Share

Bab 390

"Ini aku." Saat Paula baru saja hendak mengeluarkan semprotan ladanya untuk melindungi diri, dia mendengar sebuah suara yang tidak asing. Selanjutnya, Paula jatuh ke dalam pelukan yang terasa akrab.

Darwin memeluknya dengan erat, seakan-akan hendak menyatukan tubuh mereka. Dengan begitu, dia tidak perlu khawatir Paula tidak akan kembali lagi.

Paula menengadahkan kepala dari pelukannya, lalu menatap dagu Darwin yang berkumis itu dengan matanya yang berkaca-kaca. Dengan hati yang terenyuh, dia bertanya, "Kamu sibuk sekali di sana, kenapa masih sempat pulang? Ada yang menemaniku di sini. Lagi pula, nggak ada bahaya kok."

Meski berkata demikian, sudut bibir Paula tak kuasa menahan senyuman.

Darwin menunduk memandangnya dengan penuh kasih sayang dan ketidakrelaan. Meski tidak mengucapkan sepatah kata pun, Paula seolah-olah bisa mendengar ribuan kata yang ingin diucapkan Darwin.

"Tenang saja, aku nggak akan ada masalah. Pulanglah. Cepat selesaikan urusan di sana dan kembali ke ibu kota untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status