"Apa ini bisa di makan?" Tanya si A sambil menatap yang lainya, takutnya makanan itu beracun dan bisa saja membunuh mereka sebelum mereka sempat berjuang untuk bertahan hidup terakhir kalinya."Kurasa bisa, kalau mereka memang ingin membunuh kita sekarang, bukankah mereka pasti akan melakukanya dari tadi." Jawab si B setelah berfikir."Kau benar, ku rasa mereka memang ingin bermain-main dengan kita lebih dulu, sama seperti bagaimana mereka mempermainkan kita kemarin, jadi ku rasa tidak akan ada masalah dengan makanan ini, dan kelihatanya juga cukup lezat." Sahut si E yang sudah tidak sabar untuk segera menyantap hidangan di hadapanya itu, apa lagi cacing-cacing penghuni perutnya sudah berdemo, dan meminta untuk segera di beri makan.Di saat mereka sedang berfikir dan bertukar pendapat tentang, apakah makanan itu aman atau tidak, si F yang paling awal mengatakan jika dirinya sangat lapar pun, justru sudah memakan makanan itu lebih dulu."Astaga..! Kau sudah makan lebih dulu, padahal ki
"Itu orang emang sok keras banget kayaknya, padahal tadi aja pas di kerjain sama One juga mukanya sampai pucat, kaya psk keciduk satpol pp." Gurau Seven saat dirinya juga merasa kesal dengan, sikap sok beraninya si A ini."Tapi yang satu ini oke juga, dia mau mengakui kesalahanya, lalu dia juga bisa membuat tuh orang satu yang arogan diam seribu bahasa. Kayaknya pantas kita kasih dia kesempatan hidup dan berubah, lalu menebus kesalahanya." Ujar Three yang di balas anggukan oleh elite-elite lainya."Ya, sepertinya orang itu memang masih pantas hidup. Tapi, yang tidak pantas hidup itu adalah orang di sebelahmu. Sampai sekarang dia masih suka main wanita, dan tidak sadar-sadar juga." Sindir Eight melirik Seven yang berdiri tepat, di samping Three saat ini."Hey.. hey.. hey.. aku kan hanya membeli barang yang di jual, mereka yang menjualnya dan aku bantu mereka mendapatkan uang dengan membelinya. Jadi, apa salahnya?" Jawab Seven dengan wajah lempengnya, yang bak tanpa dosa itu."Ya, aku t
"Uhm.." Gumam Hyuga yang baru saja sadar dan mulai membuka matanya secara perlahan.Hyuga pun mulai menyesuaikan matanya, dan sedetik kemudian dia pun membuka lebar-lebar matanya saat melihat tempatnya berada saat ini."Oi! Fujio! Fujio..!" Hyuga pun segera bangkit dan duduk, kemudian membangunkan Fujio yang juga tergeletak di sebelahnya sambil menggoncangkan tubuh fujio dengan kasar."Hmm..? Hoaaamm.. Ada apa sih bos?" Gumam Fujio yang baru saja tersadar, namun dia tidak tahu jika barusan dia bukanlah tidur, melainkan pingsan."Bangunlah, dasar bodoh!!" Seru Hyuga sambil menepuk kasar punggung Fujio yang memang sedang dalam keadaan telunglup itu.Fujio pun segera bangun dan mengganti posisinya menjadi duduk, saat dia masih mencoba membuka matanya yang terasa berat, sambil mengucek-ngucek matanya itu, Joseph dan Harry pun ikutan terbangun karena saking kerasnya Hyuga membangunkan Fujio tadi.Hingga akhirnya mereka bertiga pun bangun, duduk, dan melongo bersama, karena mereka baru meny
"Kau? Bagaiman bisa kau setenang itu? Apa kau tidak takut informasi kalian akan di bocorkan oleh bawahanmu tadi?" Tanya Joseph dengan bingungnya."Siapa yang perduli, lagi pula aku datang kesini memang untuk membuat ayahku diam, dan berfikir aku menjalankan perintahnya, tapi aku tidak mau melakukan apa yang dia perintahkan, jadi untuk apa.aku khawatir." Jawab Hyuga yang malah kembali memejamkan matanya."Sialan!! Bagaimana jika Harry membocorkan informasi penting pada nona Belle..?!" Gumam Joseph yang berbanding terbalik dengan Hyuga yang santai, dia justru sedang gelisah dan kalang kabut, memikirkan akankah Harry membocorkan informasi penting pada Belle."Belle adalah wanita yang tegas, kejam dan sadis, aku yakin ke dua orang itu tidak akan mampu bertahan lama di bawah siksaanya." Sahut Hyuga yang masih sambil merem."Ya, aku tahu itu. Bahkan lebih tau daripada kau pastinya, semengerikan apa ratu neraka itu." Batin Joseph yang geram dengan ucapan Hyuga itu, yang terdengar terlalu san
"Aku akan mengatakan apapun yang ingin kau ketahui, karena aku datang kemari untuk melihatmu, bukan untuk membunuhmu, seperti yang ayahku inginkan." Jawab hyuga, akhirnya Hyuga pun menceritakan segala sesuatu yang ingin Belle ketahui tanpa harus repot-repot menyiksanya.Dan saat Belle tidak percaya apa yang dia katakan, Hyuga pun mengatakan alasanya, yaitu karena dia mencintai Belle, jadi dia memilih mengabaikan perintah dan misi dari ayahnya sendiri."Baiklah, Hyuga. Karena kau sangat kooperative, aku tidak akan menyiksamu seperti yang ku lakukan padanya, lagipula selama ini kau memang baik padaku. Tapi maaf, untuk rasa cintamu itu, aku tidak bisa menerimanya. Kau tahu kenapa bukan? Karena aku sudah memiliki suami, dan aku mencintainya. Aku berharap kau akan menemukan wanita yang lebih baik untukmu, jadi aku akan melepaskanmu, tapi kemana kau akan pergi setelah aku melepaskanmu?" Tanya Belle pada Hyuga."Aku tetap akan kembali ke rumah Belle, dan aku hanya perlu mengatakan pada ayah,
"Selamat makan.." Seru semua orang bersamaan, setelah mereka berdoa sesuai kepercayaan mereka masing-masing.Mereka pun makan dengan lahap, sambil sesekali saling bercanda dan membully satu sama lainya."Hey, Three. Kenapa kau tidak jadi chef saja, masakanmu ini sangat enak. Jika saja kau membuka restoran, pasti restoranmu akan sangat ramai." Tanya One pada Three."Aku sudah bosan menjadi koki, dulu kan aku juga memang pernah menjadi seorang kepala koki di restoran terkenal. Tapi, karena setiap hari kerjaanku hanya memasak dan terus memasak saja, aku jadi bosan. Makanya aku mencari pekerjaan lain dengan keahlian lain yang kupunya, yaitu bertarung." Jawab Three."Wow! Aku baru tau kalau kau dulu pernah menjadi kepala koki di restoran mewah." Sahut Seven."Memangnya aku harus laporan padamu, apa yang dulu pernah ku lakukan?" Ketus Three pada Seven, yang sedang makan dengan cara seorang supir truk itu, yaitu menaikkan satu kakinya ke atas kursi. Namun memang begitulah dia, setiap kali ma
Yup, belajar dari sang ayah.Namun insiden saat itu membuatnya harus meninggalkan profesinya itu, tapi hal itu juga yang membuatnya kembali bertemu dengan Belle.Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan untuk bersiap. Memulai acara pertandingan malam ini, tapi sebelum itu.Belle, Bryan, dan Kevin menghampiri Joseph di selnya lebih dulu.Saat mereka sampai disana, Belle pun tersenyum dengan sangat mengerikan, melihat kondisi Joseph yang sudah terlihat mengenaskan itu.Bryan yang juga melihat kondisi Joseph pun hampir muntah, karena melihat begitu banyaknya belatung yang merangkak keluar dari tubuh Joseph.Tepatnya dari benjolan-benjolan yang ada di tubuh Joseph, yang sudah setelah semakin besar hingga akhirnya meletus, mengeluarkan nanah, dan belatung seperti itu."Astaga! Virus macam itu sayang..? Sungguh menjijikkan, hiii...." Tanya Bryan bergidik ngeri, seluruh tangan dan kakinya terasa geli-geli gatal melihat kondisi Joseph yang seperti itu."Nona Belle.. tolong aku, aku akan m
"Baik, sekarang aku memiliki tujuan tambahan. Alasan yang akan memperkuat rencana pembalasan dendamku, pada pria brengsek itu!!" Geram Belle seraya menggebrak meja di hadapanya dengan sangat keras, hingga Kevin dan Bryan yang juga berada di sana sangat kaget di buatnya."Astaga!! Apa salah meja ini, adik? Kenapa kau memukulnya? Seharusnya kau menyimpan pukulanmu itu untuk kau berikan pada pria bernama Gabriel itu." Gurau Kevin sambil mengelus-elus dadanya yang masih sesak karena kaget."Aku hanya tidak menyangka saja kak, orang yang dulu pernah sangat kupercayai, orang yang ku anggap sebagai penyelamatku, ternyata tidak lebih dari seorang bajingan bermuka dua!!" Gigi Belle bergemeretak menahan amarahnya yang terasa sudah mau meledak."Tahan emosimu sayang, lebih baik kita fikirkan cara untuk membalasnya, sekaligus menyelematkan kakak iparku." Ujar Bryan yang ikut berusaha menenangkan istrinya yang sedang marah."Benar, lihatlah kepalamu itu, terasa sudah ada tanduk di sana plus asap y
"Sudahlah ma, sekarang ayo kita mulai makan malamnya saja. Aku sudah sangat lapar karena terlalu banyak bicara."Bryan pun mengajak semua orang untuk memulai makan malam mereka, BBQ yang di masak oleh koki yang Bryan panggil untuk datang ke rumah mereka pun sudah matang dan siap untuk di santap."Baiklah ma, ayo kita mulai makan saja. Kasihan teman-teman Bryan yang jadi menunda makan malam mereka karena obrolan kita ini." Sahut Adrian.Pria itu sedang dalam mood yang baik, hanya karena satu perkataan yang tadi sempat Bryan ucapkan. Yaitu permintaannya untuk bekerja di kantor milik Adrian, dan meninggalkan pekerjaanya di kepolisian demi keluarganya.Rasa bangga pun menyeruak di dalam hatinya, karena anak laki-lakinya itu lebih memikirkan keluarganya, memikirkan istri dan calon anak-anaknya dari pada memikirkan keinginan pribadinya.Bagiamanapun mengurus bisnis milik ayahnya itu tidak memiliki resiko yang bisa mengancam nyawa, lain halnya dengan tugas-tugas yang dia dapatkan di kepolisi
Setelah beberapa menit perjalanan, mereka pun sampai di mansion milik Bryan, dan benar saja di sana sudah ada beberapa mobil sport yang terparkir.Mereka pun masuk ke dalam mansion taoi tidak dapat menemukan siapapun di sana."Kemana anak nakal itu?" Gumam Riana smabil celingukan ke sana ke mari mancari keberadaan Belle maupun Bryan, namun Riana tidak juga kunjung menemukan mereka."Mungkin ada di halaman belakang mah?" Sahut Angel sembari berjalan lebih dulu mendahului mama, papa da suaminya.Angel berjalan menuju ke halaman belakang, dan benar saja semua orang tengah berkumpul di sana dan sedang membuat BBQ, Riana pun mendekat ke arah mereka dan menghampiri anak serta menantunya itu."Aww!!! Sakit ma!!" Seru Bryan yang tiba-tiba saja merasakan sakit akibat jeweran dari sang mama di telinga sebelah kananya."Kau masih tau sakit, hah? Kemana saja kau beberala hari ini? Seenaknya saja pergi membawa menantu mama tanpa pamit, dasar anak kurang ajar!" Riana kembali menjewer telinga Bryan.
"Tidak benar-benar sesuai dengan rencana, tapi hasil akhirnya benar-benar sama seperti yang kita semua inginkan. Jadi datanglah ke mansionku untuk berpesta malam ini, ok?" Jawab Belle yang langsung mendapatkan sorakan gembira dari teman-temanya."Kau tenang saja Belle, kami pasti akan datang." Sahut Sky yang langsung merebut hp Leo dari tangan si empunya."Astaga kau ini Sky, selalu saja seperti monyet melihat pisang saay mendengar kata party." Gurau Anne yang membuat Sky auto nyengir kuda dan semua orang pun tertawa geli melijay tingkah dua sejoli itu."Kau salah Anne, kasihan si monyetnya, kenapa dia kau samakan dengan Sky? Turun sudah derajat para monyet di dunia ini, ha.. ha.. ha.." Tawa semua orang kembali pecah akibat selorohan yang di lontarkan oleh Max itu."Aku benar-benar jai angat merindukan kalian teman-teman, cepatlah kesini sekarang juga oke? Aku tunggu!" Seru Belle yang sudah sangat rindu dengan kawan seperjuanganya itu.Dan Bryan juga tengah menelfon orang tuanya saat
"Tentu saja, aku akan memenuhi keinginanmu itu. Jadi sekarang pergilah dengan tenang..." Rian baru saja akan menarik pelatuk senjatanya, namun Belle menendang senjata kakaknya hingga terjatuh ke lantai.Prak!!"Hentikan kakak, jangan bunuh mereka. Mereka hanya ingin membalaskan dendam orang tua mereka, dan aku tidak ingin menjadi sama seperti mereka yang di butakan oleh dendam. Aku akan mengampuni kalian, tapi kalian harus berjanji untuk berubah. Aku akan menyuntikkan sebuah virus ke tubuh kalian, dan itu butuh penawar untuk setiap bulanya. Jadi bersikap baiklah, berubahlah menjadi orang yang lebih baik lagi." Ujar Belle."Kau yakin adik?" Tanya Rian memastikan keputusan adiknya itu."Aku yakin kakak." Jawabnya singkat dan terdengar tidak sedang main-main."Baiklah, terserah kau saja." Balas Rian mengalah."Kalau begitu, biar mereka berdua ikut denganku saja kembali ke kepolisian. Aku membawa mereka sebagai penebusan kesalahanku yang mangkir dari tugas, dan untuk membebaskanmu dari ke
"Aku juga tidak tahu apa yang terjadi, tapi apa mungkin jika ini adalah ulah dari nona Belle Gabriel?" Tanya Joseph yang baru saja ingat kalau Belle akan datang ke pulau kembar untuk menjatuhkan Gabriel."Belle? Sepertinya tidak mungkin, meskipun dia jenius dalam bidang penelitian, tapi dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu sampai sejauh ini." Jawab Gabriel yang tidak oercaya dalang di balik semua ini adalah orang yang dia sebut sebagai wanita miliknya."Kenapa tidak mungkin? Suami nona Belle adalah seorang anggota keplisiam khusus, bahkan dia lahnyang ada di oeringkat pertama. Apa itu masih belum cukup untuk membuatmu percaya kalau semua ini adalah ulah mona Belle?" Tanyanya lagi."Entahlah, tapi jika memang benar ini ulah dari Belle, ku rasa ini merupakan karma untukku karena telah membunuh kedua orang tuanya." Jawab Belle.Belle dan Rian pun akhirnya sampai di pulau yang satu lagi, dan semua anggota pasukan elite sudah bersiap di eoan gedung lab untuk menyerbu, tapi
"Yup. Aku pernah mengalami mimpi buruk yang amat sangat mengerikan itu, apa lagi saat dia memanggilku atau mendatangiku dengan jarum suntik di tangannya dan senyum manis atau senyum pepsodent yang dia perlihatkan padaku. Di saat itu pula lah mimpi burukku yang baru akan segera di mulai. Jadi sebelum kau mengingatkanku tentang senyum manis terkutuk adik kita itu, aku sudah lebih dulu faham betul apa arti ari senyuman itu."Kevin pun menceritakan bagaimana ekspresi Belle dulu saat akan mulai mencoba virus baru temuanya pada tubuh Kevin.Di saat hal itu terjadi, Belle pasti memanggil Kevin atau dia yang menghampiri Kevin dengan membawa jarum suntik di tangannya dan menebar senyuman manis atau terkadang juga senyum ala iklan pespsodent miliknya.Biasanya sebuah senyuman adalah pertanda untuk sesuatu yang baik. Namun berbeda dengan Belle, senyumannya justru acap kali membawa hal buruk bagi orang di sekitarnya.Namun saat dia benar-benar sedang tersenyum tanpa ada niatan di baliknya, senyum
"Kak Kevin bawa kendaraan pengangkut yang ada di dalam Zeus ke sini, aku akan mengirimkan koordinatku padamu untuk membawa para tahanan ke kapal selam Zeus." Ucap Belle setelah komunikasinya dengan Kevin yang berada di dalam kapal selam Zeus terhubung."Kendaraan pengangkut? Ada di mana benda itu? Ku rasa aku tidak pernah melihat kendaraan semacam itu sejak naik ke kapal selam ini." Tanya Kevin dengan bingung pada Belle, pasalnya dia memang belum pernah melihat sesuatu seperti itu ada di dalam kapal selam Zeus."Buka buku petunjuknya kak itu ada di halaman terakhir." Jawab Belle memberitahu Kevin cara untuk menemukan kendaraan pengangkut itu."Oke sebentar." Kevin pun mulai membuka e-boom yang berisi petunjuk cara kerja kapal selam Zeus itu.Dan benar saja di halaman terakhir ada petunjuk mengenain kendaraan pengangkit amfibi alias kendaraan pengangkut yang bisa bergerak di darat maupun di air."Pertama tekan tombol buka garasi, lalu tekan tombol kendaraan amfibi, lalu tekan mulai." G
"Iya kak sekarang aku sedang dalam perjalanan menuju ke pulau sebelah, ada apa kak? Apa kau juga berencana untuk memulai aksimu dari sana?" Tanya Belle pada kakaknya itu, karena dia tau pasti kakaknya itu tak akan mau tinggal diam saja sedangkan dirinya sedang berjuang di medan perang."Baiklah kalau begitu kita hancurkan tempat itu bersama adikku tersayang, kau bisa memulai dari sisi barat dan aku akan memulai dari sisi timur bersama dengan Park. Kita akan bertemu tepat di tengah pulau itu, di rumah Gabriel." Jelas Rian pada Belle, dia mengaturnya menjadi seperti itu agar menghemat waktu, dan mereka masih bisa membantu anggota tim elite untuk meratakan pulau yang satunya lagi dan menagkap Gabriel."Oh iya kak, aku juga akan meminta kak Kevin untuk menyelamatkan para tahanan yang ada di ruang bawah tanah rumah Gabriel nantinya." Ucap Belle yang berniat membebaskan para tahanan Gabriel, karena sepengetahuanya para tahanan Gabriel adalah ilmuwan atau orang dengan profesi lain yang tidak
"Jadi benar-benar ada piring terbang tadi? Lalu kalian tidak mengejarnya?! Apa kalian semua bodoh!?" Seru Gabriel sambil membanting semua barang yang ada diatas meja di dekatnya dan juga membalikkan meja itu."Bagaimana kami bisa mengejarnya? Jika kecepatanya saja sangat tidak masuk akal sama sekali! Kecepatanya bahkan melampau jet, lalu kita mau mengejarmya dengan apa?" Bela Joseph yang tak mau di salahkan, karena memang mereka tidak akan sanggup jika harus mengejar benda itu."Shitt!! Aku semakin yakin ini adalah ulah dari sisa-sisa pasukan Leon, hanya dia yang mampu membuat kegaduhan semacam ini, dan benda gila seperti itu!" Gumam Gabriel yang akhirnya tak lagi menyalahkan Joseph.Di gua, di saat yang sama..."Itu adalah tanda yang di buat oleh kak Rian bukan?" Tanya Bryan pada Belle, saat mereka juga mendengar suara ledakan yang berasal dari piring terbang itu, yup piring terbang itu adalah mahakarya terbaru milik Park yang baru saja mereka selesaikan dan sempurnakan."Iya itu ala