Share

153. Just Call Him!

“Kau banyak pikiran apa? Paling-paling mikirin Martinez, kan?”

Catherine hampir melotot mendengar cibiran Esme yang teramat tepat. Mengapa rasanya semua orang senang mengoloknya dengan Martinez? Kemarin-kemarin ibunya. Kini Esme. Apa sebegitu kentaranya jika dia memperhatikan Martinez?

“Huh? Tebakanku benar ternyata!” cibir Esme lagi.

Merasa sudah kepalang basah, Catherine pun tak malu-malu lagi. Dia menatap ponsel di tangan Esme dan bertanya, “Apa kau punya nomor ponselnya? Aku ingin melabraknya!”

“Kenapa kau mau melabraknya? Dia menyeleweng?” tanya Esme yang kini dipenuhi rasa penasaran.

“Hah!” Kini Catherine yang meniru gaya dengusan Esme. “Dia pindah dari apartemen di depan, ke pinggiran kota. Entah di mana. Kata wanita tua yang adalah tetangganya di apartemen lama, dia pindah dekat rumah kakaknya. Tetapi wanita itu juga tidak tau di mana tepatnya. Hah! Menyebalkan!

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status