Share

Bab 60

Penulis: kodav
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-29 11:59:31

"Kamu terlalu forsir aku, Valdi... aku capek," Anya mengakui, suaranya pelan namun tegas. Matanya menatap jauh, seolah kembali ke masa ketika semuanya mulai runtuh di antara mereka. 

"Aku butuh ruang, butuh waktu buat diri sendiri. Tapi setelah beberapa lama... aku sadar, nggak ada yang bisa kaya kamu. Seperti ada yang hilang," lanjutnya dengan napas berat, suaranya mulai bergetar.

Valdi terdiam, kata-kata Anya menggema di dalam pikirannya. Dia mengerti rasa capek yang dirasakan Anya, tapi dia tidak pernah menyangka kalau ketidakmampuannya memberikan ruang justru membuatnya kehilangan seseorang yang begitu berarti.

Anya menarik napas panjang, menahan emosi yang kembali bergejolak. "Aku pikir, dengan pergi aku bisa lebih tenang, bisa menemukan diriku lagi. Tapi kenyataannya... aku nggak bisa. Semua orang yang da

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 61

    Pagi masih gelap ketika Valdi terbangun. Tubuhnya secara naluriah meraih ke sebelah, berharap menemukan Anya di pelukannya. Namun, yang dia rasakan hanyalah dinginnya kasur yang kosong. Tidak ada kehangatan, tidak ada sosok Anya di sisinya.Dia membuka mata perlahan, menatap langit-langit dengan perasaan yang campur aduk. Kekosongan di sebelahnya membuat Valdi menghela napas panjang. Dia memalingkan kepalanya ke samping, memastikan Anya sudah pergi tanpa memberinya peringatan. Rasa kantuk masih melingkupi dirinya, tapi rasa ingin tahu lebih kuat, menariknya untuk meraih ponsel di meja samping tempat tidur.Lampu notifikasi berkedip-kedip, memberitahukan adanya pesan yang belum dibaca. Dengan gerakan malas, Valdi meraih ponselnya. Jam di layar menunjukkan pukul 4.17 pagi. Terlalu dini bagi kebanyakan orang, tapi Anya bukan kebanyakan orang. Ada pesan dari Anya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 62

    "Mas...," desah Sarah lagi, kali ini suaranya penuh dengan kebutuhan yang tak bisa disembunyikan. Tubuhnya menggeliat di bawah Valdi, merasakan kehangatan yang kini menyelimuti mereka berdua.Perlahan, Valdi mulai bergerak, memasukan lagi batangnya ke dalam lubang kenikmatan Sarah dalam gerakan yang penuh kelembutan namun dibalut dengan intensitas yang membara. Tangannya menyusuri pinggang Sarah, menariknya lebih dekat, lebih dalam, memastikan setiap gerakan membawa kenikmatan yang maksimal bagi mereka berdua. Di bawah Valdi, Sarah merintih, tubuhnya yang mungil bergetar setiap kali Valdi masuk lebih dalam, lebih kuat.Kedua tangan Sarah masih erat melingkar di leher Valdi, bibirnya mencari-cari ciuman yang liar, napasnya terengah-engah. Valdi menatap wajah Sarah yang kini penuh gairah, bibirnya menyentuh telinga Sarah, berbisik pelan, "enak?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-29
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 01

    Di kamar yang sunyi dan remang, kehangatan malam terasa menekan, membungkus mereka dalam suasana yang berat dan penuh ketegangan. Aroma parfum lembut bercampur dengan keringat, menciptakan hawa yang hampir menyesakkan. Tirai setengah terbuka membiarkan sinar bulan samar menerobos masuk, menyoroti seprai yang kusut di atas tempat tidur, yang kini menjadi saksi pergulatan fisik dan emosional di antara mereka.Tubuh Anya bergetar halus di bawah Valdi, mengikuti irama yang telah berlangsung terlalu lama. Matanya terpejam rapat, dan air mata mulai menggenang di sudut matanya, meskipun bibirnya terkatup rapat. Setiap gerakan Valdi terasa seperti beban yang semakin berat, mendorongnya ke titik di mana ia tak sanggup lagi bertahan. Anya mulai menggelengkan kepalanya perlahan, seolah menolak kenyataan yang tak bisa ia hindari."Cukup, Valdi... cukup..." bisiknya, suaranya terdengar serak dan penuh dengan keputusasaan.Valdi yang berada di ambang puncak kenikmatan, hampir tidak mendengar bisika

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 02

    Suasana di rumah sakit terasa suram, dengan keheningan yang hanya sesekali dipecahkan oleh langkah-langkah kaki perawat. Valdi duduk di kursi ruang tunggu, menatap kosong ke depan, sementara di sebelahnya Mayang menangis tersedu-sedu, tubuhnya bergetar dalam kesedihan yang mendalam."Ibu... kenapa harus sekarang?" suara Mayang pecah, nyaris tak terdengar di antara isak tangisnya.Valdi menatapnya dengan penuh simpati, hatinya terasa berat."Mayang... om turut berduka," katanya lembut, mencoba menghibur gadis yang kini menjadi yatim piatu."Kenapa harus seperti ini, Om Valdi?" Mayang meratap, wajahnya basah oleh air mata."Kenapa Ibu harus pergi? Aku... aku sekarang sendirian..." Tangisnya semakin keras, dan Valdi merasakan dorongan kuat untuk menenangkannya."Om tahu ini berat, Mayang. Ini nggak adil, tapi kamu nggak sendirian. Ibumu... dia sudah berjuang sekuat tenaga," ujar Valdi sambil menghela napas panjang.Mayang menggeleng pelan, air mata terus mengalir di pipinya."Kenapa haru

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 03

    “Apa yang aku pikirkan sih?” bisiknya pada dirinya sendiri, merasa malu dengan dorongan tersebut. Namun, rasa penasaran dan keingintahuan mulai menguasainya, membuat dia berjalan perlahan mendekati pintu kamar Mayang.Mayang, yang masih duduk di tempat tidur, mendengar langkah kaki mendekat ke kamarnya. Jantungnya berdegup kencang, menyadari bahwa Valdi mungkin akan mengetuk pintu. Di kepalanya, berbagai pikiran bercampur aduk—rasa tidak enak hati, kecanggungan, dan entah kenapa, ada juga sedikit rasa penasaran yang muncul.Valdi berdiri di depan pintu kamar Mayang, tangannya terangkat, siap untuk mengetuk. Namun, dia ragu-ragu, menahan diri. Suasana hening semakin mencekam. Pintu kamar itu menjadi penghalang tipis antara mereka, namun juga penghalang antara dorongan hati Valdi dan kesadarannya akan apa yang benar dan salah.Ketika akhirnya Valdi menurunkan tangannya, dia merasa kekuatan itu hampir menariknya kembali. Napasnya terasa berat, dan dia tahu, jika dia tidak berhati-hati, d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 04

    Valdi menahan napas sejenak, merasakan dorongan tak terduga itu. Dia melanjutkan, berusaha tetap tenang sambil memperlihatkan beberapa pakaian tidur yang juga tampak agak minim. “Ini bagus buat tidur, adem dan ringan,” ujarnya, menampilkan gambar kostum maid yang sangat ketat.Mayang menatap gambar itu sejenak, merasa agak canggung dengan pilihan pakaian yang terbuka seperti itu. “Ini... nggak kebuka terlalu banyak, Om?” tanya Mayang dengan polos, sambil mendekatkan wajahnya lagi ke layar. Saat itu, dadanya menekan lebih kuat ke tubuh Valdi, membuat napas pria itu tertahan sejenak.“Ah, nggak, Mayang. Ini hanya terlihat aja begitu di foto. Nyatanya, ini baju tidur yang nyaman kok, dan bisa kamu pakai kalau kamu mau,” Valdi berusaha terdengar meyakinkan, meski di dalam dirinya, gairah yang terpendam mulai menggeliat. Ekspresi polos Mayang, yang begitu dekat dengan tubuhnya, membuatnya semakin tergoda untuk terus mendorong gadis itu memilih pakaian-pakaian yang lebih berani.Mayang, ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 05

    Setelah api menyala, Valdi menarik tangannya perlahan, namun posisi mereka masih sangat dekat.“Nah, begitu caranya. Mudah kan?” tanya Valdi, suaranya terdengar lebih pelan dan dalam.“Iya, Om. Ternyata gampang,” jawab Mayang, suaranya terdengar sedikit goyah karena posisi intim mereka. Dia bisa merasakan napas Valdi di lehernya, membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.Valdi merasa bahwa situasi ini semakin intens. Napasnya berat, dan dia harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang lebih. Namun, perasaan yang muncul dari sentuhan tadi masih terus menghantui, membuat pikirannya dipenuhi oleh bayangan-bayangan yang tidak seharusnya ada.“Baguslah kalau kamu sudah paham,” kata Valdi akhirnya, berusaha mengakhiri momen itu sebelum situasi menjadi lebih canggung. Dia melangkah mundur, memberikan ruang bagi Mayang untuk bergerak lebih bebas.Setelah situasi di dapur yang baru saja terjadi, Valdi merasa perlu melakukan sesuatu untuk mengalihkan pikirannya dari ketega

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 06

    Mayang terkejut sebentar tapi kemudian mengangguk, merasa sulit untuk menolak permintaan Valdi.“Boleh, Om,” jawabnya.Mereka duduk di ruang keluarga yang bersebelahan dengan kamar mereka. Valdi menyalakan TV, memilih sebuah film yang sedang tayang. Mayang duduk di lantai, agak jauh dari sofa tempat Valdi duduk, merasa agak canggung untuk duduk di dekatnya.Namun, Valdi segera menarik pergelangan tangan Mayang dengan lembut, membuatnya terkejut.“Duduk di sini, Mayang. jangan di lantai,” katanya sambil menepuk sofa di sampingnya.Mayang ragu sejenak, tapi kemudian mengikuti arahannya dan duduk di sebelah Valdi. Dia mencuri-curi pandang ke arah Valdi, menyadari bahwa pria itu memang gagah dan tampan. Wajahnya tegas, rahangnya kuat, dengan sorot mata yang tajam namun lembut.Om Valdi seganteng ini kenapa diceraikan istrinya ya? pikir Mayang, sedikit penasaran. Aroma pheromone yang samar tapi kuat mulai tercium olehnya, membuat perasaannya sedikit bergetar. Ada sesuatu dalam aroma itu ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11

Bab terbaru

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 62

    "Mas...," desah Sarah lagi, kali ini suaranya penuh dengan kebutuhan yang tak bisa disembunyikan. Tubuhnya menggeliat di bawah Valdi, merasakan kehangatan yang kini menyelimuti mereka berdua.Perlahan, Valdi mulai bergerak, memasukan lagi batangnya ke dalam lubang kenikmatan Sarah dalam gerakan yang penuh kelembutan namun dibalut dengan intensitas yang membara. Tangannya menyusuri pinggang Sarah, menariknya lebih dekat, lebih dalam, memastikan setiap gerakan membawa kenikmatan yang maksimal bagi mereka berdua. Di bawah Valdi, Sarah merintih, tubuhnya yang mungil bergetar setiap kali Valdi masuk lebih dalam, lebih kuat.Kedua tangan Sarah masih erat melingkar di leher Valdi, bibirnya mencari-cari ciuman yang liar, napasnya terengah-engah. Valdi menatap wajah Sarah yang kini penuh gairah, bibirnya menyentuh telinga Sarah, berbisik pelan, "enak?"

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 61

    Pagi masih gelap ketika Valdi terbangun. Tubuhnya secara naluriah meraih ke sebelah, berharap menemukan Anya di pelukannya. Namun, yang dia rasakan hanyalah dinginnya kasur yang kosong. Tidak ada kehangatan, tidak ada sosok Anya di sisinya.Dia membuka mata perlahan, menatap langit-langit dengan perasaan yang campur aduk. Kekosongan di sebelahnya membuat Valdi menghela napas panjang. Dia memalingkan kepalanya ke samping, memastikan Anya sudah pergi tanpa memberinya peringatan. Rasa kantuk masih melingkupi dirinya, tapi rasa ingin tahu lebih kuat, menariknya untuk meraih ponsel di meja samping tempat tidur.Lampu notifikasi berkedip-kedip, memberitahukan adanya pesan yang belum dibaca. Dengan gerakan malas, Valdi meraih ponselnya. Jam di layar menunjukkan pukul 4.17 pagi. Terlalu dini bagi kebanyakan orang, tapi Anya bukan kebanyakan orang. Ada pesan dari Anya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 60

    "Kamu terlalu forsir aku, Valdi... aku capek," Anya mengakui, suaranya pelan namun tegas. Matanya menatap jauh, seolah kembali ke masa ketika semuanya mulai runtuh di antara mereka."Aku butuh ruang, butuh waktu buat diri sendiri. Tapi setelah beberapa lama... aku sadar, nggak ada yang bisa kaya kamu. Seperti ada yang hilang," lanjutnya dengan napas berat, suaranya mulai bergetar.Valdi terdiam, kata-kata Anya menggema di dalam pikirannya. Dia mengerti rasa capek yang dirasakan Anya, tapi dia tidak pernah menyangka kalau ketidakmampuannya memberikan ruang justru membuatnya kehilangan seseorang yang begitu berarti.Anya menarik napas panjang, menahan emosi yang kembali bergejolak. "Aku pikir, dengan pergi aku bisa lebih tenang, bisa menemukan diriku lagi. Tapi kenyataannya... aku nggak bisa. Semua orang yang da

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 59

    Di luar kamar, Valdi tetap berdiri di balkon, memandangi pintu kamar yang kini tertutup rapat. Valdi berjalan menuruni tangga menuju lantai satu, di mana suasana dapur tampak hidup. Celine, Mayang, Sarah, dan Kamala duduk mengelilingi meja bar dapur, bercengkrama dengan ringan, meskipun ketegangan yang baru saja terjadi antara Valdi dan Anya masih membekas di udara.Melihat Valdi yang memasuki ruangan dengan wajah yang masih sedikit tegang, Celine langsung bersuara, "Yah, manyun lagi..." katanya dengan nada menggoda, berusaha meringankan suasana. Tatapan Celine terarah langsung ke Valdi, penuh keakraban dan sedikit lelucon.Valdi menatap Celine sebentar, bibirnya melengkung dalam senyuman kecil yang lemah. Sebelum dia sempat mengatakan apa-apa, Mayang menghampirinya dengan sepiring spagheti yang masih hangat di tangannya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 58

    Valdi mendesah panjang, matanya mulai penuh dengan frustrasi."Kenapa? Kamu pikir aku harus ngulangin kesalahanku yang dulu lagi? Setiap kali harus hancur karena ditinggal istri?" suaranya semakin serak, penuh emosi yang terpendam selama bertahun-tahun.Valdi tiba-tiba berdiri, tangannya mengepal kuat, "Kamu suka lihat aku hancur, Anya?" tanyanya dan tanpa menunggu jawaban Anya, dia berjalan menuju balkon lantai dua. Pemandangan luar hanya menawarkan kesunyian, namun pikirannya bergejolak. Dia bersandar pada pagar balkon, menghela napas panjang, mencoba meredakan amarah yang perlahan membakar di dalamAnya tetap duduk di sana, merasa bahwa ada begitu banyak yang ingin ia ucapkan, namun lidahnya terasa kelu. Perasaan bersalah, marah, dan ketidakpastian bercampur dalam dirinya, membuat segala sesuatunya se

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 57

    "Anya..." Celine tercekat, suaranya gemetar saat melihat sosok yang berdiri di ambang pintu kamar. Tangannya dengan cepat menepuk Valdi, matanya membelalak tak percaya.Valdi, yang awalnya tenggelam dalam momen bersama Mayang, berbalik dan melihat mantan istrinya berdiri di sana dengan tatapan penuh kemarahan. Wajahnya menegang sejenak sebelum dia berkata dengan suara yang lebih tenang dari yang diharapkan, "Kamu ngapain di sini?"Anya berdiri dengan postur tegas, tangan bertolak pinggang, napasnya berat, jelas menahan emosi yang meluap."Emangnya kenapa? Nggak boleh ke sini? Jadi, ini kerjaan kamu sekarang setelah lepas dari aku?" suaranya melengking, penuh dengan kekecewaan yang menggantung di udara. Tatapannya menyapu seluruh ruangan, melihat situasi yang baru saja terjadi di hadapannya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 56

    Celine mengangguk lemah, wajahnya mendekat ke arah Valdi, matanya yang setengah terpejam menunjukkan campuran gairah dan ketertundukan."Cium gue, say..." bisik Celine dengan suara rendah, hampir putus asa oleh kenikmatan yang sudah menghantam tubuhnya berulang kali.Valdi menatapnya sebentar sebelum menuruti permintaan itu, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang panas dan penuh gairah. Celine mendesah di antara ciuman, tubuhnya bergetar lebih hebat, dan dalam beberapa detik, dia mencapai puncaknya, menggeliat hebat di samping Valdi, napasnya terhenti sejenak saat gelombang kenikmatan terakhir merambat di setiap inci tubuhnya.Sementara itu, Valdi masih jauh dari mencapai batasnya, meskipun desahannya semakin intens, tubuhnya tegang akibat hisapan mulut Sarah yang begitu terampil. Setelah Celine mencapai punca

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 55

    Namun Valdi tetap tak memberikan ampun. Dia menunduk ke leher Celine, menggigitnya lembut namun cukup untuk meninggalkan bekas, sementara tangannya meremas payudara gadis itu, mempermainkannya dengan jari-jarinya yang terlatih. Kali ini, dorongannya semakin brutal, tanpa jeda. Celine bisa merasakan setiap gerakan itu dalam setiap inci tubuhnya, dan dalam sekejap, dia mencapai puncak keempat, jeritannya kini hampir tidak terdengar karena tubuhnya begitu terbawa oleh gelombang kenikmatan."Sekali lagi bisa, kan?" tanya Valdi dengan suara rendah yang penuh dominasi, tapi Celine bahkan tidak bisa menjawab. Tubuhnya sudah terlalu lelah, namun Valdi belum selesai dengannya. Dia mempercepat gerakannya lagi, tak memberinya waktu untuk pulih. Tangan Valdi kini menyelinap di antara kaki Celine, mempermainkan bagian sensitifnya sambil terus menancapkan batangnya ke dalam lubang kenikmatanya, membuat Celine menggeliat

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 54

    Perlahan, ia mendorong Kamala dengan lembut, matanya mencari penjelasan. Celine, yang menyadari situasi ini, tertawa kecil, matanya penuh canda."Lin, ini kerjaan loe ya?" kata Valdi, jantungnya berdegup kencang. Celine, dengan gerakan yang penuh perhatian, menghampiri Valdi, berusaha meredam kemarahannya. Mayang, yang tertidur mabuk di sofa, tak menyadari apa yang terjadi.Kamala mendekat ke Sarah, sedikit ketakutan.""Iya, gue yang suruh Sarah biar jangan ngomong kalau Mala itu TS. Maaf ya, Val, gue cuma pengen liat reaksi lo," jelas Celine, matanya penuh penyesalan. Valdi, yang masih sedikit kesal, menatap Celine dengan tatapan yang bercampur antara marah dan terkejut."Kampret loe, Lin," desis Valdi, namun suaranya mulai melembut saat Celine merangkulnya dan menciumn

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status