Share

146 Penilaian Oma

Maya

***

Oma saat ini masih bungkam. Dia tidak mengunyah tidak juga berkomentar.

Kami masih menunggu dipersilahkan menyantap makanan. Arya saja menurut, dia hanya diam walau kutahu perutnya sudah keroncongan.

"Oma, apa kita sudah boleh makan? Gimana rasanya? Apa ada yang kurang?" Mas Yoga menyampaikan apa yang ingin kusampaikan.

Aku dan suami saling lirik takut. Menunggu komentar Oma mengenai masakanku seperti sedang menahan rasa sakit bisulan.

Oma menghela napas lalu meninggikan alis. "Ehm! Boleh juga, rasanya belum begitu lezat, tapi lumayan. Silahkan kalian coba."

Bak bisulku barusan meletus. Plong, ada perasaan lega mendengar jawaban Oma meskipun masih agak sinis.

"Tuh 'kan, apa aku bilang. Oma tak percaya kalau istriku pintar masak." Mas Yoga mencairkan suasana yang sejak tadi terasa beku.

Kuusap kening yang keluar keringat dinginnya. Tadi sempat searching si Mbah untuk tahu bagaimana meracik bumbu supaya lebih lezat. Alhamdulillah, hasilnya tak dapat omelan dari Oma.

"Ya, Oma pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status