Share

Bah 24

"Ke mana Zaki?" tanya Pak Burhan berjalan mendekat meja Rania.

"Sedang pulang, Pak. Beliau diberi kabar Ibu mertuanya katanya istrinya pingsan."

Pak Burhan hanya manggut-manggut. Ia berjalan mendekati kursi Rania lalu membungkukkan badannya sedikit.

"Beberapa hari tak melihatmu membuatmu semakin cantik, Rania. Kau tidak merindukan aku? Kau tidak rindu menggodaku?"

Rania berdiri dan memeluk pria itu. Sungguh jijik sekali rasanya ia bertingkah begini. Ingin rasanya ia mengeluarkan seluruh isi dalam perutnya karena merasa jijik dengan apa yang ia lakukan. Untuk pertama kalinya ia memeluk pria tua bangka seperti ini. Denan benar-benar membuatnya dalam kesulitan.

"Sudah, kan? Ini yang Bapak inginkan? Sekarang Bapak harus membayar utuk pelukan ini!" Rania meraba dada datar Pak Burhan dan mengelus-elusnya."

"Akan segera aku kirim."

Ceklek.

Pintu yang mengayun ke dalam membuat mereka segera melepas pagutan tubuh itu.

"Ayah, ngapain di sini?"

Pak Burhan berjalan menuju pintu, di mana ana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status