Share

86. Jangan Ikut Campur!

Penulis: Namericanou
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-22 18:05:37

“Jangan merasa spesial karena lo bisa tinggal serumah sama Yanuar,” cebik Abi. “Sebelum lo datang, Yanu udah sering ke bar sama Yabes buat cari cewek untuk memuaskannya semalam penuh. Dia bahkan sampai sewa hotel berbintang!”

Batin Chiara bagai ditusuk-tusuk mendengar hal itu. Ia ingin menutup kedua telinga, tapi Abi memegangi tangannya cukup kuat. Yang hanya bisa dilakukannya hanya menatap tajam Abi, meski pandangannya saat itu mengabur.

“Lo itu nggak ada bedanya sama cewek yang Yanuar sewa! Gue juga sempat dengar lo sekamar sama dia beberapa kali dan nggak mungkin kalian nggak ngapa-ngapain!” sentak Abi tanpa ampun. “Jadi, kalau lo hamil anak Yanu, itu nggak berarti apa pun karena Yanu akan bilang kecelakaan. Gadis murahan kayak lo emang punya value apa selain beban karena miskin?”

Chiara merasa kalah ketika wajahnya telah basah karena air mata yang tumpah ruah sekarang. Bibirnya yang gemetar, kini mulai berani angkat suara.

“Lo boleh ngatain gue miskin, tapi gue nggak hamil! Gue ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   87. Ketakutan Kembali Datang

    Chiara meringkuk di atas ranjang kamarnya. Belum lama ini, Yabes yang mengantarkannya pulang. Pria itu juga yang langsung memenuhi permintaannya untuk dirawat jalan, alih-alih menetap di rumah sakit semalam. Soal keberadaan Yanuar, jangan ditanya.Chiara masih ingat ucapan Yanuar yang akan kembali menemuinya di rumah sakit, tapi pria itu justru pergi entah ke mana. Meskipun hati Chiara masih pedih atas apa-apa yang ia curi dengar sewaktu Yanuar berbicara dengan Yabes.“Katanya jatuh cinta buat hati berbunga-bunga, aslinya malah buat hati porak poranda.” Chiara mendengkus. “Si Kulkas sialan!”Dua kepalan tangannya memukul keras tempat tidur hingga puas. Tak peduli orang luar mendengar perbuatannya di dalam. Ditambah Chiara sudah mengantisipasi sebelum melakukannya dengan mengunci pintu agar tak ada orang asal masuk tanpa izin.Setelah puas meluapkan emosi, Chiara beralih pada ponsel yang berada di nakas. Tepat sekali benda pipih itu berdering, menunjukkan pesan masuk secara beruntun. I

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   88. Lari Bukan Berati Kalah

    Malam itu, Chiara benar-benar kelaparan. Sebungkus roti yang dibelikan Yabes tak mampu memenuhi rasa kenyangnya. Lantas ia keluar kamar di pukul 11 malam untuk menggoreng telur dadar spesial. Satu butir telur sudah dipecahkan dan dikocok bersama sejumput garam. Baru setelahnya, ia mengambil teflon dan menuangkan olive oil. Ketika panas, telur tadi dimasukkan ke dalam penggorengan.Aroma harum langsung tercium begitu telur berubah kuning keemasan. Chiara sudah menyiapkan secentong nasi di piringnya dan siap disantap bersama telur dadar. "Saatnya ma—"Mulut Chiara yang sudah terbuka, bersiap menyantap sesuap nasi itu akhirnya tertutup. Matanya melirik ke arah pintu, tepat ketika ia mendengar derap langkah yang berjalan mengarah ruang tengah. Sampai kemudian, ia mendapati Mang Dar memanggil namanya.Di punggung Mang Dar sudah ada Yanuar dalam kondisi tak sadarkan diri. Hal paling mengejutkan adalah kemunculan Lily di sana. "Chiara?" Lily menyapa ramah. "Sori ganggu malam-malam, aku ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   89. Luluh Lantah

    Chiara mendorong tubuhnya turun dari mobil, tapi Junias menahan tangannya lebih dulu begitu ia berhasih melepas sabuk pengaman. Kepala si gadis tertoleh sambil mendengkus risih."Kamu boleh keluar dari kerjaan sekaligus rumah Yanu, tapi apa harus cuti kuliah juga?"Sepanjang perjalanan tadi, Chiara sudah banyak bicara tentang berbagai rencananya selama menetap di rumah orangtua. Salah satunya cuti satu semester, maksimal dua semester. Itupun kalau biaya belum bisa terkumpul.Mengingat uang di rekeningnya akan diserahkan pada sang kakak untuk biaya pendidikan. Selebihnya pasti kurang, meski ada sokongan beasiswa dari kampusnya."Lebih baik cuti daripada berhenti, Mas." Ia menatap Junias yang masih mencengkeram tangannya. "Lagi pula aku di rumah juga mau cari kerja, nggak kayak pengangguran yang nyusahin orang rumah."Pundak Junias mulanya menegang, lalu melemas. "Biar Mas yang cari kerjaan di kota, ada perusahaan lain yang—"Chiara berdecak. "Perusahaannya Abi Iskandar?" selanya seraya

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   90. Sudah Berakhir, Katanya

    Chiara baru saja membereskan pakaian dan barang-barangnya dari kardus yang dikirimkan Junias seminggu setelah kepulangannya. Lantas ia mendapati ibunya tengah duduk di ruang tengah sambil melipat pakaian bersama tv yang menyala. Menampilkan berita siang yang mengusung tema kekerasan.“Kok Kak Ardan di rumah terus, Bu?” tanyanya membuka percakapan. Satu tangan menyambar kaos untuk dilipat. “Emangnya nggak ke LPK buat lanjut diklat?”Chiara lumayan kaget mendapati kakaknya di rumah selama seminggu penuh. Ia mudah saja langsung bertanya, tapi beberapa terakhir ini, ia lebih betah menghabiskan waktu di kamar tanpa melakukan apa pun.Sementara itu, Chiara sadar betul tatapan orangtua dan kedua saudaranya khawatir. Dan juga penasaran tentang alasannya mendadak pulang seperti orang pindahan.Ibu menepuk paha Chiara pelan. “Sudah dua minggu ini, kakakmu di rumah. Maklumlah, Bapak masih cari tambahan dana. Sayangnya, nggak ada keluarga yang mau bantu pinjamin uang ke Bapak. Katanya belum ada,

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   91. Sambaran Petir

    Yanuar baru saja menepikan mobilnya bersama kendaraan lain di tempat dengan simbol P. Ia melepas sabuk pengaman begitu mematikan mesin, lalu meraih sebuket bunga mawar putih sebelum turun. Bersama kacamata hitam bertengger di pangkal hidung, Yanuar melangkah memasuki tempat pemakaman umum.Sudah tiga tahun Yanuar menghindar dan enggan menyambangi pusara mendiang Avita dan anaknya. Ia selalu memiliki alasan kuat agar tak dipaksa datang ke sana. Butuh banyak keberanian dan kesiapan untuk sekadar membangun niat dan sampailah ia di titik ini.Buket bunga diletakkan di dekat makam. Yanuar duduk di sisi yang nyaman—di antara tempat Avita dan anaknya."Hi …." Suara Yanuar pelan, terselip serak di sana. "Maaf, aku baru ke sini sekarang, Ta."Di balik kacamata hitam, sepasang mata itu sudah berkaca-kaca. Namun terkesan ironis saat Yanuar tersenyum lebar dan memberi kekehan kemudian."Aku kacau setelah kamu tinggal pergi, aku … hancur, Ta …." Yanuar mengembuskan napas, lalu menarik satu napas l

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   92. Dia Membutuhkanmu

    “Ibu tahu ini berat buat kamu.” Ucapan Ibu datang bersamaan usapan lembut di punggungnya.Selepas mendapati pilihan untuk menikah dengan Oky, pikiran Chiara sangat kalut. Ia tahu benar semua ini bukan kemauan kakak dan orangtuanya yang memaksanya untuk menikah dengan orang yang jelas tak dicintainya sama sekali.Chiara justru sudah menaruh kecurigaan pada Oky. Tampaknya pria itu menyalahgunakan kekayaannya agar bisa menikahi Chiara. Kalau memang memiliki kepribadian yang baik, dan sosok sahabat loyal, seharusnya Oky bisa membantu Ardan dengan kerugian yang fantastis itu.Mengapa pula Oky memanfaatkan kondisi Ardan yang baru terkena musibah ini?“Bu ….” Mata Chiara berkaca-kaca.“Kamu beneran nggak pa-pa, Nak?” Ibu memeluk Chiara erat. “Dan soal pacar kamu gimana?”Mata Chiara membelalak seketika. “P-pacar?” tanyanya setelah menarik diri dari pelukan. Sejauh ini, dari banyaknya anggota keluarga, hanya Junias yang mengetahui hubungannya dengan Yanuar. Rasanya aneh ketika ibunya sendiri

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   93. Dia Milikku

    Selama satu jam sudah Yanuar berkutat dengan ponsel. Menghubungi Yabes dan beberapa kenalannya yang kerap menyewa orang untuk menguak identitas seseorang. Ia sudah gatal ingin menggali informasi terkait pria bernama Oky yang digadang akan menjadi calon suami Chiara.Tiap kali ingat ucapan Junias, tangannya mengepal erat dan menghantam meja kerja. Emosinya meluap-luap. Apabila semua yang terjadi sudah diskenario baik oleh Oky, ia tak segan-segan membawa pria itu mendekam di penjara.Selang beberapa saat setelah memberikan intruksi, Yanuar hendak beristirahat sejenak. Menenangkan pikiran buruknya yang dipenuhi bayangan Chiara saat dipinang nanti. Ia menghela napas berat dan menyandarkan kepala di bahu sofa. "Gue nggak salah dengar, 'kan?" Itu suara Yabes yang sukses menghentikan sesi istirahatnya. "Chiara mau nikah besok?" tanya pria itu lagi yang mau tak mau Yanuar membuka mata.Setelah dilihat, rupanya Yabes tak datang sendirian. Leona turut serta ke rumahnya. Sejak Chiara bekerja se

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   94. Apa Layak?

    Semua berlalu cukup cepat. Mendadak Oky sudah tersungkur di lantai dan beberapa orang datang melerai. Yanuar yang menjadi penyebab utama kejadian tersebut kini menatap ke arahnya. Lalu mengulurkan tangan sambil menggerakkan kedua alis."Chia ... aku datang untuk kamu," ujar si pria lirih.Chiara menyapu pandangan ke sekeliling. Ia mendapati Yabes yang mulai mengurus sisanya. Kemudian Junias memberi isyarat melalui anggukan kalau semua hampir selesai.Ia menelan ludah sewaktu menjatuhkan pandangan ke telapak tangan Yanuar yang masih setia mengarah padanya. Baru saja niatnya muncul untuk meraihnya, satu tangan menarik lengannya untuk mundur karena keluarga Oky mulai mengamuk."Ibu ... Bapak ...." Chiara melihat kedua orangtuanya yang menaruh ekspresi kecewa dan juga bingung begitu diminta duduk di kamar. "Biar Chia jelaskan semuanya."Ibu lebih dulu pergi keluar ruangan, meninggalkannya bersama Bapak. Pria itu mendekatinya, berdiri di hadapannya. "Tenangkan diri kamu dulu, biar masalah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28

Bab terbaru

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   148. Menyambut Kebahagiaan (END)

    "Chiara pecah ketuban, Nu."Satu pernyataan berbuah informasi penting itu berhasil membuat tubuh Yanuar kaku. Tangannya terhenti di udara ketika hendak meminum kopi hangat untuk menyegarkan diri dari kantuk."Sekarang udah di rumah sakit." Yabes yang berada di sampingnya menambahkan. "Kata Tante Sukma, Chiara udah masuk pembukaan delapan. Dokter menyarankan pindah ke ruang bersalin, tapi Chiara menolak karena bersikeras nunggu lo."Yanuar memejamkan mata sejenak. Mengingat janji mereka yang akan menyambut kelahiran bayi bersama. Tindakan Chiara tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena wanita itu masih berupaya keras.Bayangan Chiara yang merintih dan menahan sakit perutnya sekelebat terlintas di benak Yanuar. Sontak Yanuar bangkit dari duduk. "Kita ke rumah sakit sekarang," putusnya cukup mengejutkan Yabes. "Lagi pula pesawat kita delay lama."Seharusnya Yanuar dan Yabes sudah tiba di Kalimatan untuk keperluan dinas, tapi karena cuaca buruk, jadwal penerbangan berubah total. Ia menungg

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   147. Detik-detik Pembukaan

    Rasanya beban-beban di pundak makin berat saja tiap kali ia pulang dari perkumpulan Rein dan yang lain. Tak hanya pundak, rupanya punggung hingga pinggulnya sudah menunjukkan rasa lelah sejak di perjalanan tadi. Perutnya kian membesar di usia kandungan pada bukan ke-7 ini, napasnya sering sesak setiap kali merebahkan diri.Apalagi selama melewati pertemuan tadi, Chiara tak begitu menikmati makanan. Ia hanya menyimak tiap kali perbincangan muncul. Walaupun isinya hanya itu-itu saja. Obrolan wanita berkelas yang membicarakan kekayaan keluarga hingga pasangan, dan sayangnya Chiara tak mampu melakukan hal sama.Memang apa yang harus ia pamerkan dari harta suaminya? Meskipun keluarga Yanuar jauh lebih di atas Rein dan yang lain, tetap saja Chiara tak bisa bercuap-cuap asal agar dianggap ada orang lain. Ia pikir, itu tindakan kekanakan dan kurang pantas.“Kita istirahat habis ini ya, Dek,” gumam Chiara sambil mengelus perutnya yang buncit. “Udah sampai rumah, nih.” Ia membuka pintu dan mela

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   146. Akhirnya Kelewatan

    Ada getar yang bisa Yanuar rasakan ketika menggenggam tangan Chiara. Ia mengeratkannya, berusaha menenangkan tiap detik hingga getaran itu perlahan redup dan akhirnya menghilang. Yanuar tak tahu apa yang tengah dipikirkan Chiara sekaligus disembunyikan istrinya itu sekarang. Yang jelas, mereka sempat cekcok sebentar sebelum berangkat ke rumah sakit seperti sekarang. Di perjalanan pun, tak ada perbincangan yang terjadi di antara keduanya. Mereka sama-sama bungkam sampai Yanuar membuka suara begitu merangkul pinggul Chiara menuju poli yang dituju. "Kamu kelihatan gugup, dan ... pucat," celetuk Yanuar sesaat setelah duduk di kursi begitu tiba di ruangan dokter. Chiara mengambil napas dan menggeleng kemudian. "Biasa kalau mau check up pasti ada gugupnya, Mas." Suara itu terdengar penuh kebohongan di telinga Yanuar, tapi ia tak mempermasalahkannya sekarang. Beberapa rangkaian pemeriksaan sudah dilewati Chiara dan Yanuar melihatnya saksama. Penuh perhatian lekat dan fokusnya pun sengaj

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   145. Akan Aku Usahakan

    “Jadwal gue setelah ini apa lagi, Bes?”Tanpa mendongak ke arah bawahannya, Yanuar melempar tanya sambil menatap foto yang dikirimkan Chiara belum lama ini. Istrinya itu sedang rajin-rajinnya pergi ke kelas yoga dan beberapa pertemuan dengan Lily dan juga Rein.Perubahan Chiara kedengaran bagus sekali. Terutama Mami yang senang bukan kepalang mendapati kabar itu. Sampai Yanuar baru menyadarinya sekarang karena kelewat sibuk dengan urusan kantor dan masalah yang terus datang.“Ada meeting online sama pegawai Kominfo untuk bahas masalah tambang yang sempat muncul di media dua hari lalu.”Kini Yanuar mengalihkan pandangan, beradu tatap dengan Yabes sambil membuang napas kasar. “Jadi, gue nggak dibolehin istirahat atau makan malam di rumah sama istri ya, Bes?”Yabes mengulum senyum samar. Rautnya berubah tak enak mendapati sarkasme yang dilontarkan atasan, tapi apa boleh buat. Semua sudah dirancang baik-baik dan mendapat persetujuan Yanuar secara langsung.“Kasih lima menit,” pinta Yanuar

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   144. Belum Terbiasa

    Chiara menoleh cepat pada meja di dekatnya usai Yanuar memberikan sesuatu di sana. "Itu apa, Mas?""Langsung aja datang ke sana, ya. Mami udah booking paket A buat kamu," jelas Yanuar sambil melangkah pelan mendekatinya. "Nggak perlu pakai taksi, biar sopir yang antar ke manapun kamu pergi."Chiara menjauhkan punggung dari sandaran kursi pijatnya dan menatap bingung Yanuar yang sudah duduk berlutut di depannya sekarang. "Paket A?" tanyanya bingung.Yanuar menganggukkan pelan, tangannya terulur menyentuh lutut Chiara dan memberi usapan lembut. "Pijat di salon, sekalian perawatan," jawabnya. "Kamu pasti capek setelah KKN kemarin. Belum lagi acara penyambutan kepulangan kamu itu."Chiara menyengir lebar, menyadari beberapa bagian tubuhnya memang sedikit pegal semalaman. Namun ia tidak berpikir untuk melakukan spa di salon seperti yang diujarkan Yanuar itu. Perlukah ia?"Emangnya harus, Mas?" Chiara menggaruk tengkuk tak enak. "Aku kan lagi hamil, boleh pijat-pijat gitu?""Boleh, Mami bil

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   143. Begitu Memikat

    Wajah Chiara sudah berseri-seri sejak berakhirnya malam perpisahan dengan warga desa. Tugasnya dan teman-teman akhirnya selesai. Bukan hanya sambutan di awal, tapi mereka mendapat banyak tanggapan positif di penghujung.Chiara baru saja selesai berkemas barang-barangnya, mengecek ulang isi koper kesekian kali. Kemudian menilik surat-surat yang dituliskan beberapa murid sekolah setelah ia mengisi kelas karya beberapa waktu lalu. Semua indah dan sulit dilupakan begitu saja, sebab mengukir kenangan manis di kepala.“Kerja bagus semuanya!” seru Tino di tengah kesibukan berkemas di posko. “Gue nggak tahu lagi mau apresiasi dengan cara apa, yang jelas gue bangga banget sama kelompok kita ini.”“Ya, gue setuju.” Abas menimpali dengan senyum haru. “Gue pikir, proker kita bakal ngebosenin dan kayak tradisi sebelumnya. Tapi ide-ide yang kita buat cukup cemerlang juga.”Chiara mengangguk setuju. Melihat semuanya menampilkan wajah lega dan penuh bangga, ia pun merasakannya dengan batin berbunga-b

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   142. Tambah Hot

    Chiara baru menyeduh susu formula khusus ibu hamil. Selama berada di posko dua minggu ini, ia tak abai memikirkan kesehatan diri sekaligus perkembangan janin di kandungannya. Bahkan setiap malam, sebelum tidur, ia sengaja mengajak si jabang bayi mengobrol.Berbekal informasi yang dibacanya di internet, Chiara mengusahakan apa pun untuk menjadi seorang ibu di usianya yang masih terbilang muda. Walaupun memiliki suami yang jauh di atasnya dan lebih berpengalaman, ia lebih senang belajar mandiri.“Rasanya enak?” Venna bertanya begitu memasuki area dapur, tempat yang menjadi destinasi Chiara setiap pagi dan malam dan jumlahnya terbilang sering dikunjungi.Chiara mengulum senyum dan menjauhkan gelas dari bibir. Ia baru meminum setengah dan mengambil jeda untuk membalas Venna. “Kayak susu biasa,” balasnya.Aneh sekali mengatakan ‘biasa’. Padahal selama hidupnya, ia tak membiasakan diri mengonsumsi cairan putih dengan kandungan tinggi kalsium seperti itu. Mengingat ia lahir dan besar di kelu

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   141. Privasi Suami-Istri

    Yanuar tak sepenuhnya ingat apa yang terjadi semalam. Ia berdecak sambil menyugar rambutnya dan mendengar sebuah benda terjatuh dari ranjang ke lantai. Setelah dilihat dengan rasa malas yang luar biasa, ia menemukan ponselnya tergeletak.“Shit!” makinya kesal karena juga menahan pusing yang mendera kepalanya.Suara gemeruyuk di perut pun ikut terdengar. Yanuar segera bangkit dan melompat dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya. Kemalangan menimpanya lagi untuk kesekian kali.“Yanu?” Itu Mami. Si pemilik nama memejamkan mata usai membersihkan wajah dan mulutnya dari sisa kotoran. “Yanuar!”Kakinya bergerak keluar kamar mandi, meski berat. Hari masih pagi baginya, tapi Mami sudah berkunjung ke rumah di saat keadaannya cukup berantakan.“Astaga Yanu?” Suara itu terdengar bersamaan dengan pintu kamarnya yang terbuka dari luar. Lalu menampilkan sosok ibunya yang melotot lebar ke arahnya. “Kamu mabuk? Istri lagi di luar kota, kamu malah mabuk-mabukan?”Seb

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   140. Tak Mudah Menjadi Kamu

    “Dia nggak mau gue ke sana.”Hanya kekehan geli yang terdengar menyebalkan di telinga Yanuar begitu mengungkapkan satu fakta tentang istrinya. Belum lama ini ia langsung meminta Yabes putar balik arah mobil karena Chiara menolak niat baiknya.“Emang kalau KKN gitu nggak bisa banget diganggu?”Yabes yang fokus mengemudi itu melirik sejenak dengan sisa kekehan di bibir. “Ya, terkadang proker bikin pusing, sih. Tapi balik lagi aja ke orangnya,” jelasnya santai. “Ada kok yang hobinya nebeng nama, nggak jalanin proker bareng temannya.”Yanuar menghela napas panjang. Paham sekali Chiara tak masuk pada kriteria yang diucapkan Yabes di akhir kalimat. Ia tahu betul bagaimana sang istri yang kelewat ambisius. Saat dinyatakan hamil pun, Chiara tetap memilih kuliah dan menghabiskan waktu untuk belajar. Tak heran jika sekarang istrinya itu fokus sekali dengan program kampusnya.“Sama kayak lo lah,” imbuh Yabes saat mobil berhenti karena terhalang lampu merah lalu lintas. “Lo juga kebangetan fokusn

DMCA.com Protection Status