Share

Season 2 : Bab 254

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2025-04-14 21:01:05

Andreas melangkah keluar dari ruang observasi dengan ekspresi serius. Ia menarik napas panjang sebelum menghampiri Erika, Merin, dan Ronald yang menunggu di bangku rumah sakit sejak tadi.

Mereka jelas terlihat sangat gelisah. Sudah 1 jam lebih, bahakan hampir 2 jam mereka menunggu di sana.

Merin langsung berdiri. “Bagaimana hasilnya, Dokter?”

Erika dan juga Ronald ikut bangkit untuk mendengarkan penjelasan dari Andreas.

Andreas menatap mereka satu per satu. “Saya sudah mendapatkan hasil awal pemeriksaannya,” ucapnya pelan, nada suaranya dingin dan penuh tekanan. “Sama seperti yang anda inginkan tadi, pemeriksaan darahnya.”

Ronald meneguk ludah. Erika mencengkram ujung jaketnya. “Dan… hasilnya cocok, bukan?”

Andreas menggeleng perlahan. “Tidak. Golongan darah Nona Elle dan Nona Erika berbeda. Tidak kompatibel sama sekali. Bahkan, Nona Elle memiliki golongan darah yang sangat langka, dan tubuhnya tergolong sensitif ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nadira Dewy
hihihi pulau sudah banyak hantunya kak
goodnovel comment avatar
Rheia
wkwkwkwkwk mantap thor,,, lanjut balas dendam elle biar 3 makhluk astral ngerasain tinggal di pulau
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 255

    William tidak bisa lagi bersabar. Sungguh, kepalanya seperti ingin meledak karena menahan marah di sepanjang perjalanan. Elle mengeratkan pelukannya kepada ayahnya itu, tidak ingin melepaskan. “Ayah, aku sudah tahu bahwa aku salah. Aku tahu aku bodoh karena tidak mengutamakan akal sehatku. Maaf... Aku benar-benar meminta maaf untuk kesalahan besar yang aku lakukan ini.” Emily hanya bisa terdiam. Air matanya jatuh. Dia tahu benar bagaimana William sangat mencintai Elle. Apapun yang menyangkut dengan putrinya itu, William pasti maka sangat mudah kehilangan kendali. Namun, Emily juga tahu bahwa William juga sudah berusaha dengan sangat keras untuk menahan diri. Pria itu jelas tersiksa dengan perasaan gelisah selama ini. “Ayah…” suara Elle gemetar, namun ia tetap menatap ayahnya. “Berikan aku satu kesempatan lagi. Aku akan menyelesaikan semua ini dengan hasi

    Last Updated : 2025-04-15
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 256

    Lavine menyandarkan tubuhnya di kursi balkon apartemennya yang menghadap langsung ke kota yang mulai redup diselimuti malam. Di tangan kanannya, sebatang rokok menyala perlahan, mengeluarkan asap tipis yang melayang di udara. Tatapan mata Lavine kosong, menembus langit malam yang berganti suasana sunyi, tapi pikirannya semakin penuh. Ia kembali teringat pada momen siang tadi, ketika ia melihat sendiri Elle dibawa pergi meninggalkan rumah sakit oleh William dan Emily. Ekspresi William begitu masih menahan marah, dan Emily terlihat khawatir sambil terus menggenggam tangan putrinya. Tapi di balik semua peristiwa itu, Lavine justru merasa sangat lega. Bukan karena ia senang Elle dibawa menjauh, tapi karena akhirnya Elle terbebas dari tempat yang perlahan-lahan menghancurkan dirinya. Elle telah menunjukkan hatinya yang amat lembut dan baik, tapi diremehkan seperti itu sangat tidak pantas rasan

    Last Updated : 2025-04-15
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 257

    Di dapur restoran, Merin mondar-mandir dengan wajah yang tegang. Para pegawai hanya saling berpandangan, enggan bersuara karena mereka memahami bahwa Merin sedang dalam keadaan yang emosi. Sudah sejak satu jam yang lalu, Merin gelisah. Telepon genggamnya terus menempel di telinga, namun yang terdengar hanya nada sambung panjang, hingga akhirnya sambungan terputus dengan sendirinya tanpa penjelasan apapun. “Masih belum bisa dihubungi, Bu Merin?” tanya salah satu koki dengan hati-hati. “Sudah dua hari! Dua hari penuh! Dan mereka hanya memberikan uang muka sebesar 5 persennya saja!” jawab Merin dengan nada tinggi, lalu mendesah keras. “Pesanan sebesar ini membutuhkan modal yang. Menurutmu uangnya dari mana? Aku bahkan sudah memesan bahan-bahan mahal dan membayar penginapan untuk timnya!” Pegawai yang bertanya itu pun seketika menutup mulutnya, tidak enak mendengar jawaban dari Merin

    Last Updated : 2025-04-16
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 258

    Di dalam kafe yang biasanya ramai oleh percakapan pelanggan dan denting peralatan makan, suasana hari ini begitu sunyi. Merin duduk di sudut dapur dengan wajah kusut, air matanya terus mengalir. Ronald berdiri tak jauh dari ibunya, mencoba menenangkan dengan suara pelan meskipun kegelisahan juga tampak jelas di wajahnya. “Ibu, sudahlah... jangan terlalu dipikirkan. Mungkin besok akan lebih baik dari hari ini,” ucap Ronald dengan suara pelan, berusaha menyuntikkan harapan meski dalam hatinya pun ragu. Merin menggeleng lemah. “Kita sudah mengeluarkan modal besar-besaran dan sekarang semuanya jadi sia-sia. Pesanan itu batal, bahan-bahan tidak bisa dikembalikan, dan restoran hari ini sepi seperti tidak berpenghuni,” keluhnya lirih, lalu kembali menangis tertahan. Ronald menarik napas dalam-dalam. Ia menatap layar ponselnya yang kosong dari notifikasi para pelanggan.

    Last Updated : 2025-04-16
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 1

    “Perusahaanku bisa hancur kalau proyek itu terlepas dariku.” Brak! Emily Laurdent membanting setirnya kesal kala mengingat ucapan William, suami buta yang dinikahinya karena perjodohan bisnis sejak dua tahun lalu. Selain mengekang dan posesif, dia juga tak pernah mau mengerti Emily. Kesabarannya selalu diuji. Belum lagi, Emily masih tidak mengerti mengapa keluarganya tiba-tiba mengganti pengantin prianya menjadi William. Padahal, jelas-jelas mereka semua tahu Emily mencintai Hendrick, adik tiri William, dan sudah berpacaran sejak SMA. Wanita 23 tahun itu lantas meraih ponsel dan segera mencari nama pria yang sebenarnya Hendrick. Namun, panggilannya berakhir tanpa jawaban. Berulang kali Emily menelpon, tetap saja, tidak ada jawaban. Frustrasi, wanita itu lantas memutuskan untuk langsung menuju rumah Hendrick. Hanya saja, langkahnya terhenti oleh suara tawa yang datang dari taman samping rumah. Dengan hati-hati, Emily melangkah ke arah sumber suara, rasa ingin tahu mengalahka

    Last Updated : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 2

    Selama ini, Emily selalu memandang rendah William dan merasa bahwa kebersamaan mereka adalah beban perjodohan dua keluarga. Namun kini, pria itu justru menunjukkan cinta yang lebih besar daripada yang pernah dia bayangkan? Air mata Emily jatuh semakin deras. Dalam hati, ia bertekad, ‘Aku harus memperbaiki segalanya.’ Grep! Emily meraih tangan William. Dengan ekspresi wajah penuh keyakinan, ia langsung tegas berkata, “Berikan aku waktu lagi, William, aku belum ingin bercerai...” “Aku tahu aku salah. Aku….” Ucapan Emily terputus. Dia sudah kehilangan kata-kata. Perilakunya selama ini rasanya terlalu kurang ajar sebagai seorang istri dan dia telat menyadarinya. Di sisi lain, William menghela napas. “Emily, aku akan menegaskan bahwa aku tetap tidak bisa kehilangan proyek besar itu. Aku tidak bisa menghancurkan para pegawai kantor yang sudah ikut berusaha keras.” Cepat Emily pun menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku tidak mau proyek itu lagi. Hanya, biarkan aku berada di sisimu

    Last Updated : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 3

    Di luar ruangan, asisten William tampak menatapnya, bingung. “Tuan, Anda keluar begitu saja?” tanya Robert, bingung. William menghela napasnya lalu menjawab, “Akan aneh kalau aku tetap di sana, Robert.” Mendengar itu, Robert sejenak menatap pintu ruangan yang tertutup. “Anda benar-benar memiliki kesabaran seluas angkasa untuk istri Anda dan selingkuhannya itu,” sindirnya, “Padahal, Anda pasti melihat wajah bajingan Hendrick tadi, kan? Ah, Saya kesal sekali!” William hanya tersenyum. “Duh, bagaimana, ya? Kau lupa aku ini orang buta, Robert?” Robert pun mendengus. “Tuan, ini bukan waktunya bercanda. Jelas-jelas, Anda--”Ucapan keduanya berhenti kala Hendrick tampak kesal kala keluar dari ruangan itu. Pria itu masih tak mengerti, mengapa Emily berubah sedemikian rupa? Apakah kepalanya terbentur tadi? Namun saat Hendrick bersitatap dengan Robert, segera dikendalikan ekspresinya itu.Dengan sombong, ia bahkan melangkah dengan wajah pongah ke hadapan sang kakak tiri. “William, jel

    Last Updated : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 4

    Hendrick terkesiap, tetapi ia berusaha mengubah ekspresinya itu kembali normal, “Karena Kau hanya mencintaiku, paham?!”Emily tersenyum sinis. Mendengar kata ‘hanya mencintaiku’ dari mulut Hendrick, membuat jijik.Plak!Emily tiba-tiba saja menampar Hendrick!William tersentak kaget. Begitu juga dengan Robert yang masih tak percaya dengan apa yang sedang terjadi ini.Sementara itu, tatapan Hendrick berubah tajam. Tidak ada yang pernah berani memberikan tamparan seperti itu padanya.“Emily, apa yang kau lakukan? Kenapa kau menamparku, hah?” protes Hendrick.Percayalah, pria itu benar-benar sedang menahan diri agar tidak memukul Emily.Selain masih sangat membutuhkan Emily untuk rencana jahatnya, Hendrick merasa rugi jika membiarkan William menang karena Emily berpihak padanya sekarang.Namun bukannya takut, Emily justru tersenyum lalu membalas, “Aku tidak bisa menendang mu karena kakiku sakit, jadi aku pikir tamparan itu cukup untuk mengurangi sedikit rasa kesal ku.”Hendrick mengep

    Last Updated : 2024-12-19

Latest chapter

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 258

    Di dalam kafe yang biasanya ramai oleh percakapan pelanggan dan denting peralatan makan, suasana hari ini begitu sunyi. Merin duduk di sudut dapur dengan wajah kusut, air matanya terus mengalir. Ronald berdiri tak jauh dari ibunya, mencoba menenangkan dengan suara pelan meskipun kegelisahan juga tampak jelas di wajahnya. “Ibu, sudahlah... jangan terlalu dipikirkan. Mungkin besok akan lebih baik dari hari ini,” ucap Ronald dengan suara pelan, berusaha menyuntikkan harapan meski dalam hatinya pun ragu. Merin menggeleng lemah. “Kita sudah mengeluarkan modal besar-besaran dan sekarang semuanya jadi sia-sia. Pesanan itu batal, bahan-bahan tidak bisa dikembalikan, dan restoran hari ini sepi seperti tidak berpenghuni,” keluhnya lirih, lalu kembali menangis tertahan. Ronald menarik napas dalam-dalam. Ia menatap layar ponselnya yang kosong dari notifikasi para pelanggan.

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 257

    Di dapur restoran, Merin mondar-mandir dengan wajah yang tegang. Para pegawai hanya saling berpandangan, enggan bersuara karena mereka memahami bahwa Merin sedang dalam keadaan yang emosi. Sudah sejak satu jam yang lalu, Merin gelisah. Telepon genggamnya terus menempel di telinga, namun yang terdengar hanya nada sambung panjang, hingga akhirnya sambungan terputus dengan sendirinya tanpa penjelasan apapun. “Masih belum bisa dihubungi, Bu Merin?” tanya salah satu koki dengan hati-hati. “Sudah dua hari! Dua hari penuh! Dan mereka hanya memberikan uang muka sebesar 5 persennya saja!” jawab Merin dengan nada tinggi, lalu mendesah keras. “Pesanan sebesar ini membutuhkan modal yang. Menurutmu uangnya dari mana? Aku bahkan sudah memesan bahan-bahan mahal dan membayar penginapan untuk timnya!” Pegawai yang bertanya itu pun seketika menutup mulutnya, tidak enak mendengar jawaban dari Merin

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 256

    Lavine menyandarkan tubuhnya di kursi balkon apartemennya yang menghadap langsung ke kota yang mulai redup diselimuti malam. Di tangan kanannya, sebatang rokok menyala perlahan, mengeluarkan asap tipis yang melayang di udara. Tatapan mata Lavine kosong, menembus langit malam yang berganti suasana sunyi, tapi pikirannya semakin penuh. Ia kembali teringat pada momen siang tadi, ketika ia melihat sendiri Elle dibawa pergi meninggalkan rumah sakit oleh William dan Emily. Ekspresi William begitu masih menahan marah, dan Emily terlihat khawatir sambil terus menggenggam tangan putrinya. Tapi di balik semua peristiwa itu, Lavine justru merasa sangat lega. Bukan karena ia senang Elle dibawa menjauh, tapi karena akhirnya Elle terbebas dari tempat yang perlahan-lahan menghancurkan dirinya. Elle telah menunjukkan hatinya yang amat lembut dan baik, tapi diremehkan seperti itu sangat tidak pantas rasan

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 255

    William tidak bisa lagi bersabar. Sungguh, kepalanya seperti ingin meledak karena menahan marah di sepanjang perjalanan. Elle mengeratkan pelukannya kepada ayahnya itu, tidak ingin melepaskan. “Ayah, aku sudah tahu bahwa aku salah. Aku tahu aku bodoh karena tidak mengutamakan akal sehatku. Maaf... Aku benar-benar meminta maaf untuk kesalahan besar yang aku lakukan ini.” Emily hanya bisa terdiam. Air matanya jatuh. Dia tahu benar bagaimana William sangat mencintai Elle. Apapun yang menyangkut dengan putrinya itu, William pasti maka sangat mudah kehilangan kendali. Namun, Emily juga tahu bahwa William juga sudah berusaha dengan sangat keras untuk menahan diri. Pria itu jelas tersiksa dengan perasaan gelisah selama ini. “Ayah…” suara Elle gemetar, namun ia tetap menatap ayahnya. “Berikan aku satu kesempatan lagi. Aku akan menyelesaikan semua ini dengan hasi

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 254

    Andreas melangkah keluar dari ruang observasi dengan ekspresi serius. Ia menarik napas panjang sebelum menghampiri Erika, Merin, dan Ronald yang menunggu di bangku rumah sakit sejak tadi. Mereka jelas terlihat sangat gelisah. Sudah 1 jam lebih, bahakan hampir 2 jam mereka menunggu di sana. Merin langsung berdiri. “Bagaimana hasilnya, Dokter?” Erika dan juga Ronald ikut bangkit untuk mendengarkan penjelasan dari Andreas. Andreas menatap mereka satu per satu. “Saya sudah mendapatkan hasil awal pemeriksaannya,” ucapnya pelan, nada suaranya dingin dan penuh tekanan. “Sama seperti yang anda inginkan tadi, pemeriksaan darahnya.” Ronald meneguk ludah. Erika mencengkram ujung jaketnya. “Dan… hasilnya cocok, bukan?” Andreas menggeleng perlahan. “Tidak. Golongan darah Nona Elle dan Nona Erika berbeda. Tidak kompatibel sama sekali. Bahkan, Nona Elle memiliki golongan darah yang sangat langka, dan tubuhnya tergolong sensitif ter

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 253

    Di ruang pemeriksaan rumah sakit swasta itu, suasana terasa begitu tegang. Elle masih terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang pasien, wajahnya agak pucat dan tubuhnya dingin. Seorang dokter muda, mengenakan jas putih dan mengenakan name tag bertuliskan “Dr. Andreas”, berdiri di dekat monitor sambil menatap hasil pemeriksaan awal dengan alis berkerut. “Pasien ini... dalam kondisi tidak sadar dan tidak ada surat persetujuan. Saya tidak bisa melakukan pemeriksaan lanjut, apalagi untuk kecocokan donor organ, tanpa persetujuan atau izin tertulis dari yang bersangkutan,” ucap Dr. Andreas, suaranya tegas tapi tenang. Bagaimanapun, dia tidak boleh terkena masalah karena hal ini. Erika melangkah cepat ke depan, wajahnya dingin. “Kau tahu siapa pamanku, kan? Beliau adalah manajer rumah sakit ini. Kalau kau tidak ingin karirmu berakhir malam ini juga, sebaiknya lakukan saja. Kami hanya meminta pemeriksaa

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 252

    Elle membuka mata perlahan. Cahaya lampu yang ada dari ruang kerjanya menyambut pandangan yang masih sedikit buram. Tubuhnya terasa pegal, terutama bagian punggung dan leher, efek dari tidur dua jam lebih di sofa yang agak sempit. Namun tak ada keluhan keluar dari bibirnya, hanya helaan napas kecil dan gerakan ringan untuk meregangkan tubuh. Pandangan Elle tertuju pada meja kecil di samping sofa. Di sana telah tersedia segelas air mineral dan sebotol minuman pereda mabuk, lengkap dengan catatan kecil bertuliskan, “Saya tidak ingin mengganggu istirahat Anda, tapi tubuh Anda perlu perhatian juga. Ada bau alkohol yang terendus pagi tadi, semoga segera membaik. Rose” Elle tersenyum tipis. Rose, asisten sekretarisnya, memang selalu memahami waktunya, tidak hanya sebagai bawahan yang andal, tapi juga sebagai seseorang yang tahu kapan harus diam dan kapan harus segeralah bertindak. “Dia benar-benar bisa membaca situasi bahkan saat aku tid

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 251

    Pertanyaan dari Lavine membuat Elle mendesah sebal. “Kau sedang mengejek atau apa?” “Pft!” Lavine menahan tawanya. “Ah, iya maaf kalau kau merasa seperti itu. Aku cuma bertanya saja, kok.” Malas meladeni, Elle memilih untuk diam. “Ya sudah. Kau kan tidak menjawab, jadi aku bawa saja kau pulang ke apartemen ku,” ujar Lavine, santai. Elle menatap dengan kesal. “Siapa yang mau?! Pergi ke gedung MJW, ada sesuatu yang harus aku lakukan di sana.” Lavine terkekeh geli. “Oke oke, maaf... kau ini emosian sekali. Kalau aku kesal, aku bawa saja kau pergi ke kantor catatan sipil.” Sesampainya di depan gedung MJW, mobil Lavine perlahan berhenti. Elle segera membuka pintu namun tidak lupa menoleh sejenak. “Terima kasih sudah mengantarku,” ucapnya singkat namun sopan. Namun bukannya membalas dengan serius, Lavine justru memonyongka

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 250

    Perlahan Elle membuka matanya saat tirai jendela sedikit bergerak karena hembusan angin sedikit kencang dari pendingin ruangan. Ia mengerang pelan, memegangi kepalanya yang terasa berat dan berdenyut hebat. Pandangannya masih buram, dan ruangan di sekitarnya terasa asing untuknya, sebuah kamar hotel yang cukup mewah, namun sama sekali tidak familiar untuknya. “Akhhh... di mana aku sekarang?” Ia pun bangkit perlahan, duduk sambil menahan sakit. Selimut yang menutupi tubuhnya melorot! “Ya ampun!” Elle panik, apalagi ketika ia menyadari dirinya tidak mengenakan pakaiannya lagi yang semalam. Nyatanya, rasa panik itu tidak berhenti sampai di situ saja. Seketika ia menyadari dirinya tidak mengenakan pakaiannya bahkan pada bagian bawahnya. Dengan gemetar, ia menarik selimut lebih erat ke tubuhnya. “I–ini... apa-apaan?” Ia menoleh perlahan ke arah tempat tidur… dan matanya pun membelalak. Namun yang ia lihat bukan hal yang mengerikan seperti bayangannya, dia Lavine,

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status