Hai, Guys!! Tolong bantu subscribe dan kasih gem vote nya ya. Terima kasih🙏
"Mingkem, Gas!!" Ledek Mbak Titin yang menyadari tingkah tak biasa adiknya. Yang diledek langsung membuang muka menatap jalanan, tak mengakui kegiatan ilegalnya barusan.Memang sedari tadi Bagas berusaha mencuri-curi pandang padaku. Sepertinya ia terpukau melihat penampilanku saat ini. Ah, aku jadi gak percaya diri mendapat tatapan se-intens itu. Apa mungkin dandananku terlalu mencolok?"Kamu kaget, ya, liat Maya berubah jadi cantik banget?" Ucapan Mbak Titin sontak membuat pipi Bagas tersipu malu. Ia langsung menundukkan wajah untuk menutupi rasa malunya. "Makanya besok kalau kamu punya istri modalin ke salon! Lihat sendiri kan bedanya wanita sebelum dan sesudah masuk salon?" Kali ini Mbak Titin sengaja mengeraskan suaranya. Mungkin ia bermaksud menggurui Bagas sekaligus menyindir Mas Soni.Buktinya, Mas Soni kena mental dan langsung bereaksi membela diri, "Ah, Mama, kalau papa punya uang juga semua papa kasih ke mama, kok. Terserah mau mama pakai buat apa juga."Kasihan juga sih l
"Perhatian semuanya!! Wanita ini adalah pelakor yang coba menipu kalian semua!" Teriak wanita itu dengan garang. Ia bahkan merebut mic pelantang dari sang MC pemandu acara. Otomatis suaranya langsung menggelegar memenuhi ruangan resepsi.Seluruh tamu undangan dibuat melongo tak percaya. Suara musik jazz yang tadinya menghentak-hentak isi ruangan, kini juga telah dimatikan. Hanya ada suara riuh para tamu undangan yang penasaran dengan apa yang terjadi."Tuh, beneran seru kan? Coba kalau tadi pulang duluan, pasti gak bisa lihat pertunjukan live ini." Bisik Mbak Titin di dekat telingaku. Walaupun suara bising dan gaduh dari orang-orang di sekitar yang mulai kasak kusuk mengeluarkan opini dan komentar mereka, telingaku masih mampu mendengar bisikan Mbak Titin. Aku hanya membalas dengan anggukan dan fokus kembali menonton drama live pernikahan sang mantan. Astaghfirullah! Kenapa kami ini seolah-olah seperti orang dengan penyakit hati yang merasa bahagia saat melihat orang lain sedang kes
Keributan semakin bertambah saat Bu Olla pun mengusir Mona. Sontak para tamu yang hadir dikejutkan mendengar pengakuan yang terlontar dari mulut Bu Olla. "Kamu juga, wanita murahan sepertimu tidak pantas tinggal di rumahku. Silakan pergi dan segera angkat kakimu!" teriak Bu Olla seperti orang gila sambil menunjuk layar lebar yang sedang memutar video sebuah rumah mewah yang dikenal sebagai setting rumah Mona, tempat ia biasa membuat konten video tentang kamu***e. "Kalian semua lihat! Rumah mewah yang diklaim pelacur ini adalah hasil dari hidup hematnya, nyatanya itu adalah rumahku, rumah peninggalan orang tuaku yang sudah lama kubiarkan kosong. Laki-laki berhidung ini punya kurang ajar untuk diam-diam memberikannya di punggungku kepada pelacur murahan sebagai kompensasi untuk menikmati tubuhnya." Wow, seluruh penonton bersorak. Mereka tidak menyangka Mona akan menjalani kehidupan dengan moral yang rendah. Dia ingin menjadi pengabul keinginan om-om. Bu Olla semakin tertantang untu
POV Indra Laksmana. Jujur, aku sebenarnya merasa tidak yakin dengan pernikahan yang akan kujalani esok hari. Dari awal feelingku mengatakan bahwa anak yang ada dalam kandungan Mona bukanlah anakku. Entah kenapa aku sangat meragukannya. Juga perilaku Mona di kehidupan nyata yang berbanding terbalik dengan apa yang ditampilkan saat live di depan kamera semakin membuatku ragu. Tapi apalah daya, aku sudah tak bisa mundur lagi. Kedua orangtuaku sangat bahagia mendapat kabar bahwa kami berdua akan menikah. Impian mereka untuk mempunyai menantu kaya raya sebentar lagi akan terwujud. "Sudah, jangan banyak mikir, Ndra! Mona itu gadis baik-baik, bukan gadis nakal seperti yang kamu ragukan?" Komentar Ibu saat tahu aku tengah dilanda kebimbangan. Gadis baik-baik dari mana, Bu? Gadis baik-baik gak akan sembarangan tidur dengan laki-laki yang belum sah jadi suaminya. Bagaimana kalau ibu tahu si Mona sudah berbadan dua, bisa-bisa darah tinggi ibu langsung kumat. "Betul itu, Bang. Lagian gak ada
POV Indra Laksmana.Aku segera membuka saluran youtube dan mencari berita trending hari ini."Astaga!! Apa-apaan ini?!" Aku berteriak tak percaya. Bagaimana mungkin video pesta pernikahanku tadi siang yang berakhir berantakan malah menjadi viral.Selain mempermalukan keluarga kami di acara pesta pernikahan, ternyata Bu Olla juga mengunggah video rekaman kejadian di acara resepsi tadi dan menjadikannya berita viral.Bu Olla mengupload rekaman kejadian tadi siang dengan memberikan judul 'suamiku menikahkan wanita selingkuhannya dengan pria lain hanya untuk menutupi kehamilan si wanita dari istri sah-nya'.Jangan tanya bagaimana reaksi netizen melihat video yang dalam hitungan jam sudah ditonton lebih dari dua puluh juta kali. Mereka semua memberikan sumpah serapahnya pada pernikahan kami, juga mengutuk kami berdua. Heran deh sama netizen negara ini, apapun yang berbau gosip dan aib rumah tangga orang bisa cepet banget viralnya.Aku tak kuat membaca komentar pedas para netizen satu per
POV Indra Laksmana "Pagi-pagi begini sudah rapi pada mau kemana?" Heran aku, tumben-tumbenan orang satu rumah kompak siap-siap hendak pergi. Bapak dan Ibu malah sudah siap dengan koper di tangannya. Semalam aku sengaja tak pulang ke rumah, jadi praktis tidak tahu rencana liburan mereka kali ini. Haha, lucu juga sebenarnya. Tadi malam adalah malam pernikahan kami, tapi aku malah memilih menghabiskan waktu di luar. Rasanya aku jijik melihat Mona di rumah, apalagi kalau harus melakukan kewajibanku padanya. Hii… "Buruan siap-siap! Kita tungguin, cepetan!" titah ibu. Aku masih heran. Sebenarnya hendak kemana mereka ini. Apa jangan-jangan mereka merencanakan bulan madu pernikahan ku dan memaksa untuk ikut. "Jangan bilang kalau kita mau liburan bulan madu. Enggak kan, Bu?" "Halah, buruan cepetan,Ndra! Ibu sudah gak sabar, nih." Ibu mendorongku ke dalam rumah dan memaksaku bersiap-siap. "Gak pake lama!!" Ya sudah, ku turuti saja apa maunya ibu. Kalau ditolak ibu bisa merepet kemana-m
POV Indra Laksamana."B-bu… Bu Olla?" Panik Mona. Ia berusaha menyembunyikan rasa keterkejutannya. Aku pun juga tak menyangka kalau Bu Olla ternyata ada di rumah ini dari sebelum kita datang."Masih berani datang ke rumah ini lagi, hah? Punya nyali juga rupanya." Makin lama Bu Olla makin dekat ke anak tangga paling bawah. Mona makin ketakutan setengah mati.Apa aku bilang tadi? Aku sudah mengingatkan tapi masih pada ngeyel. Sekarang ketakutan sendiri kan?"Bu-bukan begitu, Bu. Ehm, Mon-mona cuma…""Heh, siapa kamu ngusir mantu saya dari rumah ini?" Kejadian tak terduga malah terjadi. Ibu yang gak tau duduk perkara malah main nyolot aja.Aduh, ibu… bisa panjang urusannya kalau begini. Kenapa ibu gak diam aja sih?! Ucapan ibu itu malah menambah keruh suasana, loh.Hahaha, Bu Olla tertawa mengejek respon ibu. "Siapa saya? Saya yang punya rumah ini. Surat rumah dan tanah ini masih terdaftar atas nama saya, loh. Jadi kapan saja saya bisa bebas mengusir Mona dari rumah ini. Paham?"Bukannya
POV Indra Laksmana.Begitu melihat kami turun dari truk angkut satu persatu, para tetangga langsung mendekat dan mengerubung di dekat pagar.Aku cuek saja menurunkan barang-barang Mona dari atas truk dibantu bapak. Irfan? Hm, anak itu langsung masuk ke dalam tanpa berniat membantu kami sama sekali."Oh, ini toh yang katanya orang kaya baru di kampung kita?""Ya jelas lah, Jeng, kan baru dapat menantu tajir melintir.""Eh, tapi denger-denger nih ya, mantu barunya itu pelakor, lho. Hii,"Mendengar sindiran dari para tetangga yang berkumpul di dekat gerbang rumah, ibu langsung naik pitam dan mendatangi mereka."Minggir!! Jangan pada ngumpul di depan rumah saya!" Ibu langsung mengusir para tetangga yang sepertinya memang berniat julid terhadap keluarga kami.Bukannya pergi setelah diusir, ibu-ibu itu malah sengaja mengeraskan sindirannya."Eh, Jeng, perasaan kemarin pamit ke saya mau pindahan ke rumah mewah mantunya. Kenapa sekarang malah jadi menantunya yang pindahan ke sini?""Iya loh,