Beranda / Romansa / Gadis 50 Juta Sang Presdir / Bab 37. Anak Ingusan Ini Membuatku Terbakar!

Share

Bab 37. Anak Ingusan Ini Membuatku Terbakar!

Penulis: Desti Angraeni
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-15 22:01:57

Amira menyaksikan reaksi Cindy yang sangat terlihat ingin sekali bicara atau menemui Erzhan, tetapi ekspresi si pria sangat berlainan. Justru wajahnya datar dan dingin. ‘Pria kutub!’ Ejek si gadis yang segera berkata pada Cindy, “Kak, terimakasih ya sudah antar Ami. Sekarang kak Erzhan sudah pulang. Ami masuk dulu ya!” pamit segeranya untuk memberikan waktu pada Cindy dan Erzhan.

Benar saja, saat Amira berlalu Cindy segera mengawali pembicaraan saat pria itu hendak pergi menghindarinya. “Erzhan, apa kabar?” Raut wajahnya merindu karena sebenarnya masih tersisa banyak rasa untuk mantan kekasihnya ini.

Erzhan membuang wajahnya sesaat. “Sudah malam, masuklah.” Dia masih mencoba menghindari Cindy, tetapi alih-alih pergi justru wanita itu melangkah mendekat hingga berdiri tepat di hadapannya. “Tolong jangan menghindariku terus ...,” lirih wanita ini.

Namun, Erzhan masih bersikap dingin. “Kamu sudah menikah, untuk apa berbicara denganku di sini. Kembalilah.” Pria ini sudah mengambil langkah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 38

    Amira segera melarikan diri ke teras rumah. “Pa ... apa Ami akan tetap aman terus tinggal di sini? Tapi Ami harus tinggal di mana lagi. Rumah papa yang dulunya aman sekarang jadi tidak aman karena mama ....” Amira merengek pada bayangan ayahnya. Satu-satunya foto Bagas hanya yang tertempel di dinding kamarnya maka gadis ini tidak bisa menatap ayahnya walau hanya menatap sang ayah dalam potret lawasnya.Sementara, Erzhan barusaja meneguk tiga gelas air putih sebagai upayanya menstabilkan kondisi tubuhnya kini. Tarikan udara panjang diambilnya perlahan hingga berhasil mengikis semua rasa tabu ini. Selama beberapa saat pria ini tetap berada di ruang makan, hingga akhirnya mencoba mencari Amira untuk meminta maaf.Hendak naik ke lantai dua, tetapi Erzhan mendengar tangisan sesenggukan dari arah luar villa maka langkahnya segera menuju sumber suara. “Hei.” Suaranya dibuat biasa saja, tetapi Amira terperanjat hingga mundur beberapa langkah.“Jangan menatapku seperti itu, orang lain akan sal

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 39. Erzhan Mencemaskan Amira

    Prasangkan Erzhan berlangsung hingga pagi hari, tepatnya pukul enam pagi karena dia yakin Amira sudah kembali ke villa. Namun, hasil panggilannya masih sama seperti kemarin. “Astaga, dia betah sekali berada di rumah oranglain sampai melupakan rumahnya sendiri!” Gelengan kepala Erzhan seolah tidak dapat memberikan toleransi untuk kedua kalinya. Maka, pria ini meminta satpam untuk menyuruh adik perempuannya kembali ke villa karena terdapat hal penting yang harus dibicarakan.Kini, satpam segera mengetuk pintu keluarga Barack. Cindy yang membukanya karena kebetulan dirinya akan meninggalkan rumah orangtuanya hari ini. “Iya, ada yang bisa kami bantu?” sapa hangatnya.Satpam tersenyum ramah saat memberikan jawaban, “Maaf Nyonya jika saya mengganggu pagi Nyonya sekeluarga.”“Tidak apa, ada apa ya Pak ...,” santun Cindy yang menyambut pria tinggi besar ini.“Barusaja tuan Erzhan meminta tolong pada saya untuk menyuruh adik perempuannya kembali ke villa,” kekehnya.“Heuh?” Tentu saja dahi Cin

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 40. Pencarian Amira

    Erzhan segera mengunjungi kediaman orangtuanya Amira di sore hari karena dirinya tidak tahu kemana lagi harus mencari Amira walaupun kemungkinan gadis itu di sini sangat minim, bahkan mungkin nol persen. “Permisi Bu ..., Amira di sini?” Terang-terangan pria ini bertanya pada Fatma saat wanita itu membukakan pintu untuknya setelah selesai mengetuk.‘Pria kaya raya. Lihat saja dari stelannya. Ini pasti pelanggannya Ami!’ Seringai Fatma segera berkibar walau hanya di dalam hati seiring memerhatikan pernampilan Erzhan. “Oh ... mencari Ami ya?” ramah nan hangatnya.Namun, sejak tadi Erzhan hanya tersenyum kecil. “Iya Bu, saya mencari Amira.”“Silakan masuk.” Pintu segera dibuka lebar oleh Fatma bersama senyuman ramahnya yang selalu terdapat udang di balik batu.“Terimakasih Bu, tapi tidak perlu karena saya sedang terburu-buru. Jika Ami di dalam bisa tolong dipanggilakan. Oh iya, sebelumnya perkenalkan, nama saya Erzhan.” Kini Erzhan memasang sikap santun walau sebenarnya sangat tidak ingin

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 41. Erzhan Belum Berhasil Menemukan Amira

    Sekitar satu jam setengah Erzhan mengendarai mobilnya hingga akhirnya tiba di gedung tempat Tasya trainee. Farhan segera berkata, “Saya tidak punya nomor kak Tasya, tapi saya pernah ikut mengantar kak Tasya kesini.”“Jadi sekarang bagaimana?” Erzhan tidak ingin mendengarkan penjelasan berbelit-belit. Dirinya lebih suka langsung ke intinya, apalagi ini termasuk saat yang genting. Amira harus segera ditemukan.“Masuk saja, kita langsung ke nomor kamar kak Tasya.” Keputusan terbaik menurut Farhan. Apalagi saat ini perannya sedang sangat diandalkan oleh Erzhan yang tidak tahu apapun tentang gedung ini dan tidak mengenal Tasya sama sekali. “Iya sudah.” Jadi, keduanya keluar dari mobil. Gedung ini dihuni oleh banyak orang, bahkan halamannya saja dipenuhi dengan team stasion televisi. Erzhan berjalan tegap bersama wibawanya, jadi dia lolos dari pertanyaan satpam yang mengira Erzhan adalah orang penting di sini. Begitupun Farhan yang berjalan bersisian dengan Erzhan.‘Sensasi berjalan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-20
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 42. Amira, Kembalilah

    “Iya, tapi Kakak bersembunyi saja di sini. Abaikan saja pria hidung belang itu!” Frontal Tasya yang masih menanamkan prasangka jika Amira adalah pekerja sexual.Saat ini Amira dibuat tabu oleh kalimat Tasya. “Eu-Kakak tidak tahu sih Erzhan pria hidung belang atau bukan, tapi sepetinya bukan,” celetuknya yang sudah tinggal dengan Erzhan selama beberapa lama. Dia pikir pria itu adalah pria baik-baik walaupun ketidak yakinannya sangat besar.“Astaga, Kak ....” Tasya merasa heran berkali lipat pada tanggapan Amira karena sudah jelas seorang pria bernama Erzhan adalah pria yang suka memesan wanita malam, tapi Amira menyebutnya bukan pria hidung belang. Namun, sejurus kemudian anggapan gadis ini berganti. ‘Mungkin maksud kakak, Erzhan itu cuma mau dilayani sama kakak jadi tidak pernah membeli gadis malam lainnya.’ Tasya merasa dunia ini tidak layak untuk Amira tinggali karena kakak perempuannya adalah sosok yang baik, jangankan terjun ke dunia kelam seperti itu, bergaul saja sangat pemilih.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 43

    Sementara, malamnya Amira diisi dengan kuliner karena Tasya mengajaknya ke sebuah mall. “kakak tidak punya uang. Uang Kakak cuma sedikit,” aku Amira saat adiknya membawanya ke sebuah restoran yang ada di dalam mall besar ini.“Tenang saja, ini teraktiran dari Tasya. Tasya baru saja mendapatkan uang. Hihi ....” Gadis ini memang sangat berniat mengajak Amira makan enak karena mungkin kakaknya belum pernah merasakan makanan manusia elit karena keseharian Amira hanya di dalam rumah.“Thank ya, Kakak tidak tahu harus membalasnya dengan apa.”“Ish, sudahlah ... jangan dipikirkan!” tulus Tasya.Amira berencana membicarakan tawaran Erlangga, kebetulan Tasya mengajaknya pergi berdua saja maka gadis ini bisa bicara dengan leluasa. “Tadi Kakak sudah selesai wawancara.”“Oh iya, Tasya baru ingat belum menanyakan itu. Jadi bagaimana hasilnya, Kakak diterima kan? Karena tidak mungkin pak Erlangga tidak menerima Kakak. Kakak keluarganya Tasya.” Gadis ini sangat yakin.“Kakak mencoba melamar jadi cle

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 44. Akan Aku Jelaskan Semuanya Saat Kita Bertemu!

    Erzhan kembali ke ruangannya. Segera, dua orang utusannya diperintah untuk mencari Amira, membawa gadis itu ke villa dengan cara yang lembut dan baik-baik karena Erzhan tidak ingin terkesan seperti penculik di mata kekasih pura-puranya. “Aku hanya punya waktu siang ini karena malamnya aku harus membawa Amira,” desah bingungnya.Tadi, Erzhan tidak menolak tawaran Cakrawala untuk mengundang Amira karena dia ingin membuat kesan jika hubungannya dengan si gadis selalu baik-baik saja dengan komunikasi yang sangat lancar, tetapi untuk berjaga-jaga pria ini mengatakan akan mengabari ayahnya lagi karena mungkin Amira sibuk dikarenakan kegiatannya sebagai mahasiswi.Sementara, gadis yang dicarinya sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan entertaimen yang kini menaunginya, dia sudah resmi menjadi trainee di sana. Segera, Amira mendapatkan jadwal yang harus dilakukannya setiap hari, tentu saja di ruangan yang berbeda dengan adiknya walaupun kamar yang dihuninya masih bersama Tasya.Amira m

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-23
  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 45. Amira Tetap Menjadi Trainee

    Erzhan menunggu Amira hingga dua jam lamanya, pria ini tidak pernah beranjak dari lorong karena tidak ingin kehilangan kesempatan bertemu Amira, sedangkan Riska tidak mengatakan sepatah kata pun tentang kedatangan Erzhan, hingga Amira keluar meninggalkan ruangan begitu saja.“Ami,” panggilan Erzhan yang segera membuat Amira menoleh di tengah beberapa orang yang keluar ruangan besamaan dengannya.“Erzhan ....” Amira tidak menyangka sama sekali jika Erzhan akan menemukannya di sini, tetapi kemudian melirik ke arah Riska yang barusaja keluar dari ruangan. Riska hanya mengangguk kecil hingga akhirnya Amira mengerti jika wanita itu yang memberi tahukan Erzhan tentang keberadaannya.Erzhan melangkah mendekati tempat Amira berpijak. “Aku ingin bicara.” Pria ini tidak basa-basi karena harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin.“Tapi setelah ini aku harus ke ruang latihan berikutnya.” Amira mencoba menolak dengan menggunakan kegiatannya.“Hanya sebentar.” Erzhan memaksa karena dia harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-24

Bab terbaru

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 144

    Beberapa hari berlalu, Tasya masih tinggal bersama Cakrawala tetapi dia juga rajin menemui ibunya hingga komunikasi tidak pernah terputus. Hari ini gadis cantik yang semakin bersinar meluncurkan sebuah album, album pertamanya yang akhirnya dapat dinikmati oleh banyak orang. Senyuman merekah hingga menambah aura cantik di wajah Tasya. “Selamat.” Erlangga mengulurkan tangannya seiring memberikan senyuman teduh. Saat ini Tasya tidak memiliki alasan menolak Erlangga karena mereka sedang berada di antara para staf. “Terimakasih.” Dengan berat hati tangannya menjabat tangan kanan Erlangga. “Setelah ini jadwal kamu akan semakin padat. Apa kamu siap?” Masih teduh Erlangga. Raut wajahnya ini adalah raut wajah yang biasa digunakannya saat memiliki hubungan spesial dengan Tasya. “Ya. Saya juga akan berusaha.” Senyuman kecil Tasya yang dibentuk dengan terpaksa. Erlangga melepaskan jabatan tangannya dengan Tasya, tetapi rupanya pria itu meninggalkan secarik kerta yang sengaja diberikannya pad

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 143

    Maria menemui Amira dengan fashionnya yang anggun dan ayu. “Ami sudah siap dari tadi ..., maaf ya jadi menunggu Mama,” kekeh hangatnya.“Tidak kok, Ami baru turun.” Pun, Amira menunjukan senyuman hangat untuk mertuanya. Jadi, keduanya segera menuju kediaman sanak saudara terdekat yaitu yang hanya berjarak sekitar sepuluh rumah, tetapi Maria memilih menggunakan mobil hingga menantunya dibuat sangat tabu.‘Kalau Ami sih saat menemui teman satu daerah tinggal jalan saja. Kehidupan keluarga Erzhan emang beda sekali sama Ami.’ Udara ditiup dari mulutnya.“Nanti Ami bisa kumpul sama keponakannya Erzhan, ada kok yang usianya hampir sejajar sama Ami,” tutur lembut Maria.“Iya, Ma. Tapi yang mana ya? Saat pernikahan Ami melihat keponakan Erzhan cukup banyak.”Maria terkekeh kegelian dengan singkat. “Mama tahu kok Ami pasti bingung. Memang iya, keponakan Erzhan ada banyak, makannya Mama mengajak Ami ke rumah sanak saudara agar Ami mengenal keluarga kami perlahan.”“Iya, Ma.” Senyuman bahagia Am

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 142

    Amira kembali ke kediaman mertuanya. Maria segera menyambut hangat nan lembut, “Kamu dari mana saja, Sayang ....” Belaian ditambahkan selayaknya seorang ibu yang merindukan anaknya.“Ami barusaja bertemu Tasya, Ma.” Senyuman santun nan hangat Amira. Namun, ternyata kalimatnya ini membuat perubahan ekspresi pada wajah Maria.“Kenapa harus menemui Tasya, memangnya adik kamu tidak sibuk?” Senyuman hangat Maria berkurang banyak.“Sibuk sih, cuma Tasya menyempatkan waktu untuk menemui Ami,” kekeh hangat Amira tanpa mengatakan pembahasan mereka.Maria mendesah kecil, kemudian berkata lembut walau isi kalimatnya sensitif, “Kalian memang adik dan kakak, tapi kalian berbeda ibu. Maaf ya, bukan maksud Mama membatasi hubungan kalian apalagi ingin memutus hubungan kalian, tapi lebih baik jaga jarak sedikit ....”Amira tersenyum kecil. “Mama Fatma memang pernah jahat sama Ami, tapi Tasya tidak begitu kok Ma, Tasya anak yang baik, Tasya juga sering membela Ami.” Kalimat ini diungkapkan dengan maksu

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 141

    Hari ini Tasya mengunjungi Amira untuk menceritakan perintah Fatma kemarin. "Kak, mama menyuruh Tasya tinggal bersama papa selama beberapa hari. Mama bilang tunggu kabar dari papa karena papa harus meminta izin pada mamanya Erzhan.""Kamu mau?" tanya Amira untuk mencari tahu isi hati Tasya."Tasya tidak mau ..., Tasya tidak mau tinggal sama mama tiri!" tegasnya walaupun selama ini posisi Amira adalah posisi yang tidak diinginkannya sekarang."Iya sih, lagian kisah hidup kamu beda sama kisah hidup Kakak. Mungkin Kakak masih baik-baik saja karena kisah hidup Kakak masih terbilang lumrah, maka mama bisa menerimanya, sedangkan kamu ...." Amira tidak lantas melanjutkan karena asal-usul kelahiran Tasya bukan untuk dibahas secara panjang lebar. Namun, Tasya tidak keberatan dengan kalimat yang dilontarkan Amira. "Tasya mengerti, Kak. Itu juga yang Tasya pikirkan.""Lebih baik tidak usah sih. Kakak takut mamanya Erzhan memperlakukan kamu tidak baik," ceplos Amira yang sudah merasakan bagaiman

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 140

    Amira baru saja menemukan Maria saat mencari mertuanya di dapur. “Ami sudah memakainya, tapi sepertinya Mama lebih cocok,” kekehnya saat merendah.“Kamu juga cocok memakainya, kamu sangat cantik,” pujian tulus Maria. Kemudian mengajak menantunya ke ruang keluarga, tempat Cakrawala bersantai.Saat ini senyuman Cakrawala segera mengarah pada Maria. “Mama dari mana saja? Papa menunggu Mama sejak tadi.” Ini bukan hanya senyuman pormalitas karena berkat Amira akhirnya Cakrawala menemukan kembali masalalu indahnya dengan Maria.“Mama di dapur membantu bibi,” jawab lembut Maria yang juga bukan sekedar pormalitas karena dirinya merasa puas saat hati dan pikiran suaminya kembali padanya.Saat ini Amira mengerti situasi karena dirinya juga sudah memiliki pasangan. “Eu-Ami mau menemani Erzhan, kasihan Erzhan sedang bekerja sendiri di kamar, mungkin Erzhan butuh air apapun itu,” pamitnya menggunakan alasan untuk memberikan waktu berdua pada Cakrawala dan Maria yang tampak kembali harmonis.“Iya,

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 139

    Fatma berjalan cepat meninggalkan gedung entertaint karena terlalu cemas air matanya akan menetes. Tanpa diketahui oleh Erzhan dan Tasya jika wanita ini mendengar semua percakapan mereka walaupun tanpa sengaja. Niatnya adalah mengunjungi Tasya untuk memastikan putrinya tetap aman, tetapi pendengarannya harus disuguhi oleh hal di luar dugaan yang berhasil menyayat hatinya. “Jadi selama ini Tasya mengetahui hal-hal yang aku sembunyikan.” Suaranya terkecik karena rasa sakit, dadanya dipegangi kemudian dengan cepat mengunci diri di dalam rumah.“Sengaja mama menyembunyikannya karena belum saatnya kamu tahu, Sayang ...,” lirih Fatma yang terjatuh ke atas lantai. Cakrawala dihubungi, Fatma menyimpan nomor AB Gruf bukan nomor pria itu. “Saya ingin bicara dengan tuan Cakrawala, sambungkan telepon pada tuan Cakrawala,” ucapnya tidak berbasa-basi.“Maaf Nyonya, saat ini tuan Cakrawala sedang tidak dapat diganggu.”“Saya istrinya. Sambungkan saja!” tegas Fatma yang menambahkan wibawa dalam suara

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 138

    Hari ini tepat hari ketiga setelah pernikahan, Erzhan sudah kembali memulai aktivitasnya setelah mengambil cuti dari perusahaan, tetapi hal pertama yang dilakukannya saat menginjak AB Gruf adalah mengancam Cakrawala, ayahnya sendiri, “Jika Papa masih berhubungan baik dengan Fatma, jangan harap Papa akan melihat Erzhan dan mama lagi. Kami akan pergi.” Pembawaannya sangat santai.“Apa maksud pembicaraan kamu ini, Nak?” heran Cakrawala karena ternyata bukan hanya Maria, tetapi Erzhan mulai tidak menghormatinya sebagai seorang ayah padahal biasanya putranya sangat patuh dan tidak banyak bicara.“Erzhan tidak ingin punya ibu tiri dan mama tidak ingin dimadu. Erzhan yakin Papa mengerti itu.” Lagi, pembawaannya masih sangat santai.“Jangan membicarakan hal di luar bisnis. Ini perusahaan, bukan tempat bergossip.” Cakrawala berusaha menunjukan wibawa serta kedudukannya dalam keluarga maupun dalam gedung ini karena tidak ingin kehilangan martabat di depan anak dan istrinya.Namun, rupanya kalim

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 137

    Fatma sedang bersantai di dalam kediamannya. “Aku harus segera mendekatkan Tasya dengan mas Cakra karena Tasya juga ahli waris, Tasya berhak mendapatkan saham AB Gruf!” Niat jahatnya meletup-letup, tetapi Fatma terlalu bingung untuk menyampaikan hal ini pada putrinya, “Tasya sedang memulai kariernya, aku tidak boleh memberikan berita mengejutkan, tapi sampai kapan aku akan menunda?”Sifat serakahnya mengatakan Tasya harus segera mendapatkan harta milik Cakrawala karena Tasya juga darah daging pria itu, tetapi hati nuraninya tidak ingin mengganggu putrinya dengan kabar mengejutkan karena pasti berpengaruh pada kariernya yang barusaja dirintis.“Aku masih harus bersabar sedikit lagi, tapi aku juga tidak bisa hanya diam menunggu. Maria sangat berbahaya, dia bisa membatalkan hak Tasya untuk mendapatkan harta Cakrawala, aku harus mengawasinya sekalian mencegah hal itu terjadi!”Hari kembali berganti, pukul sembilan pagi Erzhan dan Amira sudah didandani selayaknya pengantin daerah. Resepsi

  • Gadis 50 Juta Sang Presdir   Bab 136

    Amira terpaku dengan wajah datar saat isi kepalanya kebingungan, maka selama beberapa saat tidak ada kalimat apapun yang keluar dari mulutnya hingga akhirnya sebuah pertanyaan diutarakan, “Memangnya kamu mau melakukannya sekarang, apa tidak mau menunggu besok?”“Astaga.” Erzhan menepuk dahinya, kemudian menerangkan, berdiri dengan gagah walaupun hanya menggunakan kemeja berdasi, “semua pria akan menjawab iya!”“Oh,” sahut datar Amira seiring mengangguk kecil hingga membuat dahi Erzhan berkerut.“Jadi bagaimana, kamu sudah mengerti kan?” Erzhan masih tidak yakin jika Amira menangkap maksud perkataannya.Amira meninggalkan duduk manisnya, berdiri di hadapan Erzhan dengan jarak pemisah sekitar dua meter. “Ya sudah.” Pun, kalimat ini dikatakan sangat datar.Erzhan memandangi Amira, mencoba mencari kebenaran dalam diri si gadis, apakah sifat polosnya masih mendominasi atau tidak. “Kamu yakin? Jika melakukannya malam ini maka kamu harus membuka semua pakaian di depanku. Terbaring pasrah di

DMCA.com Protection Status