Share

MANUK CUCAK ROWO

Binti hanya bisa menggeleng. Dia tidak tahu harus berkata apa. Yang ada dalam benaknya saat ini, hanya kemarahan dan rasa cemburu terhadap sosok si Tante ini.

"Ahhh, sudahlah! Jangan kamu pikirkan lagi. Nih, suami aku baru balas pesan yang aku kirim. Aku dibolehin keluar sama kamu. Kita cari udara segar di kafe itu. Oke?"

Binti terlihat lemas dan sedih. 

"Oke, Nad."

_Pukul lima sore_

"Hallo, Wulan!"

"Iya, Mas."

"Ini aku mau berangkat, mending kamu enggak usah bawa mobil sendiri lah. Sama aku aja Lan."

"Ehmmm ... gimana ya, Mas?"

"Udahlah enggak usah kebanyakan mikir. Setengah jam lagi aku tunggu di gerbang."

Telepon langsung ditutup oleh Beny.

"Siapa?" tanya Ana Dolly.

"Mas Beny, ajak barengan sama dia."

"Emang kamu mau keluar sama dia?"

Wulan mengangguk pelan.

"Haaaahhh, hati-hati kalau ketahuan istrinya."

"Kata Mas Beny, istrinya lagi keluar sama teman-temannya."

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status