Share

Part 147 Di Persimpangan 2

Author's POV

Jika ia bertahan, anak-anak akan memiliki keluarga yang utuh dan harmonis di mata mereka. Toh selama ini Rusdi tidak pernah sekali saja bilang ingin cerai. Entahlah, apa yang ada dipikiran laki-laki itu. Hera juga meragukan kata-kata Rusdi semalam. Bahwa tidak semua perempuan yang ia kencani juga ia tiduri. Lelaki seperti Rusdi bisakah di percaya? Semalam saja dengan tangannya yang masih sakit, dia bisa menyentuhnya sekasar itu. Seharusnya ia tidak ikut menikmati. Hera benci dengan dirinya sendiri.

Wanita itu menoleh ketika ada ketukan di pintu. "Bu, ditunggu sarapan sama Bapak dan Neng Sisi," kata si Bibik dari luar.

Tanpa menjawab, Hera bangkit sambil membuka pintu kamar. Kemudian melangkah ke ruang makan dan duduk berseberangan dengan Rusdi dan Sisi.

Di sana, Sisi riang bercerita dengan sang papa. Bocah itu mengulang cerita ketika bersama teman-temannya di kosan. Seolah dia ingin menebus waktu yang luput dari sepengetahuan papanya.

"Nanti kalau tangan papa sudah sembu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Harma Putri
rasain lu bagas,rusdy,balasan nya yg suka sembarang lubang aja,............
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
wiih pak bagas juga lagi nerima karma... beda istri beda rejeki pak
goodnovel comment avatar
Anggiria Dewi
semoga si rusdy tobat beneran ya ,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status