Share

Bab.7

Penulis: Pena khayalan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ricard menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah.

"Aku mau kamu tutup mata, sebentar." Ricard menagkupkan kedua tanganya.

"Sekarang?"tanya Gea.

Ricard mengangguk, Gea menutup matanya dengan rasa penasaran, 'kenapa harus tutup mata segala sih!' gerutunya dalam hati.

Ricard mengeliarkan kunci mobil dari sakunya.

"Tara! coba lihat ini!" katanya menunjukan sebuah kunci mobil.

"Berarti boleh aku buka mata?" Gea agak ragu bertanya.

"Ayo buka matamu!" kata Ricard.

Gea membuka matanya, Gea terdiam tidak mengerti.

"Kunci? untuk apa?" tanya Gea.

"Ya, ini kunci mobil buat kamu sebagai hadiah untukmu yang sudah mau jadi pacarku." kata Ricard.

Gea terdiam dalam hatinya berkata 'Segitu bahagianya sampai ngasih aku mobil, coba cincin atau uang lain aja' pikir Gea.

"Aku nggak nyangka semahal ini, berapa banyak gadis yang sudah tidur denganmu? apakah kamu juga memberikan hadiah seperti ini." Gea tersenyum senang dan menerima kunci mobil itu, Ricard mencium pipi Gea dan tersenyum.ereka berdua keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah mewah milik keluarga Ricard.

Setelah membuka pintu, Ricard mempersilahkan Gea masuk, Gea terpukau saat melihat kemewahan rumah Ricard.

Sadar akan reaksi Gea, Ricard menarik Gea kedalam pelukannya.

"Apa kamu mau menemaniku disini?"Kata Ricard memdekatkan wajahnya, sambil membelai pipi mulus milik Gea.

Gea tak menjawab namun, justru mengecup bibir Ricard, menyadari arti dari kecupan itu Ricard tak mau membuang waktu, segera dia mengendong tubuh Gea membawanya masuk kedalam kamar yang berada tak jauh dari ruang tamu.

Keduanya saling memadu kasih disana.

Hingga menjelang pagi keduanya, terbagun, saling berpandangan, mereka tersenyum bersamaan.

"Mandi yuk! habis ini kita jalan-jalan ke mall, aku akan temani kamu." kata Ricard memdengar kata jalan-jalan, Gea merasa girang, dia berdiri dan berjalan ke kamar mandi duluan sedangkan Ricard tersenyum melihat rona kebagian di wajah kekasihnya.

******

Keduanya berjalan di lapangan, Gea nampak bahagia, dia berlari kecil mendekati Ricard.

"Hei! nih aku bawa balon, kamu mau lepasin balon gas ini bareng aku?" katanya sambil memegang balon berbentuk hati, senyuman yang manis terpancar ria diwajah cantiknya.

"Apa yang nggak buat bidadari pemilik hatiku," Ricard memegangi balon yang dimaksud, sambil tersenyum.

"Siap ya! satu, dua, tiga! lepasin,"

"Sudah." Ricard menatap wajah Gea.

"Kamu senang?" tanya Ricard menatap balon yang melayang di angkasa.

Gea mengangguk, tanpa ragu memeluk tubuh Ricard.

"Kita jalan ke mall, sekalian makan aku lapar," kata Ricard.

Gea melepaskan pelukannya, mendengar suara perut Ricard yang minta segera di isi.

"Yuk!" ucap Gea.

*******

Di caffe Frans duduk sambil memainkan gelas di tangannya.

Seorang gadis yang tengah bernyanyi di atas panggung seakan memahami suasana hatinya yang saat ini.

Frans teringat kata-kata Gea, 'Aku mencintai orang lain' kata-kata itu membuat hatinya seperti di tusuk sembilu, Dia meneguk minumannya dengan wajah kesal.

Bukan hanya itu, Frans juga teringat disaat Gea menampar wajahnya, dan mendorong tubuhnya keluar rumah secara paksa waktu itu.

Frans juga berpikir, kemana Gea sudah seminggu ini tak ada di rumahnya, Frans berkunjung ke rumah Gea siang tadi, bibi mengatakan Gea pergi keluar kota. Namun saat di tanya dengan siapa Hea pergi, bibi tak memberitahu.

Seorang wanita berambut pirang, yang sejak tadi memperhatikan Frans, berjalan menghampirinya.

"Apa perlu aku temani?" wanita itu bertanya.

"Ya, duduklah!" perintah Frans.

"Jangan terlalu berharap, aku disini nikmatilah malam ini bersamaku,"gadis itu tersenyum mengoda.

Frans menarik tubuh wanita itu, dengan bernafsu sekali Frans menjilati leher wanita tersebut, sangat menikmatinya.

"Bro, jangan di sini dong, cek-in di hotel dululah!"kata Ziko yang tiba-tiba berdiri di dekatnya.

"Assh! atur untukku, sekarang!" perintah Frans.

"Ayo sayang!" kata Frans menarik tubuh gadis itu.

*******

Ricard dan Gea tengah berjalan menuju parkiran mobil.

Ziko bersama dua orang suruhan Frans mengikuti dan menguping.

"Gea, apa kamu senang seharian ini?"tanya Ricard menatap Gea.

"Iya, aku senang, terimakasih banyak untuk hari ini," ucap Gea tulus.

"Aku nggak nyangka, bisa bersama kamu, hari ini sebagai kekasihmu," ucap Ricard.

Gea tersenyum tulus, keduanya saling menatap satu sama lain, setelahnya bergandengan tangan sambil berjalan menuju tempat parkir.

Ponsel Gea berdering pertanda ada panggilan masuk, Gea menerima panggilan telepon.

"Hallo, ada apa Ay?" sambut Gea

"Gea kamu dimana?"suara sahabatnya yang bernama Ayani di sebrang sana.

"Aku ada kerjaan di luar kota, kenapa?"kata Gea.

"Apa kamu nggak ada waktu? ada hal penting yang mau aku bicarakan," kata Ayani.

"Besok saja, tunggu aku kembali, sekarang sudah malam." Gea mengakhiri panggilan.

Gea menatap Ricard yang memperhatikan dia sejak tadi

"Tenang saja temanku itu cewek, nggak usah ngeliat aku dengan menyelidik begitu."semprot Gea.

"Dengar ya! aku nggak suka, ada yang pengangu, saat hatiku sedang bahagia!"ucap Ricard.

"Baik bos, aku minta maaf." Gea menangkupkan kedua tanganya.

"Ayo jalan, kalau begini terus kapan kita sampainya." mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan.

******

Keesokan harinya saat sudah kembali ke kota, Gea menepati janjinnya bertemu Ayani temannya malam itu mereka berdua bertemu di sebuah caffe kelas atas.

"Hai, Ayani!" sapa Gea.

"Hai, Gea duduklah aku pesankan minuman untuk kita."kata Ayani memanggil seorang pelayan.

"Aku mau cerita banyak, aku baru saja menghabiskan malam bersama seorang pria, disebuah hotel, sialnya dia meninggalkan aku setelah bercinta denganku." Ayani mengerucutkan mulutnya.

"Yah! begitulah mereka para pria memang tidak peka, setelah merasa puas, mereka pergi begitu saja." ucap Gea.

"Oh! bagaimana bis barumu, apa fia baik padamu?" tanya Ayani.

"Tentu, selain itu dia kan tergila-gila padaku," ucap Gea meminum anggur yang di pesan Ayani.

Anggur yang di pesan Ayani Adalah anggur yang tinggi alkohol, Gea menyadari saat dia meneguk minumanya.

Gea melihat Ayani yang sudah menghabiskan lebih dari tiga gelas anggur itu takut Ayani mabuk, katena Ayani tak biasa minum banyak, berbeda dengan dirinya yang terbiasa saat menyanyi di Caffe sebelum bekerja jadi asisten Ricard.

"Ayani sudah hentikan! apa yang kamu lakukan." Gea mengambil botol dari tangan Ayani yang ingin menuangkan anggur ke dalam gelasnya lagi.

"Apaan sih," Ayani merasa tak terima.

"Cukup ya, Ayani kamu sudah mabuk," bentak Gea.

"Gea, aku mau memberitahumu aku dan Frans kemarin malam bercinta di hotel, kamu tau Frans sedang sakit hati saat ini." Ayani membuka rahasia bahwa kemarin dia telah berhasil mengoda Frans.

"Sudahlah, Ayani kamu mabuk, aku antar kamu pulang." kata Gea.

Gea membawa Ayani keluar dari caffe dan mengantarnya pulang.

Bab terkait

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.8

    "Pagi Gea, sebelum berangkat sudah sarapan belum?" Sebuah boneka hello kitty sangat besar, saking besarnya hingga tak terlihat siapa yang ada di balik, boneka itu."Aku belum sarapan, karena kekasihku tak menemaniku," kata Gea sengaja bernada manja.Seorang gadis di sebelah meja Gea mengerucutkan bibirnya, seakan tidak senang, melihat Ricard sang presdir muda yang tampan itu menyapa Gea."Hei, ini kantor jangan manja lanjut kerja!" kata Ricard mendadak galak.Gea memicingkan matanya, sedangkan Ricard bergaya seolah acuh, kemudian berjalan, melewati Gea."Hai! Baby!" Ricard menyapa gadis di sebelah Gea, dengan senyuman yang mampu membuat Gea cemburu.Ricard melihat ekpresi wajah Gea, sengaja dia meraih tangan wanita itu dan menciummya, jelas saja itu mbuat Gea geram.Tok! Tok! suara meja diketuknya perlahan seolah memberi peringatan, Ricard yang mengerti arti ketukan itu berjalan mendekat, sambil berbisik."Kalau cemburu, segera ikut ke ruanganku!"Bisikan itu samar-samar terdengar.Ric

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.9

    Ricard mengejar Gea, berusaha memberi penjelasan."Gea tunggu! Aku bisa jelaskan"teriak Ricard sambil mengejar keluar. Gadis yang bersamanya tadi, tersenyum licik."Kejar saja gadismu itu ck," ucapnya berdecih.Asisten yang tadi melihatnya sadar kalau ini rencana gadis itu, hanya mengelengkan kepalanya.Ricard terus berlari hingga nafasnya terengah-engah, dia berhenti di pinggir jalan sambil berteriak."Gea dengar dulu penjelasanku." Ricard tertunduk dengan kedua tangan di lututnya.Gea yang sengaja bersembunyi di samping mobil, berjalan pelan dan berdiri di belakangnya."Ehem! anda mencari seseorang tuan?" suara deheman Gea membuat Ricard membalikan tubuhnya, saat melihat siapa yang berdehem Ricard tersenyum dan segera berlari memeluknya.Gea tak menolak pelukan Ricard, karena sedari keluar dari Restoran tadi sebenarnya Gea berjalan ke parkiran mobil. Namun, karena dia melihat Ricard yang mengejarnya dia bersembunyi di belakang mobil, karena kasihan melihat Ricard yang terus berteri

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.10

    Pagi ini Gea berangkat kerja sedikit lambat dari biasanya, akibat pengaruh alkohol tadi malam.Di kantor Ricard sedang memeriksa file yang diantarkan asisten Gea."Bos mau saya buatkan kopi?" kata asisten itu menawarkan kopi untuk Ricard."Boleh, tolong buatkan untukku." jawab Ricard."Baik, Bos." asisten itu segera meminta OB mengantarkan kopi ke ruangan Ricard.Tak perlu waktu lama suara ketukan dari luar, asisten itu membuka pintu dan mengambil gelas kopi itu, dia mengeluarkan sebuah bungkusan kecil kemudian membuka bungkusan kecil itu dan memasukan serbuk dari dalam bungkusan itu ke dalam gelas kopi, setelah itu diaduknya."Ini kopinya Bos!" ucapnya meletakan gelas kopi."Terimakasih." Ricard meminum kopi itu.Sekitar lima menit setelahnya Ricard merasakan tubuhnya gerah kepalanya agak pusing. Melihat itu si gadis asisten tersebut tersenyum, 'akhirnya!' pikir gadis itu."Bos, kenapa? pusing saya bantu pijitin ya." katanya lalu memijit pelipis Ricard dengan kedua jarinya."Kok, ger

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab. 11

    Seorang lelaki membuka sebuah kamar kost untuk Gea."Silahkan, beginilah keadaan kost kami." pria itu mempersilahkan Gea masuk.Gea melihat sekeliling dan menatap langit-langit ruangan 4×6 itu menurutnya itu tidak terlalu buruk, ruangan yang terlihat bersih dan juga rapi, Gea berjalan masuk."Baiklah saya pilih kamar yang ini, ini uang sewa sebulan." kata Gea menyerahkan beberapa lembar uang kepada pria itu."Terimakasih Nona, semoga betah tinggal di kost ini." katanya setelah menerima uang dari Gea."Sama-sama," jawab Gea ramah."Kalau begitu saya tinggal ya." kata pria itu berpamitan lalu keluar dari kamar Gea.Gea membawa kopernya masuk dan menutup pintu, kemudian duduk di sebuah sofa yang ada di sudut ruangan kamar kost barunya kini.*****Frans sedang bermain piano di ruangan tengah rumah mewah milik keluarga besarnya, yang kaya raya dan juga orang terpandang di kotanya. Seorang wanita sexsi datang dengan maps di tanganya."Tuan Frans, ini adalah hasil kerja keras saya." katanya

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.12

    Frans dan Gea sudah tiba di lokasi yang di kirimkan Ziko. Gea turun dari mobil, dan segera menghampiri ayahnya yang sedang berdiri bersama Ziko di samping mobil."Ayah, kenapa selalu membuat Bibi susah," keluh Gea."Sudahlah, mau kamu marahi juga percuma Gea," kata Frans."Ayo masuk mobil," Gea membuka pintu dan menyuruh ayahnya masuk ke dalam, kemudian, menutup pintu Frans berdiri di belakang Gea, saat tubuh Gea berbalik wajah mereka hampir bersentuhan, aroma maskulin yang menguar dari tubuh Frans, sejenak di hirup oleh Gea sebelum hilang dibawa angin."Hei! biasa aja bukanya sudah sering kamu menolakku?" kata Frans."Maaf," Gea memalingkan wajahnya."Untuk hari ini, aku akan menemanimu. Kemanapun dan apapun yang kamu mau dariku, akan aku turuti," kata Gea, sambil, menarik nafasnya."Yakin?" tanya Frans ragu, karena sifat Gea yang plin plan, Frans seakan tak percaya."Yakinlah, aku janji." jawab Gea mengangkat kedua tanganya dengan dua jari, Fiks.Frans tersenyum, dan masuk ke mobil

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.13

    Di rumahnya, Frans di temui oleh Sinta asisten Ricard, yang sengaja dibayar untuk mengoda Ricard, agar Gea cemburu. Selain itu Frans juga tak mau kalah, dalam persaingan bisnis, oleh Ricard."Tugasku sudah berhasil, sekarang aku mau bayaranku." Kata Sinta menadahkan telapak tangan, di hadapan Frans."Ck! dasar perempuan jalang," ucap Frans dengan nada mengejek."Ini, ambil di dalam kartu ATM ini ada uang 500 juta, itu bayaranmu, sudah selesai!" kata Frans memberikan sebuah kartu ATM berwarna Gold ke tangan Sinta."Hh! 500 juta katamu. Apa perjuanganku selama ini hanya dihargai segini?" kata Sinta menunjukan kartu ATM yang baru saja di berikan Frans."Lalu, kamu ingin aku membayar mahal? Hei_ wanita murahan sepertimu, pantas mendapatkan harga segitu." kata Frans mengangkat rahang Sinta dengan kasar, kemudian, melepasnya kasar."Awas saja kamu, akan aku ceritakan semua, tentang siasatmu menjebak Gea agar selalu bergantung, dengan bantuanmu." Ancam Sinta dan melemparkan kartu ATM GOL

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.1 pertemuan

    Seorang pria muda bersama seorang gadis baru keluar dari bar tempat hiburan malam seorang wanita yang sedang bersandar di mobil bergegas menghampiri."Ngapain kamu ada di sini?"gadis yang berjalan bersama pemuda itu bertanya dengan nadanya yang ketus."Bukan urusanmu!"jawab gadis yang tadi menghampiri mereka."Huh."gadis itu lalu menyibakan rambutnya ke belakang dan terseyum meremehkan.Sementara pria muda itu tersenyum simpul melihat kedua gadis itu, ia membuka pintu mobil dan masuk, begitu juga kedua gadis itu pun masuk dan duduk di kursi belakang.Pria muda yang fokus menyetir, merasa tidak nyaman dengan kedua gadis itu.Dia mengerem mobil mendadak dan berkata."Turun sekarang juga!"katanya tegas.Kedua gadis itu tampak kesal kemudian keluar dan meninggalkan pintu mobil yang masih terbuka.Gea yang tengah berjalan mencari target melihat kesempatan bagus, tak ingin menyia-yiakan peluang.Setelah kedua gadis itu pergi gea masuk dari belakang karena kesal keduanya pergi meninggalkan

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.2 salah tingkah.

    Buuuk! buuuuuk! Gea memukul samsak sekuat tenaga, melampiaskan perasaannya yang tidak karuan.Seorang teman yang melihat kelakuan Gea mengeleng kepala mendekati gea."Ada apa denganmu Gea, apa kamu malu setelah tanpa sengaja berciuman dengan tuan presdir, di depan umum?"tanya temanya melihat wajah Gea yang memerah entah karena malu atau kesal."Aku tak tau, perasaanku ini marah, kesal, bercampur malu jadi satu aku dicium!"jawab Gea dengan ekspresi wajah malu sekaligus bingung.Tuan presdir yang melihat Gea pura-pura lewat matanya melirik Gea, kemudian berlalu, dalam hatinya merasa penasaran dengan gadis yang bernama Gea tersebut.Sedangkan Gea memeluk samsak secepatnya menyembuyikan wajahnya karena menahan malu.*****Gea berjalan keluar dari sebuah gang kecil dengan kedua tangan di masukan dalam kantong jaketnya."Jambret! jambret!"seseorang berteriak.Gea yang mendengar teriakan itu melihat seorang preman berlari membawa tas, ke arahnya dengan sigap Gea melayangkan tendangan kelutut

Bab terbaru

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.13

    Di rumahnya, Frans di temui oleh Sinta asisten Ricard, yang sengaja dibayar untuk mengoda Ricard, agar Gea cemburu. Selain itu Frans juga tak mau kalah, dalam persaingan bisnis, oleh Ricard."Tugasku sudah berhasil, sekarang aku mau bayaranku." Kata Sinta menadahkan telapak tangan, di hadapan Frans."Ck! dasar perempuan jalang," ucap Frans dengan nada mengejek."Ini, ambil di dalam kartu ATM ini ada uang 500 juta, itu bayaranmu, sudah selesai!" kata Frans memberikan sebuah kartu ATM berwarna Gold ke tangan Sinta."Hh! 500 juta katamu. Apa perjuanganku selama ini hanya dihargai segini?" kata Sinta menunjukan kartu ATM yang baru saja di berikan Frans."Lalu, kamu ingin aku membayar mahal? Hei_ wanita murahan sepertimu, pantas mendapatkan harga segitu." kata Frans mengangkat rahang Sinta dengan kasar, kemudian, melepasnya kasar."Awas saja kamu, akan aku ceritakan semua, tentang siasatmu menjebak Gea agar selalu bergantung, dengan bantuanmu." Ancam Sinta dan melemparkan kartu ATM GOL

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.12

    Frans dan Gea sudah tiba di lokasi yang di kirimkan Ziko. Gea turun dari mobil, dan segera menghampiri ayahnya yang sedang berdiri bersama Ziko di samping mobil."Ayah, kenapa selalu membuat Bibi susah," keluh Gea."Sudahlah, mau kamu marahi juga percuma Gea," kata Frans."Ayo masuk mobil," Gea membuka pintu dan menyuruh ayahnya masuk ke dalam, kemudian, menutup pintu Frans berdiri di belakang Gea, saat tubuh Gea berbalik wajah mereka hampir bersentuhan, aroma maskulin yang menguar dari tubuh Frans, sejenak di hirup oleh Gea sebelum hilang dibawa angin."Hei! biasa aja bukanya sudah sering kamu menolakku?" kata Frans."Maaf," Gea memalingkan wajahnya."Untuk hari ini, aku akan menemanimu. Kemanapun dan apapun yang kamu mau dariku, akan aku turuti," kata Gea, sambil, menarik nafasnya."Yakin?" tanya Frans ragu, karena sifat Gea yang plin plan, Frans seakan tak percaya."Yakinlah, aku janji." jawab Gea mengangkat kedua tanganya dengan dua jari, Fiks.Frans tersenyum, dan masuk ke mobil

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab. 11

    Seorang lelaki membuka sebuah kamar kost untuk Gea."Silahkan, beginilah keadaan kost kami." pria itu mempersilahkan Gea masuk.Gea melihat sekeliling dan menatap langit-langit ruangan 4×6 itu menurutnya itu tidak terlalu buruk, ruangan yang terlihat bersih dan juga rapi, Gea berjalan masuk."Baiklah saya pilih kamar yang ini, ini uang sewa sebulan." kata Gea menyerahkan beberapa lembar uang kepada pria itu."Terimakasih Nona, semoga betah tinggal di kost ini." katanya setelah menerima uang dari Gea."Sama-sama," jawab Gea ramah."Kalau begitu saya tinggal ya." kata pria itu berpamitan lalu keluar dari kamar Gea.Gea membawa kopernya masuk dan menutup pintu, kemudian duduk di sebuah sofa yang ada di sudut ruangan kamar kost barunya kini.*****Frans sedang bermain piano di ruangan tengah rumah mewah milik keluarga besarnya, yang kaya raya dan juga orang terpandang di kotanya. Seorang wanita sexsi datang dengan maps di tanganya."Tuan Frans, ini adalah hasil kerja keras saya." katanya

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.10

    Pagi ini Gea berangkat kerja sedikit lambat dari biasanya, akibat pengaruh alkohol tadi malam.Di kantor Ricard sedang memeriksa file yang diantarkan asisten Gea."Bos mau saya buatkan kopi?" kata asisten itu menawarkan kopi untuk Ricard."Boleh, tolong buatkan untukku." jawab Ricard."Baik, Bos." asisten itu segera meminta OB mengantarkan kopi ke ruangan Ricard.Tak perlu waktu lama suara ketukan dari luar, asisten itu membuka pintu dan mengambil gelas kopi itu, dia mengeluarkan sebuah bungkusan kecil kemudian membuka bungkusan kecil itu dan memasukan serbuk dari dalam bungkusan itu ke dalam gelas kopi, setelah itu diaduknya."Ini kopinya Bos!" ucapnya meletakan gelas kopi."Terimakasih." Ricard meminum kopi itu.Sekitar lima menit setelahnya Ricard merasakan tubuhnya gerah kepalanya agak pusing. Melihat itu si gadis asisten tersebut tersenyum, 'akhirnya!' pikir gadis itu."Bos, kenapa? pusing saya bantu pijitin ya." katanya lalu memijit pelipis Ricard dengan kedua jarinya."Kok, ger

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.9

    Ricard mengejar Gea, berusaha memberi penjelasan."Gea tunggu! Aku bisa jelaskan"teriak Ricard sambil mengejar keluar. Gadis yang bersamanya tadi, tersenyum licik."Kejar saja gadismu itu ck," ucapnya berdecih.Asisten yang tadi melihatnya sadar kalau ini rencana gadis itu, hanya mengelengkan kepalanya.Ricard terus berlari hingga nafasnya terengah-engah, dia berhenti di pinggir jalan sambil berteriak."Gea dengar dulu penjelasanku." Ricard tertunduk dengan kedua tangan di lututnya.Gea yang sengaja bersembunyi di samping mobil, berjalan pelan dan berdiri di belakangnya."Ehem! anda mencari seseorang tuan?" suara deheman Gea membuat Ricard membalikan tubuhnya, saat melihat siapa yang berdehem Ricard tersenyum dan segera berlari memeluknya.Gea tak menolak pelukan Ricard, karena sedari keluar dari Restoran tadi sebenarnya Gea berjalan ke parkiran mobil. Namun, karena dia melihat Ricard yang mengejarnya dia bersembunyi di belakang mobil, karena kasihan melihat Ricard yang terus berteri

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.8

    "Pagi Gea, sebelum berangkat sudah sarapan belum?" Sebuah boneka hello kitty sangat besar, saking besarnya hingga tak terlihat siapa yang ada di balik, boneka itu."Aku belum sarapan, karena kekasihku tak menemaniku," kata Gea sengaja bernada manja.Seorang gadis di sebelah meja Gea mengerucutkan bibirnya, seakan tidak senang, melihat Ricard sang presdir muda yang tampan itu menyapa Gea."Hei, ini kantor jangan manja lanjut kerja!" kata Ricard mendadak galak.Gea memicingkan matanya, sedangkan Ricard bergaya seolah acuh, kemudian berjalan, melewati Gea."Hai! Baby!" Ricard menyapa gadis di sebelah Gea, dengan senyuman yang mampu membuat Gea cemburu.Ricard melihat ekpresi wajah Gea, sengaja dia meraih tangan wanita itu dan menciummya, jelas saja itu mbuat Gea geram.Tok! Tok! suara meja diketuknya perlahan seolah memberi peringatan, Ricard yang mengerti arti ketukan itu berjalan mendekat, sambil berbisik."Kalau cemburu, segera ikut ke ruanganku!"Bisikan itu samar-samar terdengar.Ric

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.7

    Ricard menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah mewah."Aku mau kamu tutup mata, sebentar." Ricard menagkupkan kedua tanganya."Sekarang?"tanya Gea.Ricard mengangguk, Gea menutup matanya dengan rasa penasaran, 'kenapa harus tutup mata segala sih!' gerutunya dalam hati.Ricard mengeliarkan kunci mobil dari sakunya."Tara! coba lihat ini!" katanya menunjukan sebuah kunci mobil."Berarti boleh aku buka mata?" Gea agak ragu bertanya."Ayo buka matamu!" kata Ricard.Gea membuka matanya, Gea terdiam tidak mengerti."Kunci? untuk apa?" tanya Gea."Ya, ini kunci mobil buat kamu sebagai hadiah untukmu yang sudah mau jadi pacarku." kata Ricard.Gea terdiam dalam hatinya berkata 'Segitu bahagianya sampai ngasih aku mobil, coba cincin atau uang lain aja' pikir Gea."Aku nggak nyangka semahal ini, berapa banyak gadis yang sudah tidur denganmu? apakah kamu juga memberikan hadiah seperti ini." Gea tersenyum senang dan menerima kunci mobil itu, Ricard mencium pipi Gea dan tersenyum.ereka berdua k

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.6

    "Sisi dengarkan aku Gea ikut pertandingan di luar negeri agar memperoleh uang yang banyak untuk biaya berobatmu dan juga ayahnya, mengertilah," kata Frans bermaksud menekan Sisi."Baiklah aku tidak akan menganggu ka Gea" ucap Sisi."kalau begitu malam ini kamu rawat jalan saja di rumahku kamu taukan aku sibuk, tidak mungkin aku setiap hari menemanimu di rumah sakit," kata Frans.Sisi mengangguk setuju, Frans membantu Sisi duduk di kursi roda kemudian membawa Sisi tanpa sepengetahuan Gea.Sampai di salah satu apertemen miliknya Frans membawa sisi ke sebuah kamar, yang sudah dipenuhi mainan."Ka, Frans ini mainan siapa?" tanya Sisi."itu aku hadiahkan untukmu, kami bisa bermain sesukamu" kata Frans, yang membuat Sisi tersenyum bahagia.Frans tersenyum melihat Sisi yang masih polos, tak menyadari kalau dirinya dijadikan sandra demi mencapai keiginannya bersama Gea.Sisi sudah tertidur lelap Frans tidur di kamar sebelah tempatnya mengurung Sisi.paginya Gea kerumah sakit untuk melihat kea

  • Gadis pujaan hati tuan presdir   Bab.5

    Di dalam sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan Ziko memberikan foto Ricard kepada seseorang."Cepat ikuti orang ini, begitu ada kesempatan habisi!"kata Ziko memerintah."Baik Bos!"kata lelaki yang menerima foto Ricard.Ada tiga orang yang mengikuti Ricard, yang sedang berjalan menuju parkiran.Mereka adalah anak buah Ziko, yang mencari kesempatan untuk mencelakai Ricard atas kemauan Frans. Saat keadaan terlihat sepi, salah satu dari mereka berpura-pura bertanya alamat, "Apa anda tau ini alamatnya di mana?"tanya pria bertubuh kurus yang tiba-tiba datang.Kedua temannya yang tadi segera memengang tangan Ricard, pria kurus yang tadi bertanya alamat itu tertawa," Hajar dia perintah Ziko yang juga sejak awal berperan mengawasi Ricard.Ricard yang tidak bisa melakukan perlawanan karena kedua tanganya di pegang kuat oleh dua orang preman, Ziko menghajar Ricard hingga tak sadarkan diri, kemudian pergi meninggalkan Ricard dalam keadaan pingsan dengan wajah yang babak belur.Gea yang

DMCA.com Protection Status