Share

188

Author: Kuldesak
last update Last Updated: 2023-12-06 21:57:56

"Mama...!" seru Amora berlari menghampiri Rubby dengan senyum lebar yang merekah di bibir mungilnya.

Rubby merentangkan tangannya menyambut tubuh mungil Amora. Anak yang telah hadir memberikan warna dan senyuman dibibir Rubby setelah insiden kecelakaan. Setelah bertemu dengan Amy, Rubby memutuskan untuk menjemput Amora. Karena tepat dengan waktu pulang Amora.

"Mama, tadi atu belajal dan mendapatan teman yang banyat!" celoteh Amora yang begitu bersemangat menceritakan pengalamannya saat les pertama kali.

Mendengarkan si kecil berceloteh, tentu hal yang membuat Rubby sangat bersemangat untuk menjalani hidup nya lagi. "Oh ya? Siapa teman barumu, sayang?" tanya Rubby sambil mengelus rambut Amora dengan penuh kasih sayang.

"Namanya Salah, Mama. Dia baik banget dan senang setali main dengan Mola. Tita langsung jadi teman!" jawab Amora riang.

Rubby tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah Amora. "Apa kalian berdua sudah berjanji untuk bertemu lagi besok?" tanya Rubby.

"Bel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gairah Cinta Paman Presdir   189

    “Apa maksudmu dengan berkata demikian, hah?” tanya Elvano dengan satu alis naik. Bibir dengan warna menyala itu menyungging menanggapi pertanyaan Elvano. Olivia turun dari sisi meja, wanita itu berjalan ke arah Elvano sambil telapak tangan menyeret manja di atas permukaan meja. Olivia, Menatap lekat wajah Elvano, menarik dasi yang Elvano kenakan hingga wajah Elvano terdorong maju tepat di depan wajah Olivia. “Kakak Ipar, kita sudah sama-sama Dewasa, kan? Masa, harus aku jelaskan apa tujuanku? Apakah Kakak Ipar tidak ingin mempunyai penerus?” ucap Olivia dengan suara yang terdengar menggoda.Wajah Elvano berubah berang, rahangnya tiba-tiba mengeras saat mengetahui jika Olivia ingin memprovokasinya. “Lepaskan tanganmu, apa kau pikir aku akan tertarik dengan tawaranmu, huh?” sentak Elvano. Bukannya menyingkir atau takut, Olivia mendekatkan bibirnya lebih dekat pada wajah Elvano. “Kakak ipar, tolong tidak perlu munafik. sebenarnya, jauh di dalam hatimu tentu menginginkan seorang anak

    Last Updated : 2023-12-07
  • Gairah Cinta Paman Presdir   190

    “Sial, kenapa kau tidak mendengarkan penjelasanku terlebih dahulu?” kesal Elvano saat melihat mobi istrinya melaju begitu saja. Rasa Frustasi yang merajai membuat pria itu mengacak rambutnya frustasi. Pikirannya kembali mengingat Olivia, bergegas Elvano memutar tubuhnya menuju kembali ke ruang Direktur. “Bangsat, berani-berani wanita itu menjebakku. Apa dia sedang ingin bermain-main denganku?” geram Elvano yang kini sudah memasuki lift. Selang beberapa menit, dia tiba di lantai di mana ruangan berada. Dengan langkah berlusin, Elvano menuju ke ruangannya. “Krek!” saat pintu itu terbuka, Elvano tidak menemukan siapa-siapa lagi di dalam ruangan itu. “Arrgghh! Olivia Anderson, jika terjadi sesuatu di dalam rumah tanggaku, kau akan terima konsekuensinya!” Elvano berteriak, menyuarakan kemarahannya. Prang! Tersulut emosi, Elvano menghempaskan benda-benda yang ada di atas meja kerjanya. Wajahnya tampak memerah dengan dengusan kasar yang keluar dari hidung pria itu. Elvano mencoba menga

    Last Updated : 2023-12-08
  • Gairah Cinta Paman Presdir   191

    “Selamat datang Nyonya.” beberapa pekerja kediaman Anderson menyambut kedatangan Rubby. Dengan wajah lesu, Rubby pun bertanya, “ibuku di mana?” “Nyonya besar sedang berada di ruang kerjanya, Nyonya muda,” jawab pekerja itu. Rubby menatap ke arah Amora yang dia gandeng. “Ayo, Nak. Kita ketemu Nenek.” “Yey! Asyit tetemu Nenet!” seru Amora dengan semangat. Rubby tersenyum dan menuntut Amora menuju ke arah ruang kerja Emily. Setelah melangkah beberapa langkah, Rubby dan Amora tiba di depan pintu kamar Emily. Tok tok tok “Bu, ini aku!” seru Rubby sambil mengetuk pintu di hadapannya. “Masuk, Sayang!” Mendengar sahutan, Rubby membuka pintu kamar dan melangkah masuk ke dalam ruangan. “Nenet!” Amora melepaskan genggamannya dari tangan Rubby dan berlari ke arah Diana yang sedang duduk di kursi kerjanya. Emily pun berdiri, berjongkok menyambut Amora dengan merentangkan kedua tangannya. “Kok, baru main ke sini, sih, sayang!” seru Emily memeluk erat tubuh cucunya. Rubby membiarkan Amor

    Last Updated : 2023-12-09
  • Gairah Cinta Paman Presdir   192

    “Rubby, dengar, kasih sayang dan cintaku tidak akan pernah berkurang hanya karena kamu tidak memberikan keturunan padaku, Rubby. Aku mencintaimu. Dan Bagaimana bisa aku membagi hati? Sedangkan satu hati saja tidak bisa aku bahagiakan?"Mendengar perkataan Rubby, hati Elvano begitu teriris. Bukan karena ia dituduh berselingkuh, namun cinta tulus dari dirinya tidak terlihat oleh Rubby. “Aku ingin sendiri.” Mendengar jawaban Rubby yang dingin, Elvano merasa emosinya meledak. Elvano menahan diri sejenak, mencoba mengendalikan emosi disaat rumah tangga mereka diuji. "Monster kecil, aku tidak ingin meledak. Aku hanya ingin kau tahu, bahwa apa yang terjadi, tidak seperti apa yang kau pikiran. Baiklah ambil waktumu untuk berpikir.” Elvano memutar tubuhnya dan segera berlalu pergi. Elvano tidak akan memaksa, dia tidak ingin menyakiti perasaan wanita yang ia cintai. Walau kandati, hatinya seperti teriris sembilu. Dengan perasaan yang pedih itu, Elvano melangkah menuju ke arah pintu utama ke

    Last Updated : 2023-12-10
  • Gairah Cinta Paman Presdir   193

    “Bro, kalau ada apa-apa, katakan. Mati sendiri entar kalau kamu pendam,” ucap Sergio yang sesekali meneguk wiski dalam gelas yang ia genggam. Elvano bermuram wajah. Kasih sayangnya kepada istrinya tak terukur jumlahnya. Namun, wanita yang ia kasihi itu kini sedang membencinya sebab ulah Olivia. Sergio masih menunggu pria yang duduk di sampingnya itu membuka suara. Namun, beberapa menit sudah berlalu, Elvano masih membisu dengan pandangan kosong menatap gelas wiskinya.“Haaa… roman-romannya, ini masalah rumah tangga. Kalau masalah yang begini, aku angkat tangan, Bro. Tapi kalau kau mau cerita untuk melepaskan bebanmu, aku siap untuk mendengar,” ucap Sergio mencoba mengusir keheningan yang terjadi di antara mereka berdua. Elvano membuang nafas berulang kali berharap rasa sesak dalam dadanya ikut terbuang. "Sergio, Rubby melihat aku berciuman dengan Olivia. Aku memanggilmu kesini sebenarnya ingin kamu menghandle masalah perusahaan yang akan kita bahas. " ujar Elvano sambil menatap kos

    Last Updated : 2023-12-11
  • Gairah Cinta Paman Presdir   194

    "Siapa yang jenuh, hah?! Paman yang selingkuh, kenapa aku yang dituduh? Pintar kamu, Paman!" sentak Rubby.Elvano merasa tertohok oleh kata-kata Rubby. "Monster kecil, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud menyakitimu," ucap Elvano dengan suara lembut, mencoba menjelaskan.Rubby menatap Elvano dengan tatapan tajam. "Paman, aku juga merasa terluka. Kau tahu, tidak mudah melihatmu bersama wanita lain yang mana dia adik tiriku sendiri!" kata Rubby.Melihat keadaan yang semakin rumit, Elvano jadi teringat dengan perkataan Sergio. Jika berbicara secara langsung, hanya akan menimbulkan emosi untuk kedua belah pihak.Hal yang bisa dilakukan adalah mengirimkan pesan. Karena membaca, seseorang akan menggunakan hati dan perasaan mereka daripada keegoisan mereka."Aku minta maaf, Rubby," ucap Elvano yang kali ini dengan suara lebih lembut dalam upaya menyentuh hati Rubby yang saat itu sedang terpuruk karena kesalahpahaman yang terjadi."Baiklah, Paman. Aku sedang tidak ingin bertengkar atau berdeb

    Last Updated : 2023-12-13
  • Gairah Cinta Paman Presdir   195

    “Aw … Kepalaku nyeri sekali.” Elvano terbangun di pagi hari, dia merasakan sakit kepala yang luar biasa akibat mabuk semalam. Elvano mencoba membuka matanya dan menatap ke sekeliling namun dia tidak menemukan siapa-siapa. Pagi hari ini, Elvano terbangun dari tidur tanpa Rubby di sisinya. Wanita yang selalu menemaninya, dua tahun terakhir. Elvano duduk menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur sambil membuang nafas berulang kali. “Ternyata, semalam dia tidak tidur denganku,” gumam Elvano perih menatap samping tubuhnya yang kosong. Hati Elvano begitu terasa hampa. Karena tidak biasanya dia tidak melihat monster kecilnya saat bangun di pagi pagi hari. Biasanya, Elvano akan disambut oleh senyuman hangat Rubby, namun pagi ini, Elvano benar-benar merasa perih. Saat sedang merenungi keadaannya, ponsel Elvano berdering. Dengan cepat, Elvano meraih ponselnya. “Halo?” sapa Elvano saat panggilannya tersambung. “Tuan, ada masalah di perusahaan. Tolong segera kemari!” lapor Mark

    Last Updated : 2023-12-14
  • Gairah Cinta Paman Presdir   196

    Saat tiba di perusahaan, suasana begitu kacau. Elvano segera menuju ruangannya dan menemui Mark yang tampak tegang."Bagaimana keadaannya, Mark?" tanya Elvano tanpa basa-basi."Orang ini cukup lihai, Tuan. Sistem perusahaan diretas dengan sangat canggih dan data perusahaan berhasil dibobol," jawab Mark sambil menunjukkan beberapa log aktivitas.Elvano mengangguk serius. "Kita harus menghentikan ini secepat mungkin. Siapa yang bisa melakukannya?"Mark merenung sejenak. "Aku sedang menghubungi ahli IT untuk melacak aktivitas mencurigakan di sistem perusahaan, Tuan. Karena dari beberapa petugas sistem juga kecolongan," jawab Mark. Elvano menghela nafas dalam-dalam. "Kita perlu kepastian cepat. Lacak setiap jejak yang bisa membawa kita kepada pelaku ini."Sementara Mark sibuk berkomunikasi dengan tim IT, Elvano merenung tentang kemungkinan motif di balik serangan ini.Dia mencoba menghubungi Rubby, tetapi panggilan tersebut hanya mengarah ke kotak suara.Di rumah, Rubby dan Elvano mulai d

    Last Updated : 2023-12-15

Latest chapter

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Happy Ending

    Di ballroom hotel, Rubby, Elvano, Vina dan Sergio. Dua pasangan suami istri itu sedang menunggu dengan antusias. Mereka membawa anak-anak mereka, Amora dan Vincent, di gendongan mereka. Mereka ingin melihat Lisa dan Andre yang akan menikah tidak sabar melihat penampilan ratu dan raja untuk hari ini.Elvano, memeluk tubuh istrinya dari belakang. "Monster kecil, kita pernah melewati banyak halangan. Mulai dari sebuah ikatan kontrak hingga berjanji untuk bersama selamanya. Maaf, jika selama ini aku belum bisa membahagiakanmu," bisak Elvano ketika dia melihat dekorasi pernikahan Andre dan Lisa yang tampak begitu mewah. Rubby menggendong Amora yang sedang tertidur pun menjawab, "Kita sudah berkomitmen, Paman. Pernikahan yang kita lakukan di dekat pantai juga cukup manis dan berkesan untukku. Dan sekarang, aku bahagia memilikimu, Paman. Semoga kebahagiaan kita terus terjaga hingga akhir hayat kita." Elvano mengecup lembut pipi Monster Kecilnya. "Terima kasih, Monster Kecil. Karena sudah m

  • Gairah Cinta Paman Presdir   232

    Pagi itu, matahari bersinar terang di langit biru. Di ballroom hotel, dekorasi pernikahan sudah siap. Bunga-bunga putih dan merah muda menghiasi meja dan kursi tamu. Di panggung, ada pelaminan yang megah dengan tirai-tirai putih dan lampu-lampu berkilau. Di sana, Andre dan Lisa akan mengucapkan janji suci mereka sebagai suami istri.Di ruang rias, Lisa duduk di kursi roda dengan gaun pengantin putih yang indah. Rambutnya yang pendek dihiasi dengan mahkota bunga. Wajahnya yang pucat tampak berseri-seri dengan senyum bahagia. Hari ini, ia akan menikah dengan Andre, dokter yang telah menemaninya selama ia menderita kanker otak. Andre adalah cinta pertama dan terakhirnya. Ia tidak peduli jika hidupnya tidak akan lama lagi. Yang penting, ia bisa merasakan cinta sejati dari Andre.Lisa menatap wajahnya di pantulan cermin dengan senyuman yang selalu terbit dibibirnya. "Hari ini adalah hari yang paling aku tunggu-tunggu. Aku akan menikah dengan Andre, pria yang paling aku cintai di dunia ini.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   231

    Rubby dan Vina berjalan masuk ke gedung pernikahan yang megah dan mewah. Mereka adalah sahabat dari Lisa, mempelai wanita yang akan menikah besok dengan Andre. Mereka datang untuk membantu mengurus persiapan acara, seperti dekorasi, catering, dan undangan."Wow, lihat itu!" Vina menunjuk ke langit-langit yang dipenuhi dengan balon berwarna-warni. "Ini pasti ide Lisa. Dia suka sekali balon.""Ya, dia memang anak kecil yang besar." Rubby tertawa. "Tapi aku suka dekorasinya. Simpel tapi manis. Seperti Lisa dan Andre.""Mereka memang pasangan yang serasi. Aku senang mereka akhirnya menemukan jodoh masing-masing." Vina menghela napas. "Aku harap mereka bahagia selamanya.""Amin." Rubby mengangguk. "Eh, tapi kita juga harus bahagia, lho. Kita punya suami yang sayang dan anak-anak yang lucu.""Iya, iya. Kita juga beruntung." Vina mengakui. "Tapi kadang aku kangen masa-masa kita masih single dan bebas.""Ha, ha. Kau masih ingat malam terakhir kita sebelum menikah?" Rubby mengingatkan. "Kita b

  • Gairah Cinta Paman Presdir   230

    "Aku pasti bisa!" Seru Andre mencoba menyemangati dirinya sendiri. Andre menarik napas dalam-dalam sebelum menekan bel rumah Lisa. Dia merasa gugup dan deg-degan, karena hari ini Andre akan menemui orang tua Lisa untuk meminta restu pernikahan mereka. Setelah lamaran yang Andre lakukan beberapa hari yang lalu, Andre memutuskan untuk menemui orang tua Lisa menyampaikan perihal pernikahan yang akan dilangsungkan. Setelah mendapatkan izin, akhirnya Lisa hanya menjalani rawat jalan. Beberapa saat kemudian, pintu rumah terbuka, dan Andre disambut oleh seorang wanita paruh baya yang ramah. Dia adalah ibu Lisa. "Andre, selamat datang. Kami sudah menunggumu," kata ibu Lisa. Wanita paruh baya itu memeluk Andre erat. "Ayo, Nak. Masuk! Ayah Lisa sudah menunggu." wanita tersebut mengajak Andre masuk ke dalam rumah setelah melepaskan pelukannya. "Terima kasih, Bu. Maaf jika saya mengganggu," kata Andre sopan."Tidak mengganggu sama sekali. Ayo, masuk. Suamiku dan Lisa sudah menunggu di ruang

  • Gairah Cinta Paman Presdir   229

    "Paman, apakah Andre dan Lisa akan bahagia? Atau ... Ada di antara satu yang akan menghilang di antara mereka?" tanya Rubby. Saat ini, Rubby dan Elvano sudah kembali ke kediaman setelah merayakan acara lamaran Andre dan Lisa. Rubby, mengelus-ngelus jakung suaminya itu dengan manja. Elvano yang sedang memainkan helaian rambut istrinya itu pun menjawab, "kita do'akan mereka yang terbaik. Semoga, saat Lisa menikah dengan Andre, penyakit Lisa diangkat oleh Tuhan." Rubby mengangguk, dia membenamkan wajahnya di dada Elvano. "Paman, apakah cintamu tetap utuh untukku?" tanya Rubby. Elvano medekap tubuh monster kecilnya semakin erat ke dalam pelukan. "Satu saja aku belum bisa membahagiakannya, bagaimana bisa cintaku dapat terbagi?"Rubby merasakan getaran baik dari tubuh Elvano dan mengabaikan gejolak dalam hatinya. Dia mengangkat wajahnya dan menatap Elvano dengan mata sayu. "Terima kasih, paman. Aku merasa sangat beruntung memiliki paman sepertimu."Elvano tersenyum, menepuk ringan pipi

  • Gairah Cinta Paman Presdir   228

    "Yey! Selamat untuk kalian berdua!"Setelah Andre selesai melamar Lisa, para sahabatnya yang merupakan bagian dari rencana keluar dari persembunyian mereka. Mereka merasa senang dan gembira seperti Andre karena rencana tersebut sukses dilakukan. Sergio, Elvano, Vina, dan Rubby bergabung dengan Andre dan Lisa. "Wah, bro, selamat, ya! Semoga acara ke depannya lancar seperti jalan tol bebas hambatan!" ucap Elvano sambil mengulurkan tangannya ke arah Andre. Andre tersenyum bahagia, dia tidak menyangka jika momen tersebut terlaksana juga. Andre pun menyambut uluran tangan Elvano. "Thanks, ya! Tanpa kalian acara lamaran ini mungkin tidak akan berjalan dengan lancar," ucap Andre. Sergio menepuk-nepuk pundak Andre dengan gembira. "Jadi, kita sudah tidak akan berebutan wanita lagi ya, Ndre. Semoga bahagia!" ucap Sergio dengan semangat. Andre mengalihkan pandangannya ke arah Sergio. "Thanks bro. Aku merasa bersyukur memiliki kalian," jawab Andre. Sergio dan Elvano pun memeluk tubuh Andre.

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 227

    Vina, Rubby, Sergio, dan Elvano berjalan menuju taman yang akan mereka dekorasi untuk acara lamaran Andre dan Lisa. Mereka membawa berbagai peralatan seperti balon, lilin, bunga, dan spanduk bertuliskan "Will You Marry Me?"."Ayo, cepat-cepat! Kita harus selesai sebelum Andre dan Lisa datang. Ini adalah hari yang sangat penting bagi mereka," ucap Vina sambil menggenggam erat sejumlah balon warna-warni. Rubby menimpali dengan senyum ceria, "Tentu saja, Vina. Kita akan membuat taman ini menjadi tempat yang tak terlupakan bagi keduanya."Sergio membuka kotak berisi lilin-lilin indah. "Kita perlu menyusunnya dengan rapi. Lilin-lilin ini akan memberikan sentuhan romantis saat malam tiba," kata Sergio seraya meletakkan lilin-lilin di meja yang telah mereka siapkan.Elvano menggantungkan spanduk dengan hati-hati. "Semua harus terlihat sempurna. Andre dan Lisa pasti akan terkejut dan bahagia melihat usaha kita," ujarnya penuh semangat.Saat mereka sibuk merapikan dekorasi, Vina menyelipkan p

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 226

    "Andre!" Lisa berteriak saat melihat kekasihnya itu menampar pipi Gina. Andre sudah cukup sabar menghadapi sikap Gina selama ini. Seumur hidup, baru kali ini Andre mendaratkan tangannya kepada wanita. Dada Andre tampak naik turun, sedangkan Gina, tertunduk memegangi pipinya yang terasa perih. Gina tidak menyangka jika dirinya akan mendapatkan tamparan dari Andre. "Gina, selagi aku masih punya kesabaran, tolong tinggalkan ruangan ini," ujar Andre. Gina mengangkat wajahnya, menatap Andre dengan mata berkaca-kaca. "Paman, kau lebih memilih wanita kanker itu daripada aku, hah?! Selama kita berhubungan, kau tidak sekasar ini! Kenapa kau menamparku?!" ujar Gina di sela tangisnya. Lisa, wanita yang terkena kanker otak itu pun mencoba untuk bangun, dia mengusap punggung Andre, pria yang kini sedang dilanda amarah. "Ndre, kuasai dirimu," bisik Lisa lemah. Andre memijat pelipisnya sebelum menjawab, "Gina, hubungan kita sudah berakhir." Andre pun berlutut di hadapan Gina. Hal tersebut me

  • Gairah Cinta Paman Presdir   Bab 225

    Dua bulan kemudian..."Apakah Kamu sekarang merasa lebih baik?" tanya Andre ketika pria itu menemani Lisa di taman belakang rumah sakit. Setelah mengambil keputusan yang berat, akhirnya Lisa diterbangkan ke Jakarta. Setelah menjalani perawatan intensif dan mencari dokter kanker yang bagus, kondisi Lisa pelan-pelan membaik. Walaupun kini kepala wanita itu telah botak akibat kemo. Namun, kecantikannya masih bisa terpancar dari wajahnya yang pucat. Lisa tersenyum lebar, "Terima kasih, Andre. Aku memang merasa lebih baik sekarang."Andre mengambil tempat di samping Lisa dan mengamati wajahnya. Meskipun terlihat lelah, Lisa tetap terlihat cantik dengan alis mata yang rapi dan senyum manis di bibirnya."Apa kabar yang lain?" tanya Lisa sambil menatap Andre.Andre mengedarkan pandangannya ke sekitar taman, "Semua orang baik-baik saja." "Syukurlah jika mereka semua baik-baik saja." "Kamu jangan terlalu lama-lama di luar, ya. Nanti kalau kamu kena angin dan sakit lagi bagaimana?" ucap Andr

DMCA.com Protection Status