Share

Season 2 : Bab 251

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-13 21:00:54

Pertanyaan dari Lavine membuat Elle mendesah sebal. “Kau sedang mengejek atau apa?”

“Pft!” Lavine menahan tawanya. “Ah, iya maaf kalau kau merasa seperti itu. Aku cuma bertanya saja, kok.”

Malas meladeni, Elle memilih untuk diam.

“Ya sudah. Kau kan tidak menjawab, jadi aku bawa saja kau pulang ke apartemen ku,” ujar Lavine, santai.

Elle menatap dengan kesal. “Siapa yang mau?! Pergi ke gedung MJW, ada sesuatu yang harus aku lakukan di sana.”

Lavine terkekeh geli. “Oke oke, maaf... kau ini emosian sekali. Kalau aku kesal, aku bawa saja kau pergi ke kantor catatan sipil.”

Sesampainya di depan gedung MJW, mobil Lavine perlahan berhenti. Elle segera membuka pintu namun tidak lupa menoleh sejenak.

“Terima kasih sudah mengantarku,” ucapnya singkat namun sopan.

Namun bukannya membalas dengan serius, Lavine justru memonyongka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 252

    Elle membuka mata perlahan. Cahaya lampu yang ada dari ruang kerjanya menyambut pandangan yang masih sedikit buram. Tubuhnya terasa pegal, terutama bagian punggung dan leher, efek dari tidur dua jam lebih di sofa yang agak sempit. Namun tak ada keluhan keluar dari bibirnya, hanya helaan napas kecil dan gerakan ringan untuk meregangkan tubuh. Pandangan Elle tertuju pada meja kecil di samping sofa. Di sana telah tersedia segelas air mineral dan sebotol minuman pereda mabuk, lengkap dengan catatan kecil bertuliskan, “Saya tidak ingin mengganggu istirahat Anda, tapi tubuh Anda perlu perhatian juga. Ada bau alkohol yang terendus pagi tadi, semoga segera membaik. Rose” Elle tersenyum tipis. Rose, asisten sekretarisnya, memang selalu memahami waktunya, tidak hanya sebagai bawahan yang andal, tapi juga sebagai seseorang yang tahu kapan harus diam dan kapan harus segeralah bertindak. “Dia benar-benar bisa membaca situasi bahkan saat aku tid

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 253

    Di ruang pemeriksaan rumah sakit swasta itu, suasana terasa begitu tegang. Elle masih terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang pasien, wajahnya agak pucat dan tubuhnya dingin. Seorang dokter muda, mengenakan jas putih dan mengenakan name tag bertuliskan “Dr. Andreas”, berdiri di dekat monitor sambil menatap hasil pemeriksaan awal dengan alis berkerut. “Pasien ini... dalam kondisi tidak sadar dan tidak ada surat persetujuan. Saya tidak bisa melakukan pemeriksaan lanjut, apalagi untuk kecocokan donor organ, tanpa persetujuan atau izin tertulis dari yang bersangkutan,” ucap Dr. Andreas, suaranya tegas tapi tenang. Bagaimanapun, dia tidak boleh terkena masalah karena hal ini. Erika melangkah cepat ke depan, wajahnya dingin. “Kau tahu siapa pamanku, kan? Beliau adalah manajer rumah sakit ini. Kalau kau tidak ingin karirmu berakhir malam ini juga, sebaiknya lakukan saja. Kami hanya meminta pemeriksaa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 254

    Andreas melangkah keluar dari ruang observasi dengan ekspresi serius. Ia menarik napas panjang sebelum menghampiri Erika, Merin, dan Ronald yang menunggu di bangku rumah sakit sejak tadi. Mereka jelas terlihat sangat gelisah. Sudah 1 jam lebih, bahakan hampir 2 jam mereka menunggu di sana. Merin langsung berdiri. “Bagaimana hasilnya, Dokter?” Erika dan juga Ronald ikut bangkit untuk mendengarkan penjelasan dari Andreas. Andreas menatap mereka satu per satu. “Saya sudah mendapatkan hasil awal pemeriksaannya,” ucapnya pelan, nada suaranya dingin dan penuh tekanan. “Sama seperti yang anda inginkan tadi, pemeriksaan darahnya.” Ronald meneguk ludah. Erika mencengkram ujung jaketnya. “Dan… hasilnya cocok, bukan?” Andreas menggeleng perlahan. “Tidak. Golongan darah Nona Elle dan Nona Erika berbeda. Tidak kompatibel sama sekali. Bahkan, Nona Elle memiliki golongan darah yang sangat langka, dan tubuhnya tergolong sensitif ter

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 1

    “Perusahaanku bisa hancur kalau proyek itu terlepas dariku.” Brak! Emily Laurdent membanting setirnya kesal kala mengingat ucapan William, suami buta yang dinikahinya karena perjodohan bisnis sejak dua tahun lalu. Selain mengekang dan posesif, dia juga tak pernah mau mengerti Emily. Kesabarannya selalu diuji. Belum lagi, Emily masih tidak mengerti mengapa keluarganya tiba-tiba mengganti pengantin prianya menjadi William. Padahal, jelas-jelas mereka semua tahu Emily mencintai Hendrick, adik tiri William, dan sudah berpacaran sejak SMA. Wanita 23 tahun itu lantas meraih ponsel dan segera mencari nama pria yang sebenarnya Hendrick. Namun, panggilannya berakhir tanpa jawaban. Berulang kali Emily menelpon, tetap saja, tidak ada jawaban. Frustrasi, wanita itu lantas memutuskan untuk langsung menuju rumah Hendrick. Hanya saja, langkahnya terhenti oleh suara tawa yang datang dari taman samping rumah. Dengan hati-hati, Emily melangkah ke arah sumber suara, rasa ingin tahu mengalahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 2

    Selama ini, Emily selalu memandang rendah William dan merasa bahwa kebersamaan mereka adalah beban perjodohan dua keluarga. Namun kini, pria itu justru menunjukkan cinta yang lebih besar daripada yang pernah dia bayangkan? Air mata Emily jatuh semakin deras. Dalam hati, ia bertekad, ‘Aku harus memperbaiki segalanya.’ Grep! Emily meraih tangan William. Dengan ekspresi wajah penuh keyakinan, ia langsung tegas berkata, “Berikan aku waktu lagi, William, aku belum ingin bercerai...” “Aku tahu aku salah. Aku….” Ucapan Emily terputus. Dia sudah kehilangan kata-kata. Perilakunya selama ini rasanya terlalu kurang ajar sebagai seorang istri dan dia telat menyadarinya. Di sisi lain, William menghela napas. “Emily, aku akan menegaskan bahwa aku tetap tidak bisa kehilangan proyek besar itu. Aku tidak bisa menghancurkan para pegawai kantor yang sudah ikut berusaha keras.” Cepat Emily pun menggelengkan kepalanya, “Tidak, aku tidak mau proyek itu lagi. Hanya, biarkan aku berada di sisimu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 3

    Di luar ruangan, asisten William tampak menatapnya, bingung. “Tuan, Anda keluar begitu saja?” tanya Robert, bingung. William menghela napasnya lalu menjawab, “Akan aneh kalau aku tetap di sana, Robert.” Mendengar itu, Robert sejenak menatap pintu ruangan yang tertutup. “Anda benar-benar memiliki kesabaran seluas angkasa untuk istri Anda dan selingkuhannya itu,” sindirnya, “Padahal, Anda pasti melihat wajah bajingan Hendrick tadi, kan? Ah, Saya kesal sekali!” William hanya tersenyum. “Duh, bagaimana, ya? Kau lupa aku ini orang buta, Robert?” Robert pun mendengus. “Tuan, ini bukan waktunya bercanda. Jelas-jelas, Anda--”Ucapan keduanya berhenti kala Hendrick tampak kesal kala keluar dari ruangan itu. Pria itu masih tak mengerti, mengapa Emily berubah sedemikian rupa? Apakah kepalanya terbentur tadi? Namun saat Hendrick bersitatap dengan Robert, segera dikendalikan ekspresinya itu.Dengan sombong, ia bahkan melangkah dengan wajah pongah ke hadapan sang kakak tiri. “William, jel

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 4

    Hendrick terkesiap, tetapi ia berusaha mengubah ekspresinya itu kembali normal, “Karena Kau hanya mencintaiku, paham?!”Emily tersenyum sinis. Mendengar kata ‘hanya mencintaiku’ dari mulut Hendrick, membuat jijik.Plak!Emily tiba-tiba saja menampar Hendrick!William tersentak kaget. Begitu juga dengan Robert yang masih tak percaya dengan apa yang sedang terjadi ini.Sementara itu, tatapan Hendrick berubah tajam. Tidak ada yang pernah berani memberikan tamparan seperti itu padanya.“Emily, apa yang kau lakukan? Kenapa kau menamparku, hah?” protes Hendrick.Percayalah, pria itu benar-benar sedang menahan diri agar tidak memukul Emily.Selain masih sangat membutuhkan Emily untuk rencana jahatnya, Hendrick merasa rugi jika membiarkan William menang karena Emily berpihak padanya sekarang.Namun bukannya takut, Emily justru tersenyum lalu membalas, “Aku tidak bisa menendang mu karena kakiku sakit, jadi aku pikir tamparan itu cukup untuk mengurangi sedikit rasa kesal ku.”Hendrick mengep

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Bab 5

    Robert menggeleng. “Sepertinya, tidak, Tuan. Dia hanya membaca, mengangguk, lalu menandatangani dokumen itu.”William menghela napas panjang. Ada sesuatu yang aneh. Emily, yang selama ini dikenal keras kepala dan sering melawan, tiba-tiba berubah menjadi seseorang yang patuh dan tidak mempertanyakan apa pun.“Aku ingin kau memperhatikan Emily lebih dekat, Robert,” kata William akhirnya. “Aku juga akan memantaunya.”Robert mengerutkan keningnya. “Tuan, apa Anda yakin? Bagaimana kalau Nona Emily curiga dengan—”William memotong pembicaraan, “Tenang saja. Aku paham bagaimana aku harus bersikap.”“Baik, Tuan.” Robert membungkuk sedikit sebelum meninggalkan ruangan.Begitu Robert keluar dari ruangan itu, tak sengaja ia pun mendengar Emily sedang bicara di telepon.“Ada apa lagi, Hendrick?” tanya Emily, suaranya terdengar kesal. “Kenapa aku harus menemui mu? Ah, baiklah... Kau di mana sekarang?”“Dia benar-benar masih lah rubah betina yang licik,” gumam Robert pelan. “Jangan kira aku akan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19

Bab terbaru

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 254

    Andreas melangkah keluar dari ruang observasi dengan ekspresi serius. Ia menarik napas panjang sebelum menghampiri Erika, Merin, dan Ronald yang menunggu di bangku rumah sakit sejak tadi. Mereka jelas terlihat sangat gelisah. Sudah 1 jam lebih, bahakan hampir 2 jam mereka menunggu di sana. Merin langsung berdiri. “Bagaimana hasilnya, Dokter?” Erika dan juga Ronald ikut bangkit untuk mendengarkan penjelasan dari Andreas. Andreas menatap mereka satu per satu. “Saya sudah mendapatkan hasil awal pemeriksaannya,” ucapnya pelan, nada suaranya dingin dan penuh tekanan. “Sama seperti yang anda inginkan tadi, pemeriksaan darahnya.” Ronald meneguk ludah. Erika mencengkram ujung jaketnya. “Dan… hasilnya cocok, bukan?” Andreas menggeleng perlahan. “Tidak. Golongan darah Nona Elle dan Nona Erika berbeda. Tidak kompatibel sama sekali. Bahkan, Nona Elle memiliki golongan darah yang sangat langka, dan tubuhnya tergolong sensitif ter

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 253

    Di ruang pemeriksaan rumah sakit swasta itu, suasana terasa begitu tegang. Elle masih terbaring tak sadarkan diri di atas ranjang pasien, wajahnya agak pucat dan tubuhnya dingin. Seorang dokter muda, mengenakan jas putih dan mengenakan name tag bertuliskan “Dr. Andreas”, berdiri di dekat monitor sambil menatap hasil pemeriksaan awal dengan alis berkerut. “Pasien ini... dalam kondisi tidak sadar dan tidak ada surat persetujuan. Saya tidak bisa melakukan pemeriksaan lanjut, apalagi untuk kecocokan donor organ, tanpa persetujuan atau izin tertulis dari yang bersangkutan,” ucap Dr. Andreas, suaranya tegas tapi tenang. Bagaimanapun, dia tidak boleh terkena masalah karena hal ini. Erika melangkah cepat ke depan, wajahnya dingin. “Kau tahu siapa pamanku, kan? Beliau adalah manajer rumah sakit ini. Kalau kau tidak ingin karirmu berakhir malam ini juga, sebaiknya lakukan saja. Kami hanya meminta pemeriksaa

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 252

    Elle membuka mata perlahan. Cahaya lampu yang ada dari ruang kerjanya menyambut pandangan yang masih sedikit buram. Tubuhnya terasa pegal, terutama bagian punggung dan leher, efek dari tidur dua jam lebih di sofa yang agak sempit. Namun tak ada keluhan keluar dari bibirnya, hanya helaan napas kecil dan gerakan ringan untuk meregangkan tubuh. Pandangan Elle tertuju pada meja kecil di samping sofa. Di sana telah tersedia segelas air mineral dan sebotol minuman pereda mabuk, lengkap dengan catatan kecil bertuliskan, “Saya tidak ingin mengganggu istirahat Anda, tapi tubuh Anda perlu perhatian juga. Ada bau alkohol yang terendus pagi tadi, semoga segera membaik. Rose” Elle tersenyum tipis. Rose, asisten sekretarisnya, memang selalu memahami waktunya, tidak hanya sebagai bawahan yang andal, tapi juga sebagai seseorang yang tahu kapan harus diam dan kapan harus segeralah bertindak. “Dia benar-benar bisa membaca situasi bahkan saat aku tid

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 251

    Pertanyaan dari Lavine membuat Elle mendesah sebal. “Kau sedang mengejek atau apa?” “Pft!” Lavine menahan tawanya. “Ah, iya maaf kalau kau merasa seperti itu. Aku cuma bertanya saja, kok.” Malas meladeni, Elle memilih untuk diam. “Ya sudah. Kau kan tidak menjawab, jadi aku bawa saja kau pulang ke apartemen ku,” ujar Lavine, santai. Elle menatap dengan kesal. “Siapa yang mau?! Pergi ke gedung MJW, ada sesuatu yang harus aku lakukan di sana.” Lavine terkekeh geli. “Oke oke, maaf... kau ini emosian sekali. Kalau aku kesal, aku bawa saja kau pergi ke kantor catatan sipil.” Sesampainya di depan gedung MJW, mobil Lavine perlahan berhenti. Elle segera membuka pintu namun tidak lupa menoleh sejenak. “Terima kasih sudah mengantarku,” ucapnya singkat namun sopan. Namun bukannya membalas dengan serius, Lavine justru memonyongka

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 250

    Perlahan Elle membuka matanya saat tirai jendela sedikit bergerak karena hembusan angin sedikit kencang dari pendingin ruangan. Ia mengerang pelan, memegangi kepalanya yang terasa berat dan berdenyut hebat. Pandangannya masih buram, dan ruangan di sekitarnya terasa asing untuknya, sebuah kamar hotel yang cukup mewah, namun sama sekali tidak familiar untuknya. “Akhhh... di mana aku sekarang?” Ia pun bangkit perlahan, duduk sambil menahan sakit. Selimut yang menutupi tubuhnya melorot! “Ya ampun!” Elle panik, apalagi ketika ia menyadari dirinya tidak mengenakan pakaiannya lagi yang semalam. Nyatanya, rasa panik itu tidak berhenti sampai di situ saja. Seketika ia menyadari dirinya tidak mengenakan pakaiannya bahkan pada bagian bawahnya. Dengan gemetar, ia menarik selimut lebih erat ke tubuhnya. “I–ini... apa-apaan?” Ia menoleh perlahan ke arah tempat tidur… dan matanya pun membelalak. Namun yang ia lihat bukan hal yang mengerikan seperti bayangannya, dia Lavine,

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 249

    Elle menoleh dan tersenyum, tangannya masih saling menggenggam erat dengan tangan Weren. Entah kenapa dia merasa lega karena masih ada orang yang tulus sehingga ia tidak berpikir bahwa orang dari kalangan ekonomi basah tidak semuanya miskin attitude. “Terima kasih, Bibi…” suaranya pelan namun tegas. “Bibi sudah benar-benar peduli, dan karena itu, aku akan berusaha menyudahi semua ini. Aku tidak ingin terus berada dalam lingkaran yang menyakitkan ini.” Weren mengangguk penuh dukungan. “Aku melihatnya... Kau gadis yang baik dan kuat, Elle. Aku tahu itu dari awal. Tapi menjadi kuat bukan berarti terus bertahan di tempat yang membuatmu tersiksa hanya karena perasaan bersalah.” Elle terdiam. Kata-kata itu menampar lembut kesadarannya yang selama ini dia abaikan. Weren melanjutkan, “Ronald memang anak yang baik, tapi sejak kecil dia sudah terbiasa menurut pad

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 248

    Pada akhirnya, yang bisa Elle lakukan adalah menuruti apa maunya Ronald. Hatinya kesal, tapi apa boleh buat. “Ah, maaf, Sayang. Aku benar-benar tidak bermaksud begitu. Tapi, apa salahnya kau membantu Erika? Bagaimanapun, dia sudah banyak membantuku.” Begitulah yang diucapkan Ronald tadi. Elle sudah mencoba untuk memberitahu, “Erika sama sekali tidak berkontribusi untuk semua ini!” Namun, Merin mematahkannya dengan berkata, “Terus? Kau mau bilang kalau kau yang sudah membuat kesuksesan ini? Hemp! Anakku bisa naik jabatan juga karena kerja keras dan kepintarannya. Kafe dan restoran milik kami juga sukses karena rasa makanan dan kerja keras kami yang dibantu Erika secara diam-diam!” Erika nampak canggung, namun senyum lebar di wajahnya itu seolah menyukai pengakuan itu. Hanya bisa tersenyum, Elle sudah tidak bisa menolong kebodohan Merin dan Ronald. Memang seorang manager utama Ayahnya Erika bisa bertindak sejauh itu? Hah... tentu saja tidak. Bisa menyewa gedung hotel m

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 247

    Elle melangkah keluar dari kafe dengan langkah berat, menyusuri trotoar yang lengang. Malam mulai turun, dan langit tampak kelabu seperti hatinya. Ia tahu ia bisa saja menolak, tapi hutang budi kepada Ronald dan perasaan yang masih tertambat membuatnya tidak bisa menolak permintaan Merin, sekalipun itu menyakitkan untuknya. Ia tiba di toko buah langganan dan mulai memilah buah kiwi yang tampak segar. Tangannya bergerak otomatis, tapi pikirannya melayang. Belum lagi dia merasa lelah dan mengantuk sekali. “Kenapa aku masih bertahan seperti ini, sih?” batinnya. “Lagi-lagi kau sendiri, cantik?” Suara lelaki itu memecah lamunannya. Elle menoleh, dan menghela napas begitu mengenali suara yang bicara, tidak asing juga. Lavine. Pria tinggi berwajah tampan itu tersenyum miring, mengenakan jas santai dengan rambut sedikit berantakan, khas pria Casanova yang tahu diri

  • Gairah Panas Suami (Pura-pura) Buta   Season 2 : Bab 246

    Tiga bulan telah berlalu. Waktu yang terasa cepat bagi Elle, namun tanpa disadari perlahan menumpuk luka-luka kecil yang ia simpan rapi di dalam hatinya. Ia menyaksikan Ronald tersenyum lebih sering, dengan mata yang berbinar saat bercerita tentang kesuksesan kafenya yang kini merambah ke bisnis restoran. Setiap malam, setelah pulang kerja, Ronald menghitung omset dengan mata berbinar, penuh rasa puas. “Sepertinya, sebentar lagi kita bisa buka cabang di pusat kota,” kata Ronald suatu malam, matanya menatap grafik yang naik tajam di layar laptopnya. “Ibu juga makin semangat. Dia bahkan sudah bilang ingin beli mobil baru.” Elle hanya tersenyum. “Itu bagus. Kau memang sudah bekerja keras, kau dan Ibumu pantas mendapatkannya.” Ronald tertawa kecil. “Kau juga sudah banyak membantuku. Terimakasih banyak, ya.” Tapi di balik pujian itu, Ronald tak pernah tahu sebera

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status