Share

Bab 90. Keceplosan

Penulis: Rea.F
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-14 14:06:20

"Iya, Tuan. Saya paham. Tapi itu sebagian milik Nyonya Muda juga, lho. Kemarin Nyonya Muda sempat berpesan, jika saya keluar, suruh membelikan dulu barang-barang itu. Kalau sampai rusak, lihat saja. Saya akan mengadukan pada Nyonya bahwa Tuan Sekretaris yang merusaknya."

"Ck, aku tidak sengaja. Sudah, diam. Mau melesat ini. Pakai sabuk pengamanmu. Atau kamu akan terjun keluar," jawab Sekretaris Ang, kalah telak saat Yuri mengatakan sebagian barang yang sudah dilemparnya secara kasar tadi adalah milik Nyonya Muda. Ia tampak menyesali perbuatannya.

Lalu menoleh pada Yuri yang sibuk memakai sabuk pengamannya.

"Lama sekali. Bisa tidak?"

"Sabar, Tuan. Ini susah," jawab Yuri.

"Ini kenapa juga sih... kok susah dibuka." Yuri memukul-mukul pengait sabuk pengamannya.

Tak sabar melihat Yuri, Ang bertindak.

"Hah! Tuan... Apa yang Anda lakukan??" teriak Yuri saat tangan Sekretaris Ang sudah berada di depan tubuhnya.

"Diam! Kau pikir aku mau apa, hah? Dasar otak mesum. Kecil-kecil sudah berpikiran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 91. Curhat sama bocil.

    "Tuan Sekretaris?""Tidak, aku tidak tahu. Tadi itu aku hanya berbohong padamu," jawab Ang cepat sambil menunduk melanjutkan makanannya."Tidak mungkin... Anda pasti berbohong?" selidik Yuri."Ya, memang aku sedang berbohong," jawab Ang kembali."Tuan Sekretaris...!""Sudah, cepat habiskan makananmu atau kutinggalkan kamu. Biar kamu yang membayarnya. Memang punya uang, hah!" ancam Ang untuk menyelamatkan dirinya."Jangan dong, Tuan. Saya kan memang tidak punya uang," rengek Yuri, segera menyantap sisa makanannya."Itu tahu."Akhirnya, Yuri menunduk, serius dengan makan siangnya sambil sesekali melirik wajah Sekretaris Ang yang berada di hadapannya.Wajah sinis yang nampak sudah dewasa itu. Jika dilihat-lihat, tampan juga, pikir Yuri.Dalam keadaan hening, entah dari mana pemikiran itu muncul, tiba-tiba Yuri bertanya pada Sekretaris Ang."Emm, Tuan Sekretaris. Ngomong-ngomong, Anda sudah punya anak berapa?"Bruppp...!!!Ang yang sedang meneguk minuman langsung menyemburkannya tanpa sen

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 92. Selamat menderita

    Tak lama, Yuri sudah kembali menghampiri Ang yang sudah berdiri di sisi mobil dengan menenteng plastik berisi kerang hijau di tangannya.Sekretaris Ang membuka pintu mobil."Cepatlah, ini sudah hampir sore."Yuri melangkah terburu-buru menaiki mobil. Sampai-sampai kakinya meleset dan hampir saja tubuhnya terbentur badan mobil. Untung saja Sekretaris Ang dengan gesit menangkap tubuhnya."Ceroboh sekali kau ini!""Maaf, Tuan. Saya buru-buru."Deg...!Dengan posisi tubuh Yuri masih di pelukan Sekretaris Ang dan mereka tak sengaja saling menatap, jantung keduanya tiba-tiba tidak bisa dikondisikan."Terima kasih, Tuan," ucap Yuri, menarik cepat tubuhnya. Sekretaris Ang pun sempat terkejut. Bukan terkejut dengan posisi mereka, tapi terkejut dengan dadanya yang bergemuruh hebat."Aduh, kerang hijaunya... Yah... Tumpah! Bagaimana ini?" Yuri meratap melihat kerang hijau yang lepas dari tangannya itu sudah berantakan di bawah ban mobil."Masuklah. Aku akan membelikan yang baru," ucap Sekretaris

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 93. Malam Pertama Saka.

    Sementara di kamar Saka,Wulan terlihat sedang asyik dengan HP-nya. Saka hanya bisa menatapnya, duduk tepat di samping Wulan yang selonjoran di atas ranjang."Apa yang sedang kau lihat, sayang?" tanya Saka merasa dicueki oleh Wulan."Drakor, Bang Saka. Lihatlah, prianya tampan ya?""Wulan... kamu ini!" Saka langsung merebut HP itu dari tangan Wulan dan menyimpannya di balik bantal."Bang Saka! Kenapa?""Bang Saka cemburu. Masa Wulan memuji pria lain di depan suami sendiri," sahut Saka dengan bibir manyun."Ya ampun... Bang Saka cemburu? Masa cemburu sama artis sih?"Wulan langsung menarik tangan Saka."Sini, Wulan peluk."Saka langsung sumringah, menggeser tubuhnya dan menyandarkan kepalanya di dada Wulan. Wulan mendekap kepala Saka, mengelus-ngelus rambut Saka."Yang paling tampan tetap Bang Saka, serius. Jangan cemburu lagi ya?" bujuk Wulan."Benar?" Saka mendongak, menatap istrinya."Benar.""Wulan cinta juga kan sama Bang Saka?""Ya iyalah, masa enggak," jawab Wulan enteng.Menden

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-15
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 94. Stempel kepemilikan

    Pagi menyapa dengan lembut. Matahari mulai menampakkan dirinya dengan malu-malu setelah seharian kemarin bersembunyi di balik awan tanpa hujan.Senyum sumringah penuh kebahagiaan menghiasi bibir seorang Saka yang baru saja selesai mandi dan masih mengenakan handuk.Kini, dia menghampiri sang istri yang sudah duduk di tepi ranjang, masih berbalut selimut di tubuhnya."Wulan!"Wulan menepis tangan Saka yang menyentuh dagunya."Bang Saka, kenapa tubuh Wulan banyak merah-merah begini? Kemarin tidak sebanyak ini. Kok makin nambah banyak… Lihat!" protes Wulan, menunjukkan leher, dada, dan pahanya.Saka terkekeh. "Itu namanya Stempel Kepemilikan," jawab Saka."Maksudnya?""Maksudnya, tanda bahwa Wulan milik Bang Saka.""Oh," Wulan tampaknya paham, lalu bergerak cepat menarik Saka hingga jatuh terpelanting ke kasur di sampingnya."Bang Saka juga kan milik Wulan. Jadi harus Wulan tandai juga," Wulan segera menyerbu Saka."Wulan... Wulan. Jangan!" teriak Saka, namun dia tidak bisa lagi menahan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 95. Seharian bersama sekretaris Ang.

    "Hahaha!" Saka tertawa."Kamu mau lihat?""Tidak, Tuan Muda. Cukup tahu saja," jawab Ang cepat. Dalam hati menggerutu, "Pamer… sengaja kayaknya, biar saya iri begitu?""Segeralah menyusul, Ang. Kamu itu sudah pantas berkeluarga. Tahu tidak, Ang? Jika kita sudah menikah, pikiran kita itu tenang. Kerja capek banting tulang pun tidak sia-sia. Meskipun uang kita habis, untuk istri kita, untuk keluarga. Kalau masih sendiri, habis ke mana coba? Paling banter lari ke perut kita sendiri. Buat kesenangan sendiri. Kalau sudah beristri, apalagi sudah punya anak, kita bisa menyenangkan mereka. Pahala akan mengalir deras pada kita, di dunia sampai akhirat. Semakin kita menyenangkan istri, rezeki kita akan semakin lancar. Percaya deh," ucap Saka, membuat Ang terdiam."Sejak kapan Tuan Muda Saka pintar berceramah? Jangan-jangan, sejak menikah dengan Nyonya Muda," pikir Ang."Anda benar, Tuan."Saka menepuk bahu Ang."Apa Tuan Muda benar-benar sudah bahagia?" tanya Ang.Saka menghela napas, kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 96. Akan mengajak mencari keluarganya.

    Yuri tak menjawab, malah tersipu malu.Melihat Yuri tersipu, Wulan kembali bertanya."Kamu pacaran dengan Sekretaris Ang?""Tidak. Siapa yang pacaran?""Itu senyum-senyum, tersipu malu begitu, kenapa?""Tidak apa-apa," jawab Yuri, semakin membuat Wulan curiga."Ah, aku tahu. Kau suka pada Sekretaris Ang ya?""Wulan... berhenti. Aku kan malu.""Hahaha..." Wulan terbahak."Yuri jatuh cinta pada Sekretaris Ang...!" Wulan masih terbahak, sambil mendongak dan memegangi perutnya.Yuri menatap kesal pada Wulan, tetapi matanya segera melotot menangkap tanda merah begitu banyak di leher Wulan."Hahaha... Wulan, kau! Kau juga rupanya sudah jatuh cinta pada suamimu."Mendadak Wulan menghentikan tawanya."Apa sih?""Apa-apa? Itu apa di lehermu? Ya Tuhan, Wulan... Banyak sekali! Ini kerokan atau bekas kissmark dari Tuan Muda Saka?"Wulan segera sadar, langsung menutup lehernya dengan rambutnya."Ini namanya stempel tanda kepemilikan, kata suamiku," jawab Wulan tersipu."Banyak sekali, yang benar s

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-16
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 97. Prasangka.

    Sore merayap, sudah hampir senja.Wulan melirik jam, tapi kali ini bukan lagi jam dinding yang tergantung di sana, melainkan jam di HP yang saat ini digenggamnya. Sudah tahu, sudah sedikit pintar. Saat siang tadi Wulan menanyakan jam pada Yuri, dan Yuri menjawab, “Lihat saja di HP.”Wulan baru sadar, ternyata HP-nya ada jamnya juga. Dia pikir tidak ada.Sambil menatap jam di layar itu, dia mengusap wallpaper-nya. Tampan, pemilik wajah yang menghiasi HP-nya. Sangat tampan.Lalu menyentuh bibirnya. Jantungnya kembali berdebar. Lalu mengingat kejadian kemarin dan semalam juga. Wulan senyum-senyum sendiri, jadi merasa kangen. Kangen pada sosok yang ada di wallpaper-nya."Bang Saka, kok aku jadi sayang banget ya padamu," bisik Wulan pada dirinya sendiri."Sudah tampan, banyak uang, sayang lagi sama Wulan.""Tahu tidak sih, selama ini cuma Bang Saka yang benar-benar peduli sama Wulan. Sampai-sampai mau nurutin apa saja yang Wulan inginkan. Makan seafood, HP baru. Kira-kira kalau Wulan minta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 98. Khawatir Kesambet

    "Aku tidak percaya. Aku tidak percaya. Dia itu suka pada Bang Saka. Datang pasti ada maunya. Tidak mungkin tidak. Dasar pelakor! Dasar Bang Saka juga suka digoda! Aku tidak mau!""Wulan... Wulan, kamu kenapa?" Saka semakin bingung, lalu berdiri menghampiri Wulan yang semakin menangis."Kenapa Bang Saka masih peduli padanya? Bang Saka tidak sayang lagi pada Wulan? Lebih menjaga perasaan perempuan itu daripada istrinya? Hiks... hiks...!""Perempuan? Siapa?" Saka semakin tak mengerti."Siapa lagi kalau bukan Citra? Apa ada yang lain? Siapa lagi?" Wulan menatapnya tajam.Glubrak...!Saka baru sadar, rupanya istrinya salah paham. Mengira yang datang adalah Citra.Lalu cepat mendekap Wulan."Wulan, yang datang itu bukan Citra. Kamu salah paham. Seorang pria dari perusahaan sebelah."Wulan langsung menoleh, berhenti menangis. Wajahnya memerah. Malu!"Benar?"Saka mengangguk."Rupanya istriku salah paham. Rupanya istriku sedang cemburu," ucap Saka semakin suka melihat wajah cemberut istrinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17

Bab terbaru

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 149.

    "Kamu kenapa?" Sekretaris Ang mendekat."Ah, tidak apa-apa. Kalau begitu kita harus berkemas. Mumpung masih sore."Sekretaris Ang mengangguk.Yuri menarik kopernya."Tidak perlu membawa baju," ucap Sekretaris Ang."Hah! Gantiku bagaimana?" tanya Yuri heran."Sudah ada di sana.""Di sana? Maksudnya di sana di mana? Di rumah Tuan Muda Saka? Aku sudah membawa hampir semua ke sini, Kak.""Apa kamu kira, kita akan pulang ke rumah Tuan Muda?" Sekretaris Ang kini sudah tak berjarak."Lalu? Ke mana? Apa Kak Ang akan membawaku pulang ke rumah Kak Ang? Memang Kak Ang punya rumah?" tanya Yuri. Dia berpikir jika selama ini Sekretaris Ang tidak punya tempat tinggal selain Rumah Tuan Muda Saka. Karena selama ini Yuri tidak pernah melihat Sekretaris Ang pulang ke mana pun selain ke rumah itu.Mau pagi atau malam setelah pulang dari kantor, Sekretaris Ang selalu ada di rumah itu.Sekretaris Ang tergelak mendengar pertanyaan istri kecilnya itu. Mengangkat dagu Yuri dengan telunjuknya."Apa menurutmu,

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 148.

    Kini saatnya Ang dan Yuri menghampiri Saka dan Wulan.Saka dengan antusias menyambut tangan Sekretaris Ang dan memeluk sekretarisnya itu untuk pertama kalinya selama hidupnya."Selamat, Ang! Akhirnya kamu melepas masa lajangmu juga.""Terima kasih, Tuan Muda. Semua ini berkat dukungan Anda juga.""Haha. Kamu harus ingat satu hal, Ang. Meskipun kamu lebih tua dariku, tapi detik ini kamu adalah adik iparku! Jadi kamu harus menghormatiku lebih dari sebelumnya!""Tentu, Tuan Muda. Saya akan mengingatnya selalu." Keduanya pun tertawa setelah melepaskan pelukan.Wulan pun berganti memeluk Yuri."Selamat atas pernikahanmu, Adikku! Bahagia selalu ya?""Kak Wulan!" Yuri memeluk erat Wulan, dan untuk pertama kalinya ia memanggil "kakak" pada Wulan, begitu terdengar hangat di telinga Wulan."Terima kasih, Kak Wulan. Kamu kakak terbaikku!"Keduanya tersenyum bahagia.Kemudian Yuri tak melupakan Jihan."Kamu sudah menjadi seorang istri. Jadi artinya kamu bukan bocil lagi. Kamu tidak boleh merengek

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 147

    Hanya mereka saja yang berangkat. Tanpa iring-iringan. Tanpa Kakek Brahmana dan Nenek Sulis. Mengingat keadaan Kakeknya yang sudah mulai ringkih dan cepat lelah, Saka sengaja tidak mengizinkan mereka untuk ikut mendampingi Sekretaris Ang. Dan pada akhirnya, Kakek Brahmana dan Nenek Sulis pun setuju saja, menunggu Sekretaris Ang pulang ke rumah dengan membawa istrinya nanti.Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang, tidak kencang dan tidak juga lamban. Nampak sekali jika Pak Abu, sang sopir, kali ini mengemudi dengan hati-hati, mengingat jika sedang membawa calon pengantin, dan mobil yang di belakang pun sama.Hingga sampailah mereka di depan rumah keluarga Harmoko.Semua kemudian turun setelah mobil berhenti.Gani Harmoko rupanya sudah siap menyambut mereka sendiri dengan beberapa pria berjas di belakangnya.Lalu mereka saling menunduk untuk saling memberi hormat tanpa berjabat tangan."Tuan Muda, Tuan Sekretaris. Selamat datang!" sapa Gani Harmoko.Mereka membalas sapaan Gani Harmoko

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 146.

    Pagi buta di kediaman keluarga Mahendra terlihat sedikit riuh oleh para pelayan.Mereka tahu, jika pagi ini adalah hari pernikahan Sekretaris Ang dengan Yuri yang akhir-akhir ini sudah mereka ketahui jika Yuri adalah adik Nyonya muda mereka.Mereka bukan sedang berkemas untuk ikut menghadiri acara pernikahan Sekretaris Ang yang akan dilangsungkan di kediaman Gani Harmoko, mereka tidak diperbolehkan ikut selain Bu Asri saja yang diperbolehkan, itu pun untuk mendampingi Wulan. Tapi para pelayan baik pria dan wanita ikut deg deg ser hatinya, entah apa yang sedang mereka rasakan dan lakukan. Yang jelas semua terlihat tidak sabar menunggu turunnya sekretaris Ang dari tangga.Mereka sebenarnya hanya sekedar ingin memberi selamat dan ucapan hati hati untuk calon pengantin , seorang atasan mereka yang mereka kagumi itu. Sang Sekretaris Utama hari ini akan melepas masa lajangnya.Di dalam kamar Sekretaris Ang, pria itu masih berdiri di depan cermin, membetulkan kemeja putih yang sudah ia pakai

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 145.

    "Ini bukan soal keberuntungan, melainkan mungkin sudah takdir. Bukan kah, kalau jodoh tak kan kemana? Mungkin Putri Putri kami memang sudah berjodoh dengan mereka ,Dua pria hebat itu." jawab Tiara.Begitulah, Bahagia dan bangga perasaan Tiara dan juga Gani Harmoko.Saat ini, semua orang mengagumi mereka. Dan makin menghormati mereka. Dua pria hebat sekaligus , menjadi menantu mereka. Siapa yang tidak bangga? Siapa yang tidak kagum? Hampir semua para pengusaha ternama memimpikan memiliki hubungan serius dengan keluarga Brahmana. Yang memiliki seorang putri sangat bermimpi bisa dilirik oleh dua pria hebat itu. Tapi ternyata nasib baik malah berpihak pada keluarga Harmoko.Mereka bukan tidak tahu awal kisah pernikahan Putri pertama keluarga Harmoko dengan Tuan muda dari keluarga Brahmana itu. Semua juga sudah tahu, tapi lagi-lagi saat ini tidak ada yang berani mengungkitnya. Apalagi ketika Saka pernah mengumumkan beberapa kali tentang pernikahannya dengan Wulan di depan beberapa Pengusah

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 144.

    "Ibu sudah menyesal, bahkan sebelum Wulan dan kamu menjemput kami di kontrakan kumuh itu, Ibu sudah bertobat. Dan mungkin Tuhan membalas tobat ibu dengan kebahagiaan yang berlipat lipat ganda. Bayangkan saja Yuri, kehidupan kami jauh lebih baik. Perusahaan Ayahmu semakin baik, nama kami juga kini semakin terhormat. Terlebih setelah banyak yang tau jika kami ini ternyata Mertua dari Tuan muda Saka. Apalagi nanti, di tambah akan menjadi Mertua Sekretaris utama Brahmana group. Sungguh suatu anugerah besar yang kami terima.""Ibu benar. Ibu harus banyak bersyukur ya?""Tentu saja. Kamu tau tidak. Kemarin Ibu dan Jihan bagi bagi sedekah ke seluruh penghuni komplek dan kontrakan bekas kami mengontrak dulu. Uang dari Tuan muda dan calon suamimu sudah habis separuhnya untuk kami sedekahkan. Ibu ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka. Ibu pernah merasa sulit sesulit sulit nya ketika berada di sana, makanya ibu ingin sedikit mengurangi kesulitan mereka juga." Tiara bercerita pada Yuri."Syukur

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 143.

    Sekretaris Ang mengangguk, merasa menghangat hatinya. Jika dulu ia sempat berpikir jika keluarga Harmoko adalah keluarga yang tidak baik, dan diakui sekretaris Ang jika ia sempat membenci keluarga ini. Namun setelah Yuri membawanya masuk ke keluarga ini, ternyata berbeda dengan dugaannya.Sebenarnya keluarga ini bisa menjadi keluarga yang hangat. Mungkin begitu lah manusia, saat melakukan kesalahan dan mau menyadarinya, maka kebaikan kebaikan akan menyapanya dan semakin meningkat untuk menyertainya."Baiklah, Tuan Gani. Saya juga minta maaf, jika tidak bisa mengadakan pesta besar untuk pernikahan Putri kalian. Tapi saya berjanji, jika waktu sudah mengijinkan nanti, maka kita akan mengadakan pesta yang meriah." ucap sekretaris Ang."Bukankah kemarin kita sudah sepakat? Jadi jangan dijadikan beban. Yang penting kalian Sah dulu. Dan yang terpenting adalah, harus bahagia." sahut Gani Harmoko.Sekretaris Ang mengangguk, lalu menoleh pada Yuri."Kau tidak apa-apa kan, Sayang..?" sekretaris

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 142.

    Sementara sekretaris Ang tersenyum puas sudah membuat Si Sam itu patah harapan. Ia merasa menang , lalu Segera mengajak Yuri kembali ke mobil setelah mereka menyelesaikan makan nya.Sekretaris Ang melajukan kembali mobilnya. Kali ini Yuri merasa bingung ketika sekretaris Ang berhenti di depan sebuah Rumah yang ternyata kediaman orang tua nya.Lalu Yuri menoleh pada sekretaris Ang saat mereka sudah berada di depan pintu."Kakak??""Aku sengaja mengantarmu pulang ke rumah orang tuamu sebelum mereka menjemput mu.""Kakak? Apa maksudnya??" Entah kenapa, mendengar ucapan Sekretaris Ang Yuri begitu terkejut. Pikiran nya sudah berburuk sangka saja."Kamu harus tinggal bersama mereka." sahut sekretaris Ang."Kakak??" wajah Yuri seketika pucat."Kita tidak akan bertemu untuk beberapa hari kedepan. Kau bisa menungguku kan? Sampai di hari pernikahan kita? Kita akan menikah di rumah orang tuamu ini."Mendadak Yuri menubruk sekretaris Ang. Memeluknya dengan erat."Kau menakutiku Kak?? Ku pikir kau

  • Gadis Bodoh Untuk Tuan Muda Cacat    Bab 141.

    "Kak Samuel! " Yuri menutup mulutnya sambil menoleh ke arah sekretaris Ang yang sedang berbicara pada seorang pelayan."Yuri, kenapa kaget sekali? Apa kau bersama Tuan sekretaris dingin itu di sini?" tanya Samuel, sambil celingukan."Tentu saja kak Sam, dia kan calon suamiku. Jelas saja dimanapun ada aku pasti ada dia juga. Cepat pergi dari sini kak Sam . Jika tidak , kau tidak akan selamat kali ini." sahut Yuri mendorong tubuh Samuel agar cepat cepat pergi dari sana.Samuel yang tadinya mengira jika Yuri datang sendiri tidak bersama Sekretaris Ang pun segera mengangguk."Eh iya. Aku pergi ya?" Samuel takut juga rupanya.Tapi baru saja Samuel memutar tubuhnya, sebuah tangan kekar menangkap bahunya.Samuel menoleh, "Tuan Sekretaris! Maafkan saya. Saya, saya tidak sengaja bertemu dengan Yuri di sini. Sungguh, saya tidak bermaksud mengganggu nya." dengan wajah pias ketika melihat wajah penuh wibawa itu sudah menatapnya. Begitu juga dengan Yuri yang sama piasnya.Siapa sangka sekretaris A

DMCA.com Protection Status