Share

Disiksa di Ranjang

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-08 09:48:03

Anna benar-benar ingin berteriak saat akhirnya Diego membawanya ke ranjang. Tubuh Anna dibaringkan di sana layaknya sebuah persembahan untuk dinikmati.

Cara Diego menyentuhnya terus berganti, sebentar lembut, sebentar melecehkan. Apalagi saat pria itu akhirnya tiba di bagian sensitif dari diri Anna. Dengan kasar, Diego merobek penghalang terakhir Anna dan bermain di bawah sana sampai Anna berusaha keras menahan desahannya.

"Tubuhmu masih meresponku dengan sangat baik, Anna. Tapi aku tidak suka bagaimana kau menahan desahanmu." Diego menyeringai melihat Anna sudah memejamkan mata dan memalingkan wajahnya.

"Keluarkan suara seksimu, Anna! Aku ingin mendengarnya!" titah Diego yang bermain makin liar di bawah sana.

Namun, Anna bertahan dengan menggigit bibir bawahnya. Hingga akhirnya Anna menyerah dan tidak tahan lagi dengan gelenyar di tubuhnya.

Desahan itu pun lolos dari bibir Anna dan Diego begitu menikmatinya. Namun, Diego tidak melembut. Diego akui menyentuh Anna lagi rasanya sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
iyaa setuju banget . dkit bgt nii authornya up
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
ahahahaha iyaa kak Rna ^^ ku juga suka smua novel karya author ini :)
goodnovel comment avatar
Rna
kk lullaby ada di sini juga hahahahahha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Hasrat yang Tidak Kunjung Padam

    "Tidak menginginkan anak dariku?" Ucapan Diego benar-benar menusuk lubuk hati Anna yang paling dalam sampai ia mengulangi ucapan itu dengan lirih. "Ya, kau sudah mendengarnya kan, Anna? Aku hanya ingin bersenang-senang denganmu. Lagipula hamil anak pria lain selain suamimu itu akan membuat masalah baru dalam hidupmu kan? Karena itu, aku cukup bijak untuk mengingatkanmu agar jangan hamil anakku!" "Jadi tunggu apa lagi? Minum itu, Anna! Kau tidak berpikir untuk diam-diam hamil anakku agar bisa memerasku kan?" imbuh Diego dengan tatapan penuh penghinaan. Anna tertawa nanar dan Anna pun mengangguk. "Jangan halu, Diego! Dan jangan khawatir karena aku juga tidak sudi hamil anakmu!" Anna mengedarkan pandangan ke sekelilingnya mencari gelas air, tapi karena tidak ada, Anna pun akhirnya melihat gelas wine itu. Susah payah, Anna bergerak turun dari ranjang. Tubuhnya sangat pegal dan bagian intinya sangat sakit, terasa perih, dan seperti sensasi terbakar. Diego benar-benar menyiksanya tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Menyimpan Benda Miliknya

    "Mmpphh, Diego ...."Suara parau Anna yang meneriakkan namanya membuat hasrat Diego makin membuncah. Dengan lihai, Diego menyusuri setiap inchi tubuh Anna tanpa terlewat dengan bibirnya dan membuat wanita itu bergerak tak karuan. Diego sendiri berakhir dengan membenamkan wajahnya ke ceruk leher Anna. Diego menggigit kecil leher itu dan meninggalkan jejak kepemilikannya sampai Anna menjerit tertahan. "Anna, kau membuatku gila ...," bisik Diego sambil menghentak tubuh wanita itu tanpa ampun. Desahan Anna membuat Diego makin bersemangat mengejar pelepasannya dan ia hampir sampai ke puncak kenikmatannya. Namun, suara bel pintu apartemennya mendadak berbunyi dan membuat Diego seketika membuka matanya kaget. Untuk sesaat, Diego mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, sebelum ia menyadari bahwa semuanya hanya mimpi. "Sial, aku hanya mimpi? Mimpi melakukannya lagi dengan Anna? Ck, mimpi sialan!" geram Diego sambil melirik celananya yang begitu ketat saat ini. Tentu saja Diego sering me

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Tanda Merah yang Terlihat

    "Darren bosan, Mama. Darren mau jalan-jalan sama Bik Nim keluar." Setelah istirahat dua hari, Darren merasa begitu segar dan anak-anak yang sudah segar, tidak akan pernah betah terkurung di dalam kamar. Darren pun mulai merengek minta keluar sampai Anna pusing sendiri mendengar rengekan itu. "Di kamar saja ya, Sayang!" "Darren mau jalan-jalan, Mama!" "Tapi Darren kan baru sembuh." "Kan ada Bik Nim." Anna mengembuskan napas panjangnya dan mencoba memeriksa suhu tubuh Darren berulang kali. Saat suster masuk pun, suster mengatakan bahwa kondisi Darren sudah sangat stabil dan Darren diijinkan kalau mau jalan-jalan sebentar, tapi syaratnya harus dengan kursi roda. Darren pun antusias dan malah merasa kursi rodanya keren karena ia bisa menyetir sendiri seperti mobil. "Darren mau jalan-jalan pakai kursi roda!" pekik Darren. "Jangan jauh-jauh, Darren! Sini Mama temani saja!" "Bik Nim saja, Mama!" sahut Darren sambil terkikik. Darren tahu kalau ia bersama Anna, maka ini tidak boleh,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Bertemu Anak Tampan

    Jeremy langsung mencari tanda yang dimaksud Diego, tapi Anna terus menutupinya sampai Jeremy makin curiga. "Tanda apa, Anna? Apa yang kau tutup itu? Biarkan aku melihatnya." Jeremy mencoba menepis tangan Anna sampai Anna makin tegang. "Ah, tidak ada apa-apa, Jeremy. Bukan tanda apa-apa." "Kalau begitu, biarkan aku melihatnya, Sayang," seru Jeremy sedikit geram karena ia tidak suka Anna menyembunyikan apa pun darinya. Namun, Jeremy masih tetap mempertahankan ekspresinya di depan Diego. Anna sendiri makin tegang, tapi ia tidak bisa menahan saat Jeremy menepis tangannya. "Ini ... bukan apa-apa, Jeremy. Ini bekas gigitan serangga, aku tidak tahu kapan serangganya menggigit, tapi tiba-tiba aku merasa gatal dan saat tadi pagi aku bercermin, ini sudah merah dan membekas," dusta Anna mengarang alasan. Jeremy yang akhirnya melihat tanda itu pun terus mengernyit dan bertanya-tanya sendiri, tapi untungnya Jeremy tidak memikirkan apa pun dan hanya mengangguk mendengar penjelasan Anna. Semen

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-10
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Kemiripan yang Tidak Disadari

    "Uncle Ronaldo!" Suara anak laki-laki di hadapannya membuat Diego terdiam sejenak. Anak itu menatap ke arahnya, tapi nama yang dipanggil sama sekali bukan namanya. "Itu bolaku, Uncle!" seru Darren lagi sambil memamerkan deretan gigi putihnya. Diego yang sempat tertegun menatap bocah tampan itu pun mengernyit, sebelum ia melangkah mendekati anak itu sambil membawa bola di tangannya. Sungguh, sebenarnya Diego bisa saja langsung pergi. Diego yang dulu mungkin ramah dan menyukai anak-anak, tapi Diego yang sekarang tidak menyukai anak kecil. Diego juga tidak suka beramah tamah pada siapa pun. Namun, entah mengapa Diego memilih mendekati anak itu. "Kau memanggilku?" tanya Diego akhirnya saat ia sudah berdiri tidak jauh dari Darren. Bik Nim sendiri yang tegang langsung mendekati Darren dan memeluknya dari samping, takut kalau orang asing itu marah karena sudah terkena bola. "Ah, maaf, Pak. Tadi bolanya tidak sengaja terlempar begitu jauh sampai mengenai Anda. Maaf ya! Tolong jangan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Mencuri Ciuman

    "Darren, Sayang! Anginnya kencang sekali. Untung Darren sudah kembali!" Anna langsung memeluk Darren bersamanya. Tadinya Jeremy berhasil membawa Anna untuk menjenguk Pak Chandra. Saat itu, Diego dan Jovan sudah pergi dari sana. Namun, Anna tidak tahan berlama-lama dan akhirnya pamit duluan dengan alasan melihat anaknya yang juga sakit. Jeremy terlihat kesal, tapi terpaksa mengijinkannya pergi, sedangkan Jeremy tetap di sana untuk mengambil hati beberapa orang penting. "Darren tidak suka angin kencang, Mama! Debu sama daunnya terbang semua!" seru Darren sambil terus menggosok hidungnya. "Iya, Mama tahu, Sayang," sahut Anna sambil memperhatikan kebiasaan Darren sejak kecil yang sangat mirip dengan seseorang. "Tapi jangan digosok terus hidungnya, Darren." "Tapi gatal, Mama! Debunya bikin hidung Darren gatal." "Iya, Sayang! Ayo kembali ke kamar saja!" Anna menggantikan Bik Nim mendorong kursi roda Darren lalu membantunya naik kembali ke ranjang. "Mama, tadi Darren ketemu Uncle

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Dering Ponsel yang Mendebarkan

    Diego tidak bisa berhenti menatap Anna sepanjang rapat sore itu. Penampilan Anna yang selalu cantik membuat Diego selalu terpana, apalagi Anna memakai lipstik merahnya yang membuat penampilan wanita itu makin menantang. Namun, sialnya, mendadak Anna mengabaikannya dan jelas terlihat berusaha menjaga jarak dengannya. Diego tidak menyukainya. Dan semakin Anna acuh padanya, Diego semakin menginginkannya.Hingga saat mereka berjalan berkeliling perusahaan, Diego pun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendekati Anna. Diego sengaja memisahkan dirinya dari rombongan dan pada saat yang tepat, Diego pun menarik wanitanya bersamanya. Anna langsung membelalak saat mengetahui siapa pria yang menariknya paksa dan menciumnya. Anna pun langsung memberontak dan mendorong dada pria itu. "Hmm, lepas ... Diego!" pekik Anna. Namun, Diego malah langsung menutup mulut Anna dengan tangan besarnya sampai Anna makin membelalak."Jangan bersuara atau suamimu akan mendengarnya, Anna," bisik Diego sambi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Bekas Lipstik di Bajunya

    Jeremy masih berusaha mendengarkan di mana suara dering ponsel berbunyi hingga ia pun sadar bahwa dering itu berasal dari ruangan supervisor yang kosong itu. Jeremy memicingkan matanya menatap pintu itu dan mendadak rasa penasarannya menyeruak. "Apa Anna di dalam? Apa yang dia lakukan di sana?" gumam Jeremy yang langsung melangkah mendekat dan bermaksud melihat langsung ke dalam ruangan. Anna sendiri sudah begitu tegang sampai ia langsung meraih ponselnya dan mematikan deringnya. "Diego, hentikan, Diego! Jeremy di luar, ah ...." "Sebentar lagi selesai, Anna." "Kau gila, Diego! Kau gila! Jeremy akan membuka pintunya!" Anna terus berusaha melepaskan diri dari Diego, tapi Diego menahannya. Jantung Anna pun memacu begitu kencang dengan tatapan yang terus mengarah pada gagang pintu, takut kalau Jeremy benar-benar akan membuka pintunya dan semua selesai. Jeremy pasti akan mengumpatinya habis-habisan, Jeremy akan membuang Anna dan keluarganya. Sementara Diego sendiri juga hanya berni

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14

Bab terbaru

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Pria di Depan Kamarnya

    Akhir pekan begitu cepat datang dan Anna pun bersiap ke resort di luar kota bersama Jeremy. "Darren baik-baik sama Bik Nim ya! Maaf Mama harus pergi bekerja ke luar kota, tapi hanya dua malam saja. Tidak akan lama," pesan Anna pada Darren pagi itu. "Darren tidak nakal kok, Mama. Nanti Darren mau gambar sama Bik Nim, terus main bola sama Pak sopir." Anna terdiam sejenak mendengar kata main bola, tapi Anna pun mengangguk. "Baiklah kalau begitu. Baik-baik ya, Sayang. Hati-hati juga makannya, jangan buru-buru! Kabari aku apa pun yang terjadi, Bik!" "Baik, Bu!" Anna berpamitan pada Darren dan Bik Nim, sebelum ia pun pergi bersama Jeremy. Sepanjang perjalanan, Jeremy pun memberitahu Anna banyak hal, Jeremy memberikan briefing apa yang harus Anna lakukan seolah Anna tidak bisa melakukan apa pun tanpa diberitahu dulu. "Jangan membuat kesalahan yang tidak perlu, Anna! Aku juga tidak mau mendadak kau menghilang tidak jelas. Kau harus selalu ada di sampingku! Kau mengerti?" Anna mengemb

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Dosa Masa Lalunya

    Diego benar-benar membuat Anna merasa seperti wanita panggilan. Dibawa-bawa ke luar kota hanya untuk memuaskan hasrat para pengusaha, tapi Anna tidak sudi melakukannya. "Jangan mimpi, Diego! Aku tidak akan ke luar kota denganmu!" tolak Anna tegas. "Kenapa tidak? Kita belum pernah merasakan bulan madu kan? Aku ingin mengajakmu dan kau pasti tidak akan melupakan bulan madu bersamaku, Anna," sahut Diego dengan tetap santai. Bahkan, Diego sudah memikirkan banyak gambaran erotis bersama Anna, tapi Anna kembali menolak. "Bulan madu? Dasar sinting! Aku bukan istrimu, aku tidak akan pergi bulan madu denganmu! Dan aku juga tidak takut pada ancamanmu! Jadi jangan mengirimiku foto apa pun dan jangan meneleponku lagi!" Blep!Anna buru-buru menutup teleponnya dengan jantung yang berdebar kencang. Anna takut. Tentu saja Anna takut, tapi Anna tidak boleh menunjukkan ketakutannya. Anna pun mematikan ponselnya untuk mencegah Diego meneleponnya lagi. "Dia makin gila! Ya Tuhan, bagaimana caranya

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Makin Brutal

    "Apa itu, Anna? Apa yang kau sembunyikan dariku?" Jeremy melangkah mendekati Anna sampai Anna makin tegang sendiri. Buru-buru Anna menutup kembali lemarinya baru ia berhadapan dengan Jeremy. "Aku tidak menyembunyikan apa-apa." "Jangan bohong, Anna! Kalau kau tidak mau memberitahuku, aku bisa melihatnya sendiri!" Jeremy berniat membuka lemari Anna, tapi Anna menghalanginya. "Jangan membuat keributan, Jeremy! Darren sudah tidur!" "Kau pikir aku peduli? Kalau kau tidak mau aku membuat keributan, tunjukkan padaku sekarang!" Otak Anna pun berpikir cepat, sebelum akhirnya ia menjawab asal. "Itu hanya sisa perhiasan yang aku punya. Aku ... sedang menghitung sisa perhiasan yang bisa dijual untuk pengobatan ibuku," dusta Anna yang mendadak begitu lancar. Jeremy yang mendengarnya pun mendadak mengurungkan niatnya membuka lemari dan langsung memicingkan matanya. "Perhiasan? Jadi kau masih punya sisa perhiasan, tapi berpura-pura tidak punya apa-apa? Apa perhiasan itu juga yang

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Harta yang Disembunyikan

    "Mama, Uncle Ronaldo mana?""Uncle sudah janji mau main bola sama Darren kalau Darren keluar dari rumah sakit." "Darren mau main bola, Mama ...." Darren tidak berhenti mencari Diego saat akhirnya ia diijinkan pulang dari rumah sakit malam itu. Malahan, Darren sempat tidak mau pulang tadi karena ngotot mencari Diego yang diyakini masih menunggunya di rumah sakit, tapi Anna dan Bik Nim memaksanya pulang. Anna yang menyetir mobilnya sampai terus mengembuskan napas lelahnya. Bagaimana tidak lelah kalau setelah ditinggalkan Diego, Anna terus menangis. Bahkan, wajah Anna terasa tebal saat ini. Anna berharap bisa menenangkan hatinya dan ia berharap tidak akan mendengar apa pun tentang Diego dalam waktu dekat, tapi malah anaknya yang terus menyebut nama pria itu. "Tidak ada Uncle Ronaldo, Darren! Mama kan sudah bilang tidak ada!" geram Anna sambil menggertakkan giginya. "Tapi Darren mau sama Uncle Ronaldo. Mama sudah janji mau temani Darren cari Uncle. Darren mau cari Uncle ...." Menda

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Salah Paham

    Anna tidak pernah menyangka pada akhirnya Diego akan mengetahui tentang Darren. Anna tidak bisa menjelaskan debaran jantungnya yang menghentak tidak karuan saat ini dan tubuh Anna gemetar sampai ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. "Aku ... aku ....""Apa menjawab iya atau tidak saja begitu sulit untukmu, Anna?" sela Diego tajam.Diego menatap Anna dengan tatapan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Tatapannya penuh dengan kebencian, tapi Anna juga bisa melihat luka yang mendalam di sana. "Mungkin, dengan menyingkirkan aku, kau berpikir bisa menutupi kenyataan ini selamanya. Tapi takdir akhirnya membuatku melihat wanita seperti apa mantan istriku ini!" imbuh Diego penuh amarah tertahan. Anna sempat mengernyit, berusaha memahami maksud Diego. Namun, Diego kembali berbicara. "Selama pernikahan kita, aku hanya dianggap menantu sampah di rumahmu. Sampai suatu hari, ayahmu memintaku bekerja di perusahaan." "Aku mengira pada akhirnya dia bisa menerimaku, tapi ternyata itu hanyala

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Fakta Tanggal Lahir

    "Apa Anda Papanya? Tolong isi data pasien dulu, Pak!" Darren akhirnya tiba di ruang UGD sebuah rumah sakit. Darren langsung ditangani dan Diego pun diminta mengisi data pasien karena memang Diego tiba duluan di sana. "Isi data pasiennya, Jovan!" "Baik, Pak!" Jovan segera pergi, sedangkan Diego sama sekali tidak beranjak dari bilik Darren. Diego terus mengamati ekspresi Darren yang tadi masih kaku, tapi sekarang sudah mulai tenang. Diego pun kembali lega. "Bagaimana kondisinya, Dokter?" "Jadi dia tersedak makanan, Pak?" "Ya, seperti bola-bola daging, aku tidak melihatnya dengan jelas, tapi memang cukup besar." Sang dokter mengangguk. "Dari pernapasannya, semua sudah normal. Untung saja pertolongan pertama bisa diberikan segera. Karena kalau terlambat, pasien akan kehabisan napas. Untuk sementara, kami akan memantaunya dan memastikan kondisinya stabil dulu, tapi tidak ada kondisi bahaya yang harus dikhawatirkan, Pak!" "Syukurlah, terima kasih, Dokter!" "Sama-sama! Per

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Menjadi Penyelamat Lagi

    Jantung Anna berdebar tidak karuan melihat Darren digendong oleh Bik Nim, apalagi tubuh Darren terlihat begitu kaku. "Darren! Darren, ada apa? Apa yang terjadi pada Darren?" Anna langsung menghambur ke arah Bik Nim. Bik Nim sendiri sudah jatuh berlutut di dekat pintu karena ia tidak kuat menggendong tubuh Darren yang menjadi begitu berat. "Darren tersedak, Bu! Darren tersedak dan tidak bisa bernapas!" sahut Bik Nim panik. Bik Nim berusaha menjelaskan, tapi suaranya putus-putus dan kalimatnya belepotan. Bik Nim sesenggukan dan terus memeluk Darren begitu sedih sampai semua orang makin panik melihatnya. Jeremy dan Diego sudah ikut berdiri dari kursinya. Diego masih mengernyit berusaha memahami kejadiannya, tapi Jeremy kembali emosi. "Tersedak? Hanya tersedak tapi kau begitu heboh! Dia sudah sering tersedak kan?" geram Jeremy yang langsung melangkah mendekat. Jeremy tidak melakukan apa pun dan mendadak diam menatap Darren yang terlihat seperti orang akan mati, tapi Jeremy juga tid

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Tersedak

    Darren langsung kaku melihat Jeremy dan Anna saling membentak. Biasanya Bik Nim akan membawa Darren pergi dari pertengkaran orang tuanya, tapi kali ini, Bik Nim sendiri sampai tidak berani berkutik karena ada tamu Jeremy di sana. Jeremy dan Anna pun masih saling melotot, tapi Jeremy segera menyadari keberadaan Diego dan menjaga sikapnya lagi. "Ah, astaga, aku lepas kendali. Maafkan aku lagi, Pak Diego! Tidak seharusnya Anda melihat ini." Jeremy berusaha untuk tersenyum. Anna sendiri masih menenangkan napasnya yang tersengal. Jeremy benar, tidak seharusnya Diego melihat ini atau Diego akan menjadikan ini sebagai alat untuk makin menekan Anna. "Maafkan aku juga! Kurasa ... aku akan membawa Darren ke kamarnya saja! Ayo, Sayang!" Anna buru-buru memeluk Darren bersamanya. "Biarkan Bik Nim yang membawanya, Anna! Kau tetap di sini!" titah Jeremy, sebelum Anna sempat melangkah lagi. Anna terdiam sejenak dengan emosi yang hampir meledak lagi. Tapi layaknya Jeremy, Anna pun menahan diriny

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Pertengkaran di Depan Matanya

    Anna membelalak begitu lebar melihat Darren memeluk Diego. Tubuh Darren cukup tinggi untuk anak berumur lima tahun, tapi Darren tetap hanya memeluk kaki pria itu dan sedikit pinggangnya. Tapi bagaimana bisa Darren begitu akrab dengan Diego? Bagaimana bisa? "Uncle Ronaldo!" seru Darren dengan wajah yang berbinar-binar. Diego sendiri sempat terdiam kaget saat mendadak Darren memeluknya. Scene seperti ini sama sekali tidak ada dalam bayangan Diego, tapi entah mengapa, rasanya hangat. Diego sempat tersenyum tipis, sebelum ia balas memeluk Darren singkat dan membelai kepala anak itu. "Uncle Ronaldo!" panggil Darren lagi sambil mendongak menatap Diego. "Darren! Kau Darren yang di rumah sakit itu kan?" Diego menunduk menatap wajah tampan Darren. Darren mengangguk antusias. "Akhirnya Darren ketemu lagi sama Uncle Ronaldo!" Tatapan Anna goyah. "Apa? Uncle Ronaldo itu Uncle ini?" tanya Anna dengan suara yang bergetar. "Iya, Mama. Ini Uncle Ronaldo yang main bola sama Darren di rumah sa

DMCA.com Protection Status