Home / Romansa / Gairah Liar Mantan Suamiku / Bertemu Anak Tampan

Share

Bertemu Anak Tampan

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-12-10 13:01:03
Jeremy langsung mencari tanda yang dimaksud Diego, tapi Anna terus menutupinya sampai Jeremy makin curiga.

"Tanda apa, Anna? Apa yang kau tutup itu? Biarkan aku melihatnya." Jeremy mencoba menepis tangan Anna sampai Anna makin tegang.

"Ah, tidak ada apa-apa, Jeremy. Bukan tanda apa-apa."

"Kalau begitu, biarkan aku melihatnya, Sayang," seru Jeremy sedikit geram karena ia tidak suka Anna menyembunyikan apa pun darinya. Namun, Jeremy masih tetap mempertahankan ekspresinya di depan Diego.

Anna sendiri makin tegang, tapi ia tidak bisa menahan saat Jeremy menepis tangannya.

"Ini ... bukan apa-apa, Jeremy. Ini bekas gigitan serangga, aku tidak tahu kapan serangganya menggigit, tapi tiba-tiba aku merasa gatal dan saat tadi pagi aku bercermin, ini sudah merah dan membekas," dusta Anna mengarang alasan.

Jeremy yang akhirnya melihat tanda itu pun terus mengernyit dan bertanya-tanya sendiri, tapi untungnya Jeremy tidak memikirkan apa pun dan hanya mengangguk mendengar penjelasan Anna.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rna 1122
hayoloooooh diegooo anak mu tuhhhhh.... kasian banget nasib anaknya kayak gitu
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
gmn yaa perasaan Diego kalo tau itu anknya ? mana dia perhitungan bgt lg wkt anknya lg btuh biaya disaat kritis .
goodnovel comment avatar
Cahyaningsih Nuri
lanjut kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kemiripan yang Tidak Disadari

    "Uncle Ronaldo!" Suara anak laki-laki di hadapannya membuat Diego terdiam sejenak. Anak itu menatap ke arahnya, tapi nama yang dipanggil sama sekali bukan namanya. "Itu bolaku, Uncle!" seru Darren lagi sambil memamerkan deretan gigi putihnya. Diego yang sempat tertegun menatap bocah tampan itu pun mengernyit, sebelum ia melangkah mendekati anak itu sambil membawa bola di tangannya. Sungguh, sebenarnya Diego bisa saja langsung pergi. Diego yang dulu mungkin ramah dan menyukai anak-anak, tapi Diego yang sekarang tidak menyukai anak kecil. Diego juga tidak suka beramah tamah pada siapa pun. Namun, entah mengapa Diego memilih mendekati anak itu. "Kau memanggilku?" tanya Diego akhirnya saat ia sudah berdiri tidak jauh dari Darren. Bik Nim sendiri yang tegang langsung mendekati Darren dan memeluknya dari samping, takut kalau orang asing itu marah karena sudah terkena bola. "Ah, maaf, Pak. Tadi bolanya tidak sengaja terlempar begitu jauh sampai mengenai Anda. Maaf ya! Tolong jangan m

    Last Updated : 2024-12-11
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Mencuri Ciuman

    "Darren, Sayang! Anginnya kencang sekali. Untung Darren sudah kembali!" Anna langsung memeluk Darren bersamanya. Tadinya Jeremy berhasil membawa Anna untuk menjenguk Pak Chandra. Saat itu, Diego dan Jovan sudah pergi dari sana. Namun, Anna tidak tahan berlama-lama dan akhirnya pamit duluan dengan alasan melihat anaknya yang juga sakit. Jeremy terlihat kesal, tapi terpaksa mengijinkannya pergi, sedangkan Jeremy tetap di sana untuk mengambil hati beberapa orang penting. "Darren tidak suka angin kencang, Mama! Debu sama daunnya terbang semua!" seru Darren sambil terus menggosok hidungnya. "Iya, Mama tahu, Sayang," sahut Anna sambil memperhatikan kebiasaan Darren sejak kecil yang sangat mirip dengan seseorang. "Tapi jangan digosok terus hidungnya, Darren." "Tapi gatal, Mama! Debunya bikin hidung Darren gatal." "Iya, Sayang! Ayo kembali ke kamar saja!" Anna menggantikan Bik Nim mendorong kursi roda Darren lalu membantunya naik kembali ke ranjang. "Mama, tadi Darren ketemu Uncle

    Last Updated : 2024-12-12
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Dering Ponsel yang Mendebarkan

    Diego tidak bisa berhenti menatap Anna sepanjang rapat sore itu. Penampilan Anna yang selalu cantik membuat Diego selalu terpana, apalagi Anna memakai lipstik merahnya yang membuat penampilan wanita itu makin menantang. Namun, sialnya, mendadak Anna mengabaikannya dan jelas terlihat berusaha menjaga jarak dengannya. Diego tidak menyukainya. Dan semakin Anna acuh padanya, Diego semakin menginginkannya.Hingga saat mereka berjalan berkeliling perusahaan, Diego pun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mendekati Anna. Diego sengaja memisahkan dirinya dari rombongan dan pada saat yang tepat, Diego pun menarik wanitanya bersamanya. Anna langsung membelalak saat mengetahui siapa pria yang menariknya paksa dan menciumnya. Anna pun langsung memberontak dan mendorong dada pria itu. "Hmm, lepas ... Diego!" pekik Anna. Namun, Diego malah langsung menutup mulut Anna dengan tangan besarnya sampai Anna makin membelalak."Jangan bersuara atau suamimu akan mendengarnya, Anna," bisik Diego sambi

    Last Updated : 2024-12-13
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Bekas Lipstik di Bajunya

    Jeremy masih berusaha mendengarkan di mana suara dering ponsel berbunyi hingga ia pun sadar bahwa dering itu berasal dari ruangan supervisor yang kosong itu. Jeremy memicingkan matanya menatap pintu itu dan mendadak rasa penasarannya menyeruak. "Apa Anna di dalam? Apa yang dia lakukan di sana?" gumam Jeremy yang langsung melangkah mendekat dan bermaksud melihat langsung ke dalam ruangan. Anna sendiri sudah begitu tegang sampai ia langsung meraih ponselnya dan mematikan deringnya. "Diego, hentikan, Diego! Jeremy di luar, ah ...." "Sebentar lagi selesai, Anna." "Kau gila, Diego! Kau gila! Jeremy akan membuka pintunya!" Anna terus berusaha melepaskan diri dari Diego, tapi Diego menahannya. Jantung Anna pun memacu begitu kencang dengan tatapan yang terus mengarah pada gagang pintu, takut kalau Jeremy benar-benar akan membuka pintunya dan semua selesai. Jeremy pasti akan mengumpatinya habis-habisan, Jeremy akan membuang Anna dan keluarganya. Sementara Diego sendiri juga hanya berni

    Last Updated : 2024-12-14
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Pria Misterius

    Anna masih begitu tegang menatap bekas lipstiknya, tapi Diego terlihat begitu santai. Diego langsung melirik singkat ke arah bahunya dan tersenyum singkat, seolah ia sudah biasa dengan semua ketegangan seperti ini. "Ah, maaf, aku tidak sadar kemejaku kotor. Tapi ini memang bekas lipstik, Pak Jeremy." Anna makin tegang memikirkan apa yang akan Diego jawab. "Pasti dari wanita yang bersamaku tadi pagi, hanya saja, kita baru menyadarinya sekarang," imbuh Diego santai. Jeremy menaikkan alisnya. "Tadi pagi? Astaga! Benarkah tadi sudah ada bekasnya? Maaf aku yang berlebihan karena aku baru melihatnya sekarang. Tapi siapa wanita beruntung yang bisa bersama Anda begitu pagi, Pak Diego? Apa kekasih Anda?" Jeremy mendadak penasaran."Ayolah, kita sama-sama pria dewasa, Pak Jeremy," jawab Diego dengan tetap santai sampai Jeremy pun tergelak mendengarnya."Ya ampun, pembahasan tentang pria dewasa tidak pantas dibicarakan saat ini, tapi baiklah, aku mengerti, Pak Diego." "Aku akan mengganti ke

    Last Updated : 2024-12-15
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Masuk Jebakan

    "Hotel Blue Sky, kamar 889, jam 8 malam." Anna baru saja menyalakan kembali ponselnya dan ia langsung menahan napasnya saat ia membaca pesan Diego. Anna menggeram kesal dan ia memutuskan untuk menghapus pesan itu segera. "Aku tidak akan datang. Terserah kau mau menunggu sampai kapan! Sial!" geram Anna yang langsung menyimpan ponselnya. "Permisi, Bu Anna. Silakan, Bu Martha sudah bisa dijenguk." Tiba-tiba suara seorang suster membuatnya tersentak. Anna memang sudah berada di rumah sakit untuk melihat kondisi Martha malam itu. Bahkan, ia belum sempat pulang ke rumah sejak pertemuan dengan Diego selesai tadi. "Terima kasih, Suster!" sahut Anna akhirnya. Anna pun akhirnya masuk ke ICU untuk menemui Martha yang tampak lemas itu. Martha tidak perlu memakai ventilator, tapi Martha memakai bantuan masker oksigen. "Ibu ... maaf, aku baru ke sini lagi. Tadi ada urusan di kantor," seru Anna sambil menggenggam tangan Martha.Martha sendiri hanya menatap Anna dengan tatapan sayunya dan Ma

    Last Updated : 2024-12-15
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tubuh yang Memanas

    Diego terus melirik jam tangannya. Jam sudah menunjukkan jam setengah sembilan malam, tapi Anna belum tiba. Sungguh, Diego tidak menyukai orang yang terlambat. Diego pun langsung menelepon Jovan yang sudah menunggu di lobby hotel. "Apa Anna sudah tiba?" "Belum ada tanda-tanda sampai sekarang, Pak." Diego memicingkan matanya dan entah mengapa perasaannya mengatakan Anna tidak akan datang malam ini. Ya, Diego mengenal Anna, wanita yang pernah sangat ia cintai dan mantan istrinya itu. Anna adalah wanita yang pemberani, berani bermain api dengan Diego dan berani menolak juga. Apalagi tadi Anna sudah bilang tidak yang berarti Anna akan nekat tidak datang malam ini. Diego pun menggeram kesal dengan pikirannya sendiri. "Pergilah dan cari di mana dia berada sekarang, Jovan! Apa yang membuatnya mengabaikan aku. Cari di rumah sakit tempat ibunya dirawat dulu karena dia memakai alasan itu tadi." "Baik, Pak." Jovan yang selalu tahu apa yang harus dilakukan pun langsung pergi un

    Last Updated : 2024-12-17
  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sang Penyelamat

    "Bu Anna tidak ada di rumah sakit, Pak. Tapi menurut salah seorang anggota tim kita yang tadi pulang terlambat, Pak Kenny sempat datang ke kantor Pak Jeremy setelah Bu Anna pergi." "Entah apa yang mereka bicarakan di ruangan Pak Jeremy, tidak terlalu lama, karena kurang dari satu jam kemudian, Pak Jeremy mengantarkan Pak Kenny ke lobby sambil mengatakan bahwa istrinya akan datang malam ini." Jovan langsung melakukan tugasnya dan mencari dengan cepat sampai akhirnya ia mendapat info dari temannya yang tetap di kantor Jeremy sampai malam. Diego sendiri yang tadinya masih menunggu sambil meneguk winenya pun langsung menegang mendengar laporan itu. "Apa maksudmu, Jovan? Anna pergi menemui Kenny malam ini?" "Aku sedang meminta orang melacaknya ke beberapa tempat yang sering Pak Kenny kunjungi setiap malam, Pak." "Sial! Apa yang mau Kenny lakukan pada Anna?" geram Diego. Seketika ingatan malam itu pun terputar di otak Diego bagaimana saat Anna menendang Kenny dan Diego menahan Kenny

    Last Updated : 2024-12-17

Latest chapter

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Pulang ke Rumah

    "Terima kasih untuk bantuan dan perawatannya selama ini!" Anna benar-benar berterima kasih dari hatinya yang paling dalam untuk dokter dan suster yang merawatnya selama berminggu-minggu ia dan Diego menginap di rumah sakit. "Sama-sama, Bu Anna! Kami senang sekali melihat Bu Anna dan Pak Diego bisa keluar dari rumah sakit dalam kondisi yang stabil." "Aku juga senang, Suster. Aku sudah tidak sabar pulang ke rumah. Istirahat di rumah jauh lebih menyenangkan." "Tentu saja, Bu! Jangan lupa untuk menjaga kesehatan ya." Hari itu akhirnya Anna dan Diego diijinkan keluar dari rumah sakit. Tentu saja mereka harus tetap kontrol rutin dan membatasi aktivitasnya. Mereka masih belum boleh beraktivitas berat dan terlalu lelah karena tubuh mereka masih adaptasi.Biasanya pasien transplantasi butuh waktu beberapa bulan sampai satu tahun untuk bisa beraktivitas normal, tergantung pemulihan masing-masing. Dokter juga sudah menjelaskan bagaimana Anna dan Diego harus beraktivitas di rumah nanti. Mer

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Sekamar Berdua

    "Apa aku sudah cantik, Joyce? Apa ini tidak terlalu menor?" Anna berdandan hari itu karena setelah beberapa hari dirawat, Diego akhirnya akan keluar dari ruang isolasi dan dipindahkan ke kamar rawat inap biasa. Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Anna dan Diego secara langsung tanpa ada batasan kaca dan jantung Anna kembali berdebar kencang. Joyce yang melihatnya sampai terus tertawa sendiri. Di umur Anna yang sudah matang, tidak seharusnya Anna heboh sendiri seperti ini, tapi Joyce paham, sangat paham. Bahkan, Joyce ikut tidak sabar menantikan pertemuan itu. "Sudah cantik, Anna! Sama sekali tidak menor! Aku yakin Diego tidak akan berkedip melihatmu!" Anna tergelak mendengarnya dan mendadak tersipu sendiri. Tidak lama kemudian, Darren pun datang bersama Bik Nim dan Retha. "Mama!" "Darren Sayang!" Anna memeluk anak kesayangannya itu. Anna sendiri sudah mulai belajar berjalan, tapi karena tubuhnya masih adaptasi, Anna masih harus memakai kursi roda untuk berpindah tempat.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Tanda Cintanya

    "Diego sudah sadar, Anna! Diego sudah sadar!"Akhirnya Anna mendengar kabar yang ingin ia dengar. Anna sampai tidak bisa beristirahat sepanjang sisa hari itu karena ia memikirkan Diego-nya. "Kau yakin, Joyce? Kau tidak berbohong kan? Kau sudah melihatnya? Apa itu benar? Diego sudah sadar?" "Diego sudah membuka matanya. Aku bertemu dengan dokter dan suster di bawah." "Ya Tuhan! Syukurlah! Syukurlah Diego sudah membuka matanya." Anna kembali menangis malam itu, tapi tangisan ini tangisan bahagia. "Terima kasih, Tuhan! Terima kasih! Tapi aku mau melihatnya, Joyce! Aku mau melihatnya!" "Sabar dulu, Anna! Kata suster, Diego baru saja membuka matanya malam ini dan dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun. Dokter juga harus memastikan Diego stabil setidaknya sampai besok. Besok baru kita bisa melihatnya." "Tapi aku ingin melihatnya sebentar saja." "Sepertinya tidak bisa, Anna. Diego ada di ruang isolasi yang peraturannya sangat ketat. Kita harus bersabar sampai besok. Aku juga akan me

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kesadaran yang Akhirnya Pulih

    "Maaf, Bu. Waktu kunjungan yang diijinkan oleh dokter sudah habis. Anda harus keluar dulu ya." Seorang suster tersenyum ramah pada Anna yang masih menggenggam tangan Diego."Sebentar lagi saja, Suster. Aku masih merindukannya ...." "Maaf, Bu, tapi aturan di ruang isolasi sangat ketat. Makin lama Anda di sini, resiko pasien akan makin besar." Anna tersenyum lirih sambil terus membelai tangan Diego dalam genggamannya. Anna pun mengangguk dan dengan enggan mengucapkan perpisahannya dengan Diego. "Diego, aku harus pergi dulu karena suster tidak mengijinkan aku terlalu lama. Tapi aku menunggumu. Ingatlah kalau aku menunggumu. Kau harus segera sadar. Kau mengerti?" Anna mencium tangan Diego dan menatapnya lekat, sebelum akhirnya Anna mengangguk menatap suster. Suster pun mendorong kursi roda Anna menuju ke pintu keluar. Namun, belum sempat mereka keluar, suara bip yang lebih cepat dari biasanya terdengar dari monitor di ruangan Diego. "Sebentar, Bu!" Suster langsung berhenti mendoro

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Suara yang Memanggilnya Kembali

    "Di mana aku?"Diego berjalan sendirian di tengah taman yang luas. Langkahnya ringan, nyaris tanpa suara, seolah-olah ia hanya melayang di atas tanah. Di sekelilingnya, pohon-pohon tinggi menjulang, daunnya berwarna keemasan seakan diterpa cahaya matahari senja yang lembut. Angin bertiup pelan, membawa aroma tanah basah dan bunga yang bermekaran. Namun, ada sesuatu yang aneh, tidak ada suara burung, tidak ada suara angin yang berdesir di antara dedaunan. Hening. Sepi.Diego menunduk, memperhatikan dirinya sendiri. Bajunya putih bersih, kakinya tidak beralas, tapi ia tidak merasakan dingin atau pun panas. Rasanya kosong, seakan-akan tubuhnya bukan lagi miliknya. Ini ... mimpi? Atau ... apakah ia sudah mati?Tiba-tiba, di kejauhan, Diego melihat sesuatu yang begitu indah. Anna-nya berdiri di bawah sebuah pohon sakura yang sedang berbunga, angin menerbangkan kelopak-kelopak merah muda di sekitarnya. Wajah Anna berseri-seri, tubuhnya tampak sehat, tidak lagi pucat dan lemah seperti tera

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kembalilah Padaku

    "Dokter, tolong katakan padaku siapa yang mendonorkan hatinya padaku! Tolong, Dokter!" Dokter visit sore itu ke kamar Anna dan Anna mendesaknya untuk memberitahu identitas pendonornya, tapi sang dokter yang sudah terikat janjinya kukuh tidak memberitahukan apa pun. "Maaf, ini permintaan dari pendonor untuk identitasnya dirahasiakan." "Tapi pendonornya dari keluargaku kan? Mana dia? Aku mau melihatnya, Dokter! Dia keluargaku kan?" Sang dokter nampak salah tingkah dan melirik suster yang sudah keceplosan itu."Maaf lagi, Bu Anna! Tapi Anda baru saja sembuh, Anna harus tenang dulu!" "Aku tenang, Dokter! Aku sangat tenang. Aku hanya mau tahu siapa yang sudah mendonorkan hatinya padaku, aku harus berterima kasih padanya." "Seperti yang sudah kubilang, kami tidak bisa memberitahukan identitas pendonor. Tolong istirahat, Bu Anna!" Dokter dan suster akhirnya berhasil keluar dari kamar itu tanpa memberitahukan apa pun pada Anna, tapi begitu Joyce masuk, Joyce yang menjadi sasaran Anna.

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Fakta di Balik Kesembuhannya

    Empat hari berlalu sejak Anna sadar dan kondisi Anna sudah benar-benar stabil, Anna pun akhirnya dipindahkan ke kamar rawat inap biasa dan semua orang pun bernapas lega karenanya. Anna sudah bisa duduk di ranjangnya walaupun belum bisa terlalu lama karena rasanya masih pegal. Terkadang ada rasa aneh di tubuhnya karena menurut dokter, organ-organ Anna masih beradaptasi lagi. Tapi kondisi Anna sudah sangat aman."Pak Rusli, Anda datang!" sapa Anna saat Pak Rusli menjenguknya untuk pertama kalinya sejak Anna sadar. Sebelumnya, Anna ditempatkan di ruang isolasi yang tidak bisa sembarangan dijenguk, sehingga Pak Rusli baru datang sekarang. "Bu Anna, aku senang sekali melihat Anda sudah sadar. Ini benar-benar mukjizat. Aku sedih sekali saat tahu Anda pergi dan menyembunyikan penyakit Anda." "Semua sudah berlalu, Pak Rusli. Tapi Tuhan baik, Tuhan sangat baik. Tuhan mengijinkan kita memenangkan kasus dengan Jeremy dan Tuhan memberiku kesempatan hidup kedua." "Anda benar, Bu Anna. Tuhan s

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Seseorang yang Dinantikan

    Cahaya putih yang menyilaukan menusuk kelopak mata Anna saat ia membuka matanya. Ada sensasi berat di tubuhnya, seolah ia baru saja melewati sesuatu yang sangat besar. Dadanya terasa sesak, dan ada selang oksigen yang membantu pernapasannya. Semua terasa asing, tapi juga … ringan.Anna berkedip beberapa kali, mencoba menyesuaikan diri dengan ruangan di sekelilingnya. Dinding putih, bau antiseptik yang menusuk, serta suara monitor jantung yang berdetak pelan di sampingnya. Pandangannya masih buram, tapi ia bisa melihat bayangan beberapa orang di sekitarnya. "Anna, kau sudah sadar? Anna ...."Anna mengenali suara Joyce yang penuh kecemasan. Perlahan pandangannya mulai jelas dan benar saja, wajah Joyce terlihat di hadapannya. Sahabatnya itu membungkuk sambil tertawa haru. "Anna ... kau lihat aku? Kau kenal aku kan?" "J-Joyce ...."Anna mencoba berbicara, tapi tenggorokannya kering, suaranya hanya keluar sebagai bisikan. Ia mencoba menggerakkan tangannya dan Joyce langsung menggenggamn

  • Gairah Liar Mantan Suamiku   Kita Akan Bertemu Lagi

    "Bu Martha, aku tahu Anda sudah tenang di sana. Aku tidak akan mengganggu Anda. Aku hanya ingin meminta ... kalau Anda dekat dengan Tuhan, tolong minta keselamatan ... bukan untukku, tapi untuk Anna." "Anna akan dioperasi dan restuilah agar operasi ini berjalan lancar. Maaf waktu itu aku terlambat mengetahui semuanya. Maaf aku tidak sempat menyelamatkan Anda. Tapi kali ini ... aku janji akan menyelamatkan anak Anda." "Aku janji akan membuat anak Anda bahagia. Aku janji, Bu Martha. Aku hanya meminta restu Anda ...." Diego menatap langit penuh bintang malam itu dan berharap Martha bisa mendengarnya. Semua pemeriksaan sudah dielesaikan dalam beberapa hari berikutnya dan Diego dinyatakan siap melakukan operasi transplantasi hati itu. Jadwal operasi pun sudah dibuat dan besok, Diego akan memberikan hatinya untuk wanita yang sangat ia cintai itu. Semua orang sudah merestui, entah terpaksa atau tidak, Diego sudah tidak mau memikirkannya lagi. Diego hanya minta doa agar semuanya dilanca

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status