Share

tiga puluh

"Ngaku! Siapa yang telah mengambil perhiasanku!" bentak Santi pada para pembantunya. "Pasti salah satu diantara kalian yang mengambilnya! Ayo ngaku!" Amarahnya tak terbendung lagi.

Ketiga pembantunya itu menunduk takut, mereka semua tak ada yang berani mengangkat wajah apalagi angkat bicara dan hal itu semakin membuat Santi murka.

"Geledah saja kamarnya, Mbak," usul Siti, yang sekarang tidak mau dipanggil Siti, maunya dipanggil dengan sebutan Titi, ah padahal sama saja kan, pakai Ti. Dia adik pertama Santi.

"Saji, Sumi! Lekas kalian geledah kamar mereka!" titah Santi pada adik kadua dan ketiganya.

"Ingat, Mbak. Panggil aku Mimi," protes gadis paling kecil di keluarganya. Sementara Saji, adik laki-laki satu-satunya itu cuek saja, terserah mau dipanggil apa.

Setelah menunggu beberapa saat, kedua kakak beradik itu keluar dari kamar pembantu dengan tangan kosong. Melihat hal itu semakin membuat Santi geram.

"Pasti kalian sudah menjualnya! Iya kan? Jawab! Kalau tidak, aku akan membawa kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status