Share

Part 141 Kesempatan Kedua 2

Author's POV

"PAPA!" teriak Sisi sambil berlari dari arah pintu kamar perawatan yang di buka oleh Hera, lantas menubruk Rusdi yang duduk di kursi sebelah brankar Putra.

Tangan kanan Rusdi terentang untuk menyambut pelukan putrinya. Sementara tangan kirinya masih di gendong karena terbalut gips.

Bocah perempuan itu menciumi pipi Rusdi untuk melepaskan rindunya pada sang papa. Netra lelaki itu berkaca-kaca. Dipeluknya erat tubuh kecil Sisi. Mata bocah itu menatap tangan kiri papanya. "Kenapa tangan, Papa?"

"Sakit, Sayang."

"Sakit apa? Kenapa putih-putih begini."

"Papa jatuh."

Sisi memandang Rusdi. Lalu mengalungkan lengannya pada leher sang papa.

Sementara Hera memeluk Putra sambil mencium kening anaknya. Air mata sudah tidak bisa ditahannya lagi. Beberapa bulan tidak bertemu, bocah umur delapan tahun itu tidak mau melepaskan pelukan mamanya. "Jangan pergi lagi, Ma," ucap Putra di antara isaknya.

Hera tidak bisa menjawab selain mengusap rambut anak lelakinya. Sungguh itu menjadi momen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
merasa kehilangan setelah di tinggalkan ...ingat Rusdy ,hanya lah istri yang mampu bertahan disaat miskin ,klo pelakor2 mah gak mau diajak hidup susah
goodnovel comment avatar
Aisyah Seung Nyang Ajha
knpa iklan nya gk bisa di buka.......‍...
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
tobat beneran atau tobat sambel nih si rusdy?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status