Share

Patuih Tungga

“Aku tidak memintamu berlutut di hadapanku, Amugar,” pemuda rupawan tersenyum manis. “Aku hanya memintamu melepaskan Gadih Champo dalam genggamanmu. Itu saja!”

Sementara itu, empat pengawal pribadi sang pemuda rupawan yang sesungguhnya adalah Putra Mahkota Kerajaan Minangatamvan telah pun terlibat pertarungan dengan anak buah si Mata Malaikat.

Pria tinggi berbadan besar tergelak hingga air liurnya bermuncratan, sementara Hoa Nhai mati-matian bertahan agar tulang lehernya tidak remuk dalam cengkeraman sang Pimpinan Penjahat.

“Aku yakin, Dangmudo Basa,” ucap si Mata Malaikat dengan garang. “Kau bukan dalam posisi bisa mengaturku di sini!”

“Oh!” Dangmudo Basa tersenyum lagi.

Hanya saja, sepersekian detik berikutnya, ketika si Mata Malaikat memandang remeh dia yang masih muda, Dangmudo Basa mengedipkan sebelah matanya pada Hoa Nhai, disusul dengan gerakan tangan kanannya dalam bentuk cakar yang menderu dengan sangat cepat.

Si Gadis Champa seolah memahami arti kedipan si pemuda rupawan lan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status