Blaaammm!Dentuman keras terdengar saat Bara Sena menghantam makhluk-makhluk yang melindungi sang Kaisar Iblis. Tinju Bara yang menyala api itu mengobarkan api neraka yang melahap puluhan makhluk aneh. Di sisi lain, sepasang naga biru milik Gandi pun menyeruak dan memporakporandakan barisan pasukan Iblis. Serangan Gandi dan Bara cukup membuat para prajurit Kaisar Suci yang sudah putus asa menjadi bersemangat kembali. Mereka yang mulai takut oleh serangan musuh kini dengan gagah berani menyerang para iblis yang memiliki kemampuan lebih hebat dari mereka. Dibantu Pasukan abadi milik Kaisar Suci, mereka bahu membahu membalas serangan lawan.Panglima Yue Chen yang melihat itu segera melesat dan menyambar Gandi Wiratama yang berada paling dekat dengannya. Tombak di tangannya bergerak cepat menghujam kearah punggung Raja Naga Air tersebut.Gandi yang merasakan adanya kekuatan besar melesat ke arahnya segera menoleh dan menangkis serangan tombak tersebut menggunakan lengannya yang sudah dil
Panglima Iblis tersebut kaget bukan main saat dia merasakan tekanan luar biasa dari kekuatan petir yang dia tahan tersebut. Bahkan dia tak bisa menahannya meski dia sudah berusaha sekuat tenaga. Tubuhnya meluncur ke bawah dan menghantam tanah denga keras.Duum!Petir putih kebiruan tersebut masih menekan dirinya hingga membuat tanah di bawah kakinya semakin tergerus hancur. Gelombang petir pun merebak ke segala arah hingga menyapu puluhan prajurit dari dua kubu hingga terpental."Sebenarnya kekuatan apa yang tengah menyerangku ini...!?" batin Yue Chen.Matanya berusaha untuk melihat apa yang ada di atasnya yang terus menekan dengan kekuatan mengerikan. Kedua matanya nampak membesar melihat sebilah pedang yang memancarkan kekuatan petir tersebut."Pedang...!?" Gandi bangkit berdiri dengan sedikit terhuyung. Dia menyeka darah yang meleleh dari sela bibirnya."Pedang Guntur Saketi datang sendiri meski aku tidak memanggilnya...Apakah dia tahu aku dalam keadaan terancam...? Apa ini kelaku
Sukma Geni menatap nanar ke arah Bara Sena yang sedang terluka parah karena melindungi dirinya. Tanpa terasa, ada perasaan yang aneh menyeruak di dalam hatinya. Perasaan itu membuat wanita tangguh itu tanpa terasa meneteskan air mata."Kau cantik tanpa air mata..." ucap Bara sambil membelai pipi mulus itu sambil tersenyum kecil. Pandangan matanya sayu dan Sukma merasakan kekuatan jiwa Bara yang semakin melemah."Kau harus bertahan! Kau tak boleh mati disini!" ucap Sukma Geni sambil meremas tangan Bara Sena agar pemuda itu tetap tersadar.Zhou Yin yang masih bertarung terkejut saat dia menoleh kearah Sukma dan Bara Sena. Dia segera pergi meninggalkan musuhnya untuk membantu mereka berdua. Sementara itu, Gandi masih sibuk dengan pertarungan melawan Panglima Perang Yue Chen yang ternyata masih saja hidup dan membuatnya begitu merasa di repotkan.Tubuh Yue Chen penuh dengan luka akibat serangan beruntun yang dilancarkan oleh Raja Naga Air tersebut. Namun dia masih bisa berdiri tegap sambi
Dua kilat hitam menderu kearah Kaisar Suci dengan kecepatan yang luar biasa. Sukma Geni dan yang lain tak bisa berbuat banyak. Bara yang tengah terluka dan Gandi yang tengah sibuk bertarung melawan Panglima Iblis pun hanya bisa menoleh sesaat kearah wanita cantik berpakaian hijau muda tersebut sebelum petir hitam menghantam tubuhnya tanpa ampun.BLAAAARRRR!!!Ledakan besar tercipta hingga membuat Kerajaan itu berguncang hebat. Tak lama kemudian terdengar kembali ledakan yang lebih dahsyat hingga membuat Kerajaan Binatang Surgawi luluh lantak. Itu adalah ledakan dari Tinju ungu raksasa milik Yue Chen dengan kekuatan baru milik Gandi yang menyatukan dua kekuatan api dan air untuk menjadikan satu pukulan kuat.Menara Istana Kerajaan yang menjulang tinggi roboh menghancurkan gedung yang ada di bawahnya. Dua ledakan kuat itu benar-benar membuat Istana Kerajaan hancur berantakan. Banyak yang tewas oleh ledakan tersebut.Gandi masih berdiri dengan tegap meski napasnya terengah-engah. Sementa
Kaisar Iblis tertawa lebar meski darah hitam muncrat dari mulutnya karena dua senjata dewa yang menusuk tubuhnya. Dia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan disingkirkan dari Kerajaan Jiwa Batara Geni oleh menantu-menantunya. "Sungguh lucu! Aku bagikan tebu yang akan dibuang begitu saja setelah tidak ada lagi gulanya...Tapi...Jangan kalian pikir kalian sudah berhasil membunuhku...Ingat, kalian ada di dalam jangkauanku..." ucap Kaisar Iblis membuat Gandi dan Bara sama-sama terkejut."Apa maksudmu...!?" tanya Bara.Kaisar Iblis tak menjawab. Dia mendongak kan kepalanya ke atas langit dimana sepasang Mata Pemusnah Dewa masih nampak dan membalas tatapan mata Kaisar tersebut."Kalian sudah terkunci kekuatan penuh dari Mata Pemusnah Dewa milikku....Mati saja kalian para menantu durhaka! Ini adalah Pertarungan penghabisan kita semua!" Gandi dan Bara sama-sama menatap kearah langit. Mereka terkejut saat dua mata hitam raksasa itu memancarkan sinar hitam yang menderu kearah mereka be
Gandi terkejut dengan ucapan Bara Sena dan dia menoleh kearah Kaisar Suci yang berada tak jauh dari tempat tersebut. Dari samping wanita cantik itu muncul lingkaran merah pertanda Bara tengah menggunakan gerbang portal miliknya. Lalu tangan Bara pun masuk kedalam lingkaran merah. Di sisi Kaisar Suci, tangan pemuda itu keluar dari dalam lingkaran merah dan langsung mencengkram lehernya. Sukma Gemi terkejut dengan apa yang Bara Sena lakukan."Bara! Apa yang kau lakukan padanya!?" teriaknya keras.Bara tersenyum kecil. Dia pun masuk kedalam lingkaran merah dan muncul di sebelah Kaisar Suci sambil masih mencengkram leher jenjang wanita tersebut."Penghianat harus dihukum sesuai jalurnya. Sebenarnya aku tak ingin melakukan ini. Tapi, turnamen ini cukup penting bagiku. Jadi...Maaf, jika aku terpaksa harus mengambil nyawamu..." kata Bara sambil menatap tajam kearah Kaisar Suci yang tak bisa berbuat apa pun. Wajahnya yang sebelumnya putih merona membiru karena cekikan yang begitu kuat.Para
Bayu Jaga Geni langsung melesat dengan cepat ke arah Gandi yang menunggu datangnya serangan. Sebenarnya dia merasa sedikit khawatir dengan keadaannya sendiri dikarenakan kekuatan sejati miliknya baru saja dia gunakan habis-habisan untuk bertarung melawan Kaisar Iblis. Hal itu juga berlaku bagi Bara Sena. Namun tetap saja, kedua menantu Batara Geni itu sama-sama memiliki tekad yang kuat untuk bertarung melawan siapa pun yang menginginkan pertarungan.Set!Tangan Bayu bergerak cepat menyambar ke arah kepala. Gandi dengan cepat menghindar dan langsung melayangkan tendangan ke arah perut Raja Probo Lintang tersebut. Daaar!Terdengar ledakan kecil saat kaki Gandi mengenai perisai petir yang tiba-tiba saja muncul dari dalam tubuh Bayu Jaga Geni. Tangan Raja Probo Lintang tersebut langsung meraih bahu Gandi dan menariknya sehingga tubuh pemuda itu tersentak ke depan. Saat itu juga tinju kiri Bayu melayang dan siap menghantam kepala Raja Naga Air tersebut.Sadar akan bahaya yang bisa saja te
Diteriaki dengan panggilan Kojir oleh Bara membuat anak Dewi Amaterasu tersebut marah seketika. Karena dia memang seorang Dewa yang pemarah dan sulit mengendalikan amarahnya. Apalagi jika ada yang mengolok dirinya. Sontak saja pria berambut kuning itu melesat kearah Bara tanpa banyak pikir panjang. Pedang Kusanagi di tangannya menyala hijau kekuningan disertai kilat kuning yang menyambar. Gerakan pemuda itu sangat cepat hingga membuat Bara terkejut namun beruntung masih sempat menangkis menggunakan Golok Iblis miliknya.Trang!Percikan bunga api dan kilat kuning menyambar di udara saat dua senjata dewa saling beradu. Kojiro terkejut pedang miliknya sedikit terpental setelah saling beradu dengan Golok Iblis milik Bara Sena."Senjata apa yang dia gunakan...? Bagaimana bisa membuat Pedang Kusanagi milikku terpental...?' batin Kojiro sambil bergerak cepat menyerang kaki Bara menggunakan Pedang miliknya. Namun lagi-lagi serangannya berhasil di tahan."Kau sepertinya tidak sekuat yang aku
Sembilan bola api berukuran raksasa menderu kearah Gandi yang segera menyiapkan kubah air raksasa untuk menahan bola api dengan besar yang yang tidak main-main. Kubah air itu menutupi area seluas ribuan tombak. Gandi memperkuat kubah tersebut dengan kekuatan jiwa naga yang dimilikinya. Wuuung!Gemuruh yang sangat dahsyat terdengar mengerikan saat sembilan bola api menghantam kubah air raksasa milik Gandi Wiratama. Bola api raksasa itu tertahan di atas setelah menghantam kubah air tersebut. Terlihat dua kekuatan besar itu saling menekan. Namun secara perlahan bola api mulai masuk ke dalam kubah air. Hanya saja, kekuatan api menjadi berkurang karena tekanan dari kekuatan air milik Gandi yang secara perlahan memadamkan api tersebut. Melihat bola api yang masuk kedalam kubah air miliknya, Gandi tak tinggal diam. Kedua tangannya bergerak cepat membentuk rapalan jurus. Dan tak lama kemudian dari dalam tubuhnya muncul cahaya biru yang kemudian keluar menjadi Naga Biru berukuran raksasa. Na
Semua orang yang melihat perubahan pada Bara Sena nampak tercengang. Ini baru pertama kalinya mereka melihat sosok yang menggabungkan kekuatan Dewa dan Iblis dalam satu wujud. Biasanya pemuda itu hanya bisa menggunakan salah satu wujud yang dia inginkan. Namun kali ini, dalam wujud dewa, dia juga memunculkan kekuatan Iblis Neraka, Iblis Tanduk Api dan Iblis Es sekaligus!Batara Geni yang melihat hal itu terlihat kegirangan. Akhirnya yang selama ini dia tunggu dan harapkan benar-benar muncul."Kemunculan Ki Ageng Samudra Biru memang menjadi pemicunya. Tapi tak kusangka akan semudah ini melihat kebangkitan Asura Muda hahaha!" batin Batara Geni dengan mata yang tak berkedip melihat ke arah Bara Sena.Ki Ageng Samudra Biru yang saat ini juga ikut duduk menonton disana terlihat bergumam tak jelas sambil mengelus jenggotnya. Para Dewa yang lain, seperti Dewa Wisnu dan Dewa Lei Gong benar-benar dibuat terkejut dengan wujud Bara Sena yang terlihat tidak asing di mata mereka. Sebagai Penjaga d
Melihat keakraban antara Ki Ageng Samudra Biru dengan Tian Zu Ning, Bara Sena cukup terbakar api cemburu. Namun dia jelas tidak bisa sembarangan bertindak mengingat kakek renta itu adalah Dewa Naga yang kekuatannya setara dengan Dewa Antaga, kakak dari Ki Semar dan Dewa Siwa."Apakah mereka memang sudah saling akrab sejak lama...? Aku tak yakin, Tian Zu Ning bisa tersenyum sebebas itu selain dengan diriku..." batin Bara."Apakah kau tengah dilanda api cemburu yang begitu menyiksa anak muda? Kau nampak sangat kacau sekali heh heh heh!" terdengar suara yang masuk kedalam kepala Bara Sena. Pemuda itu tahu, siapa yang baru saja berbicara kepadanya."Luo Zhen, apakah kau juga mengenali Ki Ageng Samudra Biru?" tanya Bara.Luo Zhen nampak bergumam di dalam Golok Iblis yang dia huni tersebut. "Aku mengenalnya tapi kami tidak pernah bertemu satu sama lain. Hanya saja, aku tahu namanya karena dia pernah keliling di Kahyangan Utara untuk mencari Dewa dari ras naga. Salah satunya adalah Kekaisan
Dewa Wisnu, Long Wang dan Qing Long pun menyapa Ki Ageng Samudra Biru dengan hati-hati. Mereka menyadari kesenjangan kekuatan yang sangat jauh. Meski kakek renta itu hanya sisa jiwa saja, dengan satu gerakan bisa membuat hancur lawan yang berada di bawahnya. Apalagi jarak antara kemampuan ketiga Dewa tersebut dengan Ki Ageng Samudra Biru sangat jauh."Aku Wisnu, Dewa yang menjaga Langit Surga untuk manusia yang semasa hidupnya baik di dunia. Aku biasa disebut sebagai Penjaga Surga..." kata Dewa Wisnu memperkenalkan diri."Ho? Penjaga Surga? Aku baru tahu kalau surga dijaga oleh Dewa sehebat dirimu. Aku melihat kemampuanmu yang bijaksana dan penuh welas asih. Tidak ada kecacatan dalam hatimu. Pantas saja 'dia' begitu mempercayai dirimu. Kau bisa mengemban tanggung jawab itu..." kata Ki Ageng Samudra Biru sambil menepuk bahu Dewa berkulit biru tersebut. Dewa Wisnu tersenyum tersipu disanjung oleh makhluk kuno yang sangat melegenda tersebut. Bahkan sejak dia masih kecil, Sang Hyang Wenan
Kemunculan Batara Geni bersama beberapa orang di belakangnya membuat Bara terkejut. Dia tak pernah berpikir sang Mahadewa akan muncul ditengah pertarungannya. Meski lawan saat ini sudah memunculkan Naga Kuno yang jelas bukan tandingannya, tetap saja Bara merasa dirinya masih mampu melawannya. Namun begitu, melihat Batara Geni dan ketiga orang yang dia kenal itu memberi hormat, Pendekar Golok Iblis itu menyadari bahwa Naga Kuno yang merupakan Ki Ageng Samudra Biru itu adalah sosok makhluk yang sangat terhormat."Ki Ageng Samudra Biru, aku sudah tahu akan kedatanganmu di dunia ini. Jadi, sebagai tuan rumah di Kerajaan Jiwa ini, aku menyambutmu," kata Batara Geni."Kerajaan Jiwa...Ini adalah Dunia yang lebih besar dari bumi. Kau merendahkan dirimu sendiri Mahadewa," ucap Ki Ageng Samudra Biru dengan suaranya yang berat. Batara Geni tertawa kecil."Anda terlalu menyanjung diriku Ki," ucapnya."Begitukah? Lalu, ada apa dengan wadahku ini, dia hampir saja mati. Itu sebabnya aku muncul untuk
Kedua mata Bara masih terpejam sambil menyatukan tangan di depan dada. Anoman yang saat itu berada di dekat Batara Geni menoleh kearah Mahadewa tersebut. Tahu apa yang dipikirkan oleh Dewa Pelindung tersebut, Batara Geni pun mengangkat tangan kanannya."Biarkan dulu, ini belum berakhir. Pertarungan yang lebih seru akan segera kita lihat," kata Batara Geni membuat para Dewa yang ada disekitarnya terkejut."Jadi, Gandi belum kalah!?" tanya Lei Gong dengan mata berbinar."Mustahil! Sinar kuning itu berhasil menembus Pedang Guntur Saketi dan juga mengenai tubuhnya! Mana mungkin dia bisa bertahan dari serangan mematikan tersebnut!?" Luo Bao juga tak percaya dengan apa yang Batara Geni katakan."Mata Dewa Iblis itu memang sangat kuat. Aku sendiri mengakuinya. Bahkan jika itu aku yang diserang, mungkin tubuhku ini akan tetap terluka meski sudah menggunakan pelindung terkuat milikku. Gandi cukup cerdik menggunakan Pedang Guntur Saketi untuk menahan serangan sekuat itu. Meski tetap saja pedang
Mata kanan Bara menyala kuning terang disertai aura gelap pertanda dia siap untuk melepaskan pukulan Mata Dewa Iblis yang hanya bisa digunakan sekali dalam satu purnama. Dan belum satu purnama, Bara telah menggunakan untuk yang kedua kalinya. Jelas dampak yang akan dia terima cukup merugikan. Namun pemuda itu sudah menyadari hal tersebut dan tetap ingin menggunakan serangan yang sudah dia rencanakan sejak awal seandainya dirinya kesulitan menembus pertahanan sisik naga milik Gandi.Dengan Mata Dewa Iblis, pertahanan kuat Gandi tentu saja tak akan bisa menahannya. Serangan yang menyerupai Pukulan Sinar Pemusnah Kegelapan milik Bara itu memiliki konsentrasi yang terpusat sehingga bisa menembus apa pun yang diterjangnya. Berbeda dengan Pukulan Sakti yang menyebar dan berbentuk gumpalan. "Sekarang!" seru Bara lalu dia pun melepas Pukulan Mata Dewa Iblis. Sinar kuning terang yang diselimuti aura hitam menderu keluar dari mata kanan Bara Sena. Tak ada suara yang heboh saat sinar tersebut m
Wussss!Kekuatan cahaya milik Bara menyambar ganas kearah Gandi yang masih belum pulih dari lukanya akibat hantaman Golok Iblis. Melihat serangan cahaya yang begitu kuat, Gandi segera mengerahkan kekuatan air miliknya untuk menghalau cahaya tersebut.Blaaar!Kekuatan air yang membentuk tameng hancur. Kekuatan cahaya milik Bara pun berpendar di udara. Saat itu, sang Dewa Cahaya sudah muncul tepat dihadapan Gandi dan langsung mengayunkan Golok Iblis miliknya kearah leher pemuda itu. Gandi berteriak keras sambil mengangkat Pedangnya.Trang!Dentrangan keras diiringi gelombang cahaya dan petir tercipta. Tubuh Gandi terdorong jauh ke belakang. Bara yang merasa berada diatas angin segera merangsek ke depan untuk melancarkan kembali serangan ganasnya. Kesal karena dijadikan bulan-bulanan, Gandi tak tanggung-tanggung lagi mengerahkan kekuatan yang dia miliki. Tangan kirinya bergerak ke arah Dewa Cahaya tersebut lalu dari dalam telapak tangan
Duuum!Dentuman dahsyat menggema saat petir dan gelombang kuning menghantam daratan es di bawah sana hingga hancur. Tubuh Bara dan Gandi saling terpental ke belakang setelah mereka mengadu senjata dewa yang ada di tangan keduanya."Setiap serangan Golok Iblis memiliki berat yang tidak main-main. Bahkan aku harus mengerahkan kekuatan yang besar untuk bisa menahannya. Apakah betul kata legenda bahwa Golok itu memiliki berat yang tak bisa di angkat oleh sembarang orang?" batin Gandi.Bara Sena melesat dengan cepat sambil menebas ke depan. Dari dalam Golok Iblis miliknya keluar sinar kuning berbentuk sabit yang menderu kearah Gandi. Raja Naga Air pun tak tinggal diam. Dia segera mengayunkan pedang Guntur Saketi miliknya hingga menciptakan satu sinar putih kebiruan yang kemudian bergerak membelah dari atas ke bawah.Dua kekuatan pun saling beradu hingga terjadilah ledakan yang begitu besar. Tubuh Bara tersentak ke belakang. Pun begitu dengan tubuh