Share

Bab 4. Pasal 2

“Sudah! Sudah, tidak ada yang boleh pergi dari rumah ini. Biarkan saja dia masih disini,” ujar Rini akhirnya sambil menatap Elora dengan penuh kebencian.

Rini semakin membenci Elora, karena wanita itu Jonas selalu melawannya. Mulai dari memilih menikahinya, bahkan sekarang sudah berani mau pergi dari rumah.

“Dia sudah membuat keputusan, Mi,” ucap Matheo dingin.

“Jadi?” tanya Rini.

“Jonas akan tetap pergi meninggalkan rumah ini. Dan setelah ini, aku harap dia akan menyelesaikan masalahnya sendiri. Dia menganggap dia sudah mampu dan kita tidak boleh menahannya!” jawab Matheo.

“Tinggalkan rumah ini besok, terserah kalian mau kemana! Tapi, itu artinya kau juga dipecat dari Zein Company!” sambung Matheo dan segera meninggalkan ruangan itu. Tidak ada yang bisa membantantahnya, semuanya hanya bisa terdiam, termasuk Jonas yang hanya bisa menatap punggung sang ayah dengan tatapan sulit diartikan.

“Semua karena kau, jalang!” teriak Rini menunjuk ke arah Elora.

“Ini keputusanku, Mi,” jawab Jonas menjadi tameng istrinya.

“Memohonlah kepada Papi, Jonas!” perintah Rini.

“Tidak perlu, Mi.”

Rini memegang dadanya yang terasa sesak, Jonas adalah anak lelaki satu-satunya. Dia tidak pernah menginginkan Jonas pergi meninggalkan rumah. Namun, kini semuanya terjadi. Dan itu karena Jonas membela Elora. Kebencian Rini terhadap Elora semakin memuncak.

Setelah kembali ke kamar, Jonas menatap Elora dengan tatapan tajam. “Jangan besar kepala, aku membelamu hanya demi diriku sendiri!”

“Iya, aku tahu.”

“Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu. Jika nanti waktunya, aku akan menceraikanmu.”

“Aku juga tahu itu, tidak perlu kau ulang-ulang terus.”

“Kau sengaja merusak tanaman Mami?” tanya Jonas lagi.

“Nggak, dia meminta aku mengerjakan pekerjaan rumah. Dan aku pikir, merawat tanaman lebih mudah,” jawab Elora menghempaskan tubuhnya pada sofa di samping jendela.

Dan, sofa itu menjadi tempat tidurnya selama menjadi istri Jonas. Karena lelaki itu tidak pernah mengizinkan Elora tidur di sebelahnya, kecuali saat dia menginginkan tubuh Elora.

“Kau tidak bisa melakukannya?”

Jonas mulai penasaran, dari sekian banyak pekerjaan rumah, Elora memilih merawat tanaman dan itu masih saja salah. Di dalam pikiran Jonas, Elora menjual tubuhnya itu karena faktor ekonomi, dan sebagai orang miskin seharusnya Elora bisa mengerjakan pekerjaan rumah.

“Tidak! Aku tidak pernah melakukan pekerjaan itu.”

Jawab Elora menjadi sangat menarik bagi Jonas, dia tahu kulit dan tubuh Elora sangat bagus dan terawat, dia pikir itu karena Elora sudah menjadi gadis malam dengan bayaran tinggi sehingga menginvestasikan uangnya untuk merawat tubuh. Tapi, jika memang seperti yang Elora katakan, lalu sebelum menjadi pelacur, apa yang Elora kerjakan?

“Bagaimana kehidupanmu selama ini? Maksudnya, apakah kau tinggal bersama dengan orang tuamu, sehingga tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah?”

“Pasal 2, kita tidak akan saling bertanya tentang kehidupan pribadi karena ini hanyalah pernikahan kontrak, kita tidak perlu terlibat dengan urusan pribadi,” jawab Elora dengan menyebutkan poin dalam perjanjian pernikahan mereka.

“Tapi, kau tahu keluargaku.”

“Aku tidak pernah meminta kau memberitahuku.”

Jonas terdiam, dia akhirnya hanya bisa memilih diam. Elora benar, mereka memiliki perjanjian dan mereka tidak boleh saling mengingkari perjanjian itu.

“Baiklah, bersiaplah besok kita akan pindah.”

“Oke.”

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Elora dan Jonas sudah bersiap meninggalkan rumah keluarga zein. Sesuai dengan yang dikatakan kalau mereka akan pergi.

“Jonas, jangan pergi. Papi akan berubah pikiran kalau kau memohon,” ujar Rini mencoba menahan kepergian Jonas dan Elora.

“Aku akan mengabari Mami,” jawab Jonas.

Sementara itu, Theo hanya melihat kepergian Jonas dari kejauhan. Dia yakin ini yang terbaik, Theo merasa aneh ketika di tahu nama asli Elora.

Elora Amanda Yugev? Apakah dia ada hubungan dengan keluarga Yugev?” tanya Theo kepada dirinya sendiri.

Sejak awal tahu nama Elora, Theo sudah mengajukan pertanyaan kepada Elora mengenai namanya, namun Elora hanya menjawab kalau itu nama random yang diberikan orang tuanya.

Theo mengambil ponselnya, “Ikuti Jonas dan Elora!” perintahnya kepada seseorang di ujung telepon tersebut.

“Dan selidiki istrinya, laporkan kepadaku apa yang dia lakukan,” sambungnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status