Eriel Thomas mendekati Hanna, tepat seminggu setelah kepergian Awan ke Jepang. Pertemuan itu tanpa sengaja awalnya, ketika itu Eriel berniat melakukan konser amal untuk membantu biaya anak-anak yatim, khususnya anak-anak terlantar. Hanna dianggap sebagai publik figur serta artis yang sangat cocok untuk mengisi acara panggung tersebut, mengingat basis pendukungnya yang sangat banyak di tanah air. Kehadiran Hanna dalam pertunjukkan amal tersebut, diharapkan dapat menarik pengunjung serta donatur lebih banyak.Hanna yang memang suka melakukan acara amal dimasa lalu, sama sekali tidak berpikiran negatif dan bersemangat menyetujui rencana tersebut. Konser itu sendiri, sangat sukses dan berhasil meraup sumbangan amal sebesar 25 milyar lebih. Sejak saat itu, Eriel semakin intens mendekati Hanna. Baik dengan alasan tawaran untuk mengajak Hanna melakukan konser amal berikutnya, maupun sekedar konsultasi masalah umum.Ia selalu aja dapat menemukan alasan untuk dapat bicara lebih lama dengan H
Mendapatkan Hanna, tunduk pada keinginannya. Tidak membuat Eriel menjadi lebih baik. Sebaliknya, ia justru suka berlaku kasar dan suka membentak Hanna tergantung suasana hatinya ketika itu, jika saja Hanna terlambat membalas pesannya atau tidak mengindahkan ucapannya.Puncaknya, kejadian di kampus beberapa hari yang lalu. Teman-teman Hanna dan juga temannya Awan, seperti Farhan, Yuma dan Yanuar, duduk di meja tempat Hanna makan. Saat itu, ada Eriel bersama Hanna.Eriel langsung mengusir ketiganya dengan kasar. Tentu saja Farhan dan yang lainnya sangat terkejut, apalagi ketika mereka melihat ketidak berdayaan Hanna yang melihat mereka di usir dengan cara seperti itu.Tujuan mereka bertiga makan di meja Hanna, jelas karena mengkhawatirkan kondisi Hanna dan berniat untuk membela Hanna, karena mereka banyak menemukan keganjilan sikap Hanna selama dekat dengan Eriel. Namun, mereka tidak menyadari siapa orang yang hendak mereka ajak bicara.Ketika mereka hendak bicara, namun yang terjadi s
"Tidak." Rachel menggeleng tegas. Ia mengira Awan sedang kehilangan rasionalitasnya demi melindungi keluarganya, karena itu Rachel melarang tegas Awan untuk ikut campur demi keselamatannya sendiri. Rachel tahu Awan memang nekat, ia menjadi saksi ketika Awan menyerang komplotan geng motor demi menyelamatkan Renata waktu sekolah dulu. Meski tidak melihatnya langsung, namun cerita itu telah menyebar luas di kalangan sekolah.Namun, musuhnya kali ini bukan kelompok geng motor. Mereka adalah keluarga Thomas, satu dari sembilan keluarga naga. Hanya kematian yang menunggu Awan, jika ia tetap melawan Eriel Thomas.Awan hanya tertawa ringan mendengar kecemasan Rachel, karena itu ia menjelaskan, "Kamu mungkin belum tahu ini, Chel." Awan menatap Hanna sesaat, lalu segera menambahkan, "Hanna tidak menceritakannya padamu selama ini, karena ia tidak ingin kamu berubah sikap terhadapku."Rachel tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan Awan, ia menatap Hanna, namun adiknya memilih diam dan membiark
Beep beepSebuah notifikasi pesan masuk menganggu ketenangan Hanna. Ia sangat gugup setiap kali melihat pesan masuk, terutama yang berasal dari satu nama yang sama."Bukalah! Apa pesannya?" Ucap Awan meyakinkan Hanna.Hanna membuka pesan tersebut dengan sedikit ragu, ia sudah bisa menebak apa isi pesannya. Sesuai dugaannya, Eriel meminta Hanna bertemu saat ia selesai kuliah siang ini. Eriel sama sekali tidak peduli, meski Hanna masih ada jam kuliah di waktu tersebut.Hanna menyerahkan ponselnya pada Awan.Awan membaca pesan tersebut tanpa ekspresi, ia lalu kembali menyodorkan hp Hanna kembali dan berkata, "Turuti keinginannya.""Tapi, kak Awan..." Ujar Hanna ragu. Jelas ia tidak ingin lagi bertemu dengan pria bernama Eriel tersebut. Awan mengerti kalau Hanna tentunya keberatan untuk bertemu Eriel saat ini, karena itu Awan buru-buru menjelaskan maksudnya, "Kita tidak akan bisa menghukumnya jika tidak bertemu dengannya bukan? Ajak dia bertemu di Kantin utama kampus. Aku akan menyiapkan
Anggota markas klan anjing, adalah orang-orang yang diseleksi langsung dengan metode khusus Awan. Mereka adalah pasukan gila yang siap mati dan tentu saja dengan kemampuan lebih mengerikan daripada seorang biasa yang telah melewati tahap awakening.Topan langsung bersemangat. Baru saja, ia berpikir untuk siap beraksi dan panggilan dari Awan sudah datang. "Siap, Bos!" Selanjutnya, Awan menghubungi Harvard Lang."Halo, tuan muda. Anda punya instruksi khusus untuk saya?" Inilah salah satu kelebihan mantan pelayan utama keluarga Sanjaya ini, ia sangat peka untuk setiap keadaan mendesak. Ia bisa langsung menebak, jika penerus tuan besarnya itu membutuhkan tenaga dan pikirannya, hanya dengan melihat waktu dan cara menelponnya."Paman, aku punya dua permintaan untukmu." Seperti dugaan Harvard, Awan juga tanpa basa-basi dan langsung memberi intruksi khusus yang harus dilakukannya."Silahkan tuan muda, saya siap melakukan apapun yang anda perintahkan." Jawab tegas Harvard Lang.Setelah kelu
Rachel hendak menanyakan hal itu pada Awan, namun lidahnya terpaksa harus dikunci kembali begitu HP Awan berbunyi. Ada seseorang yang menghubunginya."Lana?""Semuanya sudah dilakukan sesuai intruksi anda, tuan muda.""Bagus. Lalu, bagaimana dengan dia?" Awan sengaja tidak menyebutkan nama Angel dalam pertanyaannya, karena itu diluar rencananya hari itu. Meski tidak ada yang perlu ditutupinya dari Hanna selama ini, Awan hanya tidak ingin kedua wanita didekatnya itu menanyakan hal yang tidak perlu."Negatif, tuan muda."Kening Awan berkerut tajam. Ia tahu makna jawaban tersebut, apa itu artinya keberadaan Angel diluar jangkauan? Bahkan Lana sendiripun tidak dapat melacak dimana keberadaan Angel saat ini.Awan termangu sesaat, "Sayang, kamu berada dimana? Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" Pikir Awan mencemaskan Angel.Namun, Awan sengaja menjauhkan pikiran itu untuk saat ini. Awan dapat berkonsentrasi menemukan solusi untuk mencari tahu keberadaan Angel setelah mengurus masalah Hann
Sekarang Awan datang dengan permintaan khusus seperti ini, Galang berada dalam posisi sangat sulit untuk memutuskan."Bagaimana dengan permintaan saya sebelumnya?" Tanya Awan tenang dan langsung membahas topik utama tanpa perlu basa-basi yang tidak penting."Hmn.. itu.." Galang Purba terdengar gugup. Ia sangat ingin untuk mengatakan tidak, namun ia sangat takut dengan konsekuensi yang akan diterimanya jika berani menolak permintaan seorang Awan.Awan menangkap keraguan Rektor JIS tersebut dengan sangat cermat, karena itu ia buru-buru berkata sebelum keraguan lawan bicaranya berubah menjadi penolakan, "Pak Galang, saya yakinkan anda bahwa saya bertanggung sepenuhnya terhadap kantin utama. Segala kerusakan yang ditimbulkan nantinya, akan ditanggung sepenuhnya oleh RA Grup. Tidak hanya itu, saya sendiri yang akan menjamin bahwa kantin utama JIS akan sepenuhnya dirubah menjadi bangunan baru dengan fasilitas kelas atas bergaya Eropa. Anda melihat Diamond Lounge yang ada di Perancis? Saya a
Calista baru saja keluar dari salah satu kelas dan sedang berjalan menuju ruangannya, rencananya ia akan langsung pulang, karena tidak ada jadwal mengajar lainnya setelah itu. Namun, langkahnya harus terhenti begitu dari lantai dua gedung A, ia melihat seseorang yang sangat familiar baginya, sedang berjalan menuju kantin utama.Tanpa berpikir dua kali, Calista memutuskan untuk segera menyusulnya. Ia sangat penasaran dan ingin mengkonfirmasi langsung kenyataan yang sebenarnya dari mulut orang tersebut. Beberapa hari ini, pikirannya menjadi tidak tenang dan berakibat tidak fokusnya Calista dalam mengajar.Calista memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi untuk segala sesuatu yang menarik fokus perhatiannya, ia tidak bisa berhenti sebelum mendapat jawaban yang dapat memuaskan rasa penasarannya. Calista bahkan tidak menggunakan lift karena saking terburunya, ia mempercepat langkahnya menuruni anak tangga dan langsung menuju kantin utama. Ia tidak ingin kehilangan jejak pria tersebut saa
"Guysss, kangeenn." "Iya, gue juga kangen ma kalian semua." "Hmn, tidak terasa waktu lima tahun begitu cepat berlalu." "Iya, gue sudah gak sabar menunggu seminggu lagi. Rasanya, kalendernya pengen gue sobek biar bisa segera bertemu kalian semua." Dalam video call tampak 7 orang, yang terdiri dari lima wanita dan dua pria saling melepas rindu satu sama lain. Suasana tampak begitu ceria dan penuh kehangatan. "Novi, dari tadi diam aja. Mentang-mentang sebentar lagi mau jadi jaksa." "Iya, kah? Pantesan Shiren dari tadi juga ikutan kalem banget, gak kayak biasanya." "Loh, Siska, lu gak tahu kalau Shiren sebentar lagi bakal jadi 'ibu' jaksa?" "Vebyyy, ember deh." "Hahaha, orangnya ngamuk. Biar yang lain pada tahu, Ren." "Tapi, gak gitu juga kali! Ah, lu juga sih. Jadi, gak surprise kan." "Hem-hem, jadi cinta lama bersemi kembali nih ceritanya." "Hahaha, lagian siapa yang bisa menolak pesona seorang jaksa sih?" "Ih, jadi karena itu Novi bawaannya kalem sekarang." "Hahaha, tidak
Keesokan harinya.Itu adalah hari yang dipenuhi kesedihan dalam klan Sanjaya. Madam Chiyo memimpin acara pemakaman hari itu. Ribuan orang dari klan Sanjaya dan klan Atmaja memadati hampir seluruh area pemakaman. Pemakaman seluas dua puluh hektar tersebut, tampak menjadi lebih kecil karena saking banyaknya orang yang hadir untuk menghadiri acara pemakaman masal hari itu.Mereka yang hadir disana hanya dari klan Sanjaya dan Klan Atmaja saja, dan beberapa lainnya dari kenalan terdekat mereka. Sesuai ramalan nenek Chiyo sebelumnya, pertempuran sehari sebelumnya telah menelan banyak korban nyawa. Jadi sangat wajar, semua orang tampak begitu sedih dan merasa kehilangan dengan banyaknya korban yang berjatuhan. Tidak termasuk orang-orang Sanjaya yang berkhianat, karena mereka semua di urus oleh pihak divis zero dan militer.Saat semua orang sedang berduka, sekelompok orang baru datang meminta ijin pada penjaga yang berjaga di luar gerbang pemakaman. Sekelompk orang ini dipimpin oleh pange
Saat ia melangkah semakin jauh ke dalam alam jiwa Awan, ia menemukan sebuah tempat yang sangat gelap. Itu adalah satu-satunya tempat yang belum dilewatinya, Renata merasakan perasaan yang sangat kuat, jika Awan berada didalam sana. Renata coba mendekati tempat itu. Benar saja, ia mendapati Awan berada di dalam sana dalam keadaan terbelenggu. Lebih tepatnya, ia telah membelenggu kesadarannya sendiri. Kehilangan Angel dan juga bayi mereka, membuat pukulan yag sangat besar bagi mentalnya. Awan merasa semua itu adalah kesalahannya, karena itu ia menghukum dirinya sendri dan telah siap mati demi menebus kesalahannya tersebut. Renata ingin masuk ke dalam sana. Hanya saja, tempat itu seperti menolak kehadirannya. Renata coba berteriak sekeras yang ia mampu, namun suaranya tidak bisa tembus ke tempat Awan berada. Tidak peduli, sekeras apapun Renata berusaha. Renata menangis disana, sambil terus memanggil nama Awan. Ia tidak tahan melihat Awan menyiksa dirinya sendiri dengan menanggung s
Selain itu, ia juga telah berikrar untuk menanti Awan saat terakhir pertemuan mereka. Tapi hanya sebatas itu, tidak ada pernyataan yang menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekedar teman.Annisa dengan malu-malu menjawab, "Kami... hanya sekedar teman dan kebetulan berasal dari kampung yang sama.""Oh." Gumam Amanda singkat. Meski tampak ragu dengan jawaban itu, karena Annisa tampak berpikir lama sebelum menjawabnya. Namun, Amanda tidak menampik kalau ia merasa lega setelah mendengar hal itu langsung dari mulut Annisa."Kalau kamu... Kamu ada hubungan apa dengan Awan? Bagaimana bisa kamu membawanya dan datang dengan cara yang 'mengejutkan' seperti tadi?"Giliran Amanda yang jadi salah tingkah dengan pertanyaan balik Annisa. Ia bingung bagaimana harus menjelaskan hubungan mereka. Keluarganya dan Ayah Awan jelas sudah membuat kesepakatan atas pertunangan mereka dan sampai detik ini ketika melihat seluruh perkembangan Awan dan juga menyaksikan kekuatannya, Amanda tidak memungkiri
30 menit sebelumnya.Amanda tidak mengerti alasan kenapa dokter wanita berkerudung di depannya itu, sampai bisa memegang segel terakhir dalam tubuh awan.'Apa hubungan Awan dengannya?'Ketika melihat betapa khawatirnya wanita yang di name tagnya itu tertulis nama 'Annisa Azzahra' tersebut pada Awan, membuat Amanda bertanya-tanya, jika hubungan keduanya pasti bukan sekedar hubungan biasa.Butuh waktu yang sangat lama bagi mereka, sampai akhirnya segel dalam tubuh terlepas. Proses tersebut pasti tidak mudah, karena begitu segel tersebut terlepas sepenuhnya dari dalam tubuh Awan, dua energi yang sebelumnya masih berada di dalam tubuh Awan, jadi menghilang sepenuhnya.Pastinya itu sangat melelahkan, terutama bagi Annisa. Tubuhnya tampak berkeringat dan pijakannya beberapa kali tampak goyah. Meski begitu, ia terlihat tidak ingin menyerah sedikitpun dan tetap berjuang untuk menyelesaikannya. Amanda juga tidak mengerti bagaimana cara Annisa melakukannya. Karena yang tampak di matanya, Annis
Mendengar pertanyaan itu, Kelvin hanya bisa tertawa pahit, "Sayangnya tidak bisa.""Kakak, apa itu artinya kami tidak akan pernah bertemu denganmu lagi?" Tanya Charlote syok.Ternyata itu adalah hari terakhir mereka bisa bertemu dengan Kelvin Sanjaya.Kelvin kembali hanya sebentar, untuk membantu Awan terakhir kalinya. Setelah itu, ia mempercayakan masa depan klan Sanjaya ditangan anaknya. Meski begitu, tidak nampak sedikitpun keraguan atau kekhawatiran di wajah Kelvin. ...Berkat campur tangan divisi zero dan juga militer, semua kekacauan tersebut berhasil di sembunyikan. Selanjutnya, peta penguasa di negeri ini pun mengalami perubahan yang sangat besar, setelah tujuh keluarga naga dikeluarkan setelah bukti keterlibatan mereka dengan organisasi ilegal the shadow begitu jelas, selanjutnya tujuh keluarga naga ini dimasukkan ke dalam daftar hitam dan tentu saja harus menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku. Aset mereka disita sepenuhnya oleh negara, meski itu hanya berlaku untuk di
"Kakak, apa yang terjadi padamu sebenarnya" Tanya Charlote heran."Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang apa yang terjadi padaku, dik. Sekarang, keluarga ini butuh kamu. Aku sudah mewariskan posisiku pada Awan, dialah yang bertanggung jawab terhadap keluarga kita di masa depan. Karena itu, aku butuh kamu untuk membimbingnya."Begitu mendengar Kelvin menyinggung tentang Awan, Charlote baru sadar jika sedari tadi ia tidak melihat ada Awan di sana."Sekarang Awan dimana? Kenapa Aku tidak merasakan keberadaannya?"Kelvin tersenyum tipis dan berkata, "Ia berada di tempat yang aman. Nanti, kamu dapat bertanya pada paman Abimana dimana Awan. Sekali lagi, aku butuh kamu dan yang lainnya untuk membimbing Awan dalam memimpin keluarga kita."Charlote melihat Kelvin lebih dalam, ia merasa perasan tidak nyaman. Terutama karena ucapan Kelvin yang seolah menyiratkan sedang memberikan wasiat terakhir untuknya."Kakak, apa maksudmu? Bukankah kamu bisa melakukannya? Kenapa aku merasa kamu akan per
Saat madam Gao melarikan diri setelah dibiarkan pergi oleh Kelvin sebelumnya. Ternyata para pengikutnya juga ikut melarikan diri ke arah lain, karena merasa pemimpin mereka sudah kalah. Sehingga, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.Kelvin melirik Abimana sejenak, lalu menjawab pertanyaan Lin, "Tidak udah! Divisi Zero akan mengurus sisanya. Dengan apa yang terjadi hari ini, mereka tidak mungkin lagi berani menginjakkan kakinya di Negeri ini. Bukankah begitu, paman Abimana?"Abimana sambil mengusap jenggotnya, mengangguk setuju dan membenarkan pernyataan Kelvin. "Benar, bukti persekongkolan tujuh keluarga naga dengan the shadow sangat jelas. Segera, negara akan memasukkan nama mereka ke dalam daftar hitam."Tidak berhenti sampai disitu, Abimana segera menambahkan, "Serta.. semua aset mereka akan disita oleh negara."Kening Kelvin dibuat berkerut, ia sama sekali tidak menyangka jika Abimana telah merencanakan ini semua. Semula, ia sudah berencana untuk men
Kelvin melakukan persis seperti janjinya pada Huo, mengirim Awan langsung pada Annisa. Hanya saja, Kelvin sengaja tidak pergi bersama mereka karena berbagai pertimbangan. Untuk menjaga kondisi Awan tetap stabil saat pembukaan penuh segel yang terdapat dalam dirinya, butuh seseorang yang cukup kuat, Amanda adalah orang yang cocok untuk tugas seperti itu."Kemana mereka perginya?" Tanya Abimana penasaran begitu melihat cucunya dan juga Awan tiba-tiba menghilang, setelah sebelumnya Kelvin sempat menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh Amanda ketika bertemu wanita yang dapat membuka segel Awan. Hanya sebatas itu, Kelvin tidak menjelaskan lebih banyak.Apalagi ketika mereka menghilang, Kelvin ternyata tidak ikut pergi bersama mereka.Kelvin batuk-batuk sejenak dan bersikap seolah semuanya berjalan normal, "Hmn, tidak apa-apa, paman. Mereka masih di kota ini, tenang saja! hahaha!""Benarkah?" Tanya Abimana ragu, "Lalu, kenapa kamu tidak ikut bersama mereka?""Yah... tentu saja karena masi