Share

Bab 28

Pak Burhan sedikit gelagapan melihat anaknya yang berdiri di ambang pintu. Beliau berharap anaknya itu tak mendengar apapun yang terucap dari mulutnya.

"Ayah ngomong apaan barusan? Siapa yang nggak paham-paham?" Zaki bertanya sembari memajukan langkah mendekati meja ayahnya.

'Syukurlah dia nggak dengar,' batin Pak Burhan merasa lega.

"Ini anak buah Ayah. Teman Ayah ada yang minta bantuan untuk cari orang. Dari tadi di jelasin nggak paham-paham. Entahlah, mungkin meraka lelah. Ada apa? Kenapa tanganmu?" Pak Burhan sedikit terkejut saat melihat tangan anaknya.

"Kesiram air panas. Biasa aku sok-sok an pergi ke dapur sendiri, niatnya mau buat teh. Aku nggak tega kalau harus nyuruh-nyuruh Flara, badannya jadi lemas karena sering mual." Zaki duduk di kursi sebrang ayahnya.

"Harusnya jangan ke kantor dulu, kasihan kalau istrimu sendiri di rumah."

"Ya, ini nanti aku pulang cepat, kok Yah. Makanya aku ke sini mau ngasih ini, aku mau pulang. Kepikiran sama Flara terus." Zaki menyodorkan sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status