Share

Bab 38

Amira segera melarikan diri ke teras rumah. “Pa ... apa Ami akan tetap aman terus tinggal di sini? Tapi Ami harus tinggal di mana lagi. Rumah papa yang dulunya aman sekarang jadi tidak aman karena mama ....” Amira merengek pada bayangan ayahnya. Satu-satunya foto Bagas hanya yang tertempel di dinding kamarnya maka gadis ini tidak bisa menatap ayahnya walau hanya menatap sang ayah dalam potret lawasnya.

Sementara, Erzhan barusaja meneguk tiga gelas air putih sebagai upayanya menstabilkan kondisi tubuhnya kini. Tarikan udara panjang diambilnya perlahan hingga berhasil mengikis semua rasa tabu ini. Selama beberapa saat pria ini tetap berada di ruang makan, hingga akhirnya mencoba mencari Amira untuk meminta maaf.

Hendak naik ke lantai dua, tetapi Erzhan mendengar tangisan sesenggukan dari arah luar villa maka langkahnya segera menuju sumber suara. “Hei.” Suaranya dibuat biasa saja, tetapi Amira terperanjat hingga mundur beberapa langkah.

“Jangan menatapku seperti itu, orang lain akan sal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status