Share

Bab 49

Sekembalinya Amira, dia mengisi kamar sekejap hanya untuk mengirimkan chat pada Erzhan. [Aku senggang pukul tiga. Memangnya masih bisa membuat rekening pada jam itu?]

Erzhan segera membalas chat Amira karena kabar dari si gadis yang selalu dinantinya. [Bisa. Aku akan menjemputmu. Kita ke bank terdekat saja.]

[Tunggu di depan gedung. Sudah ya, aku ada kegiatan.] Amira kembali menyimpan handphonenya di dalam lemari kemudian keluar dari kamar, menguncinya. Masing-masing kamar trainee hanya bisa diakses dengan sidik jari maka lima sidik jari yang bisa membuka maupun menutup pintu.

“Eh, ini dia simpanan sugar dady. Belum apa-apa sudah membuat heboh!” hina salah satu gadis yang barusaja keluar dari kamar sebelah.

“Kamu bicara sama aku?” Amira celingak-celinguk pada sekitarnya. Tidak ada siapapun selain dirinya.

“Jangan pura-pura polos deh. Dasar tidak tahu malu. Baru juga satu hari menjadi trainee sudah pergi bersama sugar dady. Menjual diri ya. Astaga ... memalukan sekali. Apa jadinya saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status