Share

Part 142 Tujuh Tahun Kamu Mengkhianatiku 1

Author's POV

Pagi yang dingin. Kabut tipis melayang-layang menyelimuti dedaunan dan meninggalkan bercak embun di sana. Mentari juga belum beranjak naik. Semburat kekuningan menyembul dari balik perbukitan.

Roy keluar kamar dan menghampiri ibunya di dapur yang sedang membuat sarapan.

"Kamu mau berangkat sepagi ini? Nggak sarapan dulu?" tanya Bu Wanti pada putranya yang terlihat segar dengan kaos warna biru dan celana jeans.

"Nggak usah, Bu," jawab Roy sambil memakai jaketnya.

"Minum dulu tehnya." Bu Wanti menunjuk tiga gelas teh dan segelas kopi yang berada di atas meja.

Roy duduk di kursi meja makan. Mengambil segelas teh dan menyesap sedikit karena masih lumayan panas.

"Bapak kenapa pagi-pagi sekali ke sawah, Bu?"

"Mau ngasih pupuk tanaman jagung. Siang nanti giliran dapat aliran air dari kali, makanya pagi-pagi bapakmu ke sawah. Terus kenapa kamu berangkat sepagi ini?"

"Banyak kerjaan, Bu." Roy tidak menceritakan kalau dia ada janji ketemuan dengan Nency. Jika diberitahu sang ibu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
bakalan terhalang restu mamanya Nency nih karena status yg berbeda
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
semoga kedua ortu nya Nency ngasih restu ke Roy
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
Nency beneran serius sama Roy. dia pantang menyerah meyakinkan Roy klo dia beneran tulus..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status