Share

Bab 70 Kenyataan

Jika tidak ditakdirkan bersama, kenapa kita berjumpa? Apakah jumpa tercipta hanya sebagai jeda tanpa makna?

***

"Kamu bilang kamu bosnya! Kamu bilang kamu bos di tempat Ayah bekerja! Kamu bohongin aku?" Raina mendorong dada Aldian sekuat tenaga.

Aldian kehabisan kata-kata bahkan sebelum berani mengangkat wajah. Dia memegang kedua tangan kecil Raina yang sedang memukuli dadanya. "Maaf, maaf, maafin aku, Raina."

Pukulan Raina melemah. Napasnya tersengal. Dia bahkan masih memakai kebaya demi segera bertemu Ayah. Namun, kenyataan apa yang akan diterima?

Lari adalah hal yang pertama kali ingin Raina lakukan. Dia benar-benar berjalan cepat keluar lobi utama rumah sakit dengan sisa tenaga. Rasanya, Raina ingin mengutuk rok span yang sedang dipakai. Dia sedikit mengangkat bawahan tersebut agar lebih mudah melangkah.

Raina bahkan tidak sempat melanjutkan Isak tangis. Dia duduk dengan frustrasi di pinggir jalan dekat terminal. Mencerna hal buruk yang baru saja terjadi adalah hal yang sulit dila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status