain. Leni masih

  • Gembel Elit   BAB IV

    Karena fakta nya Lucky sudah ada pacar bahkan sudah sangat akrab dengan nya. Dan Leni pun takut Susi akan kecewa terlalu dalam kepada Lucky. karena ini adalah pertama kali nya Susi mengenal lebih jauh tentang seorang laki-laki. Sudah barang tentu Leni sangat hawatir kepada teman nya itu, karena ia adalah satu-satu nya teman dekat Susi.“Hei gembel ternyata kamu juga memiliki teman perempuan ya! " seru Robert yang baru saja masuk kantin setelah mendapat hukuman push up.Lucky pun tidak bergeming sedikit pun dengan kata-kata Robert yang barusan ia katakan dan terus saja menyantap makanan nya dengan lahap. Merasa tidak di respon Robert pun mulai beralih mengganggu Helen.“Hei cantik. Sejujur nya kamu itu tidak pantas satu meja dengan gembel seperti Lucky. Lebih baik kau satu meja dengan ku.” Seru Robert menggoda.“Hallo boy memang nya kamu itu siapa ?" berani-berani nya kamu menyuruh ku se enak jidat mu.”H

  • Gembel Elit   BAB III

    "Baik lah. Tunggu saja pembalasan ku Lucky! Semua ini karena ulah mu.”Setelah beberapa saat ia termenung sendiri. Akhir nya Robert pun memiliki ide licik untuk mempermalukan Lucky di depan para siswa-siswi MOS.”Hei Robert. Kenapa kamu senyum-senyum sendiri ?”Tiba-tiba suara itu mengagetkan Robert yang sedang membayangkan ide licik nya.”eh kak Tiara. tidak ada apa-apa kok kak.” Senyum Robert penuh arti yang hanya ia sendiri mengetahui arti dari senyum nya itu.Sementara itu di kantin. Lukcy sedang di perhatikan beberapa insan cantik nan rupawan. Akan tetapi Lucky tidak menyadari bahwa ia sedang di perhatikan dan sedang asik melahap makan siang dengan beberapa teman nya.“Len. Coba liat deh. cowok itu manis ya?”Leni membuka obrolan bersama teman nya. Yang tidak lain adalah Susi.”Yang mana sih ?” Leni melihat ke kiri dan kekanan tapi tidak juga menemukan

  • Gembel Elit   BAB II

    "Hah, aku satu kelompok dengan anak dekil,miskin dan kumal ini," seru Robert Kaget dan sedikit shock. Ketika ia sadar bahwa Lucky adalah teman satu regu nya."Ya ampun, mimpi apa kamu semalam bert?" tanya Rere kepada Robert yang masih sedkit kesal.""Hemz entah lah Re, aku juga tidak tau, ini adalah mimpi buruk untuk ku." jawab Robert dengan nada lesu.Ingin rasa nya ia pulang saja dan tidak mengikuti MOS ini. Tapi jika ia pulang maka kesempatan untuk berkencan dengan beberapa cewek di SMA Trianggel akan semakin sulit untuk di wujudkan nya. Dan akhir nya dia pun menerima keputusan ketua panitia.Akhir nya kelompok kecil pun sudah selesai dibentuk. Dan siswa/siswi pun sudah menempati kelompok nya masing-masing."Dekil, kamu ganti kelompok aja sana," sergah Robert yang sejak dari tadi merasa gusar dengan keberadaan Lucky."Huh.aku," Lucky menunjuk diri nya sendiri."Kenapa tidak kamu saja yang ganti kelompok lain. Lagian aku juga

DMCA.com Protection Status