Share

BAB 145 (Atmosfer Baru 2)

"Heh, jangan bilang begitu. Sejak dulu, figur istri itu ya di rumah. Masak, nyuci, setrika, bisa ini dan bisa itu. Laki-laki itu hanya kerja cari nafkah. Jadi, istri juga harus bisa menej rumah." Oma menanggapi dengan sengit.

"Sekarang sudah ada pembantu, Oma." Mas Yoga menjawab lagi.

"Iya tapi kalau bisa dikerjakan sendiri, itu lebih baik," ucap Oma.

"Ya jadi untuk apa ada asisten rumah tangga kalau semuanya masih dikerjakan oleh pemilik rumah?" seru Mas Yoga lagi.

"Ya seharunya tidak perlu ada asisten rumah tangga untuk anak-anak semuda kalian. Kerjakan sendiri itu lebih baik dan lebih mulia," komentar Oma lagi membuatku mengulek semakin cepat. Sepertinya sudah halus, namun terus kuulek.

"Ya kalau sudah ada, itu jadi pekerjaan mereka. Untuk apa punya pembantu kalau tuan rumah masih capek kerja." Mas Yoga menanggapi neneknya dengan debat santai.

"Alesan aja. Jaman semakin canggih. Sekarang wanita malah ikut-ikutan kerja seperti ibumu. Seharusnya wanita itu diam di rumah saja."

"Lah,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status