Share

Bab 46

Menunggu waktu hingga pukul tujuh tidak sulit dan tidak juga membosankan. Kini, Erzhan sudah tiba di halaman gedung. Segera, Amira keluar dari gedung elit itu dengan pakaian lusuh di mata Erzhan, sedangkan si gadis berjalan biasa saja, percaya diri dan tidak ada rasa minder karena telah menggunakan pakaian terbaiknya.

“Malam,” sapa Erzhan bersama senyuman lembut.

“Iya, malam. Yuk, pergi sekarang saja biar aku bisa cepat bertemu orangtua kamu. Dengan begitu aku juga tidak akan merasa tidak enak hati saat pulang cepat,” pinta Amira yang menurutnya adalah permintaan paling baik untuk saat ini.

“Kita akan menemui Riska sebelum menemui orangtuaku. Masuklah.” Erzhan masih bersikap lembut. Dia juga membukakan pintu mobil untuk Amira.

“Untuk apa menemui kak Riska?” pertanyaan diajukan sebelum Amira memutuskan masuk ke dalam mobil.

“Ganti pakaianmu, rias wajahmu,” jujur Erzhan walaupun mungkin akan menyinggung Amira, tetapi bukan hanya kalimat yang akan membuat kepercayaan diri si gadis luntur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status