Home / Romansa / FATAMORGANA / Bab 53. Ingin Pergi Tanpa Kembali

Share

Bab 53. Ingin Pergi Tanpa Kembali

Author: Air
last update Last Updated: 2021-12-09 23:34:35

Plak! Plak! Aku terkesima melihat kedua tangan itu bergantian melayang ke pipi Claudia. Wajah gadis itu merah seketika dan ada buliran bening susah menbasahi pipinya.

"Key," desis Claudia seperti kesakitan. Ada amarah yang begitu besar dari tataoan wajahnya. Sedangkan Keyko hanya bergeming menatap wajah putih yang kini memar oleh tangannya. 

Ada penyesalan yang begitu sangat di hati pria itu. Jelas terlihat dari pancaran sinar matanya. Entah kenapa, aku yang begitu kesakitan melihat kenyataan itu bahwa dia sangat mencintai Claudia. Sebenarnya sandiwara apa yang Key perankan sekarang ini?

Di sisi lain dia menginginkan aku kembali menjadi miliknya. Di satunya lagi dia tidak bisa kehilangan Claudia. Akh! Brengsek! Yang bodoh itu aku. Kenapa mudah banget terhasut lagi olehnya.

Dengan tertatih aku mencoba bangun dan mengambil tasku. Tak kupedulikan Key yang memeluk erat Claudia. Wanita itu menagis dengan isak pilu. Sepertinya takut kehilangan Keyko.

Air

Hallo pembaca kita mau ngamatin yabg susah baca siapa saja mereka Fatamorgana Sang Kapten Takdir yang tertunda

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • FATAMORGANA   Bab 54. Sekelumit Misteri Masa Lalu

    "Aku nggak suka dengan sifat posesifmu ini, Damian." Seketika kurasakan pergerakan Damian membeku. Bukan berarti dia melepaskan tubuhku dari cengkramannya. "Aku mencintaimu, Iva. Sangat mencintaimu. Kamulah orang pertama kali yang bisa mebuatku melupakan peristiwa pahit itu. Kali ini gantian aku yang membeku. Keinginanku untuk melepaskan diri darinya tiba-tiba sirna. "Apa tidak bisa sedikit saja menyisakan ruang hati untuk namaku, Iva? Apa benar-benar kamu belum bisa melupakan, Key? Aku menghela napas berat. Bahkan Damian pun tak mengerti tentang rasa trauma itu. "Bukan masalah itu. Tapi memang aku lagi ingin sendiri. Maaf kalau aku mengecewakanmu." Damian tertegun lemas memandangiku yang sudah bisa membebaskan diri darinya. "Kamu mau kemana?" tanyanya seolah sudah pasrah melepaskan aku. Aku tak menyangka ternyata itu benar. Damian membiarkan aku pergi. "Aku akan ke luar Jakarta. Lebih tepatnya meninggalkan Jakart

    Last Updated : 2021-12-11
  • FATAMORGANA   Bab 55.Perjodohan Mendadak

    Damian mulai curiga dengan sikap Nenek Sundary terhadap Daiva yang begitu antusias mendekatinya. Bahkan neneknya baru mengenal sosok Daiva. Bahkan sekarang Damian merasa neneknya mendekatkan Daiva dengan Keyko. Dalam hal ini Damian merasa dikucilkan dan sangat dibedakan dengan Keyko. Apa mungkin selama ini dirinya bukan keluarga yang sesungguhnya meskipun statusnya sepupu dekat Keyko khayang Gumelar. "Silakan diminum, Damian," titahku sambil menyodorkab teh panas ke hadapan Damian yang terlihat murung. Dari beberapa menit dia sampai di sini, wajahnya keliatan tak bersemangat dan banyak melamun. Entah apa yang menjadi pikirannya. Duda tampan itu kemudian meraih cangkir berukuran sedang itu dan menyeruput teh gingseng minuman khas keluarga Gumelar. "Jadi kamu mau tibggal di sini berapa lama?" tanya sambil menatapku teduh. Ada kepedihan yang tersimpan di netra coklatnya itu. "Aku belum tahu. Nenek hanya berkata padaku untuk me

    Last Updated : 2021-12-12
  • FATAMORGANA   Bab 56. Seperti Dikendalikan

    "Damian," desisku tajam membuat ekor mata Keyko mengikuti tatapanku. Di sana di depan pintu terlihat Damian berdiri dengan tegap dan berjalan masuk tanpa di suruh."Iva, ayok kita pulang," ucapnya lagi membuat Nenek Sundary tergesa berdiri."Daiva, malam ini dan seterusnya akan tetap dini. Dia akan merawat Nenek."Tapi, Nek__Damian berhenti. Tak lagi membantah. Tatapan tajam dan licik itu menguar dari mata Sang Nenek. Damian tahu siapa dan bagaimana si nenek ini.Wanita tua yang sangat jahat dan tak berperikemanusiaan. Ada segurat kegelisahan yang sangat kentara ditunjukkan oleh duda tampan itu.Aku hanya menghela napas pendek. Ku tunggu matanya bertemu dengan mataku untuk memastikan bahwa aku akan sangat baik-baik saja.Setelah terjadi perdebatan sebentar akhirnya Damian pulang. Masih jelas terlihat wajahnya yang menunjukkan kecemasan dan kekhawatirannya padaku.Aku hanya memberikan isyarat bahwa aku akan baik-baik saja. Aku

    Last Updated : 2021-12-15
  • FATAMORGANA   Bab 57. Ini Bagaimana, Perasaanku

    Tok tok tok, Seketika aku mekentingkan tubuhku mana kala kaget mendengur ketukan pintu itu sekali merasakan lidah Key menghisap kuat milikku. Dan seketika itu juga ada sesuatu yang menyembur membasahi wajahnya. Aku tersengal dan terengah dengan napas satu-satu. Sesuatu yang sydah lana sekali tidak kurasakan dari mantan pacarku ini. Akh! Dasar jalang! Aku memaki dan merutuki diriku sendiri. Gampang sekali tergoda dengannya. Dasar brengsek aku ini! "Sayang, ada yang ngetuk lagi. Aku apa kamu yang buka? Sedikit mengerjab luar aku merapikan bajuku dan dalamanku yang sudah tak tahu di campakkan oleh Keyko di mana. Dengan tergesa aku menghampiri pintu dan membukanya. "Maaf, Mbak Daiva. Saya cuma disuruh Nyonta besar untuk memberikan teh hangat kepada Mbak Daiva." Aku sedikit terkejut dengan kedatangan Mbok inah. Sebegiru perhatiannya Nenek sundary sampai sudah malam begini masih mengirimiku teh. "Terima ka

    Last Updated : 2021-12-16
  • FATAMORGANA   Bab 58. Ambigu

    "Mbok Inah, bisa minta kunci serepnya kamar Mbak Iva!" Boom! Aku menciut mendengar suara Damian. Ketakutan merambatiku. Belum lagi aku bisa menguasai situasi tiba-tiba pintu sudah terbuka dan yang membuka itu itu adalah Keyko. Aku melotot melihat sikap konyol Key. Kenapa dia bertindak nggak waras begitu. "Key, kok kamu di sini? Bukannya ini__ "Ini kamarku kan? Sudah sewajarnyalah aku tidur di sini!" Jawaban ketus Keyko membuat Damian mengetatkan rahangnya. Sekilas mata abunya menangkap bayanganku ada dalam kegelapan. "Iva! Ayo kamu bangun! Kita harus segera ke kantor." "Maksud kamu apa Damian? Daiva sudah bekerja di sini untuk nenek. Dia nggak akan kerja di kantor kamu lagi!" Kali ini Damian sudah hilang kesadaran. Wajahnya tiba-tiba menggelap dengan mata tajam bak burung elang. Aku semakin menciut. Kekisruhan ini harus segera diatasi kalau nggak ingin ada keributan sepagi ini oleh dua orang ya

    Last Updated : 2021-12-18
  • FATAMORGANA   Bab 59. Tabrak Lari

    Rumah sakit Pelita, sebuah rumah sakit di pusat kota yang siang ini ramai pengunjung. Seorang dokter cantik tengah memeriksa pasien yang mengalami kecelakaan. Seorang gadis yang tak lain Daiva Gayatri Maheswari. Gadis yatim piatu yang menjadi korban tabrak lari di Jalan Panjaitan siang tadi. Mengalami luka serius pada kaki dan tangan hingga diharuskan memakai kursi roda. Sejauh itu semua baik-baik saja dan hanya mengalami shock. "Bagaimana, Dok?" tanya Damian dengan wajah tegang. Dari tadi dia mondar-mandir nggak jelas hanya menunggu kabar dari dokter cantik itu. "Apa Anda suaminya?" tanya dokter cantik itu. "Oh, saya calon suaminya, Dok. Bagaimana keadaan calon istri saya?" tanya Damian lagi karena tidak dapat jawaban sedari tadi Melisa Maharani, dokter cantik lulusan sarjana kedokteran itu mengeluh dalam hati. Kenapa setiap dia bertemu dengan laki-laki yang menurutnya sreg di hati selalu saja sudah jodoh orang lain? "Do

    Last Updated : 2021-12-19
  • FATAMORGANA   Bab 60. Halaqah Masalalu

    Aku tercengang melihat seseorang itu ternyata bukan Damian. Mengernyit kuat-kuat keningku. Siapakah orang ini? Apa salah kamar?Tapi, tidak! Lihatlah! Dia terus berjalan mendekatiku yang keheranan melihat kehadirannya."Daiva Gayatri Maheswari." Entah itu panggilan atau sekedar menyebut namaku. Tapi aku mengangguk pertanda aku mengiyakan."Saya Aldrich Kenry, orang yang menabrak kamu." Aku semakin mengernyitkan kening kuat. Sebuah kejujuran tapi tak diiringi dengan sebuah penyesalan.Hai! Aku mengerjab. Aneh sekali orang ini. Apakah orang ini masih sehat?"Maafkan saya, Daiva. Bukan bermaksud tidak bertanggung jawab dan meninggalkanmu tanpa pertolongan. Tapi saya benar-benar ada yang tidak bisa saya tinggalkan. Maafkan saya. Masalah administrasi sudah saya selesaikan."Aku masih bergeming mendengar dia bercicit panjang lebar. Dia pria tampan menurutku tapi agak sedikit urakan. Jadi jujur, aku agak nggak begitu merespon dengan sem

    Last Updated : 2021-12-20
  • FATAMORGANA   Bab 61. Tabir Masa Lalu

    Mataku mengerjab liar mana kala bertemu dengan sorot mata menyeramkan itu. Dengan tergesa aku melepaskan pelukanku terhadap Keyko. Pria itu agak terkejut mana kalamelihatku melepaskan pelukannya tiba-tiba. "Ada apa?" tanyanya tak mengerti. Dia menatapku teduh seolah aku adalah kekasihnya. Sebelum aku menjawab apa-apa dari arah pintu terlihat dokter Melisa datang bersama dengan Damian. Duda tampan itu mengerutkan dahi saat melihat di ruanganku sudah ada nenek dan juga Keyko. "Wah sudah rame ya yang jenguk Mba Daiva. Bagaimana, keadaannya Mbak, sudah baikkan?" Aku tersenyum mendengar pertantanyaan dokter itu lalu mengangguk tanda iya. "Calon suami Mbak Daiva perhatian sekali, sampai mau menanyakan kondisi Mbak ke ruangn saya. Sungguh pria yang baik." Dokter Melisa memuji Damian dengan tulus. Keyko nampak menatap tajam ke arah Damian yang santai berdiri di belakang Dokter Melisa. Sedang Nenek Sundary seolah tak ingin melepaskan tatapan ta

    Last Updated : 2021-12-21

Latest chapter

  • FATAMORGANA   Hati Yang Kembali

    "Key, ada yang datang," bisikku masih di bawah tubuhnya yang menindihku. Keyko tak pedul sama sekali. Dia terus melanjutkan aksinya memacu tubuhku dengan miliknya dan membuatku mendesah hebat padahal sudah berkali-kali aku mendapatkan pelepasan, Namun sepertinya iti belum cukup membuat pria itu untuk merasakan kepuasan dariku. "Sayang, akh!" ucapnya dengan erangan yang menggila dan diakhiri dengan desahan yang dahsyat. Aku semakin mengejang hingga kudapatkan kembali pelepasan itu. Saat kami mengakhiri percintaan kami ketukan itu sudah tak terdengar lagi. Aku terkulai lemas lalu akhirnya tertidur karena capeknya dan mengabaikan keberadaannya. Tampak Keyko mendekap tubuh Diva dan membiarkan tangannya digunakan sebagai bantalan olehnya. Lalu pria itu mengecup dengan lembut bibir yang selalu menjadi candunya dan membuatnya menagih terus tubuh gadis itu. Kali ini Keyko tak akan melepaskan gadis itu lagi. Rasanya sudah teralu jauh selama ini dia mencampakan dan mem

  • FATAMORGANA   Bab 79. Sebuah Perasaan

    "Pak Kuntoro!" Pekik Sandra tertahan. Sedangkan Pengacara Kuntoronadi sendiri pun sangat terkejut melihat siapa yang tadi hampir saja bertabrakan dengan dirinya. "Nyonya Sandra," desisnya tak percaya. Bertahun-tahun perempuan ini diusir dari kediaman keluarga Gumelar dan kini tanpa sengaja bertemu di tepi jalan begini. "Apa yang Nyonta lakukan malam-malam begini? Nyonya, pulanglah. Nyonya besar membutuhkan Anda. Saat ini beliau sedang di lapas." Mendengar itu Sandra seperti disengat listrik. "Mama di penjara?" tanyanya sambil menutup mulut tak percaya setelah Kuntoro mengangguk dengan tegas. Sandra bersandar pada badan mobil merasakan sesuatu yang bergemuruh di dadannya. Sudah sekian tahun tapi dia belum bisa membuktikan apa-apa bagaimana mau pulang. "Nyonya, saya harap Anda bisa pulang dan menengok Nyonya tua. Sebentar lagi beliau akan bebas dari tuntutan. Tolong sempatkan untuk menengoknya." Sandra hanya menghela napas lalu m

  • FATAMORGANA   Bab 78. Babak Baru

    Lagi-lagi aku menghela napas. Membalikkan badan dan menautkan kedua alisku saat melihat pria itu kembali lagi."Ada yang ketinggalan?" tanyaku dari kejauhan."Nggak sich tapi boleh nggak aku minta nomor telponmu. Atau kartu nama saja." Aku semakin mengernyitkan keningku."Buat apa?" tanyaku tak mengerti."Buat pesen bunga lagi." Aku kembali menghela napas. Daripada lama dan ribet langsung saja aku mendekat oada pria tampan itu. Kuraih tangannya yang membuat dia kaget setengah mati lalu aku buka telapak tangannya.Ds situ aku tulis nomor aku . Setelah selesai aku segera masuk tanpa menghiraukan dia yang masih tepana melihat telapak tangannya. Sesaat kemudian aku dengar ada suara melengking memanggil namanya.Sudah bisa dipastikan kalau perempuan itu posesif akut. Aku hanya menghela napas lalu masuk ke dalam karena hari sudah siang.Sungguh tak dapat di percaya kalau gari ini toko bungaku akan sangat ramai kedatangan pengunj

  • FATAMORGANA   Bab 77. Orang Baru

    Aku benar-benar kembali ke pinggiran kota yang jauh dari Jakarta. Sudah fix bahwa Key mencariku waktu itu hanya untuk memanfaatkanku.Sekarang ini aku ingin benar-benar meluoakan srmua yang sudah terjadi di Jakarta. Dan tak perlu lagi aku kembali ke sana. Melulakan sosok Key dan Damian juga seabrek masalah yang melibatkanku di masa lalu."Mbak Daiva, kok cuma sebentar du sana. Saya kira bakalan berbulan-bukan, Mbak. Secara yang ngajak Mbak itu ganteng. Bisa jadikan mau merekrut Mbak Daiva jadi karyawan, cicit Yayi polos. Sala satu temanku di kota terpencil ini."Nggak kok, aku cuma menolongnta aja. Perusahaannya butuh aku untuk presentasi buat memenangkan tender. Dan kemarin semya sudah clear.""Kenapa Mbak Daiva nggak minta kerjaan saja sama cowok itu?" Aku tersenyum mendengar pertanyaan Yayi.Agak terkejut sedikit ketika kami mendengar suara mobil dengan halusnya parkir di depan warung."Permisi," sapa seorang cowok yang aku rasa usianya s

  • FATAMORGANA   Bab 76. Mulai Terungkap

    Aku mengernyitkan kening mendengar pertanyaan Damian saat jabat tangan terakhir dengannya. Bahkan ekspresi wajahku datar dan dingin. Apalagi melihat wanita yang ada di sampingnya. Cih! Baru juga sebulan aku pergi dari kota ini, nyatanya dia sudah kembali pada mantannya. Pantes Key sibuk nyari aku. Ternyata hanya ingin saling manas-manasi. Rasanya aku ingin buru-buru pergi dari sini dan menuntaskan tugasku hari ini. Setelah itu aku pergi kembali ke pinggiran kota yang tenang dan damai. Dengan senyum sinis aku membalas tatapan mata Damian. Dan menarik jabat tangan itu. Berharap setelah itu Keyko mengajakku pergi. Namun nyatanya aku malah terjebak dengan dua pria tak bermoral itu menurutku. "Maaf, Kalau sudah selesai, saya undur diri." Dengan cepat aku melangkahkan kakiku dari tempat itu. Baguslah, nggak ada yang mengejarku. Baru sadar aku, ternnyata aku cuma dimanfaatkan. "Taksi!" seruku ketika melihat taksi lewat di depanku. "Kantor pol

  • FATAMORGANA   Bab 75. Kembali Ke Jakarta

    Tubuhku membeku seketika melihat sosok yang ada di seberang tempatku berdiri Tak menyangka akan berada lagi dalam kondisi seperti ini. Rasanya aku ingin berlari dan tak pernah menoleh ke belakang lagi. Aku memang sudah berniat untuk pergi lalu nggak keluar lagi. "Daiva!" Aku menghentikan langkahku seketika tanpa menoleh. Aku sudah tidak ingin sama sekali kembali melihatnya "Maaf, hari ini saya libur nggak jual bunga," ucapku datar dan tanpa menoleh lagi aku berjalan ke arah rumah berniat untuk masuk dan menutup yang pasti mengunci rumah. "Daiva, tunggu! Jangan menghindar dariku, please! Aku mohon!" Aku tiba-tiba bergeming melihat pria yang tak lain Keyko itu. Pria itu mendekatiku lalu tiba-tiba menubrukku dan mendekapku erat. Kaget dan tak dapat mengelak lagi, ketika dengan spontan pria tampan itu memberikan ciuman bertubi-tubi. "Key-Key! Tolong jangan seperti ini, please," ucapku tersengal karena nggak bisa napas dan jug

  • FATAMORGANA   Bab 74.Kehidupan Baru

    Aku tersentak menyadari itu hanya mimpi. Sempat kurasakan basah di milokku. Akh, sial! Apa saking aku merindukannya hingga aku bisa mimpi bersamanya seperti itu? Dengan malas aku bangkit pembaringanku. Ternyata aku ketiduran. Kulihat jam di atas nakas sudah pukul sebelas malam. Rasanya baru tidur srbentar tadi. Beberapa jam yang lalu baru pulang mengantarkan pesanan bunga. Tak terasa aku di tempat ini sudah hampir satu bulam Tidak ada satu pun orang yang mengenalku. Kubeli rumah yang cukup seerhana ini dengan harga murah. Rumah pinggiran jauh dari perkotaan apalagi Jakarta. Tapi aku nyaman dan bahagia. Usahaku juga sudah mulai berkembang. Menjual tanaman hias seperti bunga hidup. Aku berharap Ariana akan senang kslsu sudah kembali nanti. Sengaja aku mengasingkan diri ke tempat terpencil karena aku sudah capek hidup dengan orang-orang yang selalu berpura-pura baik padaku. Bahkan semua akses kominikasi yang dulu tak lagi ada.

  • FATAMORGANA   Bab 73. Bercinta Mendadak

    Damian mengerutkan dahinya mendengar laporan si Bibi. "Polisi? Apa mereka berhasil menemukan bukti itu?" tanya Damian dalam hati. Dengan bergegas duda tampan itu berjalan keluar dan menemui dua orang polisi yang sudah berdiri di haman rumahnya. "Selamat Siang, Pak Damian. Maaf mengganggu waktunya. Kami ingin bertemu dengan korban pembunuhan Daiva Gayatri Maheswari." Damian mengangguk hormat lalu mempersilakan masuk untuk menemui Iva. "Selamat Siang, Mbak Daiva. Semoga kedatangan kami tidak menggangu Mbak Daiva." Aku hanya tersenyum lantas menggeleng pelan. Setelah 15 menit betlalu, sezi tanya jawab itu akhirnya selesai. Aku menarik napas penuh kebahagiaan ketika polisi akan mengejar pelaku yang telah merencanakan pembunuhan buatku. Hari ini juga ada saksi kunci yang sudah datang memberikan bukti akurat. Wajahku menegang sesaat karena aku tahu siapa saksi kunci tersebut. "Dokter Melisa?" "Iya, Mbak Daiv

  • FATAMORGANA   Bab 72. Keputusan

    "Ja-jangan lakukan itu, Nek. Aku mohon!" teriakku ketakutan. Namun nenek itu terus melakukannya. Mencekikku dalam keadaan yang sangat menyakiti aku. Membuat napasku tersengal dengan jari-jarinya yang kokoh mencengkramku. "Nek," desisku mengucapkan nama itu. Namun semua sudah berubah. Rasanya gelap dan sakit. Aku meronta dalam cengkraman itu yang semakin membuatku berteriak dahsyat. "Jangann! Aku mohon, jangan lakukan ini, please ...," "Iva! Iva, bangun! Kamu mimpi buruk." Tepukan di pipi Daiva membuat gadis itu menarik napas panjang yang tersengal dan akhirnya aku terbatuk-batuk. Aku membuka mataku dengan napas tak karuan. Kucoba mengatur napasku yang tersengal tadi. Kulihat sosok Damian sudah ada di depanku. Setelan jas tuxedo melangkahkan kakinya di teras rumah yang sagat besar dan luas itu. Bahkan tanpa megetuk pintu pun pria tampan itu langsung menuju ke kamar Damian. "Daiva! Kamu kenapa?" tanyanya padak

DMCA.com Protection Status