Meski jawaban tersebut tidak memuaskannya, Akira tidak dapat lagi memaksa. Itu adalah batas sopan yang harus dihormatinya. Bagaimanapun Awan telah sopan untuk menjawab tawarannya."Baiklah, hubungi aku jika kamu sudah membuat keputusan." Komentar Akira sambil memberikan kartu namanya.Mereka bertukar kontak sesaat, karena waktunya sudah mau berangkat. Awan dengan halus meminta ijin undur diri, "Sampai jumpa lagi, pangeran Akira, putri Misaki.""Sampai jumpa.""Sampai jumpa, Awan-san. Saya harap anda selamat sampai tujuan." Ujar Misaki melepas kepergian Awan.Awan berjalan ke dalam pesawat dengan diikuti oleh Neo dan Noura yang juga sudah melakukan ritual perpisahan dengan Kunisada.Saat mereka sedang berada di dalam pesawat, Noura berkata dengan nada sarkas, " Keiko cantik dan dia juga memiliki masa depan yang cerah. Inoue, gadis ini sedikit lebih dari Keiko. Mereka berdua memiliki kecantikan yang setara, namun Inoue lebih tangguh. Kelebihan lainnya, Inoue memiliki bentuk tubuh yang l
Saat itu, Calista ditemani oleh Rini sahabatnya sedang berada di Bandara untuk menunggu kedatangan sang Ayah yang hari itu pulang dari tugas bisnisnya, dari luar Negeri.Calista sengaja menyempatkan diri menyambut kedatangan sang Ayah, karena kebetulan sedang tidak ada jadwal mengajar. Begitu pun dengan Rini, sehingga ia bersedia menemani Calista ke Bandara menjemput Albert Wibowo dari perjalanan pulang dinasnya.Tidak lama, Calista melihat Ayahnya yang sudah mengambil barang-barangnya dan sedang berjalan menuju pintu keluar Bandara."Papah." "Om Albert."Sambut Calista dan Rini saat melihat kedatangan Alber."Sudah lama? Maaf agak sedikit lama, karena Papah harus mengantri untuk mengambil barang-barang dulu.""Gak apa-apa, Pah. Kami mengerti kok.""Ya, sudah. Kalau begitu kita langsung balik saja yah! Papa sudah kangen dengan masakan mama mu." Mereka hendak kembali, namun tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Sebuah rombongan baru saja keluar dari pintu VIP, lengkap dengan sekelom
Awan yang dilihatnya saat ini, terlihat begitu berwibawa. Bahwa saking berwibawanya, Calista merasa inferior jika membandingkan dirinya dengan Awan."A-Awan?" Gumam Calista ragu-ragu.Apa mungkin ada orang yang memiliki kemiripan yang sangat identik di dunia ini?Sebagian dirinya meyakini, pria yang tampak sangat gagah dengan semua penjaga yang mengawalnya, benar adalah Awan. Namun, sebagian dirinya yang lain coba menyangkalnya. Awan yang dikenalnya adalah pria sederhana, bagaimana bisa ia tiba-tiba berubah menjadi kaya?Di sisinya, juga ada dua orang wanita cantik yang mengiringnya. Apa mereka adalah wanita Awan atau juga pengawalnya?Calista sudah sebulan lebih tidak berjumpa dengan Awan. Selama sebulan itu pula Awan tidak pernah masuk ke kampusnya dan Calista sama sekali tidak dapat menghubunginya.Saat Calista sedang kebingungan seperti itu, tiba-tiba ia mendengar Ayahnya berseru kaget disebelahnya. "Bukankah itu CEO Saktiawan Sanjaya? Beliau juga baru pulang dari luar negeri, te
"Akhirnya aku bisa menemukan kakak lagi." Suara Hanna dalam sambungan telepati mereka. Suaranya sedikit bergetar dan terisak, ada begitu banyak kerinduan dan rasa khawatir tersimpan di dalamnya.Sebulan lebih ia tidak bisa berkomunikasi dengan Awan, selama itu pula Hanna disiksa dengan perasaan cemas. Ia sangat mengkhawatirkan keadaan Awan, kalau rindu jangan ditanya. Selama sebulan itu, ia merindukan Awan siang, malam dan setiap detiknya.Selama ini, meski mereka tidak bisa bertemu. Merasakan keberadaan Awan dalam bathinnya, sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian Hanna. Sehingga, ia sama sekali tidak perlu cemas meski tidak bisa bertemu Awan secara lahir. Ikatan bathin mereka sudah saling tersambung satu sama lainnya."Maaf, aku membuatmu cemas yah? Kakak baik-baik saja." Awan coba bicara setenang mungkin. Meski saat itu, ia sedang mengatur persiapan pemakaman Mikha. Tidak banyak persiapan, karena Mikha hanya menginginkan prosesi pemakaman yang sederhana."Kak Awan yang kuat dan s
Anehnya, Awan justru bermimpi tentang Mikha yang menghiburnya saat ia kehilangan dua orang wanita yang sangat berharga dalam hidupnya, yaitu ibunya dan Renata. Ternyata, itu menunjukkan kalau Mikha lah yang menghibur Awan dimasa depan ketika ia terpuruk karena kehilangan dua orang yang sangat dicintainya.Dalam mimpinya, Awan terlihat begitu intim dengan Mikha. Menggambarkan hubungan mereka yang lebih dari sekedar teman biasa, karena ternyata Mikha menyimpan perasaan cinta untuknya. Dalam mimpinya, Awan berperilaku kasar dalam berhubungan dengan Mikha yang menandakan ketidakpekaannya dalam menangkap perasaan Mikha dan justru berbalik menyakiti perasaan gadis tersebut.Sedangkan, mimpi tentang kematian dalam mimpinya adalah takdir Mikha yang begitu singkat dan hanya singgah sebentar dalam kehidupan Awan. Terlepas dari semua itu, Mika memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan Awan. Awan dapat melewati masa-masa sulit setelah kehilangan Ibunya dan Renata, berkat support semanga
Suasana di area pemakaman kembali menjadi sangat sunyi, begitu mpok Rina dan semua orang telah pergi. Disana hanya tinggal Awan seorang diri, yang berdiam diri dan terpekur cukup lama, mengingat semua kenangan tentang Mikha untuk terakhir kali.Ya, takdir Mikha telah berakhir dengan dunia ini. Tapi, semua kenangannya akan tetap hidup. Begitulah cara Awan mengingatnya dan membuat Mikha tetap hidup dalam dirinya.Sementara Neo dan yang lainnya, berdiri tidak jauh dari sana. Mereka tidak tahu bagaimana harus menghibur Awan saat itu, karena peran itu dilakukan oleh Mikha selama ini. Sementara Mikha sudah tiada, entah siapa lagi yang bisa menghibur Awan disaat seperti ini.Saat seperti itulah, seorang wanita dengan setelan serba hitam berjalan mendekati Awan."Dia siapa?" Noura bertanya pada Neo, karena ia tidak bisa melihat dengan jelas identitas wanita tersebut.Neo mengedikkan bahu, ia juga tidak dapat menebak identitas si wanita. Namun, karena wanita tersebut langsung berjalan mendekat
Noura mulai menceritakan perjalanan mereka selama berada di Jepang. Termasuk tentang para wanita yang hendak di jodohkan dengan Awan dan mereka semua adalah wanita dengan latar belakang yang sangat berpengaruh.Neo, Gina, Lana dan juga Xynthia hanya dapat berjalan mengikuti keduanya dari belakang tanpa berkomentar apapun....Awan pulang dengan kendaraan Hanna, setelah sebelumnya memberitahukan pada kakaknya dan juga yang lainnya."Kenapa harus gue yang menyetir sih? Kesannya gue kayak jadi sopir disini!" Protes Rachel dari depan.Semula, ia meminta Awan yang menyopiri mereka, karena Awan satu-satunya laki-laki disana. Tapi, karena Hanna bersikeras untuk duduk berdua dibangku belakang bersama Awan, dengan alasan banyak yang ingin mereka bicarakan. Mau tidak mau, Rachel terpaksa mengalah dengan keinginan adik kesayangannya itu.Awan bercerita pengalamannya selama melakukan pencarian Mikha di Jepang. Termasuk tentang semua kesulitannya dalam menemukan petunjuk keberadaan Mikha. Meski ia
Eriel Thomas mendekati Hanna, tepat seminggu setelah kepergian Awan ke Jepang. Pertemuan itu tanpa sengaja awalnya, ketika itu Eriel berniat melakukan konser amal untuk membantu biaya anak-anak yatim, khususnya anak-anak terlantar. Hanna dianggap sebagai publik figur serta artis yang sangat cocok untuk mengisi acara panggung tersebut, mengingat basis pendukungnya yang sangat banyak di tanah air. Kehadiran Hanna dalam pertunjukkan amal tersebut, diharapkan dapat menarik pengunjung serta donatur lebih banyak.Hanna yang memang suka melakukan acara amal dimasa lalu, sama sekali tidak berpikiran negatif dan bersemangat menyetujui rencana tersebut. Konser itu sendiri, sangat sukses dan berhasil meraup sumbangan amal sebesar 25 milyar lebih. Sejak saat itu, Eriel semakin intens mendekati Hanna. Baik dengan alasan tawaran untuk mengajak Hanna melakukan konser amal berikutnya, maupun sekedar konsultasi masalah umum.Ia selalu aja dapat menemukan alasan untuk dapat bicara lebih lama dengan H