Beranda / Romansa / Gairah Liar Mantan Suamiku / Aku Menginginkanmu Malam Ini

Share

Aku Menginginkanmu Malam Ini

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-05 13:10:19
Diego berjalan melewati lorong rumah sakit dengan langkah tegap pagi itu, tapi pikirannya tidak setenang penampilannya. Ia memutuskan datang ke sini karena penasaran. Setelah pertemuannya dengan Anna tiga hari lalu, nama Darren terus berputar di kepalanya. Ada sesuatu tentang anak itu yang tidak bisa ia abaikan.

"Jadi anak itu sudah baik-baik saja setelah dioperasi kemarin?" Diego melirik ke arah Jovan, asistennya yang setia mengikutinya.

"Sudah, Pak. Dia sudah dipindahkan ke kamar perawatan intensif. Di sana kamarnya!" Jovan menunjuk ke sebuah kamar di depan sana.

Diego mengangguk. Butuh berpikir sangat lama bagi Diego sebelum ia kemari. Diego pun baru saja akan melangkah ke kamar itu saat pandangannya menangkap seorang suster yang sedang mendorong kursi roda. Diego terpaku melihat siapa yang duduk di sana.

Seorang wanita dengan wajah yang lelah dan rambutnya yang mulai memutih. Wajah wanita itu terlihat kurus seolah menahan sakit, tapi bagian yang lain terlihat lebih gemuk
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Retno w
kenapa ngga ngomong kalo darren itu anak diego
goodnovel comment avatar
Halima Limah
waduh .........
goodnovel comment avatar
Cahyaningsih Nuri
Anna bertahan dulu ya..jangan menyerah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Buka Bajumu!

    Anna melangkah dengan begitu tegang kembali ke mobilnya. Langkahnya kaku dan tubuhnya juga kaku, seolah akan ada hal besar yang terjadi hari ini dan Anna belum siap. Ya, hal besarnya adalah Anna harus menyerahkan dirinya pada Diego malam ini. Itu salah! Tentu saja itu salah karena Anna adalah istri Jeremy dan Anna tahu, Diego melakukan ini untuk balas dendam pada Anna. Anna merinding dan tubuhnya bahkan terus gemetar sampai saat ia sudah duduk di mobilnya. Sekalipun ini keputusannya sendiri, tapi tetap saja, Anna belum siap. "Kau dengar apa yang aku katakan kan, Anna? Anna?" Suara Jeremy mendadak membuat Anna tersentak sampai Anna menoleh kaget. "Ya? Kau bicara denganku?" Jeremy yang sudah duduk di kursi pengemudi pun menatap Anna malas. "Sebenarnya apa yang kau pikirkan sejak tadi, Anna? Sejak pertemuan berlangsung, kau lebih banyak diam dan sama sekali tidak ramah. Dan sekarang, kau terus melamun seperti orang gila!" "Apa kau tidak serius menghandle kerja sama ini? Apa lagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kissmark

    Anna masih berdiri mematung di tengah kamar hotel. AC di kamar itu terasa lebih dingin dari seharusnya, membuat tubuhnya gemetar halus. Tatapan tajam Diego menelusuri setiap inchi dirinya, membuat jantung Anna berdegup lebih kencang dari sebelumnya, apalagi saat Diego memberikan perintahnya yang membuat Anna makin gemetar. "Buka bajumu!" Anna membelalak sejenak. Anna berharap Diego bisa melakukannya dengan cepat tanpa drama dan Anna bisa segera terbebas dari semua ini. Namun, sepertinya itu mustahil. Anna pun masih terus diam tanpa melakukan apa-apa sampai Diego pun memicingkan matanya. "Kau tidak dengar apa yang aku katakan, Anna? Buka bajumu! Tunjukkan dirimu padaku!" titah Diego lagi yang sudah meraih gelas winenya dan meneguk isinya dengan tatapan yang tidak pernah lepas sama sekali dari Anna. Anna menelan salivanya dan mengeraskan rahangnya. Anna tidak bisa direndahkan seperti ini, tapi menentang Diego akan membuat segalanya makin berlarut-larut. Anna pun akhirnya meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Disiksa di Ranjang

    Anna benar-benar ingin berteriak saat akhirnya Diego membawanya ke ranjang. Tubuh Anna dibaringkan di sana layaknya sebuah persembahan untuk dinikmati. Cara Diego menyentuhnya terus berganti, sebentar lembut, sebentar melecehkan. Apalagi saat pria itu akhirnya tiba di bagian sensitif dari diri Anna. Dengan kasar, Diego merobek penghalang terakhir Anna dan bermain di bawah sana sampai Anna berusaha keras menahan desahannya. "Tubuhmu masih meresponku dengan sangat baik, Anna. Tapi aku tidak suka bagaimana kau menahan desahanmu." Diego menyeringai melihat Anna sudah memejamkan mata dan memalingkan wajahnya. "Keluarkan suara seksimu, Anna! Aku ingin mendengarnya!" titah Diego yang bermain makin liar di bawah sana. Namun, Anna bertahan dengan menggigit bibir bawahnya. Hingga akhirnya Anna menyerah dan tidak tahan lagi dengan gelenyar di tubuhnya. Desahan itu pun lolos dari bibir Anna dan Diego begitu menikmatinya. Namun, Diego tidak melembut. Diego akui menyentuh Anna lagi rasanya sep

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Hasrat yang Tidak Kunjung Padam

    "Tidak menginginkan anak dariku?" Ucapan Diego benar-benar menusuk lubuk hati Anna yang paling dalam sampai ia mengulangi ucapan itu dengan lirih. "Ya, kau sudah mendengarnya kan, Anna? Aku hanya ingin bersenang-senang denganmu. Lagipula hamil anak pria lain selain suamimu itu akan membuat masalah baru dalam hidupmu kan? Karena itu, aku cukup bijak untuk mengingatkanmu agar jangan hamil anakku!" "Jadi tunggu apa lagi? Minum itu, Anna! Kau tidak berpikir untuk diam-diam hamil anakku agar bisa memerasku kan?" imbuh Diego dengan tatapan penuh penghinaan. Anna tertawa nanar dan Anna pun mengangguk. "Jangan halu, Diego! Dan jangan khawatir karena aku juga tidak sudi hamil anakmu!" Anna mengedarkan pandangan ke sekelilingnya mencari gelas air, tapi karena tidak ada, Anna pun akhirnya melihat gelas wine itu. Susah payah, Anna bergerak turun dari ranjang. Tubuhnya sangat pegal dan bagian intinya sangat sakit, terasa perih, dan seperti sensasi terbakar. Diego benar-benar menyiksanya tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Menyimpan Benda Miliknya

    "Mmpphh, Diego ...." Suara parau Anna yang meneriakkan namanya membuat hasrat Diego makin membuncah. Dengan lihai, Diego menyusuri setiap inchi tubuh Anna tanpa terlewat dengan bibirnya dan membuat wanita itu bergerak tak karuan. Diego sendiri berakhir dengan membenamkan wajahnya ke ceruk leher Anna. Diego menggigit kecil leher itu dan meninggalkan jejak kepemilikannya sampai Anna menjerit tertahan. "Anna, kau membuatku gila ...," bisik Diego sambil menghentak tubuh wanita itu tanpa ampun. Desahan Anna membuat Diego makin bersemangat mengejar pelepasannya dan ia hampir sampai ke puncak kenikmatannya. Namun, suara bel pintu apartemennya mendadak berbunyi dan membuat Diego seketika membuka matanya kaget. Untuk sesaat, Diego mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, sebelum ia menyadari bahwa semuanya hanya mimpi. "Sial, aku hanya mimpi? Mimpi melakukannya lagi dengan Anna? Ck, mimpi sialan!" geram Diego sambil melirik celananya yang begitu ketat saat ini. Tentu saja Diego ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tanda Merah yang Terlihat

    "Darren bosan, Mama. Darren mau jalan-jalan sama Bik Nim keluar." Setelah istirahat dua hari, Darren merasa begitu segar dan anak-anak yang sudah segar, tidak akan pernah betah terkurung di dalam kamar. Darren pun mulai merengek minta keluar sampai Anna pusing sendiri mendengar rengekan itu. "Di kamar saja ya, Sayang!" "Darren mau jalan-jalan, Mama!" "Tapi Darren kan baru sembuh." "Kan ada Bik Nim." Anna mengembuskan napas panjangnya dan mencoba memeriksa suhu tubuh Darren berulang kali. Saat suster masuk pun, suster mengatakan bahwa kondisi Darren sudah sangat stabil dan Darren diijinkan kalau mau jalan-jalan sebentar, tapi syaratnya harus dengan kursi roda. Darren pun antusias dan malah merasa kursi rodanya keren karena ia bisa menyetir sendiri seperti mobil. "Darren mau jalan-jalan pakai kursi roda!" pekik Darren. "Jangan jauh-jauh, Darren! Sini Mama temani saja!" "Bik Nim saja, Mama!" sahut Darren sambil terkikik. Darren tahu kalau ia bersama Anna, maka ini tidak boleh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Bertemu Anak Tampan

    Jeremy langsung mencari tanda yang dimaksud Diego, tapi Anna terus menutupinya sampai Jeremy makin curiga. "Tanda apa, Anna? Apa yang kau tutup itu? Biarkan aku melihatnya." Jeremy mencoba menepis tangan Anna sampai Anna makin tegang. "Ah, tidak ada apa-apa, Jeremy. Bukan tanda apa-apa." "Kalau begitu, biarkan aku melihatnya, Sayang," seru Jeremy sedikit geram karena ia tidak suka Anna menyembunyikan apa pun darinya. Namun, Jeremy masih tetap mempertahankan ekspresinya di depan Diego. Anna sendiri makin tegang, tapi ia tidak bisa menahan saat Jeremy menepis tangannya. "Ini ... bukan apa-apa, Jeremy. Ini bekas gigitan serangga, aku tidak tahu kapan serangganya menggigit, tapi tiba-tiba aku merasa gatal dan saat tadi pagi aku bercermin, ini sudah merah dan membekas," dusta Anna mengarang alasan. Jeremy yang akhirnya melihat tanda itu pun terus mengernyit dan bertanya-tanya sendiri, tapi untungnya Jeremy tidak memikirkan apa pun dan hanya mengangguk mendengar penjelasan Anna.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kemiripan yang Tidak Disadari

    "Uncle Ronaldo!" Suara anak laki-laki di hadapannya membuat Diego terdiam sejenak. Anak itu menatap ke arahnya, tapi nama yang dipanggil sama sekali bukan namanya. "Itu bolaku, Uncle!" seru Darren lagi sambil memamerkan deretan gigi putihnya. Diego yang sempat tertegun menatap bocah tampan itu pun mengernyit, sebelum ia melangkah mendekati anak itu sambil membawa bola di tangannya. Sungguh, sebenarnya Diego bisa saja langsung pergi. Diego yang dulu mungkin ramah dan menyukai anak-anak, tapi Diego yang sekarang tidak menyukai anak kecil. Diego juga tidak suka beramah tamah pada siapa pun. Namun, entah mengapa Diego memilih mendekati anak itu. "Kau memanggilku?" tanya Diego akhirnya saat ia sudah berdiri tidak jauh dari Darren. Bik Nim sendiri yang tegang langsung mendekati Darren dan memeluknya dari samping, takut kalau orang asing itu marah karena sudah terkena bola. "Ah, maaf, Pak. Tadi bolanya tidak sengaja terlempar begitu jauh sampai mengenai Anda. Maaf ya! Tolong jangan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Pulang ke Rumah

    "Terima kasih untuk bantuan dan perawatannya selama ini!" Anna benar-benar berterima kasih dari hatinya yang paling dalam untuk dokter dan suster yang merawatnya selama berminggu-minggu ia dan Diego menginap di rumah sakit. "Sama-sama, Bu Anna! Kami senang sekali melihat Bu Anna dan Pak Diego bisa keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang stabil." "Aku juga senang, Suster. Aku sudah tidak sabar pulang ke rumah. Istirahat di rumah jauh lebih menyenangkan." "Tentu saja, Bu! Jangan lupa untuk menjaga kesehatan ya." Hari itu akhirnya Anna dan Diego diijinkan keluar dari rumah sakit. Tentu saja mereka harus tetap kontrol rutin dan membatasi aktivitasnya. Mereka masih belum boleh beraktivitas berat dan terlalu lelah karena tubuh mereka masih adaptasi.Biasanya pasien transplantasi butuh waktu beberapa bulan sampai satu tahun untuk bisa beraktivitas normal, tergantung pemulihan masing-masing. Dokter juga sudah menjelaskan bagaimana Anna dan Diego harus beraktivitas di rumah nanti. Mer

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sekamar Berdua

    "Apa aku sudah cantik, Joyce? Apa ini tidak terlalu menor?" Anna berdandan hari itu karena setelah beberapa hari dirawat, Diego akhirnya akan keluar dari ruang isolasi dan dipindahkan ke kamar rawat inap biasa. Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Anna dan Diego secara langsung tanpa ada batasan kaca dan jantung Anna kembali berdebar kencang. Joyce yang melihatnya sampai terus tertawa sendiri. Di umur Anna yang sudah matang, tidak seharusnya Anna heboh sendiri seperti ini, tapi Joyce paham, sangat paham. Bahkan, Joyce ikut tidak sabar menantikan pertemuan itu. "Sudah cantik, Anna! Sama sekali tidak menor! Aku yakin Diego tidak akan berkedip melihatmu!" Anna tergelak mendengarnya dan mendadak tersipu sendiri. Tidak lama kemudian, Darren pun datang bersama Bik Nim dan Retha. "Mama!" "Darren Sayang!" Anna memeluk anak kesayangannya itu. Anna sendiri sudah mulai belajar berjalan, tapi karena tubuhnya masih adaptasi, Anna masih harus memakai kursi roda untuk berpindah tempat.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tanda Cintanya

    "Diego sudah sadar, Anna! Diego sudah sadar!"Akhirnya Anna mendengar kabar yang ingin ia dengar. Anna sampai tidak bisa beristirahat sepanjang sisa hari itu karena ia memikirkan Diego-nya. "Kau yakin, Joyce? Kau tidak berbohong kan? Kau sudah melihatnya? Apa itu benar? Diego sudah sadar?" "Diego sudah membuka matanya. Aku bertemu dengan dokter dan suster di bawah." "Ya Tuhan! Syukurlah! Syukurlah Diego sudah membuka matanya." Anna kembali menangis malam itu, tapi tangisan ini tangisan bahagia. "Terima kasih, Tuhan! Terima kasih! Tapi aku mau melihatnya, Joyce! Aku mau melihatnya!" "Sabar dulu, Anna! Kata suster, Diego baru saja membuka matanya malam ini dan dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Dokter juga harus memastikan Diego stabil setidaknya sampai besok. Besok baru kita bisa melihatnya." "Tapi aku ingin melihatnya sebentar saja." "Sepertinya tidak bisa, Anna. Diego ada di ruang isolasi yang peraturannya sangat ketat. Kita harus bersabar sampai besok. Aku juga akan me

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kesadaran yang Akhirnya Pulih

    "Maaf, Bu. Waktu kunjungan yang diijinkan oleh dokter sudah habis. Anda harus keluar dulu ya." Seorang suster tersenyum ramah pada Anna yang masih menggenggam tangan Diego."Sebentar lagi saja, Suster. Aku masih merindukannya ...." "Maaf, Bu, tapi aturan di ruang isolasi sangat ketat. Makin lama Anda di sini, resiko pasien akan makin besar." Anna tersenyum lirih sambil terus membelai tangan Diego dalam genggamannya. Anna pun mengangguk dan dengan enggan mengucapkan perpisahannya dengan Diego. "Diego, aku harus pergi dulu karena suster tidak mengijinkan aku terlalu lama. Tapi aku menunggumu. Ingatlah kalau aku menunggumu. Kau harus segera sadar. Kau mengerti?" Anna mencium tangan Diego dan menatapnya lekat, sebelum akhirnya Anna mengangguk menatap suster. Suster pun mendorong kursi roda Anna menuju ke pintu keluar. Namun, belum sempat mereka keluar, suara bip yang lebih cepat dari biasanya terdengar dari monitor di ruangan Diego. "Sebentar, Bu!" Suster langsung berhenti mendoro

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Suara yang Memanggilnya Kembali

    "Di mana aku?"Diego berjalan sendirian di tengah taman yang luas. Langkahnya ringan, nyaris tanpa suara, seolah-olah ia hanya melayang di atas tanah. Di sekelilingnya, pohon-pohon tinggi menjulang, daunnya berwarna keemasan seakan diterpa cahaya matahari senja yang lembut. Angin bertiup pelan, membawa aroma tanah basah dan bunga yang bermekaran. Namun, ada sesuatu yang aneh, tidak ada suara burung, tidak ada suara angin yang berdesir di antara dedaunan. Hening. Sepi.Diego menunduk, memperhatikan dirinya sendiri. Bajunya putih bersih, kakinya tidak beralas, tapi ia tidak merasakan dingin atau pun panas. Rasanya kosong, seakan-akan tubuhnya bukan lagi miliknya. Ini ... mimpi? Atau ... apakah ia sudah mati?Tiba-tiba, di kejauhan, Diego melihat sesuatu yang begitu indah. Anna-nya berdiri di bawah sebuah pohon sakura yang sedang berbunga, angin menerbangkan kelopak-kelopak merah muda di sekitarnya. Wajah Anna berseri-seri, tubuhnya tampak sehat, tidak lagi pucat dan lemah seperti tera

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kembalilah Padaku

    "Dokter, tolong katakan padaku siapa yang mendonorkan hatinya padaku! Tolong, Dokter!" Dokter visit sore itu ke kamar Anna dan Anna mendesaknya untuk memberitahu identitas pendonornya, tapi sang dokter yang sudah terikat janjinya kukuh tidak memberitahukan apa pun. "Maaf, ini permintaan dari pendonor untuk identitasnya dirahasiakan." "Tapi pendonornya dari keluargaku kan? Mana dia? Aku mau melihatnya, Dokter! Dia keluargaku kan?" Sang dokter nampak salah tingkah dan melirik suster yang sudah keceplosan itu."Maaf lagi, Bu Anna! Tapi Anda baru saja sembuh, Anna harus tenang dulu!" "Aku tenang, Dokter! Aku sangat tenang. Aku hanya mau tahu siapa yang sudah mendonorkan hatinya padaku, aku harus berterima kasih padanya." "Seperti yang sudah kubilang, kami tidak bisa memberitahukan identitas pendonor. Tolong istirahat, Bu Anna!" Dokter dan suster akhirnya berhasil keluar dari kamar itu tanpa memberitahukan apa pun pada Anna, tapi begitu Joyce masuk, Joyce yang menjadi sasaran Anna.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Fakta di Balik Kesembuhannya

    Empat hari berlalu sejak Anna sadar dan kondisi Anna sudah benar-benar stabil, Anna pun akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap biasa dan semua orang pun bernapas lega karenanya. Anna sudah bisa duduk di ranjangnya walaupun belum bisa terlalu lama karena rasanya masih pegal. Terkadang ada rasa aneh di tubuhnya karena menurut dokter, organ-organ Anna masih beradaptasi lagi. Tapi kondisi Anna sudah sangat aman."Pak Rusli, Anda datang!" sapa Anna saat Pak Rusli menjenguknya untuk pertama kalinya sejak Anna sadar. Sebelumnya, Anna ditempatkan di ruang isolasi yang tidak bisa sembarangan dijenguk, sehingga Pak Rusli baru datang sekarang. "Bu Anna, aku senang sekali melihat Anda sudah sadar. Ini benar-benar mukjizat. Aku sedih sekali saat tahu Anda pergi dan menyembunyikan penyakit Anda." "Semua sudah berlalu, Pak Rusli. Tapi Tuhan baik, Tuhan sangat baik. Tuhan mengijinkan kita memenangkan kasus dengan Jeremy dan Tuhan memberiku kesempatan hidup kedua." "Anda benar, Bu Anna. Tuhan s

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Seseorang yang Dinantikan

    Cahaya putih yang menyilaukan menusuk kelopak mata Anna saat ia membuka matanya. Ada sensasi berat di tubuhnya, seolah ia baru saja melewati sesuatu yang sangat besar. Dadanya terasa sesak, dan ada selang oksigen yang membantu pernapasannya. Semua terasa asing, tapi juga … ringan.Anna berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan di sekelilingnya. Dinding putih, bau antiseptik yang menusuk, serta suara monitor jantung yang berdetak pelan di sampingnya. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat bayangan beberapa orang di sekitarnya. "Anna, kau sudah sadar? Anna ...."Anna mengenali suara Joyce yang penuh kecemasan. Perlahan pandangannya mulai jelas dan benar saja, wajah Joyce terlihat di hadapannya. Sahabatnya itu membungkuk sambil tertawa haru. "Anna ... kau lihat aku? Kau kenal aku kan?" "J-Joyce ...."Anna mencoba berbicara, tapi tenggorokannya kering, suaranya hanya keluar sebagai bisikan. Ia mencoba menggerakkan tangannya dan Joyce langsung menggenggamn

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kita Akan Bertemu Lagi

    "Bu Martha, aku tahu Anda sudah tenang di sana. Aku tidak akan mengganggu Anda. Aku hanya ingin meminta ... kalau Anda dekat dengan Tuhan, tolong minta keselamatan ... bukan untukku, tapi untuk Anna." "Anna akan dioperasi dan restuilah agar operasi ini berjalan lancar. Maaf waktu itu aku terlambat mengetahui semuanya. Maaf aku tidak sempat menyelamatkan Anda. Tapi kali ini ... aku janji akan menyelamatkan anak Anda." "Aku janji akan membuat anak Anda bahagia. Aku janji, Bu Martha. Aku hanya meminta restu Anda ...." Diego menatap langit penuh bintang malam itu dan berharap Martha bisa mendengarnya. Semua pemeriksaan sudah dielesaikan dalam beberapa hari berikutnya dan Diego dinyatakan siap melakukan operasi transplantasi hati itu. Jadwal operasi pun sudah dibuat dan besok, Diego akan memberikan hatinya untuk wanita yang sangat ia cintai itu. Semua orang sudah merestui, entah terpaksa atau tidak, Diego sudah tidak mau memikirkannya lagi. Diego hanya minta doa agar semuanya dilanca

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status