Rhea mendengus, lalu menyumpal mulut Richie dengan gulungan perban. Dia berkata pada Angga, "Richie dan Aurel menyulut api, mereka hampir membakarku dan Paula hidup-hidup. Ini hanya pembalasan kecil dariku. Yang seharusnya Kakek Angga pikirkan itu cara supaya dia nggak dijebloskan ke penjara."Setelah itu, Rhea langsung berjalan melewati Angga bersama para pengawalnya. Di depan pintu, dia menoleh ke arah Richie dan menatapnya dengan tajam.Tubuh Richie bergetar ketakutan. Begitu pintu ruangan ditutup, Richie meraih tangan Angga dan memohon pilu, "Kakek, aku nggak mau masuk penjara!"Angga menepis tangan Richie dengan kasar dan memarahinya, "Sudah kubilang, jangan mengontak Aurel lagi. Kamu nggak pernah mendengar nasihatku! Sekarang kamu malah berkomplot melakukan tindakan kriminal dengannya. Apa kamu baru puas setelah menghancurkan semua orang di Keluarga Antoro?"Angga memukuli dadanya sendiri dengan perasaan pahit. Kemudian, dia mendadak sesak napas dan jatuh pingsan.Richie terkejut
"Makanya, kita harus lebih hati-hati," ucap Paula. Dia juga gelisah karena Aurel tidak ditemukan.Rhea takut kecemasan Paula memengaruhi bayi dalam kandungannya. Jadi, dia segera menghiburnya, "Tenang saja, pamanku pasti akan segera menemukannya."Keduanya lalu mengobrolkan topik yang lebih ringan. Ketika Rhea tiba di bandara, dia baru memutus panggilan dengan enggan.Setelah panggilan berakhir, Paula menerima pesan dari Darwin.[ Aurel kabur ke luar negeri. Aku akan suruh orang melacaknya. ]Paula menghela napas lega, setidaknya Aurel tidak berada di dalam negeri. Dia masih sedikit trauma dengan perbuatan Aurel. Mengapa wanita itu begitu membencinya?Paula segera membalas.[ Hal itu nggak mendesak. Yang penting kamu jaga diri. ]Kantor Darwin terus dipenuhi orang yang masuk dan keluar. Ada yang mencarinya untuk meminta tanda tangan, ada pula yang meminta instruksi untuk tugas selanjutnya.Mereka semua adalah tulang punggung Grup Fonda. Awalnya mereka kurang menerima Darwin yang mendad
Keluarga Sasongko bisa menjadi keluarga terkemuka di ibu kota, tentu saja tidak mungkin tanpa dukungan di belakangnya.Itu sebabnya, masalah proyek Grup Sasongko yang dihentikan bisa diselesaikan oleh Darwin hanya dalam satu hari.Hanya saja, pihak yang tidak bisa menyentuh Grup Sasongko justru mulai memperkuat tekanan terhadap beberapa keluarga yang bersekutu dengan mereka.Para kepala keluarga itu benar-benar tidak sanggup menahan tekanan tersebut sehingga terpaksa meminta bantuan dari Darwin."Menurut informasi dari orang-orang kita, pagi ini beberapa keluarga itu sudah bertemu dengan Rudi," lapor Wilson kepada Darwin. Kini, mereka dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan yang telah ditentukan dengan beberapa keluarga tersebut.Rudi adalah salah satu dari kaki tangan yang mereka ungkap kali ini. Dia memiliki dukungan besar di belakangnya. Nama lengkapnya adalah Rudi Bramasta."Maksudmu, mereka mungkin sudah beralih mendukung Rudi?" tanya Darwin sambil melipat kedua tangan di depan d
Sekelompok orang licik ini menunggu Wade untuk mengambil langkah pertama."Darwin, kamu masih terlalu muda. Banyak hal yang belum kamu pahami sepenuhnya. Dengarkan nasihat dari Paman, orang yang cerdas tahu kapan harus menyesuaikan diri dengan keadaan," ujar Wade dengan nada yang tidak begitu ramah.Pandangan dingin Darwin langsung terkunci padanya. Hal itu membuat Wade merinding. Kemudian, Darwin membalas, "Aku sudah mengerti maksud kalian. Kalau begitu, kerja sama kita berakhir sampai di sini."Darwin awalnya merasa kasihan pada mereka dan berniat membantu. Namun, siapa sangka dia hampir saja dikhianati dari belakang. Dia tidak tertarik lagi untuk melakukan pekerjaan yang sulit dan tidak dihargai seperti ini.Melihat reaksinya, para kepala keluarga segera menghalangi Darwin yang ingin pergi. Aliansi mereka bukan hanya sekadar omong kosong.Grup Sasongko telah memberikan mereka banyak sumber daya dalam beberapa waktu terakhir. Apabila Grup Sasongko menarik kembali sumber daya tersebut
Dibandingkan dengan Rudi yang hanya kerabat jauh, status Rika jauh lebih bernilai. Para kepala keluarga lainnya langsung menangkap maksud Rudi. Kini, mereka memandang Darwin dengan penuh rasa iri.Mereka berpikir seandainya tahu lebih awal, mereka juga akan membawa beberapa pemuda dari keluarga mereka. Siapa tahu salah satu dari mereka bisa menarik perhatian Rika?Saat ini, Keluarga Bramasta adalah perwakilan dari pihak yang sangat berpengaruh. Apabila mereka bisa menjalin hubungan dengan Keluarga Bramasta, tentu tidak perlu khawatir tentang masa depan bisnis mereka ataupun memusingkan uang lagi.Darwin melihat ekspresi para kepala keluarga dengan jelas. Mereka hanyalah sekelompok orang yang berpandangan sempit. Segera membubarkan aliansi memang lebih baik."Kak, seingatku waktu kuliah dulu kamu sangat menyukai ilmu kedokteran. Kebetulan, aku juga mengambil Jurusan Kedokteran ...," ujar Rika. Tubuhnya sudah makin dekat.Darwin tiba-tiba bersin, lalu berujar dengan sopan, "Maaf, aroma p
Darwin tersenyum dingin, lalu melemparkan dokumen itu kembali kepada Rika sambil berujar, "Keluarga Sasongko nggak pernah mencari uang dengan menjual diri."Sebelumnya, mereka berusaha menjebaknya untuk menikah dengan Sheila. Sekarang, mereka secara terang-terangan ingin mengatur pernikahannya dengan Rika.Apakah mereka benar-benar menganggap Darwin bodoh? Mereka pikir dia tidak bisa melihat niat mereka yang sebenarnya?Wajah Rika memucat, tetapi dia menahan amarahnya dan mencoba menjelaskan, "Kenapa kamu harus bilang sekejam itu? Pernikahan bisnis bukanlah hal yang aneh."Rika menambahkan, "Tenang saja, aku nggak bakal mencampuri kehidupan pribadimu meski kita menikah. Siapa yang kamu sukai atau anak siapa yang ingin kamu asuh, aku nggak akan ikut campur."Tatapan Darwin yang sebelumnya santai mendadak berubah tajam. Mereka ternyata sudah diam-diam menyelidikinya dan berencana menggunakan Paula untuk mengancamnya?Selain itu dari kata-kata Rika, jelas bahwa dia tidak pernah menganggap
Lantaran Rhea pergi ke Kota Nastro, kali ini Paula harus pindah ke vila di Bayfront seorang diri. Awalnya dia khawatir akan merasa kesepian dengan tinggal sendirian di vila yang begitu besar.Namun ketika baru sampai di depan vila, Paula langsung terkejut dengan barisan pembantu yang menyambutnya.Belasan pembantu berdiri dengan hormat dalam satu barisan. Begitu pintu mobil terbuka, mereka serempak membungkuk dan berseru, "Selamat datang di rumah, Nona Paula."Kaki Paula yang hendak melangkah keluar, tiba-tiba ditariknya kembali. Namun, Winelli membantunya turun dari mobil dan memberikan isyarat padanya.Barulah setelah itu Paula berdiri dengan anggun, lalu membalas dengan ramah, "Ke depannya, mohon bantuan kalian.""Itu memang tugas kami," ucap Freda yang berdiri paling depan. Dia mendongak dan menatap Paula sambil tersenyum.Melihat seorang kenalan lama, Paula merasa sangat gembira. Dia segera mendekat, lalu menggenggam tangan Freda dan bertanya sambil tersenyum, "Bi Freda, gimana ka
Saat itu dia dan Rhea tinggal di rumah Darwin. Namun, Darwin tiba-tiba pulang dan Paula baru menyadari bahwa Darwin adalah pria yang bersamanya malam itu. Saat itu, Paula benar-benar merasa takut dan gelisah ....Paula ingat bahwa dalam lukisannya, Darwin digambarkan tanpa ekspresi, bahkan agak dingin. Namun dalam lukisan yang satu ini, Darwin terlihat memandangnya dengan lembut, seolah-olah penuh perasaan.Jelas, lukisan itu sudah diubah oleh Darwin. Apakah ini cara Darwin mengatakan bahwa dia sudah menyukai Paula sejak saat itu?"Sayangnya kamar tidur belum sempat didekorasi, Darwin sudah pergi ke Keluarga Fonda. Aku mendekorasinya sesuai dengan seleraku. Kalau ada yang nggak kamu suka, katakan saja. Semuanya bisa diubah." Freda membawa Paula naik ke lantai atas dan membuka pintu kamar utama.Paula dan Winelli terkejut hingga mematung di depan pintu.Ranjang di kamar tidur itu ditutupi dengan selimut berwarna merah cerah dan seluruh ruangan dihiasi dengan hiasan hati dan ucapan selam