Share

Seorang Putra Mahkota

Syu!

Stab!

Hoa Nhai dengan anggun dapat menghindari tinju besar yang terlihat berat itu namun sesungguhnya sangat cepat.

Si Mata Malaikat menggeram. Angin tinjunya hanya mengenai tempat kosong dan membuat permukaan tanah di mana sang gadis berdiri sebelumnya melesak sedalam satu jengkal sebesar buah kelapa dan dengan mengepulkan asap tipis.

Sebelum menjejakkan kakinya ke tanah, si Gadis Champa terlebih dahulu menendang dua pria di dekatnya.

Duakh! Duakh!

Dua anak buah si Mata Malaikat melenguh pendek dan terhempas ke tanah, lalu hening tak lagi bergerak.

Hoa Nhai berputar dengan sangat indah, lalu memasang senyuman manis di wajahnya dengan menatap si Mata Malaikat.

Melihat bagaimana cara bertarung sang gadis yang seakan-akan sengaja merendahkan dirinya, membuat si Mata Malaikat semakin meradang.

Meski berbadan besar, tinggi, dan sangat berotot, si Mata Malaikat memiliki gerakan yang sangat luwes dan cepat.

Dia telah kembali melompat tinggi, menyerang si gadis manis dengan dua pukulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Jakarta Kita
keren ceritanya author, jadi ini kembali ke jaman kerajaan minanga saat masih jaman leluhur ratu mudo puti pandan sahalai
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status