Share

Part 14

Kubersihkan ludah itu dengan tanganku, kemudian aku berusaha berdiri. Kukembalikan ludah itu ke pipinya di tambah bonus tamparan.

"Lo ingat baik-baik, ya! Ini permulaan untukmu dan keluargamu!" ujarku dengan santai.

Kemudian, kembali duduk dan meminta suster mendorong kursi rodaku menjauh dari wanita yang tidak punya akhlak itu. Masih sempat aku memberikannya senyum smirk yang indah, karena melihatnya terpaku pada perubahanku. Kulihat kedua tante Kelvin memberikan acungan dua jempol mereka, untung saja mereka tidak di dekatku. Sehingga wanita ular itu tidak akan tau aku pergi dengan siapa.

Dari kejauhan, kulihat Mas Aditya lari tergopoh-gopoh, mendekati wanita yang masih terus terpaku menatapku.

"Sus, belok!" pintaku, aku ingin melihat dan mendengar ada apa dengan mereka sehingga mas Aditya terlihat khawatir dan terburu-buru.

Namun, wanita itu malah mengikutiku dan Mas Aditya mengekori wanita itu. Aku meminta suster untuk meninggalkanku, dan membawa kursi roda. Keberuntungan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status