Share

Marsya Berubah?

Part 105

Aku mengedarkan pandangan iba ke arah Marsya. Melihatnya terus memanggil nama Satria, bayi dalam kandungannya pun sudah tiada. Keadaan fisiknya yang memperihatinkan menambah rasa ibaku kepadanya.

Bukan sok baik atau sok bijak. Namun, aku tidak berhak menghukum siapa-siapa. Sakit hatiku karenanya tidak mampu digambarkan atau dijelaskan dalam kata-kata. Rasa kecewaku membelenggu jiwa dan raga, menyebabkan aku masih hidup, tapi, terasa mati.

"Bagaimana ini, Tan?"

Pertanyaan Revan membuyarkan lamunanku. Aku melirik ke arahnya dengan sudut mataku.

"Aku nggak tahu, Van," ujarku pelan.

"Marsya, apakah kamu ingin tahu tentang kenyataan yang terjadi?" tanya Revan.

Marsya menghentikan laju kursi rodanya. Mata awasnya menatap tajam ke arah Revan.

"Apa, katakan secepatnya," ucap Marsya dengan nada membentak.

Aku melihat Revan merogoh saku celananya. Dia mengambil ponsel pintarnya, tangan Revan mulai mengesekkan layar ponsel, entah apa yang sedang Revan cari.

"Cepat!" teriak Marsya.

"Coba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status