Share

Jatuh ke kolam

Part 112

Langkah itu semakin mendekat, senter di tanganku semakin redup cahayanya. Tekukku terasa disentuh sesuatu benda yang keras. Kedua tanganku di raih seseorang dan diikat ke belakang. Aku meronta sekuat tenaga. Namun, aku kalah sigap dengannya, mataku di ikat dengan kain.

"Jalan, jangan melawan!" bisikknya di telingaku.

Jantungku terus berpacu, tidak henti-hentinya mengucap nama Allah. Langkah semakin berat ku ayunkan. Tidak lama, mereka memintaku berdiri.

"Mama!" teriak Rangga dan Adiba.

"Rangga, kamu dimana, Nak?" teriakku memanggilnya.

"Tenang, Tan!" Suara Revan terdengar di dekatku.

"Van, tolong!" teriakku sekuat tenaga.

Revan tidak menjawab, tapi, seseorang sedang membuka ikatan tanganku. Secepatnya menarik tangan dari belakang dan membuka penutup mataku. Pemandangan yang ditangkap oleh netraku sungguh di luar bayanganku.

"Suprise!" teriak Marsya bersemangat.

Rangga dan Adiba meloncat kegirangan. Arisya berada dalam gendongan Ayahku. Revan berdiri di sampingku dengan senyum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status