Lain halnya dengan Bryan dan Belle yang tengah menikmati momen kebersamaan mereka dengan cara yang berbeda, lain pula dengan apa yang tengah terjadi di tempat lain.Tepatnya di depan sebuah ruangan, tampak seorang pria yang mengenakan setelan khas seorang bodyguard, tengah berlari tergopoh-gopoh dan menerobos masuk ke dalam ruangan itu tanpa permisi.Brak!Sontak saja, apa yang dia lakukan itu membuat seorang pria lain yang ada di dalam ruangan itu, sedikit terkejut dan langsung melihat sekilas ke arah ambang pintu.Dengan napas yang masih tersengal dia berkata, "Maaf kalau aku mengejutkanmu, Bos. Aku baru saja mendapatkan informasi tentang keberadaan nona Belle, saat ini. Anak buah kita baru saja menemukan pergerakan dari mereka."Tidak salah lagi, sosok pria gagah yang tengah mendengarkan laporan itu adalah Joseph.Salah seorang anak buah Joseph itu, langsung melaporkan hasil pencarian tentang dimana keberadaa Belle saat ini padanya setelah dia mendapatkan kabar dari anak buah yang
Hyuga baru terbangun saat pesawat yang ia tumpangi hampir sampai di tempat tujuan dan akan segera mendarat.Sampai akhirnya, beberapa menit kemudian pesawat itu akhirnya mendarat dengan sekamat di bandara internasional negara xx.Hyuga tampak berjalan keluar dari pesawat. Dia menghirup dalam-dalam, angin malam yang terasa lumayan dingin di malam itu.Namun senyum bahagia, terlihat merekah di wajah gagahnya. Saat ini, yang ada di dalam pikiranya hanya ada satu hal, yaitu Belle.Dia berpikir, kalau dirinya akan segera bertemu dengan Belle. Dia berjalan keluar dari bandara, dan di sana tampak sudah tersedia sebuah mobil hitam mewah yang memang di tugaskan untuk menunggu dan menjemputnya.Supir itu akan membawanya menuju tempat yang di sediakan untuk dia beristirahat malam ini, sebelum rencana keberangkatannya menuju hutan B besok pagi."Tuan Hyuga?" tanya sang sopir saat melihat Hyuga berjalan kearahnya, dan panggilannya itu membuat Hyuga langsung menolehkan kepalanya ke arah sang sopir.
Kembali pada Joseph yang hendak menghubungi sang bos besar, yaitu tuan neraka alias Gabriel ataupun Gael.Dia mencari nomor kontak sang bos, kemudian menekan tombol call disana.Dan tidak butuh waktu lama, bagu si empunya ponsel yang sedang dia hubungi itu untuksegera mengangkat telepon darinya.Drtt...Drtt...Drtt..."Ya halo, ada apa? Apa kau sudah mendapat kabar tentang Belle?" tanya orang di seberang sana, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Gabriel itu.Hanya dengan mendengar dari bagaimana cara dia bertanya, sudah bisa diketahui kalau Gabriel bertanya dengan malas.Bukan tanpa asalan, tapi karena pertanyaan itulah yang selalu menjadi pertanyaan pertama yang dia tanyakan pada Joseph, saat sang bawahan itu menghubunginya.Namun sampai saat ini, masih belum juga ada kabar baik yang dia dengar. Sehingga wajar saja kalau Gabriel bertanya dengan setengah hati, karena dia beranggapan kalau jawaban Joseph masih akan sama seperti sebelum-sebelumnya, yaitu belum."Astaga! Apa tidak ad
Pagi hari pun tiba.Sang surya mulai perlahan menampakkan sinarnya, dengan ditemani terpaan angin dingin yang membuat manusia terbangun dari tidurnya.Entah jam berapa semalam dia tertidur setelah membayangkan dan mengingat masa-masa kelam dan menyedihkan, yang pernah dia alami dulu.Karena emalam, dia benar-benar terhanyut dalam ingatan masa lalunya itu. Seolah dia benar-benar kembali ke masa itu, dan melihat tampak belakang punggung sang ayah di hari terakhir pertemuan mereka.Setiap kata yang terucap dari bibir sang ayah, yang tak pernah dia sangka akan benar-benar menjadi ucapan terakhir dari sang ayah, juga masih terekam jelas dalam ingatannya.Dia juga melihat sosok pengganti ibunya, wanita yang sangat dia sayangi, yaitu Emma.Tubuh dingin yang terbujur kaku dengan bersimbah darah dan terlihat sangat mengenaskan itu, seolah benar-benar muncul dihadapannya tadi malam.Ingatan yang seolah diputar ulang bak sebuah rekaman video itu, mampu membuat seorang Joseph yang tak pernah mena
Tim Hyuga kini sudah selesai dengan waktu istirahat mereka, dan sudah kembali memulai perjalanan mereka semakin jauh ke bagian hutan yang lebih dalam.Semakin jauh mereka berjalan dan masuk ke dalam hutan itu, semakin rimbun pula pepohonan disana.Selain itu juga banyak sekali hewan-hewan buas yang terlihat silih berganti, karena memang tempat itu adalah habitat mereka.Namun yang paling sering mereka temui adalah berbagai jenis ular, dan mereka pun menangkap dan membunuh beberapa di antaranya.Karena mereka akan menjadikan ular itu sebagai persediaan bahan makanan cadangan, jika saja persediaan makanan mereka habis sebelum misi yang mereka emban itu tuntas.Mereka menggunakan pistol bius untuk melumpuhkan hewan buruan mereka, sambil terus berjalan masuk dan mencari dimana target mereka saat ini berada.Tak jauh berbeda dengan tim Hyuga, tim Joseph pun begitu. Mereka juga sudah mulai melanjutkan perjalanan, setelah dirasa cukup beristirahat.Mereka berjalan semakin jauh ke dalam hutan
Belle, Bryan, dan Kevin pun menyusun sebuah rencana, atau lebih tepatnya game dengan manusia sebagai karakternya. Sepertinya game berdarah ini akan sangat seru bukan?Kapan lagi kita bisa menyaksikan game berdarah tapi karakternya benar-benar manusia dengan nyawa yang benar-benar ada dan tidak akan hidup lagi jika dia mati."Aku punya tambahan rencana untuk membuat ide kalian semakin menarik.." Ucap Belle yang akan mengusulkan ide gilanya sambil memamerkan senyum devilnya."Melihat dari senyum malaikat pencabut nyawa mematikanmu itu, sepertinya ini akan tetap menjadi rencana yang penuh dengan darah bukan, sayang...?" Terka Bryan sambil menatap Belle dengan tatapan yang seolah sudah mengetahui semua isi otak istri cantiknya itu."Kau memang benar-benar suamiku yang pandai sayang, yang kita butuhkan untuk di tangkap hidup-hidup adalah ketua dari kedua tim. Jadi untuk para cecunguk yang lainya itu, kita jadikan mereka karakter dalam game yang akan kita ciptakan." Jelas Belle memulai menj
Kelompok pertama Belle pun berjalan perlahan menuju ke tempat dimana tim Hyuga berada, dan tengah beristirahat saat ini.Setelah jarak mereka cukup, maksutnya target sudah berada dalam jarak tembak senjata pemberian Belle, mereka pun berhenti.Setelah memperhatikan keadaan, dimana semua anggota tim Hyuga sudah terlelap, kecuali 2 orang penjaga yang memang bergiliran berjaga malam.One pun memberikan instruksi pada dua rekanya yaitu two, dan three, untuk mengikis jarak dan berada sedekat mungkin dengan kedua penjaga malam itu.Mereka berjaga di dua sisi tenda jadi satu orang bisa melumpuhkan satu penjaga, dengan dukungan kostum yang mereka pakai.Yaitu pakaian full hitam dengan topeng dan kupluk hitam pula. Mereka pun seolah menyatu dengan gelapnya malam itu.Dan membuat mereka dengan mudah melumpuhkan ke dua penjaga itu dengan memukulnya dari belakang, dan langsung membawa tubuh kedua penjaga itu pergi menjauh dari anggota tim yang lain tanpa ada yang menyadari.Two dan Three pun memb
"Tapi bukankah mungkin saja mereka kemari karena Kevin? Dia kan juga mantan bawahan tuan neraka, dan dia juga mengetahui sedikit banyak tentang tauna neraka itu, bukan?" Tanya Bryan yang berfikir masih ada kemungkinan lain, kenapa tuan neraka mengirim Joseph ke hutan itu."Sepertinya itu tidak mungkin, aku bukanlah orang penting di organisasi itu, Bryan. Bagi tuan neraka, bahkan nyawaku pun tidak akan ada artinya, dan juga satu alasan lagi yang bisa menyangkal dugaanmu, yaitu aku sudah memalsukan kematianku, bahkan aku memberikan bukti palsu yang bisa menguatkan kematianku, dan temanku tidak memberitahuku jika ada kecurigaan dari tuan neraka tentang kematianku, jadi aku yakin mereka disini bukan untukku, tapi untuk Belle." Sangkal Kevin yang membuat opini Bryan terpatahkan begitu saja.Bryan pun menganggukkan kepalanya tanda dia setuju dan mengerti maksut Kevin.Akhirnya Belle, Bryan, dan Kevin pun mengetahui siapa orang atau pun dalang yang menugaskan Joseph pergi ke hutan itu dan me