Share

Tawaran Satria

Part 74

Revan menanyakan apa yang aku perlukan, aku memintanya membawa mukena dan sajadah serta al-qur'an kecil untukku. Dia memintaku untuk  menunggu beberapa menit.

Aku duduk seorang diri di sudut ruangan. Hatiku dan pikiranku tidak lagi sejalan. Rasa sakit, kecewa, menyesal dan terluka. Semuanya bercampur menjadi satu. Lelehan air mata membasahi pipiku.

"Ya Allah, terlalu berat ujianmu untukku," lirihku pilu.

Revan kembali dengan satu kantong besar penuh belanjaan untukku. Napasnya memburu dengan raut wajah kelelahan. Dia bukan siapa-siapa, tapi perhatiannya membuatku merasa berarti.

"Jaga dirimu baik-baik, kalau ada apa-apa minta petugas menghubungiku," ujar Revan.

"Tolong, jaga anak-anak dan orangtuaku!" pintaku pada Revan. Sebisa mungkin menahan derai air mata.

"Jangan pernah bersedih, aku berjanji akan secepatnya

บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status