Share

158.

Catherine terbangung esok paginya dengan hati yang … entahlah. Seharusnya dia senang karena Martinez menciumnya lagi. Tetapi nyatanya, pria itu mengakhirinya seolah ciuman mereka adalah kesalahan besar.

Seperti biasanya, selesai sarapan dan bermain sebentar dengan baby Rod, Catherine membuka tokonya. Namun, sepanjang hari menjaga toko, benaknya diisi banyak pertanyaan yang serupa. Akankah Martinez muncul hari ini? Kalaupun muncul, apakah untuk menemuinya?

Dengan segala pertanyaan itu, hampir setiap menit Catherine akan melirik ke arah pintu. Namun hingga sore menjelang dan toko harus ditutup pun tak kelihatan batang hidungnya Martinez.

Catherine terpaksa menelan rasa kecewanya lagi.

Ingin rasanya dia menghampiri apartemen Martinez dan menyemburkan semua kemarahannya pada pria itu. Tetapi, harga dirinya melarangnya. Hati kecilnya selalu mendengungkan keyakinan padanya, bahwa Martinez akan datang padanya tanpa dipaksa, jika pria itu mem

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status