Share

Bab 11

Penulis: kodav
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-12 13:22:37

"Oke, Om... Mayang coba," ujarnya akhirnya, sambil membawa bra tersebut ke kamar untuk menggantinya.

Beberapa menit kemudian, Mayang keluar dari kamar dengan langkah pelan, wajahnya masih merah padam. Bra yang baru saja dipakainya tampak pas dengan tubuhnya, memperlihatkan lekukannya dengan sempurna, namun tetap menyisakan bagian atas payudaranya yang terlihat jelas di balik daster tipis itu. Dia merasa canggung, namun juga ada perasaan aneh yang membuatnya sedikit percaya diri.

Valdi menatap Mayang dengan tatapan yang dalam dan penuh kekaguman. 

"Lihat, Om bilang juga apa. Kamu kelihatan cantik banget, Mayang," ujarnya dengan suara serak, matanya tak bisa lepas dari tubuh Mayang yang kini semakin menggoda.

Mayang tersenyum malu, namun ada rasa senang yang tak bisa

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 12

    Valdi menatap Mayang dengan tatapan intens, lalu mulai menjilati bagian dalam pahanya dengan lembut, menciptakan jejak basah yang membuat gadis itu menggeliat dan tertawa kecil karena kegelian. Setiap jilatan yang diberikan Valdi semakin mendalam, menuju ke arah yang lebih sensitif, membuat napas Mayang terputus-putus."Om... geli, tapi enak, Om," desah Mayang, tangannya secara refleks menggenggam bantal sofa di sampingnya, tubuhnya bergoyang mengikuti ritme sentuhan Valdi.Valdi semakin mempercepat tempo, lidahnya bergerak dengan lihai, menciptakan sensasi yang tak pernah dirasakan Mayang sebelumnya."Jangan lawan, Mayang... nikmatin aja..." bisik Valdi, suaranya terdengar menggoda di antara erangan halus Mayang.Tangan Valdi dengan lembut menahan pangkal paha May

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 13

    Pagi itu, Valdi merasakan sesuatu yang aneh dalam tidurnya. Di tengah mimpinya, ia mulai merasakan sensasi hangat dan basah yang membangkitkan hasratnya. Tubuhnya perlahan-lahan merespons, dan kenikmatan yang merambat di sekujur tubuhnya membuatnya sadar bahwa ini bukan sekadar mimpi. Dengan mata yang masih setengah tertutup, Valdi mulai terbangun, menikmati sensasi yang semakin kuat pada batangnya.Saat matanya terbuka sepenuhnya, Valdi mendapati pemandangan yang membuatnya tersenyum lebar. Di antara seprai yang berantakan, Mayang terlihat begitu asik bermain dengan batangnya, bibirnya yang lembut menyentuh dan menjelajahi dengan penuh keingintahuan. Mulutnya bergerak dengan ritme yang pelan namun penuh gairah, seolah menikmati setiap detik yang ia lalui."Ahh... Mayang... kamu ngapain?" tanya Valdi dengan suara serak yang masih dipenuhi kantuk, tangannya refl

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 14

    Tanpa suara, Valdi mendekat, melangkah ke dalam pancuran dengan hati-hati. Tangan dan tubuhnya terasa hangat saat ia perlahan-lahan melingkarkan lengannya di sekitar pinggang Mayang, memeluknya erat dari belakang."Mas Valdiii!!!" pekik Mayang terkejut, tubuhnya menegang seketika saat merasakan pelukan yang tiba-tiba itu. Suara serak Valdi di telinganya, dan pelukan yang erat di tubuhnya, membuat Mayang hampir menangis karena kaget.Valdi segera membalikkan tubuh Mayang agar menghadapnya, tangan besarnya memeluk gadis itu erat-erat, mencoba menenangkan dari keterkejutan. Senyum lembut terlukis di wajahnya saat ia menatap mata Mayang yang basah oleh air, wajahnya terlihat cemas."Kenapa, Sayang?" tanya Valdi dengan nada lembut, sambil mengusap-usap punggung Mayang dengan perlahan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-13
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 01

    Di kamar yang sunyi dan remang, kehangatan malam terasa menekan, membungkus mereka dalam suasana yang berat dan penuh ketegangan. Aroma parfum lembut bercampur dengan keringat, menciptakan hawa yang hampir menyesakkan. Tirai setengah terbuka membiarkan sinar bulan samar menerobos masuk, menyoroti seprai yang kusut di atas tempat tidur, yang kini menjadi saksi pergulatan fisik dan emosional di antara mereka.Tubuh Anya bergetar halus di bawah Valdi, mengikuti irama yang telah berlangsung terlalu lama. Matanya terpejam rapat, dan air mata mulai menggenang di sudut matanya, meskipun bibirnya terkatup rapat. Setiap gerakan Valdi terasa seperti beban yang semakin berat, mendorongnya ke titik di mana ia tak sanggup lagi bertahan. Anya mulai menggelengkan kepalanya perlahan, seolah menolak kenyataan yang tak bisa ia hindari."Cukup, Valdi... cukup..." bisiknya, suaranya terdengar serak dan penuh dengan keputusasaan.Valdi yang berada di ambang puncak kenikmatan, hampir tidak mendengar bisika

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 02

    Suasana di rumah sakit terasa suram, dengan keheningan yang hanya sesekali dipecahkan oleh langkah-langkah kaki perawat. Valdi duduk di kursi ruang tunggu, menatap kosong ke depan, sementara di sebelahnya Mayang menangis tersedu-sedu, tubuhnya bergetar dalam kesedihan yang mendalam."Ibu... kenapa harus sekarang?" suara Mayang pecah, nyaris tak terdengar di antara isak tangisnya.Valdi menatapnya dengan penuh simpati, hatinya terasa berat."Mayang... om turut berduka," katanya lembut, mencoba menghibur gadis yang kini menjadi yatim piatu."Kenapa harus seperti ini, Om Valdi?" Mayang meratap, wajahnya basah oleh air mata."Kenapa Ibu harus pergi? Aku... aku sekarang sendirian..." Tangisnya semakin keras, dan Valdi merasakan dorongan kuat untuk menenangkannya."Om tahu ini berat, Mayang. Ini nggak adil, tapi kamu nggak sendirian. Ibumu... dia sudah berjuang sekuat tenaga," ujar Valdi sambil menghela napas panjang.Mayang menggeleng pelan, air mata terus mengalir di pipinya."Kenapa haru

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 03

    “Apa yang aku pikirkan sih?” bisiknya pada dirinya sendiri, merasa malu dengan dorongan tersebut. Namun, rasa penasaran dan keingintahuan mulai menguasainya, membuat dia berjalan perlahan mendekati pintu kamar Mayang.Mayang, yang masih duduk di tempat tidur, mendengar langkah kaki mendekat ke kamarnya. Jantungnya berdegup kencang, menyadari bahwa Valdi mungkin akan mengetuk pintu. Di kepalanya, berbagai pikiran bercampur aduk—rasa tidak enak hati, kecanggungan, dan entah kenapa, ada juga sedikit rasa penasaran yang muncul.Valdi berdiri di depan pintu kamar Mayang, tangannya terangkat, siap untuk mengetuk. Namun, dia ragu-ragu, menahan diri. Suasana hening semakin mencekam. Pintu kamar itu menjadi penghalang tipis antara mereka, namun juga penghalang antara dorongan hati Valdi dan kesadarannya akan apa yang benar dan salah.Ketika akhirnya Valdi menurunkan tangannya, dia merasa kekuatan itu hampir menariknya kembali. Napasnya terasa berat, dan dia tahu, jika dia tidak berhati-hati, d

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 04

    Valdi menahan napas sejenak, merasakan dorongan tak terduga itu. Dia melanjutkan, berusaha tetap tenang sambil memperlihatkan beberapa pakaian tidur yang juga tampak agak minim. “Ini bagus buat tidur, adem dan ringan,” ujarnya, menampilkan gambar kostum maid yang sangat ketat.Mayang menatap gambar itu sejenak, merasa agak canggung dengan pilihan pakaian yang terbuka seperti itu. “Ini... nggak kebuka terlalu banyak, Om?” tanya Mayang dengan polos, sambil mendekatkan wajahnya lagi ke layar. Saat itu, dadanya menekan lebih kuat ke tubuh Valdi, membuat napas pria itu tertahan sejenak.“Ah, nggak, Mayang. Ini hanya terlihat aja begitu di foto. Nyatanya, ini baju tidur yang nyaman kok, dan bisa kamu pakai kalau kamu mau,” Valdi berusaha terdengar meyakinkan, meski di dalam dirinya, gairah yang terpendam mulai menggeliat. Ekspresi polos Mayang, yang begitu dekat dengan tubuhnya, membuatnya semakin tergoda untuk terus mendorong gadis itu memilih pakaian-pakaian yang lebih berani.Mayang, ta

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 05

    Setelah api menyala, Valdi menarik tangannya perlahan, namun posisi mereka masih sangat dekat.“Nah, begitu caranya. Mudah kan?” tanya Valdi, suaranya terdengar lebih pelan dan dalam.“Iya, Om. Ternyata gampang,” jawab Mayang, suaranya terdengar sedikit goyah karena posisi intim mereka. Dia bisa merasakan napas Valdi di lehernya, membuat jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya.Valdi merasa bahwa situasi ini semakin intens. Napasnya berat, dan dia harus menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang lebih. Namun, perasaan yang muncul dari sentuhan tadi masih terus menghantui, membuat pikirannya dipenuhi oleh bayangan-bayangan yang tidak seharusnya ada.“Baguslah kalau kamu sudah paham,” kata Valdi akhirnya, berusaha mengakhiri momen itu sebelum situasi menjadi lebih canggung. Dia melangkah mundur, memberikan ruang bagi Mayang untuk bergerak lebih bebas.Setelah situasi di dapur yang baru saja terjadi, Valdi merasa perlu melakukan sesuatu untuk mengalihkan pikirannya dari ketega

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09

Bab terbaru

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 14

    Tanpa suara, Valdi mendekat, melangkah ke dalam pancuran dengan hati-hati. Tangan dan tubuhnya terasa hangat saat ia perlahan-lahan melingkarkan lengannya di sekitar pinggang Mayang, memeluknya erat dari belakang."Mas Valdiii!!!" pekik Mayang terkejut, tubuhnya menegang seketika saat merasakan pelukan yang tiba-tiba itu. Suara serak Valdi di telinganya, dan pelukan yang erat di tubuhnya, membuat Mayang hampir menangis karena kaget.Valdi segera membalikkan tubuh Mayang agar menghadapnya, tangan besarnya memeluk gadis itu erat-erat, mencoba menenangkan dari keterkejutan. Senyum lembut terlukis di wajahnya saat ia menatap mata Mayang yang basah oleh air, wajahnya terlihat cemas."Kenapa, Sayang?" tanya Valdi dengan nada lembut, sambil mengusap-usap punggung Mayang dengan perlahan.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 13

    Pagi itu, Valdi merasakan sesuatu yang aneh dalam tidurnya. Di tengah mimpinya, ia mulai merasakan sensasi hangat dan basah yang membangkitkan hasratnya. Tubuhnya perlahan-lahan merespons, dan kenikmatan yang merambat di sekujur tubuhnya membuatnya sadar bahwa ini bukan sekadar mimpi. Dengan mata yang masih setengah tertutup, Valdi mulai terbangun, menikmati sensasi yang semakin kuat pada batangnya.Saat matanya terbuka sepenuhnya, Valdi mendapati pemandangan yang membuatnya tersenyum lebar. Di antara seprai yang berantakan, Mayang terlihat begitu asik bermain dengan batangnya, bibirnya yang lembut menyentuh dan menjelajahi dengan penuh keingintahuan. Mulutnya bergerak dengan ritme yang pelan namun penuh gairah, seolah menikmati setiap detik yang ia lalui."Ahh... Mayang... kamu ngapain?" tanya Valdi dengan suara serak yang masih dipenuhi kantuk, tangannya refl

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 12

    Valdi menatap Mayang dengan tatapan intens, lalu mulai menjilati bagian dalam pahanya dengan lembut, menciptakan jejak basah yang membuat gadis itu menggeliat dan tertawa kecil karena kegelian. Setiap jilatan yang diberikan Valdi semakin mendalam, menuju ke arah yang lebih sensitif, membuat napas Mayang terputus-putus."Om... geli, tapi enak, Om," desah Mayang, tangannya secara refleks menggenggam bantal sofa di sampingnya, tubuhnya bergoyang mengikuti ritme sentuhan Valdi.Valdi semakin mempercepat tempo, lidahnya bergerak dengan lihai, menciptakan sensasi yang tak pernah dirasakan Mayang sebelumnya."Jangan lawan, Mayang... nikmatin aja..." bisik Valdi, suaranya terdengar menggoda di antara erangan halus Mayang.Tangan Valdi dengan lembut menahan pangkal paha May

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 11

    "Oke, Om... Mayang coba," ujarnya akhirnya, sambil membawa bra tersebut ke kamar untuk menggantinya.Beberapa menit kemudian, Mayang keluar dari kamar dengan langkah pelan, wajahnya masih merah padam. Bra yang baru saja dipakainya tampak pas dengan tubuhnya, memperlihatkan lekukannya dengan sempurna, namun tetap menyisakan bagian atas payudaranya yang terlihat jelas di balik daster tipis itu. Dia merasa canggung, namun juga ada perasaan aneh yang membuatnya sedikit percaya diri.Valdi menatap Mayang dengan tatapan yang dalam dan penuh kekaguman."Lihat, Om bilang juga apa. Kamu kelihatan cantik banget, Mayang," ujarnya dengan suara serak, matanya tak bisa lepas dari tubuh Mayang yang kini semakin menggoda.Mayang tersenyum malu, namun ada rasa senang yang tak bisa

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 10

    Mayang tersenyum malu sambil menundukkan kepalanya, wajahnya masih memerah."Iya, Om... rasanya aneh, tapi enak," ujarnya sambil menggigit bibir bawahnya. Dia terlihat seperti seorang gadis yang baru saja menemukan sesuatu yang baru dan menarik dalam dirinya.Valdi menatapnya dengan lembut, tangannya perlahan menyentuh pipi Mayang dengan penuh kasih sayang."Memangnya Mayang belum pernah ngerasain sebelumnya?" tanyanya, suaranya lembut, hampir berbisik.Mayang menggeleng perlahan, matanya tetap menunduk."Belum, Om. Nyium cowok juga baru tadi sama Om," jawabnya dengan jujur, meski ada sedikit rasa malu yang terpancar dari wajahnya."Itu namanya orgasme, Mayang. S

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 09

    Sambil tersenyum, Mayang akhirnya berhasil membuka bungkus paket tersebut. Namun, senyum di wajahnya perlahan memudar dan berubah menjadi ekspresi bingung ketika dia melihat isinya. Dia mengangkat sepasang celana dalam dengan bentuk yang aneh dan sebuah perangkat kecil yang menyertainya.“Ini... apa, Om?” tanyanya dengan suara pelan, matanya beralih dari barang tersebut ke wajah Valdi, yang sekarang tampak lebih tegang.Valdi merasa seluruh tubuhnya membeku sejenak. Pandangannya bertemu dengan mata Mayang yang penuh rasa ingin tahu, dan dia harus berpikir cepat untuk mencari alasan yang masuk akal.“Oh, itu...” Valdi berusaha menenangkan dirinya, tetapi kata-kata terasa seperti tersangkut di tenggorokannya. Dia tidak menyangka situasinya akan menjadi seperti ini, dan kini dia haru

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 08

    Mayang mendekat sambil tersenyum polos, memegang baju yang baru saja diterimanya. "Om, ini kayaknya kekecilan, ya?" tanyanya, matanya menatap Valdi dengan rasa ingin tahu yang jujur.Valdi tersenyum tipis, mencoba mengendalikan dirinya meski matanya tak bisa lepas dari sosok Mayang. "Nggak kok, memang modelnya begitu. Kamu malah jadi kelihatan makin cantik," jawabnya dengan suara yang sedikit serak, merasa ada getaran yang tak biasa dalam dadanya.Mayang tertawa kecil, masih dengan senyum di wajahnya. "Om beneran ini bagus dipakai sama aku?" tanyanya lagi, lalu duduk di sebelah Valdi, membuat napasnya tertahan sejenak. Dada Mayang yang masih muda dan montok nyaris menyentuh tubuhnya, dan Valdi merasa detak jantungnya semakin cepat. Valdi mengangguk, berusaha menjaga ekspresinya tetap tenang meskipun hatinya berdebar."Bagus banget, Mayang, bagus," ucapnya dengan suara yang sedikit bergetar, berusaha menahan diri agar tidak menunjukkan betapa terpesonanya dia. Ia tidak bisa menahan dir

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 07

    Pada suatu pagi, Mayang terbangun lebih awal dari biasanya. Saat dia menuruni tangga, dia melihat Valdi sudah sibuk menyiapkan sesuatu di ruang tamu. Sebuah kotak besar diletakkan di pojok ruangan, dan Valdi tampak memasang label di atasnya."Pagi, Mayang," sapa Valdi dengan senyum hangat. "Hari ini mungkin ada beberapa paket yang datang. Om sudah siapkan kotak ini untuk tempat penyimpanan sementara."Mayang mengangguk sambil tersenyum."Baik, Om," jawabnya lembut. Dia lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan dan secangkir kopi untuk Valdi.Setelah sarapan, Mayang membawa secangkir kopi panas ke ruang kerja Valdi. Ketika dia membuka pintu, dia tertegun. Ruangan itu jauh lebih mengesankan dari yang ia bayangkan.Ruang kerja Valdi tidak terlalu luas, tapi memiliki desain interior yang futuristik. Dindingnya berwarna abu-abu metalik, dengan lampu-lampu LED yang menyoroti sudut-sudut tertentu. Di satu sisi, ada sebuah balkon kecil yang terbuka, memungkinkan udara segar masuk. Namun, y

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 06

    Mayang terkejut sebentar tapi kemudian mengangguk, merasa sulit untuk menolak permintaan Valdi.“Boleh, Om,” jawabnya.Mereka duduk di ruang keluarga yang bersebelahan dengan kamar mereka. Valdi menyalakan TV, memilih sebuah film yang sedang tayang. Mayang duduk di lantai, agak jauh dari sofa tempat Valdi duduk, merasa agak canggung untuk duduk di dekatnya.Namun, Valdi segera menarik pergelangan tangan Mayang dengan lembut, membuatnya terkejut.“Duduk di sini, Mayang. jangan di lantai,” katanya sambil menepuk sofa di sampingnya.Mayang ragu sejenak, tapi kemudian mengikuti arahannya dan duduk di sebelah Valdi. Dia mencuri-curi pandang ke arah Valdi, menyadari bahwa pria itu memang gagah dan tampan. Wajahnya tegas, rahangnya kuat, dengan sorot mata yang tajam namun lembut.Om Valdi seganteng ini kenapa diceraikan istrinya ya? pikir Mayang, sedikit penasaran. Aroma pheromone yang samar tapi kuat mulai tercium olehnya, membuat perasaannya sedikit bergetar. Ada sesuatu dalam aroma itu ya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status