Share

Pelakunya Adalah ....

Author: Juniarth
last update Last Updated: 2025-02-07 17:39:26
"Maaf, Bu Ralin, ini saya, baby sitternya Den Levi."

Mendengar nama Levi, kesedihan Ralin berubah menjadi penasaran.

"Ya? Kenapa?"

"Maaf, Bu, Den Levi tidak mau makan dan mengacaukan isi rumah. Dari tadi Den Levi terus bilang bu guru bu guru terus. Saya tidak tahu harus minta tolong siapa kalau bukan Bu Ralin."

Kemudian Ralin teringat akan janjinya tadi siang sebelum Levi pulang sekolah. Ralin berjanji akan datang ke rumahnya dan tidak menyangka jika bocah laki-laki itu menanti kedatangannya.

Karena Ralin tidak kunjung datang lalu Levi melampiaskannya dengan mengacaukan rumah. Bayangan Lewis yang lelah sepulang bekerja lalu melihat rumah berantakan dan memarahi Levi membuatnya tidak tega.

"Saya mohon, Bu Ralin. Tolong bantu saya menenangkan Den Levi."

Lalu terdengar seperti sebuah benda dari kaca terjatuh.

Pyar!

"Astaga, Den Levi!" Teriak baby sitternya.

Lalu baby siter Levi pergi dan membiarkan telfon tersambung. Entah apa yang terjadi karena samar-samar Ralin bisa mendengar kekacaua
Juniarth

:-0

| 6
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ely KD
saya suka sekali membaca cerita ini🥲
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
btw, Lewis ini anaknya Liliyah/Lois, ya kk thor?
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
apa kabar kk thor? ceritanya krlg raden ini sdh pnya cucu ya? lanjut kk..menarik.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Untuk Apa Lari Dari Kenyataan?

    "Pelakunya adalah mantan suami anda, Bu Ralin."Ralin menatap David tidak percaya dengan hati hancur berkeping-keping. Kemudian memorinya berlari ke kejadian beberapa hari lalu saat Ralin mendatangi Emran ke kantor tempat pria itu bekerja.Dengan jelas dan masih dalam ingatan Ralin jika Emran berkata sudah tidak peduli dengan hidup mati Ralin sekalipun. Dia benar-benar ingin segera bercerai dari Ralin dan menikahi selingkuhannya demi mendapatkan keturunan. Tanpa bisa berkata apa-apa, Ralin kemudian menundukkan kepalanya dengan hati sesak.Meski Emran telah melukainya begitu dalam, namun sisa cinta yang ada di hati Ralin tidak secepat itu memudar. "Maaf, Bu Ralin," ucap David karena melihat Ralin begitu terpukul.Ralin kemudian mengangkat kepala dan menggeleng dengan senyum tipis terpaksa. "Saya justru yang berterima kasih, Pak David.""Sebenarnya, masih ada informasi lain terkait hal ini. Namun, bila Bu Ralin tidak ingin mengetahuinya, saya tidak akan mengatakannya.""Katakan saja,

    Last Updated : 2025-02-08
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Mau Apa Lagi?

    "Saya turut bersedih atas apa yang menimpa Bu Ralin. Saya sudah mendengarnya dari David." Ralin melirik David yang berdiri di dekat Lewis. Rupanya, apa yang menjadi aib Ralin telah sampai di telinga Lewis. Sebenarnya itu cukup memalukan dan tidak perlu diumbar pada siapapun. "Saya juga mau mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Terima kasih banyak Pak Lewis telah membantu saya mencari tahu siapa yang memfitnah saya hingga sekolah pada akhirnya mengeluarkan saya." Lewis sedikit terkejut mendengar pengakuan Ralin. "Dikeluarkan?" "Iya, Pak. Saya sudah resmi dipecat dari sekolah." Kemudian Lewis menatap Levi yang sedang asyik bermain trampolin seorang diri lalu ia kembali menatap Ralin. "Pantas saja, beberapa hari ini baby sitter bilang kalau Levi susah diajak bersekolah. Ternyata Bu Ralin sudah tidak mengajar lagi rupanya." Ralin pun sedikit terkejut mendengar penuturan Lewis kemudian menatap Levi yang begitu senang bermain meski seorang diri. "Sudah tiga

    Last Updated : 2025-02-08
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Mengesahkan Pernikahan Kami

    [Pesan dari Emran : -foto-][Pesan dari Emran : Aku beruntung punya Fayza. Dan sekarang, dia udah sah jadi istriku meski masih siri. Proses perceraian kita udah aku daftarin ke pengadilan agama. Lalu aku bakal mengesahkan pernikahan kami.]Dengan sedih, Ralin memandang foto yang menampilkan Emran begitu tampan mengenakan kemeja putih dan Fayza dengan kebaya putih. Keduanya memamerkan cincin pernikahan dengan senyum lebar. Hati Ralin seperti dihujam belati bertubi-tubi hingga sakitnya menembus tulang. Mereka bercerai secara agama baru satu minggu yang lalu. Tapi kini Emran telah memamerkan pernikahan kedua dengan selingkuhannya. [Pesan dari Emran : Dan kamu bisa bebas jadi wanita murahan pemuas bos-bos! Aku jijik pernah punya istri kayak kamu, Lin!]Pesan terbaru Emran makin menyakiti hatinya lalu Ralin menutup riwayat percakapan. Dia tidak mau membalas pesan mantan suaminya atau pria itu akan membuat Ralin kehilangan sesuatu lain yang amat berarti untuknya.Cukup sudah Emran menghab

    Last Updated : 2025-02-09
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Kurangkah Menjauh Darimu?

    "Ah ... Em ... lebih cepat.""Iya, sayang ... ah ... kamu benar-benar nikmat."Seketika Ralin langsung membeku mendengar suara dua insan yang sedang memadu kasih di atas ranjang. Ralin yakin sekali jika itu suara Emran dan Fayza.Mereka sudah sah menjadi suami istri. Tapi mengapa Emran justru menghubungi Ralin saat mereka sedang menghabiskan waktu terintim?Apakah Emran ingin memamerkan kebahagiaannya bersama Fayza?Ingin membuat Ralin makin terpuruk dalam kesedihan?Tangan Ralin sedikit bergetar begitu mendengar lenguhan dan desahan mereka berdua selanjutnya. Suara-suara kenikmatan duniawi yang pernah Ralin rasakan saat masih harmonis dengan Emran.Lalu pandangannya tetiba seperti tidak bisa fokus dengan kepala terasa pening. Beruntung Levi kemudian datang dan menarik tangan Ralin lalu menunjukkan karyanya menata daun-daun secara melingkar lalu ditengahnya diberi sekuntum bunga. Melihat karya sederhana Levi yang patut di apresiasi, Ralin langsung mematikan sambungan telfon dan mema

    Last Updated : 2025-02-10
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Pelet

    Mana mungkin Ralin menuju ke sekolah selanjutnya untuk melamar pekerjaan? Sedangkan surat lamarannya telah kotor terkena cipratan genangan air. Belum lagi pakaiannya yang terkena noda. Mobil yang Ralin ikuti benar-benar mobil Emran lalu berbelok ke sebuah rumah makan untuk makan siang. Baru saja Emran dan Fayza keluar dari mobil, Ralin langsung datang dan memberinya pelajaran. Plak!Fayza terkejut sampai menutup mulut yang membola dengan telapak tangan. Sedang Emran langsung melirik tajam mantan istrinya itu. "Nggak usah berlagak seolah-olah kamu nggak ngerti apa salahmu padahal kamu tahu apa salahmu!!" ucap Ralin tegas. Emran akan membalas namun Ralin mundur beberapa langkah. "Aku udah banyak bersabar, Em! Aku relain kamu demi wanita murahan itu." Telunjuk Ralin mengarah ke arah Fayza, "Aku rela jadi janda. Bahkan aku rela kehilangan pekerjaan gara-gara ancamanmu ke pihak sekolah! Tapi nggak sama kali ini!"Emran mendengus geli karena Ralin sudah mengetahui ulahnya. "Kamu emang

    Last Updated : 2025-02-12
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Datang Di Saat Yang Tidak Tepat

    Andai saja Ralin tidak memangku Levi, dia pasti akan mencakar muka kedua baby sitter Levi yang berani menuduhnya sembarangan.Bagaimana mungkin dia berubah menjadi wanita genit dengan menghalalkan segala cara? "Bisa kalian jaga ucapan? Levi bisa mendengarnya.""Kalau pun Den Levi dengar, dia nggak akan bisa apa-apa kecuali jalan kesana kemari.""Kalian memang bukan baby sitter yang baik.""Nggak usah mengalihkan pembicaraan, Bu Ralin. Sekarang mending Bu Ralin ngaku aja. Sebenarnya Bu Ralin ngasih Den Levi pelet, kan?! Lalu baik-baikin Den Levi di depan Pak Lewis, biar Bu Ralin bisa menggeser posisi kami lalu mulai mendekati Pak Lewis, kan?!"Tadi siang, Ralin baru saja menampar dan berseteru dengan Emran, tapi sekarang dia sudah dihadapkan pada masalah baru. Hidupnya benar-benar tidak tenang!"Asal Bu Ralin tahu, ya?! Pak Lewis itu nggak level sama wanita modelan kayak Bu Ralin! Idamannya tuh high level! Bukan yang receh kayak Bu Ralin!"Lalu baby sitter satunya ikut mengkonfrontasi

    Last Updated : 2025-02-12
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Apa Kamu Mata-Matanya?

    “Mbak Ralin!”Tok! Tok! Tok!Ralin terbangun dari tidur lelapnya ketika mendengar pintu kamarnya diketuk berulang kali dengan tidak sabaran.Dengan kepala berat karena kurang tidur dan mata bengkak akibat terlalu banyak menangis, ia berdiri sedikit sempoyongan membuka pintu.Oh … ternyata ibu kos.“Ya, Bu Rahma. Ada apa?”“Begini, Mbak Ralin. Keponakan saya yang dari kampung mendadak nelfon, ternyata mau tinggal disini. Nah, kamar ini tuh kamar yang mau dia tempati.”Kantuk yang tadi masih menggelayut di kedua mata Ralin pun langsung pergi seketika.Bukankah ucapan ibu kos itu secara tidak langsung menyuruhnya untuk pergi?“Maaf, Bu. Kan saya udah bayar sewanya.”Lalu ibu kos itu mengeluarkan amplop warna putih dari saku.“Ini uangnya saya balikin full. Maaf ya, Mbak Ralin. Soalnya keponakan saya mendadak mau tinggal disini. Anak jaman sekarang emang suka bikin orang tua bingung sama kemauannya.”Karena Ralin tidak kunjung menerima amplop itu, ibu kos segera meraih tangannya.“Kalau bi

    Last Updated : 2025-02-13
  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Ambil Nyawaku

    "Jawab!"Karena pengendara motor makin banyak yang berhenti, akhirnya lelaki msiterius itu merasa terpojok. "Kamu suruhannya Pak Lewis, kan?!""Bukan. Anda salah orang."Ralin menggeleng tidak percaya sambil menatap lelaki itu. Lalu seorang paruh baya bertanya."Memangnya Mbak dikuntit sama laki-laki ini?""Iya, Pak. Saya yakin kalau dia nguntit saya.""Wah, bahaya itu."Lalu mereka menatap lelaki misterius itu dengan sorot waspada. "Mbak mending pergi aja. Biar kita yang urus! Laki-laki ini emang perlu dilaporin ke polisi. Meresahkan dan bikin khawatir perempuan!" Lelaki itu berusaha mengelak ketika akan diarak menuju kantor polisi. Kemudian dia berkata ..."Saya akan bilang ada apa. Tapi tolong jangan biarkan mereka membawa saya ke kantor polisi, Bu Ralin."Mendengar ia menyebut nama Ralin dengan panggilan formal, padahal keduanya belum sempat berkenalan, Ralin makin yakin jika lelaki ini mengenalnya. Kemudian Ralin meminta pada orang-orang untuk melepaskannya. Mereka berpesan ag

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   I Love You, My Heart

    Lewis berjalan lebih dulu kemudian diikuti Ralin. Sedang David berjalan di sisinya dan berbisik. "Semuanya akan baik-baik aja. Ingat, aku selalu ada di belakangmu, Lin."Ralin tersenyum dan mengangguk. "Thanks, Vid."Kemudian David kembali berbisik, "I love you."Blush!Ralin tersenyum dan salah tingkah dengan perbuatan David yang selalu manis dan di luar ekspektasinya. Lelaki itu nampak tegas, menakutkan, dan kurang bersahabat ketika mendampingi Lewis.Namun berubah tiga ratus enam puluh derajat jika bersama Ralin. David membukakan pintu untuk Ralin kemudian keduanya masuk ke dalam rumah. "Aku males ngadepin drama ini, Vid.""Aku nggak akan pulang sampai nganter kamu ke tempat yang baru."Kemudian Ralin menoleh, "Kamu yang cariin tempat itu?"Kepala David mengangguk, "Memangnya siapa lagi?""Kenapa kamu nggak bilang ke aku sebelumnya?""Karena aku tahu gimana kesalnya kamu kalau disuruh kembali kemari.""Lalu gimana caranya Den Mas tahu kalau aku pulang ke rumah orang tua?""Beliau

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Ketahuan!

    "Lewis bilang kalau dia kelepasan bicara karena emosi. Makanya dia nyusul kamu kemari karena mau minta maaf. Ya sudah, kalian bicara dulu aja. Masalah rumah tangga harus diselesaikan. Jangan berlarut-larut."Setelah Ayahnya pergi, di ruang tamu hanya menyisakan Ralin, Lewis, dan David. David duduk di sebelah Lewis dan terus memandang Ralin dengan sorot datar. Mulutnya diam tak berbicara sepatah kata pun. Namun tatapan matanya penuh makna menatap Ralin.Dia tahu jika saat ini Lewis lah yang paling berkuasa pada Ralin. "Vid, tolong tinggalkan kami." Perintah Lewis.Dengan patuh, David pun mengangguk. Meski hati dan kakinya seperti enggan meninggalkan keduanya. Ia hanya bisa menunggu di teras tanpa tahu apa yang akan Lewis katakan.Lalu Ralin menatap Lewis tanpa rasa takut karena tidak merasa bersalah. "Aku pikir kedatanganmu kemari ingin menyelesaikan kesepakatan pernikahan kita, Den Mas."Lewis hanya menatap Ralin lekat tanpa berbicara sepatah kata pun."Apa kita akan diam terus kaya

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Siap Dan Akan Menerimanya

    Lewis tidak berani menatap Ralin karena rahasia pernikahannya dengan Zaylin telah terbongkar. Padahal ia ingin menyembunyikan rahasia pernikahan itu sampai semuanya tepat untuk diutarakan. Namun Zaylin menyalahi kesepakatan. "Sekarang kamu udah tahu kan siapa aku?! Aku adalah Nyonya Lewis! Nyonya di rumah ini!" ucap Zaylin dengan bersedekap sombong. "Jadi, kamu jangan mbantah atau ngelawan ucapanku! Posisimu di rumah ini cuma baby sitter! Pengasuhnya Levi! Inget itu baik-baik!"Ralin kemudian mengangguk dengan hati terpatah-patah."Yang! Kita udah sepakat mau jaga rahasia ini, kan!?" Lewis mengingatkan. Padahal Lewis tidak mau Ralin terus dikonfrontasi tentang status pernikahan Lewis dan Zaylin."Kamu ngerasa nggak sih, Mas? Ralin tuh baby sitter yang nggak patuh sama majikannya. Sama kamu aja dia berani ngelawan kayak tadi. Gimana sama aku?""Kalau dia nggak dikasih tahu kita udah nikah, dia pasti jauh lebih berani! Udah bener aku kan kalau dia mending dipecat aja? Kamu malah ngga

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Sudah Menikah

    Begitu bel pintu apartemen berbunyi, Ralin langsung melepas celemek dan membukanya. "Hai, Vid.""Hai." David balas menyapa dengan wajah bingung.Setelah David masuk, Ralin segera menutup pintu lalu menuju dapur kembali. Waktunya menuangkan air panas ke dalam cappucino yang sedang ia buat. David memperhatikan meja makan mini yang sudah tersaji tiga jenis menu makanan yang menggugah selera beserta minumannya. Juga memperhatikan mimik wajah Ralin yang tidak terlihat sendu. Melainkan ada seulas senyum yang tersungging di bibirnya."Selesai. Kamu mau makan sekarang, Vid?"David justru menarik kursi dan menatap Ralin. Ia masih mengenakan kemeja kerja."Tumben kamu belum pulang, Lin? Ini hampir jam tujuh malam.""Kamu nggak suka aku di apartemenmu lebih lama?""Kalau bisa kamu di apartemenku aja setiap hari. Nggak usah pulang ke rumah Pak Lewis."Ralin tertawa lirih mendengar pengakuan David yang mirip sebuah rayuan gombal. "Oke, aku akan pulang sekarang."Ketika Ralin akan menuju sofa, D

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Lebih Baik Melepaskan

    "Masuk, Lin."Ralin datang dengan membawa beberapa camilan dan minuman ringan. Meletakkan kantong plastik itu di meja depan televisi. "Soft drink. Mau?"Kepala David mengangguk dengan terus menatap Ralin. Kemudian tangannya menangkap kaleng soft drink itu. "Tumben nggak berangkat kursus mendekati jam masuk, Lin?" Tanya David lalu meneguk minuman itu. "Di rumah sepi, Vid. Aku nggak punya teman ngobrol. Den Mas pergi liburan sama Zaylin dan Levi."Kepala David mengangguk membenarkan. "Sekarang, aku merasa kesepian gara-gara Levi nggak boleh sering-sering ketemu aku. Mending aku main ke apartemenmu aja."Ralin kemudian meneguk soft drink miliknya. "Apa kamu juga pengen liburan?"Kemudian Ralin menatap David. "Liburan kemana?""Dieng barangkali. Disana bagus."Belum pernah Ralin pergi ke tempat itu kemudian David menunjukkan pemandangan bagus Dieng melalui ponselnya. Seketika membuat Ralin berbinar namun senyumnya kembali pupus. "Aku kan ada jadwal kursus, Vid. Mana bisa?"Kemudian

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Satu Kamar Bersama

    "Masuk!"Kemudian Ralin menutup pintu ruang kerja dan berjalan mendekat. Lewis, pria itu sedang bersandar di meja kerja dan menatap Ralin tanpa keraguan. Begitu juga dengan Ralin, dia balas menatap Lewis seakan-akan tidak takut. "Kenapa kamu keluar dari kesepakatan?""Kesepakatan yang mana?"Lewis mendengus geli lalu berdiri di depan Ralin dengan wajah serius. Dan Ralin pun membalas tatapan mata tajam Lewis tanpa mundur satu langkah pun. "Jangan jadi kacang yang lupa sama kulitnya, Lin. Aku nyelametin hidupmu setelah diusir dan diperlakukan Emran dengan cara yang nggak baik. Aku kasih kamu tumpangan di rumah ini dan gaji yang lebih dari cukup setiap bulannya karena merawat dan mendidik Levi.""Terima kasih, Den Mas.""Tapi kenapa kamu lalai sama tugasmu? Kenapa kamu biarin Levi berubah nggak terkontrol?! Kenapa kamu biarin Zaylin kelimpungan sendiri ngurus Levi, heh?!"Jadi, Zaylin masih membiarkan Lewis tenggelam dalam kesalahpahamannya. Atau justru dia makin membuat Lewis salah pa

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Beliau Menunggu Di Ruang Kerja

    Levi menangis dan memporak-porandakan makanannya di atas meja makan. Dan Zaylin berada di sampingnya berusaha menenangkan namun Levi menolak sentuhan dari ibu kandungnya itu. Ketika Ralin tiba di ruang makan, sorot mata Lewis begitu tajam menatapnya. Pria itu tetap duduk di kursi makan yang biasa ia tempati tanpa berusaha membantu Zaylin menenangkan Levi. "Apa kamu mau tetap diam disitu dan jadi penonton setia?!"Mendengar sindiran Lewis, kemudian Ralin melangkah lebar menghampiri Levi.Bocah itu menangis dengan air mata meleleh di pipi dengan kedua tangan terulur. Ia ingin dipeluk dan didekap Ralin. Tanpa mengucapkan permisi pada Zaylin, tangan Ralin langsung menggapai Levi. Mengangkatnya untuk digendong lalu mengusap rambutnya. "Cup, sayang."Ceceran nasi dan lauk yang ada di atas piring Levi ada di atas meja dan lantai. Bahkan sebagian lagi ada yang mengotori seragam sekolah Levi yang berwarna putih.Entah apa yang terjadi sampai membuat Levi menangis. Lalu mata Ralin menatap me

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Kamu Butuh Aku

    Ralin beruntung menempati kamar baby sitter yang berada di belakang. Setidaknya, dia tidak bisa mendengar tangis Levi atau melihat gaya mendidik Zaylin yang menurutnya kurang sesuai. "Hah ... dia itu ibunya. Dia paling tahu apa yang terbaik buat Levi. Kenapa aku berani-beraninya menjudge Zaylin nggak becus?!"Untuk mengusir pikiran buruknya pada Zaylin, kemudian Ralin menuju dapur. Tiga asisten rumah tangga yang sedang menyiapkan sarapan kemudian mengangguk hormat. "Selamat pagi, Den Ayu Ralin."Ralin langsung meletakkan telunjuk di depan mulut lalu mendekati mereka. "Jangan panggil aku Den Ayu. Panggil aja Ralin."Ketiganya saling tatap karena merasa sangat tidak sopan jika memanggil Ralin dengan nama saja. Sedangkan sudah jelas jika dialah Nyonya di rumah ini. "Apa ada yang bisa aku bantu?"Salah satu asisten yang sedang menata lauk kemudian menatap Ralin. "Den Ayu, kami masih memiliki sopan santun untuk tidak memanggil anda dengan begitu tidak sopan.""Panggil saja Bu Ralin. Ka

  • Diusir Suami, Dimanjakan Tuan Presdir   Tak Mungkin Sanggup Bersaing

    Cinta itu buta kalau berada pada hati yang salah. Lalu membuat seseorang menjadi terluka. Bukan untuk dihujat atas kesalahannya. Melainkan karena dengan luka itu kemudian seseorang akan berubah menjadi versi terbaik dirinya. "Lin, bisa bicara bentar?" ucap David.Kebetulan Ralin berada di rumah dan beberapa hari ini menyibukkan diri seperti mood yang diinginkan. Lalu David mengajaknya berbicara empat mata di taman rumah megah Lewis. "Masih sibuk baca-baca buku tentang hairdressing?" Tanya David dengan duduk di sebelahnya. "Iya. Kenapa?"David tahu apa saja kesibukan Ralin karena hampir setiap waktu ia tidak pernah melepas komunikasi dengan istri main-main tuannya itu."Nggak apa-apa. Oh ya, Den Levi pulang dari rumah sakit hari ini."Kemudian Ralin menoleh dan menatap David."Oh ... syukurlah dia udah sembuh. Pulang jam berapa?""Siang ini.""Kalau siang ini kenapa kamu nggak barengan sama mereka aja? Kok malah kesini sendirian?"David membalas tatapan Ralin dan berucap ... "Karen

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status