Share

Bab 90. Keceplosan

Author: Rea.F
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Iya, Tuan. Saya paham. Tapi itu sebagian milik Nyonya Muda juga, lho. Kemarin Nyonya Muda sempat berpesan, jika saya keluar, suruh membelikan dulu barang-barang itu. Kalau sampai rusak, lihat saja. Saya akan mengadukan pada Nyonya bahwa Tuan Sekretaris yang merusaknya."

"Ck, aku tidak sengaja. Sudah, diam. Mau melesat ini. Pakai sabuk pengamanmu. Atau kamu akan terjun keluar," jawab Sekretaris Ang, kalah telak saat Yuri mengatakan sebagian barang yang sudah dilemparnya secara kasar tadi adalah milik Nyonya Muda. Ia tampak menyesali perbuatannya.

Lalu menoleh pada Yuri yang sibuk memakai sabuk pengamannya.

"Lama sekali. Bisa tidak?"

"Sabar, Tuan. Ini susah," jawab Yuri.

"Ini kenapa juga sih... kok susah dibuka." Yuri memukul-mukul pengait sabuk pengamannya.

Tak sabar melihat Yuri, Ang bertindak.

"Hah! Tuan... Apa yang Anda lakukan??" teriak Yuri saat tangan Sekretaris Ang sudah berada di depan tubuhnya.

"Diam! Kau pikir aku mau apa, hah? Dasar otak mesum. Kecil-kecil sudah berpikiran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 91. Curhat sama bocil.

    "Tuan Sekretaris?""Tidak, aku tidak tahu. Tadi itu aku hanya berbohong padamu," jawab Ang cepat sambil menunduk melanjutkan makanannya."Tidak mungkin... Anda pasti berbohong?" selidik Yuri."Ya, memang aku sedang berbohong," jawab Ang kembali."Tuan Sekretaris...!""Sudah, cepat habiskan makananmu atau kutinggalkan kamu. Biar kamu yang membayarnya. Memang punya uang, hah!" ancam Ang untuk menyelamatkan dirinya."Jangan dong, Tuan. Saya kan memang tidak punya uang," rengek Yuri, segera menyantap sisa makanannya."Itu tahu."Akhirnya, Yuri menunduk, serius dengan makan siangnya sambil sesekali melirik wajah Sekretaris Ang yang berada di hadapannya.Wajah sinis yang nampak sudah dewasa itu. Jika dilihat-lihat, tampan juga, pikir Yuri.Dalam keadaan hening, entah dari mana pemikiran itu muncul, tiba-tiba Yuri bertanya pada Sekretaris Ang."Emm, Tuan Sekretaris. Ngomong-ngomong, Anda sudah punya anak berapa?"Bruppp...!!!Ang yang sedang meneguk minuman langsung menyemburkannya tanpa sen

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 92. Selamat menderita

    Tak lama, Yuri sudah kembali menghampiri Ang yang sudah berdiri di sisi mobil dengan menenteng plastik berisi kerang hijau di tangannya.Sekretaris Ang membuka pintu mobil."Cepatlah, ini sudah hampir sore."Yuri melangkah terburu-buru menaiki mobil. Sampai-sampai kakinya meleset dan hampir saja tubuhnya terbentur badan mobil. Untung saja Sekretaris Ang dengan gesit menangkap tubuhnya."Ceroboh sekali kau ini!""Maaf, Tuan. Saya buru-buru."Deg...!Dengan posisi tubuh Yuri masih di pelukan Sekretaris Ang dan mereka tak sengaja saling menatap, jantung keduanya tiba-tiba tidak bisa dikondisikan."Terima kasih, Tuan," ucap Yuri, menarik cepat tubuhnya. Sekretaris Ang pun sempat terkejut. Bukan terkejut dengan posisi mereka, tapi terkejut dengan dadanya yang bergemuruh hebat."Aduh, kerang hijaunya... Yah... Tumpah! Bagaimana ini?" Yuri meratap melihat kerang hijau yang lepas dari tangannya itu sudah berantakan di bawah ban mobil."Masuklah. Aku akan membelikan yang baru," ucap Sekretaris

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 93. Malam Pertama Saka.

    Sementara di kamar Saka,Wulan terlihat sedang asyik dengan HP-nya. Saka hanya bisa menatapnya, duduk tepat di samping Wulan yang selonjoran di atas ranjang."Apa yang sedang kau lihat, sayang?" tanya Saka merasa dicueki oleh Wulan."Drakor, Bang Saka. Lihatlah, prianya tampan ya?""Wulan... kamu ini!" Saka langsung merebut HP itu dari tangan Wulan dan menyimpannya di balik bantal."Bang Saka! Kenapa?""Bang Saka cemburu. Masa Wulan memuji pria lain di depan suami sendiri," sahut Saka dengan bibir manyun."Ya ampun... Bang Saka cemburu? Masa cemburu sama artis sih?"Wulan langsung menarik tangan Saka."Sini, Wulan peluk."Saka langsung sumringah, menggeser tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di dada Wulan. Wulan mendekap kepala Saka, mengelus-ngelus rambut Saka."Yang paling tampan tetap Bang Saka, serius. Jangan cemburu lagi ya?" bujuk Wulan."Benar?" Saka mendongak, menatap istrinya."Benar.""Wulan cinta juga kan sama Bang Saka?""Ya iyalah, masa enggak," jawab Wulan enteng.Menden

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 94. Stempel kepemilikan

    Pagi menyapa dengan lembut. Matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu setelah seharian kemarin bersembunyi di balik awan tanpa hujan.Senyum sumringah penuh kebahagiaan menghiasi bibir seorang Saka yang baru saja selesai mandi dan masih mengenakan handuk.Kini, dia menghampiri sang istri yang sudah duduk di tepi ranjang, masih berbalut selimut di tubuhnya."Wulan!"Wulan menepis tangan Saka yang menyentuh dagunya."Bang Saka, kenapa tubuh Wulan banyak merah-merah begini? Kemarin tidak sebanyak ini. Kok makin nambah banyak… Lihat!" protes Wulan, menunjukkan leher, dada, dan pahanya.Saka terkekeh. "Itu namanya Stempel Kepemilikan," jawab Saka."Maksudnya?""Maksudnya, tanda bahwa Wulan milik Bang Saka.""Oh," Wulan tampaknya paham, lalu bergerak cepat menarik Saka hingga jatuh terpelanting ke kasur di sampingnya."Bang Saka juga kan milik Wulan. Jadi harus Wulan tandai juga," Wulan segera menyerbu Saka."Wulan... Wulan. Jangan!" teriak Saka, namun dia tidak bisa lagi menahan

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 95. Seharian bersama sekretaris Ang.

    "Hahaha!" Saka tertawa."Kamu mau lihat?""Tidak, Tuan Muda. Cukup tahu saja," jawab Ang cepat. Dalam hati menggerutu, "Pamer… sengaja kayaknya, biar saya iri begitu?""Segeralah menyusul, Ang. Kamu itu sudah pantas berkeluarga. Tahu tidak, Ang? Jika kita sudah menikah, pikiran kita itu tenang. Kerja capek banting tulang pun tidak sia-sia. Meskipun uang kita habis, untuk istri kita, untuk keluarga. Kalau masih sendiri, habis ke mana coba? Paling banter lari ke perut kita sendiri. Buat kesenangan sendiri. Kalau sudah beristri, apalagi sudah punya anak, kita bisa menyenangkan mereka. Pahala akan mengalir deras pada kita, di dunia sampai akhirat. Semakin kita menyenangkan istri, rezeki kita akan semakin lancar. Percaya deh," ucap Saka, membuat Ang terdiam."Sejak kapan Tuan Muda Saka pintar berceramah? Jangan-jangan, sejak menikah dengan Nyonya Muda," pikir Ang."Anda benar, Tuan."Saka menepuk bahu Ang."Apa Tuan Muda benar-benar sudah bahagia?" tanya Ang.Saka menghela napas, kemudian

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 96. Akan mengajak mencari keluarganya.

    Yuri tak menjawab, malah tersipu malu.Melihat Yuri tersipu, Wulan kembali bertanya."Kamu pacaran dengan Sekretaris Ang?""Tidak. Siapa yang pacaran?""Itu senyum-senyum, tersipu malu begitu, kenapa?""Tidak apa-apa," jawab Yuri, semakin membuat Wulan curiga."Ah, aku tahu. Kau suka pada Sekretaris Ang ya?""Wulan... berhenti. Aku kan malu.""Hahaha..." Wulan terbahak."Yuri jatuh cinta pada Sekretaris Ang...!" Wulan masih terbahak, sambil mendongak dan memegangi perutnya.Yuri menatap kesal pada Wulan, tetapi matanya segera melotot menangkap tanda merah begitu banyak di leher Wulan."Hahaha... Wulan, kau! Kau juga rupanya sudah jatuh cinta pada suamimu."Mendadak Wulan menghentikan tawanya."Apa sih?""Apa-apa? Itu apa di lehermu? Ya Tuhan, Wulan... Banyak sekali! Ini kerokan atau bekas kissmark dari Tuan Muda Saka?"Wulan segera sadar, langsung menutup lehernya dengan rambutnya."Ini namanya stempel tanda kepemilikan, kata suamiku," jawab Wulan tersipu."Banyak sekali, yang benar s

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 97. Prasangka.

    Sore merayap, sudah hampir senja.Wulan melirik jam, tapi kali ini bukan lagi jam dinding yang tergantung di sana, melainkan jam di HP yang saat ini digenggamnya. Sudah tahu, sudah sedikit pintar. Saat siang tadi Wulan menanyakan jam pada Yuri, dan Yuri menjawab, “Lihat saja di HP.”Wulan baru sadar, ternyata HP-nya ada jamnya juga. Dia pikir tidak ada.Sambil menatap jam di layar itu, dia mengusap wallpaper-nya. Tampan, pemilik wajah yang menghiasi HP-nya. Sangat tampan.Lalu menyentuh bibirnya. Jantungnya kembali berdebar. Lalu mengingat kejadian kemarin dan semalam juga. Wulan senyum-senyum sendiri, jadi merasa kangen. Kangen pada sosok yang ada di wallpaper-nya."Bang Saka, kok aku jadi sayang banget ya padamu," bisik Wulan pada dirinya sendiri."Sudah tampan, banyak uang, sayang lagi sama Wulan.""Tahu tidak sih, selama ini cuma Bang Saka yang benar-benar peduli sama Wulan. Sampai-sampai mau nurutin apa saja yang Wulan inginkan. Makan seafood, HP baru. Kira-kira kalau Wulan minta

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 98. Khawatir Kesambet

    "Aku tidak percaya. Aku tidak percaya. Dia itu suka pada Bang Saka. Datang pasti ada maunya. Tidak mungkin tidak. Dasar pelakor! Dasar Bang Saka juga suka digoda! Aku tidak mau!""Wulan... Wulan, kamu kenapa?" Saka semakin bingung, lalu berdiri menghampiri Wulan yang semakin menangis."Kenapa Bang Saka masih peduli padanya? Bang Saka tidak sayang lagi pada Wulan? Lebih menjaga perasaan perempuan itu daripada istrinya? Hiks... hiks...!""Perempuan? Siapa?" Saka semakin tak mengerti."Siapa lagi kalau bukan Citra? Apa ada yang lain? Siapa lagi?" Wulan menatapnya tajam.Glubrak...!Saka baru sadar, rupanya istrinya salah paham. Mengira yang datang adalah Citra.Lalu cepat mendekap Wulan."Wulan, yang datang itu bukan Citra. Kamu salah paham. Seorang pria dari perusahaan sebelah."Wulan langsung menoleh, berhenti menangis. Wajahnya memerah. Malu!"Benar?"Saka mengangguk."Rupanya istriku salah paham. Rupanya istriku sedang cemburu," ucap Saka semakin suka melihat wajah cemberut istrinya.

Latest chapter

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 139. Nama Panjang

    " Ayah..! Maafkan aku, jika aku akan menikahi gadis kecil. Aku tidak bisa menjaga pesan Ayah untuk tidak mengikuti jejak Ayah. Aku tidak bisa lagi menahan perasaanku. Aku terlanjur jatuh cinta padanya Ayah."" Aku kemari ingin meminta restu pada kalian. Minggu ini aku akan menikahinya.Tapi Ayah dan ibu jangan khawatir. Aku akan menjaga menantu kalian dengan nyawaku. Dengan badanku, percaya lah Ayah, kisah kalian tidak akan terulang pada kami. Ayah harus percaya itu. Tenanglah kalian di sana. Aku akan sering sering kemari bersama menantu kalian nantinya." ucap Sekretaris Ang, menoleh pada Yuri yang masih menatapnya.Tak ada suara dari mulut Yuri. Seperti nya hati gadis kecil itu ikut merasakan kepedihan hati kekasih nya, meskipun pria itu tak menunjukkan sedikitpun rasa sedihnya."Yuri, ucapkan sesuatu pada kedua calon mertuamu.""Ah, iya kakak." Yuri tergagap lalu menoleh kepada dua batu nisan itu secara bergantian.Ia sempat membaca nama yang terukir di sana.'Anggita dan Sebastian!'

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 138. Diajak Ke Makam

    "Sekali kali manja pada istri sendiri tidak apa apa kek. Kenapa di permasalahkan? Kakek ini, Aku sedang menderita begini masih saja dimarahi terus!""Lagian , tangan masih berfungsi juga. Jangan jadikan alasan ngidammu buat bermanja manja pada istrimu. Kasian dia, dia bukan pelayanmu. Dan kamu harus ingat, dulu Wulan sudah puas mengurusmu , memandikanmu dan menyuapmu sebelum tanganmu bisa berfungsi." ucap Kakek Abian semakin sewot."Hehe, Iya kek. Maaf maaf. Wulan, maafkan bang Saka. Bang Saka akan makan sendiri saja." Saka malu, segera mengambil alih mangkok di tangan Wulan .Tapi Wulan buru-buru mencegahnya."Tidak apa Bang Saka, Wulan senang kok menyuapi bang Saka. Memang menyuapi bang Saka harus karena tangan bang Saka tidak berfungsi? Ini tanda nya romantis . Begitu kek, bukan karena bang Saka manja. Bang Saka juga sering menyuapi Wulan, kan?" sahut Wulan , menoleh pada Kakek Abian dan Saka."Tuh, kakek dengar sendiri. Jangan terus menyalahkan Saka. Kita ini pasangan yang romanti

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 137. Jangan Manja!

    "Saya mengerti, Nyonya. Saya mengerti. Mohon maafkan saya, Nyonya. Bukan tidak percaya kepada Nyonya, tapi saya mohon, izinkan kali ini saya mendampingi Tuan Muda di setiap keadaannya. Saya hanya ingin menebus kesalahan saya di hari kemarin, yang terlalu sibuk dengan perusahaan hingga mengabaikan keamanan dan kesembuhan Tuan Muda. Saat ini saya hanya ingin memastikan jika Tuan Muda akan terus baik-baik saja, dan tidak mengulangi kesalahan saya yang kemarin," jawab Sekretaris Ang, menunduk. Tidak berani membalas tatapan sangar milik Wulan."Lalu bagaimana dengan ayah dan ibuku? Apa kamu tidak memikirkan itu, Tuan Ang? Apa kamu tahu, jika mereka sudah menyiapkan pesta kecil di rumahnya untuk kalian? Bahkan mereka sudah membagi sedekah pada para mantan tetangganya dulu di komplek kumuh itu, dan meminta doa mereka untuk hari pernikahan kalian yang sudah ditentukan? Mereka pasti akan kecewa hatinya, walau bibir mereka tidak akan berani mengatakan itu."Sekretaris Ang terkejut, mendongak. M

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 136. ingin menunda pernikahan.

    "Saya tidak mengatakan itu, tapi jika Anda ingin begitu, tidak masalah. Demi Tuan Muda, saya akan melakukan apa pun! Saya akan sangat senang, tidak harus bersusah payah, saya sudah akan mendapatkan bayi.""Dasar, gila kamu ya? Kamu pikir aku sapi atau bagaimana? Kamu ini, sudah dapat adiknya mau kakaknya juga. Langkahi dulu mayatku, Ang!"Ang tergelak melihat emosi Saka yang meluap."Kamu tahu tidak, aku sudah payah menanam benih, kamu yang enak mau mengambil untungnya. Aha... tidak mungkin terjadi. Wulan dan bayinya itu milikku. Jika kamu mau bayi, usaha sendiri. Cepatlah menikah dan membuatnya, kamu akan mengalami seperti aku juga." Saka menendang tangan Ang yang masih tergelak."Hanya bercanda, Tuan Muda! Mana saya berani. Mendapatkan Yuri saja sudah membuat saya beruntung. Habisnya Tuan Muda tidak bisa bersabar. Padahal tadinya Tuan Muda sendiri yang mengatakan jika akan rela menanggung derita ini setahun sekali pun," jawab Ang, masih dengan tertawa."Diam, bedebah! Kamu terus saj

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 135. Kumat Lagi

    Di hari di mana Saka diperiksa oleh sang dokter, di hari di mana Wulan dinyatakan positif hamil oleh dokter spesialis kandungan, di hari itu juga mereka sudah diperbolehkan pulang. Tak perlu menginap, tak perlu dirawat inap, kata sang dokter. Sebab keadaan Saka murni dinyatakan sebagai Sindrom Suami Ngidam atau Sindrom Couvade.Saka mengalami kehamilan simpatik, di mana istrinya yang tengah hamil, namun Saka yang menanggung masa ngidam istrinya.Sejak hari itu, sejak masuk ke dalam kamar mereka, Saka yang tadinya laki-laki tangguh dan kuat mendadak menjadi laki-laki lemah yang sensitif.Manja melebihi balita.Mual dan muntah pun terus berlanjut. Bukan hanya itu, Saka mulai tidak menyukai bau-bau wangi, seperti sabun, parfum, dan pewangi ruangan. Hari-harinya juga terlihat menyedihkan karena Saka hanya bisa meminum air teh manis hangat dan memakan buah saja. Jika ada minuman atau makanan lain yang ia telan, perut Saka langsung menolak.Bukan hanya itu, baik kamar dan seluruh ruangan ya

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 134. Saka Ngidam

    "Wulan," Saka bangun dan duduk. Wulan langsung menubruknya dan tersedu."Bang Saka, kamu menakutiku, bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang masih Bang Saka rasakan?""Wulan, jangan menangis lagi. Aku tidak apa-apa, hanya masih sedikit pusing dan sedikit mual. Sebentar lagi akan hilang. Dokter sudah memberiku obat anti muntah tadi," ucap Saka mengelus lembut kepala Wulan."Dokter, sebenarnya apa yang terjadi pada Tuan Muda Saka?" tanya Sekretaris Ang.Dokter itu menarik napas."Menurut hasil pemeriksaan, Tuan Muda baik-baik saja. Lambung, usus, dan semua organ di tubuh Tuan Muda tidak ada gangguan. Tidak juga keracunan," jawab sang dokter."Baik-baik saja bagaimana? Tuan Muda terlihat sakit parah sampai pingsan, kamu bilang baik-baik saja. Kamu ini bisa memeriksa tidak! Kamu mau bermain-main denganku, hah!" bentak Sekretaris Ang."Tuan Sekretaris, tolong tenanglah. Dokter kandungan sebentar lagi akan datang dan kita akan segera tahu penyebab sakit Tuan Muda.""Apa kamu bilang? Tuan Mud

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 133. Panik

    "Benar, Ayah. Itu biar menjadi urusan mereka. Sekarang, mari kita membahas tanggal pernikahan," sahut Saka.Sekretaris Ang mengangguk. "Lebih cepat lebih baik, Tuan Gani. Saya ingin segera menghindari fitnah atau hal-hal yang tidak diinginkan.""Apa akhir minggu ini terdengar baik untuk Anda?" tanya Gani Harmoko.Sekretaris Ang menoleh pada Yuri. "Apa kamu setuju, sayang?""Iya, aku ikut keputusan Kakak saja," jawab Yuri dengan senyuman."Baiklah, Tuan Gani. Saya akan mempersiapkan semuanya untuk akhir minggu ini," balas Ang.Rencana PernikahanSemua sepakat. Mereka memutuskan pernikahan sederhana yang dilakukan di bawah tangan karena usia Yuri yang masih belum mencapai 19 tahun. Sekretaris Ang memahami konsekuensi pernikahan dini dan berjanji untuk menjaga Yuri dengan baik.Setelah obrolan selesai, mereka melanjutkan makan siang bersama. Yuri, Wulan, Jihan, dan Tiara sibuk menyiapkan hidangan, sementara para pria melanjutkan pembicaraan ringan.Saat semua sudah siap, Yuri memanggil c

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 132. Minat Pelangkahan.

    "Dulu saya bertemu dengan ibunya Wulan. Gadis yang membuat saya jatuh cinta. Padahal saat itu keluarga saya sudah berencana untuk menjodohkan saya dengan istri saya ini.""Saya melakukan hal terlarang pada ibu Wulan, dan saya meninggalkannya karena terpaksa harus menikahi wanita pilihan orang tua saya. Saya tidak pernah tahu jika pada saat itu ibu Wulan mengandung benih saya. Saya sempat mencarinya ke mana-mana, namun saya gagal menemukannya karena ternyata ibu Wulan dibawa keluarganya pulang ke kampung. Hingga suatu hari, seorang famili ibu Wulan mengantar bayi merah kepada saya beserta selembar surat. Dia mengatakan bahwa ibu dari bayi itu sudah meninggal dunia beberapa jam setelah melahirkan." Kini air mata Gani yang tadi sudah kering kembali menetes. Tepukan-tepukan halus Tiara mengusap punggungnya."Sudah, Yah. Itu masa lalu. Tidak akan terjadi pada anak cucu kita. Cukup, Ayah. Cukup kita yang berbuat salah," ucap Tiara.Gani mengangguk, melirik wajah Wulan yang memerah dan teris

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 131. Cerita Masa Lalu Gani

    "Kalau begitu, aku akan membantumu, Wulan," seru Yuri, ikut berdiri.Tiara pun berdiri. "Yuri, calon pengantin. Kembali lah duduk. Biar Ibu yang membantu kakakmu Wulan. Kamu duduk manis saja, ya?"Yuri tersipu dengan ucapan ibunya dan kembali duduk di samping Sekretaris Ang yang terus tersenyum padanya.Wulan dan Tiara beranjak ke dapur, dan tak lama kemudian sudah kembali dengan membawa minuman—segelas teh untuk Gani Harmoko dan segelas kopi putih untuk Saka.Kembali mereka terlihat fokus sesaat setelah Gani menyeruput minumannya.Saka kembali menarik napas dan memulai obrolan yang kedua."Ayah dan Ibu, sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas penerimaan ini. Dan kami minta maaf jika tidak membawa apa-apa dalam acara lamaran dadakan ini. Kami tidak mempersiapkan apa pun, karena keputusan ini kami ambil semalam. Dan pagi hari ini kami langsung kemari tanpa sempat ke mana-mana dulu.""Tuan muda Saka, apa yang harus dibawa memangnya? Ini saja sudah membuat kami hampir terbang ke awan.

DMCA.com Protection Status