Share

Dua puluh enam

Bunyi benturan terdengar jelas, membuat semua yang ada di tempat itu menjerit karena terkejut. Beberapa warga yang kebetulan berada diluar rumah berlari mendekat, sementara Fitri dan Ambar masih terpaku di tempatnya berdiri. Hingga beberapa detik kemudian keduanya menjerit.

"Ibu!" Ambar berlari menuju tempat Rahayu terkapar penuh darah. Hal yang sama juga dilakukan oleh Fitri.

Semua orang sibuk, mencoba memberi pertolongan pada wanita baya tersebut. Sementara beberapa warga yang mengejar pengendara itu kehilangan jejak. Sepertinya semua telah direncanakan.

Seorang tetangga sigap membantu, dia segera bergegas mengeluarkan mobilnya, kemudian segera membawa Rahayu ke rumah sakit. Fitri menangis meraung sambil mendekap Alif, ketika mobil yang membawa Rahayu melaju pergi bersama dengan Ambar.

Seolah dejavu, Ambar kembali mengantar Rahayu ke ruang UGD, tak henti-hentinya bibir ibu satu anak itu mengucapkan sholawat dan zikir. Ingatannya melayang pada kejadian beberapa tahun yang lalu, di m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status