Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 398.Rahasia Suku Ular

Share

398.Rahasia Suku Ular

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-14 06:44:48

Bara Sena dan Gandi Wiratama yang mendengar cerita dari Rawis nampak saling berpandangan seolah sama-sama memiliki ide yang datang begitu saja.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Bara melalui telepati.

"Kau sendiri tengah memikirkan apa?" Gandi bertanya balik.

"Sepertinya kita satu pemikiran. Aku akan memanfaatkan ketidakadilan yang Ras Binatang Iblis ini rasakan untuk menyerang kekuasaan Mayadwipa." kata Bara. Gandi tersenyum dan mengacungkan jempol tanda setuju.

Rawis masih menunduk setelah menceritakan semua hal yang dia ketahui mengenai Ratu Iblis Mayadwipa. Bara mengulurkan tangannya di depan wajah pria cebol tersebut. Hal itu tentu saja membuat Rawis terkejut dan menatap kearang sang pemuda.

"Apa maksudnya Tuan?" tanyanya. Bara tersenyum.

"Aku akan membantumu dan juga mereka semua yang berasal dari Ras Binatang Iblis untuk mendapatkan kembali kebebasannya. Sudah waktunya kalian terbebas dari belenggu yang Mayadwipa lakukan selama ribuan tahun. Dengan bantuan dari kami, kalian bisa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   399.Ayah Yang Jahil

    Sementara itu, di Kerajaan Probo Lintang...Batara Geni menatap putrinya Sukma Geni yang terlihat gelisah. Wanita cantik itu nampak mondar mandir di depan ayahnya yang duduk di singgasananya."Kau tak perlu mencemaskan mereka. Mungkin saja saat ini mereka tengah berlibur sambil menyusun rencana untuk mengalahkan dirimu," kata Batara Geni.Sukma Geni pun menghentikan langkahnya dan kembali menghadap sang ayah. Wajahnya masih terlihat gelisah dan tidak suka dengan ucapan ayahnya tersebut."Tapi kenapa mereka tidak mengabari lebih dulu kemana mereka akan pergi? Bukankah pertarungan terakhir akan diadakan sebentar lagi?" tanyanya kemudian. Batara Geni tersenyum kecil."Aku sudah memberi waktu untuk mereka. Pertarungan terakhir bisa kembali diadakan setelah mereka pulang. Kau tahu sendiri keadaan Bara Sena bukan? Melihat dirinya dalam keadaan seperti itu, sudah pasti Gandi tidak akan tinggal diam. Karena bagaimana pun, Bara adalah rekannya saat bertarung melawanmu nanti." kata Batara Geni.

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Geger Kahyangan   400.Dua Puluh Kursi

    Batara Geni terdiam beberapa saat setelah mendengar ucapan dari kedua istrinya. Dia berjalan sambil mengelus-elus dagunya yang hanya ditumbuhi beberapa helai rambut. Sukma Geni yang sejak awal diam karena kedua ibunya tengah berbicara pun akhirnya tidak bisa menahan diri untuk bertanya."Memangnya apa yang ingin ayah lakukan pada orang tua Bara dan Gandi?" tanyanya."Sukma, sejak lahir Gandi belum pernah melihat sosok kedua orang tuanya. Karena sekarang dia bisa mencapai tahap seperti sekarang ini dan dia juga menantu dari Batara Geni, itu sebabnya ayahmu ingin memberinya hadiah dengan mempertemukan Gandi dan kedua orang tuanya. Tapi mungkin Gandi tak bisa bertemu dengan ayahnya, karena aku tak bisa menemukan jiwanya di Dunia Kematian. Dan tidak ada catatan mengenai dirinya sama sekali." kata Dewi Iyana ibunya.Sukma Geni mengangguk-anggukkan kepalanya."Jadi begitu ya...Kalau dengan Bara Sena?" tanya Sukma Geni lagi."Dia pun sama. Sejak lahir dia tak pernah melihat ibunya. Batara Ge

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Geger Kahyangan   401.Batu Emas

    Bara Sena, Gandi Wiratama dan Rawis berhenti melangkah di depan sebuah batu besar yang berwarna kuning keemasan. Bara segera mengeluarkan peta yang dimilikinya untuk mencocokkan."Benar ini tempatnya...Rawis, apa kau yakin di bawahnya ada harta karun?" tanya Bara setelah melihat ke peta dan tempatnya sangat cocok di dalam peta dengan batu tersebut. Hanya saja, di dalam peta, gambar tersebut merupakan sebuah benda berwujud pisau panjang. Bara yakin, pisau panjang itu bukanlah benda yang biasa. Namun merupakan harta langka."Seharusnya ada Tuan. Tapi, batu ini memiliki penjaga yang sangat kuat. Saat seseorang berniat menggesernya, penjaga itu akan keluar dan mengamuk..." kata Rawis."Penjaga? Makhluk apa yang menjaga batu raksasa ini?" tanya Gandi."Itu...Itu adalah Kalajengking Emas...Dia binatang Iblis dengan Ranah Alam Cakrawala. Namun tingkat kekuatannya hampir sama dengan Ranah Alam Dewa." kata Rawis."Apa katamu? Ranah yang hampir sama dengan alam dewa? Tapi kenapa Mayadwipa membi

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Geger Kahyangan   402.Kalajengking Emas

    Gandi mengerahkan kekuatan luar miliknya untuk mengangkat batu raksasa tersebut. Dia sengaja melakukan itu untuk menguji seberapa berat Batu yang besarnya hampir satu rumah tersebut."Berat sekali..." batinnya.Bara Sena yang berada di belakangnya menatap batu emas yang secara perlahan mulai terangkat. "Kau sangat kuat dalam hal ini. Gunakan sisik naga milikmu untuk menambah kekuatan dan memudahkanmu," kata Bara memberi saran."Berisik! Ini masih sepel untuk mengerahkan sisik naga..." sahut Gandi dengan wajah yang sudah mulai memerah setelah mengerahkan kekuatan luarnya."Huh, aku sudah memberi saran kau malah cari susahnya. Terserah kau saja," kata Bara lalu dia pun duduk di atas tanah berumput. Gandi kembali mengerahkan kekuatannya. Kali ini dia mengerahkan tenaga dalam miliknya untuk menambah kekuatan luarnya. Dan batu tersebut pun mulai terangkat lebih tinggi.Gandi menatap ke bagian bawah batu yang ternyata memiliki rongga seperti sumur besar yang sangat dalam."Hei Dewa mesum!

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Geger Kahyangan   403.Kalajengking Emas(2)

    Terdengar suara bergemuruh dari ketiga goa tersebut. Guo Jiu segera menggunakan tameng miliknya untuk bertahan dari serangan yang bisa datang kapan saja. Bara dan Gandi pun tak tinggal diam saja.Dan benar saja, tak lama kemudian muncul tiga sosok pria berwujud aneh. Mereka memiliki tubuh yang dilapisi perisai emas dengan wajah yang menyeramkan. Ada enam tangan yang mereka miliki dan masing-masing tangan membawa Pedang besar. Dan yang paling memancing perhatian adalah ekor panjang pada ketiga makhluk tersebut. Di bagian ujung ekornya menyala sengat kalajengking berbentuk Belati emas."Inikah Binatang Iblis Kalajengking Emas itu?" tanya Bara."Sepertinya begitu. Ini wujud setengahnya. Mungkin mereka juga bisa menjadi manusia seperti Rawis. Tapi, entah mengapa aku merasa, ketiga makhluk ini memiliki inti Jiwa yang samar-samar." kata Gandi."Inti Jiwa yang samar-samar? Apakah maksudmu mereka adalah boneka!?" tanya Bara.Gandi tak menyahut dan diam beberapa saat sambil menatap ketiga soso

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Geger Kahyangan   404.Kabut Darah Langit

    Gandi menoleh kearah Bara Sena yang baru saja menghindar dari serangan ekor Kalajengking Emas tersebut. Melihat lantai batu yang keras berubah menjadi seperti lelehan besi membuat Raja Naga Air itu terkejut."Ujung ekor makhluk ini berbahaya! Kita harus hati-hati!" serunya."Untung saja aku tidak terkena serangannya...Itu hampir saja," sahut Bara.Kalajengking Emas yang menjadi lawan Gandi telah sepenuhnya kalah setelah menerima hantaman Pukulan Kilat Neraka. Tubuhnya tercerai berai menjadi beberapa potongan. Sementara, lawan Bara masih tersegel oleh kekuatan es dan hanya menyisakan ekornya saja yang selamat.Guo Jiu sendiri masih sibuk dalam pertarungan melawan Kalajengking tersebut. Berulangkali dia menyerang namun serangannya selalu berhasil ditangkis oleh makhluk itu. Bara dan Gandi sama-sama menatap keaerah boneka Iblis tersebut menyaksikan pertarungan yang dia lakukan."Apakah kita perlu membantunya?" tanya Gandi."Biarkan dia melakukannya sendiri. Dia masih belum menyesuaikan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Geger Kahyangan   405.Tiga Goa

    Ganda, Bara dan Guo Jiu sama-sama memeriksa tubuh dari Kalajengking Emas yang masih utuh. Hal itu karena makhluk tersebut tersegel oleh kekuatan es milik Bara Sena. Sedangkan dua makhluk yang lain telah hancur oleh Gandi dan Guo Jiu."Belati emas di ujung ekornya adalah senjata yang paling berbahaya. Selain beracun dia juga mampu membuat lunak apa pun yang terkena sambaran nya..." kata Bara."Jika ini adalah boneka, maka Kalajengking yang asli jauh lebih menyusahkan..." sahut Gandi."Ada tiga goa. Pasti akan ada jebakan di dalam sana. Bagaimana menurutmu? Apakah kita akan masuk di lubang yang sama atau kita akan berbagi lubang?" tanya Bara sambil nyengir. Gandi yang merasa aneh dengan pertanyaan itu menatap sang Pendekar Golok Iblis."Kau bertanya tapi arahnya kesana." ucap Gandi sambil menggelengkan kepala. Bara tertawa kecil."Arahnya kemana memangnya? Kau juga langsung menangkap arah bicaraku bukan? Hahaha!" sahut Bara menbuat Gandi mendengus kesal."Sudah bicaranya. Sekarang, kita

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17
  • Geger Kahyangan   406.Tubuh Inti

    Dari dalam lingkaran biru raksasa tersebut muncul kepala seekor Naga raksasa yang besarnya tak kalah dari Kalajengking Emas. Gandi mendarat di atas kepala Naga yang belum sepenuhnya keluar tersebut."Mengundang Naga dengan mudahnya! Siapa kau sebenarnya!?" teriak Kalajengking Emas.Gandi tersenyum sinis sambil setengah berlutut diatas kepala Naga tersebut."Dia belum menyadari bahwa Naga ini bukan Naga asli dan hanya bentuk dari kekuatan air yang berhasil aku padatkan menjadi Naga raksasa. Meski bukan Naga asli, aku yakin makhluk itu akan kelabakan menghadapinya. Jadi mari kita lihat, bagaimana naga buatan milikku ini menghajar nya hahaha!" batin Gandi sambil memegangi Tanduk Naga tersebut.Raungan keras dari sang Naga menggetarkan tempat tersebut dan membuat ciut nyali Kalajengking Emas. Meski begitu, dia tak memiliki jalan untuk mundur sehingga terpaksa dia harus menghadapi Naga tersebut dengan sekuat tenaga yang dia miliki. Karena tangan kanannya hancur, Kalajengking Emas itu pun p

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   500.Dua Penjaga

    Gandi dan Dara mengikuti sosok roh senjata bernama Banyu Biru tersebut masuk ke dalam ruangan yang sangat luas. Bagi Dara Purbavati, itu adalah sebuah tempat yang penuh dengan kenangan saat dirinya masih bersama Empu Jagat Martapura. Namun bagi Gandi, ruangan dengan nuansa keemasan itu sangatlah luar biasa megah. Di dalam ruangan tersebut ada sepuluh pilar raksasa berjajar rapi dengan posisi lima di kanan dan lima di kiri dengan permadani hijau di tengah nya membentang sejauh puluhan tombak. Sepuluh pilar raksasa tersebut menopang bangunan raksasa yang merupakan ruangan inti dari Istana Abadi. Jika mengukur luas istana tersebut, bisa dikatakan sepuluh kali lebih besar dari keraton Kerajaan Naga Air milik Gandi. Dari kejauhan saja singgasana Empu Jagat tidak begitu terlihat. Selain karena jarak yang cukup jauh, juga ada semacam perisai menghalangi pandangan mata Gandi ke arah Singgasana yang berada di atas lantai istana dengan puluhan anak tangga tersebut."Luar biasa sekali...Pilar-p

  • Geger Kahyangan   499.Tombak Banyu Biru

    Gandi melayang mendekati Pragasena dan tiga roh senjata yang menanti dirinya. Mereka berempat tersenyum melihat Raja Naga Air yang menenteng Pedang Naga Langit di tangan kanannya."Kau sungguh benar-benar berhasil mengalahkan kakak Sarasvati...!? Kau mengerikan anak muda!" seru Bolo Satrio begitu takjub melihat keberhasilan Gandi membawa Pedang Naga Langit di tangannya. Padahal sebelumnya dia merasa tak yakin pemuda itu bisa kembali hidup-hidup setelah bertemu Sarasvati, roh pedang Naga Langit yang dia kenal sebagai wanita yang begitu dingin dan kejam tanpa ampun. Kusumadewi, Dara Purbavati dan Pragasena sama-sama tersenyum dan menatap kearah Gandi. Ketiganya seolah mengisyaratkan bahwa mereka ingin mendengar cerita dari Gandi tentang bagaimana cara dia mengalahkan Sarasvati yang memiliki temperamen paling buruk di antara keenam senjata dewa ciptaan Empu Jagat Martapura selain Pedang Tak Berwujud.Dan Raja Naga Air itu pun memahami apa yang para roh senjata itu inginkan. Singkat ceri

  • Geger Kahyangan   498.Kaisar Naga Langit

    Gandi memejamkan kedua matanya dan membiarkan Ki Ageng Samudra Biru mengambil alih tubuhnya. Saat itu juga, aura yang keluar dari tubuh Raja Naga Air itu berubah menjadi lebih kuat hingga berkali-kali lipat. Naga Langit yang merupakan Kaisar Long Yun menatap kearah Gandi dengan matanya yang menyala biru terang."Aura ini terasa sangat tak asing...Apakah itu kau, Biru?" tanyanya dengan suara yang besar padahal dia adalah Naga wanita. Gandi yang ada di dalam alam jiwa pun menjadi membayangkan seperti apa rupa dari wanita Naga tersebut. Tubuh Gandi yang saat itu dikuasai Ki Ageng Samudra Biru menyeringai kecil. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura Naga dengan ukuran yang luar biasa besar. Hampir lima kali lipat dari besarnya Naga Langit yang saat ini baru keluar separuhnya saja dari retakan ruang. Gandi pun berdiri di atas kepala naga raksasa tersebut sambil menatap Naga Langit dengan matanya yang juga menyala biru."Akhirnya kau menyadarinya. Lama tak jumpa, Long Yun," sahut Gandi. Ked

  • Geger Kahyangan   497.Roh Kaisar Naga

    Kepala Naga berukuran sangat besar itu keluar dari retakan ruang yang semakin besar. Gandi yang melihat hal itu pun hanya bisa terperangah karena tak menyangka sama sekali, Sarasvati bisa melakukan hal sehebat itu padahal dia hanyalah seorang roh pedang."Gandi, itu adalah perwujudan Naga Kuno seperti diriku. Dia adalah Naga Langit, Kaisar Long Yun." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Kaisar Long Yun!? Kau mengenalnya?" tanya Gandi."Tentu saja aku mengenal semua Naga Kuno yang sepantaran dengan diriku. Tak kusangka, salah satu kenalan lama ku justru terkurung di tempat ini dan malah menjadi roh senjata temanku sendiri. Menyedihkan... Huh! Kenapa Empu Jagat merahasiakan hal ini dariku? Tapi sejujurnya aku sudah curiga sejak lama saat dia mengatakan bahwa dia telah membuat senjata bernama Pedang Naga Langit. Aku tak mengira, dia akan menggunakan jiwa dari Kaisar Long Yun untuk menjaga pedang tersebut. Aku belum tahu, bagaimana bisa dia mendapatkan Roh Kaisar Naga yan

  • Geger Kahyangan   496.Jurus Naga Perkasa

    Narashansa berkelit ke samping saat serangan datang menghujam. Lalu setelah Pedang itu lewat di sampingnya, dia pun melakukan serangan ke arah tubuh Sarasvati. Namun tiba-tiba tubuh wanita itu menghilang dan tahu-tahu sudah ada tepat di belakang tubuh Narashansa."Kau merepotkan saja!" umpat nya sambil mengayunkan pedang.Narashansa terkejut dan tak sempat untuk menghindar. Dia pun bertahan menggunakan Perisai petir miliknya. Meski sebenarnya dia tak yakin mampu menahan ayunan pedang kuat tersebut mengingat Gandi yang bertahan menggunakan Pedang Guntur Saketi saja jatuh ke bawah sana setelah dihantam aura pedang Naga Langit tersebut.Blaaarrrr!!!Ledakan menggelegar terdengar setelah pedang yang memiliki cahaya putih terang dengan semburat biru tua itu menghantam. Kening Narashansa nampak mengernyit menahan tekanan yang luar biasa dahsyat dari Pedang Naga Langit tersebut. Hingga akhirnya dia tak bisa lagi bertahan dari amukan Sarasvati.Tubuh Narashansa pun melayang jatuh menyusul Gan

  • Geger Kahyangan   495.Dewi Sarasvati

    Bebatuan yang hancur akibat terkena serangan tak terlihat itu menciptakan suara bergemuruh dahsyat. Gandi menatap semua itu dengan perasaan yang sedikit gelisah. Hal itu dikarenakan serangan sebesar itu tak disadari olehnya dan bahkan tak terasakan sama sekali hawa kedatangannya. Padahal dampak yang ditimbulkan dari serangan itu mampu menghancurkan puncak gunung batu yang ada di belakang sana."Sungguh mustahil...Bagaimana bisa aku tak merasakan aura kekuatan sebesar itu...? Apakah ini kemampuan sebenarnya dari Pedang Naga Langit?" batin Gandi."Sepertinya dia sudah tahu kedatangan kita. Padahal jarak dari tempat kita saat ini dengannya masih sangat jauh. Tapi dia bisa melancarkan serangan sekuat ini tanpa kau sadari sama sekali. Sepertinya, lawanmu kali ini lebih hebat lagi dibanding Bolo Satrio," kata Narashansa. Gandi menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras."Kenapa kau bisa merasakan serangan itu sedangkan aku tidak? Seandainya tak ada dirimu, mungkin aku akan

  • Geger Kahyangan   494.Menuju Dunia Ruang Lain

    Gandi menatap kearah lereng gunung yang longsor akibat hantaman tubuh Bolo Satrio yang baru saja terkena pukulan darinya. Tangan pemuda itu pun bergerak kedepan. Dari dalam telapak tangannya muncul aura biru yang merupakan kekuatan air miliknya. Tangan air tersebut bergerak cepat memanjang dan masuk ke dalam sela-sela batu.Tubuh Bolo Satrio keluar dari dalam reruntuhan tanah dan Batu dalam keadaan mengenaskan. Zirah di tubuhnya hancur dan nampak luka yang parah pada bagian dadanya. Tangan air itu mencengkram lehernya dan menyeret roh senjata tersebut keluat dari reruntuhan."Apa kau sudah menyerah? Kau tak mungkin bisa menang melawanku," kata Gandi.Bolo Satrio yang merasa tak berdaya pun melepaskan Palu Naga Bumi hingga terjatuh ke tanah pertanda dia telah menyerah. Gandi pun melepaskan cengkraman tangan air miliknya pada leher pria besar tersebut lalu melompat di dekatnya. Pemuda itu menempelkan telapak tangan kanannya di bahu Bolo Satrio. Saat itu juga aura kuning keluar dari tang

  • Geger Kahyangan   493.Ingin Mengembalikan Pukulan

    Disaat Gandi tengah berbincang dengan Dewi Narashansa yang baru saja muncul dari dalam Pedang Guntur Saketi, Bolo Satrio yang sebelumnya terkena pukulan wanita tersebut melompat keluar dari dalam tanah yang mengubur dirinya. Wajahnya terlihat sangat marah dan tubuhnya pun nampak gosong di beberapa bagian akibat pukulan mengandung kekuatan petir dari Narashansa."Kau...Apakah kau juga roh senjata sama seperti diriku?" tanyanya sambil menunjuk kearah wanita buta yang ada di hadapan Gandi. Meski marah dan dendam, tapi rasa penasarannya terhadap sosok yang keluar dari dalam Pedang Guntur Saketi itu lebih besar. Narashansa pun menoleh lalu tersenyum."Tidak. Aku bukan roh seperti dirimu. Aku adalah janin Dewa yang baru saja terlahir tepat disaat pemilikku memanggil diriku. Sebagai seorang Roh Senjata, seharusnya kau tahu apa itu janin dewa bukan?" sahut Narashansa. Kedua mata Bolo Satrio nampak membesar mendengar jawaban dari wanita cantik dengan ikat kepala biru tersebut."Janin Dewa...?

  • Geger Kahyangan   492.Dewi Narashansa

    Bolo Satrio dan Naga Bumi miliknya telah jatuh ke dalam cengkraman tangan air raksasa milik Gandi Wiratama. Keduanya meronta-ronta berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman tersebut. Namun mereka tak bisa melakukannya karena kekuatan air milik Gandi sangat besar dan sulit untuk ditembus. Yang ada Bolo Satrio justru menjadi semakin lemah karena terperangkap di dalam air. Sedangkan Naga Bumi tubuhnya mulai remuk karena remasan tangan raksasa tersebut."Menyerahlah dan aku akan lepaskan kalian!" kata Gandi sambil menatap mereka berdua yang terlihat tersiksa.Bolo Satrio yang mendengar hal itu merasa harga dirinya diremehkan dan mulai terlihat sangat marah. Tangan kirinya pun mengarah ke Naga Bumi yang hampir hancur karena cengkraman tangan air raksasa. Kedua mata pria itu nampak menyala keemasan."Kau pikir aku sudah kalah hah!?" geram pria besar tersebut lalu dari dalam telapak tangannya keluar sinar emas. Tiba-tiba tubuh pria itu lenyap dari dalam telapak tangan air tersebut membu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status