Share

37. Bukan Pertama

Author: Namericanou
last update Last Updated: 2023-11-02 21:00:05

Tatapan Yanuar tak lepas dari pintu kamar Chiara yang belum lama ini dimasuki dokter pribadi keluarganya. Sesuai perintahnya tadi, Leona benar-benar menurut.

Napasnya terhela panjang begitu mendapati pria berbaju putih keluar bersama Leona. Sesaat adiknya itu menangkap keberadaannya yang sedang asyik mengamati. Yanuar buru-buru memalingkan wajah sebelum masuk ke kamar demi menghindari serangan Leona.

“Kak!”

Benar saja dugaannya. Wanita muda itu datang dan langsung membuka pintu tanpa mengetuk permisi lebih dulu. Yanuar mengabaikannya sembari menutup wajah dengan siku yang menopang kedua lutut.

“Jujur deh sama gue, lo balik ngerokok lagi?” cecar Leona dengan pertanyaan kedua. “Dokter Irawan bilang kalau Chiara ada asma dan penyebabnya karena asap rokok. Chiara juga udah mengiyakan, dia sesak karena rokok lo!”

Itu bukan tudingan tanpa dasar yang ditujukan padanya, melainkan memang kebenaran. Yanuar tak berkilah, tak ingin membuat dalih sebab memang itu yang terjadi. Ia nyaris membuat Ch
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   38. Menggila

    Sejauh ini, Yanuar tak pernah ingat satu hal saat mabuk. Terkadang teman dan Avita yang memberitahunya di esok hari tentang apa yang dilakukannya semalam. Dan semenjak Avita pergi, tidak ada yang memberitahunya lagi.Sewaktu Chiara dengan gamblangnya mengungkap satu fakta itu, Yanuar ingin menggalinya lebih banyak. Selain menangis, hal apa saja yang pernah ia lakukan di hadapan Chiara. Termasuk mencari tahu penyebab, mengapa dengan Chiara, ia bisa kelaki-lakiannya ini bangkit setelah sekian lama lemas tak berdaya.Dan sekarang, Yanuar masih menunggu kemunculan Chiara dari kelasnya. Ia sengaja mengenakan masker dan topi karena beberapa mahasiswa yang sekelas bersama Chiara adalah anak magang di kantornya. Jika ketahuan, bisa beredar gosip aneh-aneh dan Papi jelas tak menyukai itu.“Hai,” sapa Yanuar seraya melambaikan tangan canggung ketika mendapati si gadis keluar ruangan.“Lho, Bapak masih di sini?” Chiara mendekat, tampak terkejut. Wajah pucatnya masih tampak jelas, sekalipun gadis

    Last Updated : 2023-11-03
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   39. Datangnya Penganggu

    Sepanjang hidupnya selama 23 tahun ini, Chiara belum pernah menjumpai perkataan dari seorang pria yang menyangkut perasaan. Apalagi menyebabkan jantungnya berdebar tak karuan. Ia berdeham pelan beberapa kali demi mengubah wajahnya yang mungkin terlihat tegang.“Saya nggak mau jadi ani-ani.” Chiara menandaskan begitu saja tanpa berpikir lebih dulu.“Hah?” Kening Yanuar mengernyit dalam. “Kok malah ngomongin ani-ani?”Sungguh Yanuar tak mengerti arah pembicaraan ini berkelok pada pengakuan Chiara yang menolak menjadi simpanan untuk ke sekian kali. Memangnya sejak kapan ia ingin menjadikan gadis itu sebagai wanita simpanan? Terpikirkan pun tak pernah.Chiara menyandarkan punggung ke badan kursi sambil bersidekap. “Dari ucapan Bapak aja bisa ditarik kesimpulan kalau Bapak akan beriu penawaran setelah ini, ‘kan?”Napas Yanuar terhela berat. Pandangannya teralih ke arah belakang Chiara yang menampakkan pelanggan tengah menikmati makanan. “Jangan berpikiran macam-macam, saya nggak mungkin be

    Last Updated : 2023-11-04
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   40. Berhak Bahagia

    Suatu hal yang mustahil jika Chiara mengabaikan kata-kata Joko tadi. Meski kelihatannya ia cuek dan bertingkah seperti biasa, tapi siapa sangka dalam lubuk hatinya justru banyak yang dipendam. Termasuk perasaan tak terimanya itu.Ketika Yanuar memintanya menyantap makanan di piring, Chiara mengangguk pelan. Lidahnya hambar, nafsu makannya hilang. Ia tak percaya jika istilah wanita murahan menjadi nama tengahnya kini. Hanya karena ia menjabat sebagai asisten rumah tangga seorang duda kaya raya.Memang apa salahnya jika bekerja seperti ini? Mengapa ia mendapat kesan buruk dan serba negatif lebih dari pelakor di luaran sana, sih? Pertanyaan-pertanyaan itu terus bercokol di kepala. Hingga tangannya tersentak saat Yanuar tak sengaja menyenggolnya.“Bukannya tadi kamu bilang kalau orang macam dia sebaiknya dibiarkan?” ujar Yanuar setelah menelan kunyahan di mulutnya. “Terus kenapa sekarang kamu sendiri yang banyak pikiran? Selama apa yang dia bilang melenceng jauh, jangan dihiraukan. Buang-

    Last Updated : 2023-11-05
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   41. Kabar Baik

    Setelah menyerahkan makanan dari Yanuar pada Leona, Chiara mengayunkan langkah menuju ruang tamu. Ia baru sadar tak sengaja menjatuhkan selembar kertas yang berisi materi presentasinya tadi.Kaki yang hendak menginjak ubin di teras terpaksa terhenti ketika suara lantang Yanuar terdengar. Tatapan Chiara pun bergerak ke sumber suara, tampak tuannya tengah beradu mulut dengan seorang wanita berkelas di sana.“Sebaiknya jangan didengar,” bisik Leona yang mendadak sudah berdiri di sisinya sekarang. “Ayo masuk, kita makan camilan di dalam.”Wanita muda itu menyeret Chiara yang masih bertanya-tanya dengan kejadian tadi. Yanuar terlihat frustasi dan lelah menghadapi mertuanya itu. Mungkin Yanuar dimarahi karena kedapatan menggandeng asisten sepertinya di muka umum.“Ibu-ibu itu … mertuanya Pak Yanu ya, Mbak Le?” tanya Chiara akhirnya.Leona menoleh, bibirnya menyunggingkan senyum samar bersamaan dengan anggukan kepala. “Biarkan aja Kak Yanu menyelesaikan semuanya sendiri, kalau—“Perkataan Le

    Last Updated : 2023-11-07
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   42. Sikap Aneh Yanuar

    Chiara tak perlu meminta izin masuk ke kamar Yanuar karena pria itu tak lagi berada di dalam. Dengan gesit dan kepiawaiannya, Chiara menyiapkan air hangat di bathup untuk berendam sang tuan. Beberapa kali jemarinya masuk ke dalam untuk memastikan suhunya pas.Sebelum bangkit dari posisi jongkoknya, jemari Chiara mengerat di pinggiran bak porselen itu. Potongan memorinya menjelajah ke momen di mana Leona sangat bersyukuru atas kemajuan Yanuar yang tak lagi membatasi diri.Namun, mengapa orang yang pertama kali diperlakukan Yanuar adalah dirinya? Mengapa bukan wanita cantik dan berkelas seperti Lily yang jelas akan dijodohkan dengan tuannya?“Mau mandi bareng?”Suara berat itu menghujam sesi melamun Chiara di kamar mandi. Ia menoleh ke sumber suara dan menangkap Yanuar sudah berdiri di hadapannya. Tampilannya masih sama seperti tadi, hanya saja pasang mata itu memerah. Menyiratkan kesedihan yang mendalam karena pemiliknya menangis lagi untuk ke sekian kali.Chiara mencoba memahami. Seba

    Last Updated : 2023-11-08
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   43. Bantu Jatuh Cinta

    Chiara kontan mengerutkan alis beberangan dengan bibirnya yang mengerucut. Menandakan gadis itu jengkel sudah digoda atasannya yang asal-asalan. Sebelum melanjutkan menaiki anak tangga, ia mendorong dada Yanuar dan melewatinya kesal.Bersama perasaannya yang tak habis pikir itu, kakinya dihentak-hentakkan seperti balita tantrum. Yanuar terkekeh geli melihatnya. Ia semakin ingin menjahili gadis itu lagi dan lagi.Namun, waktunya belum sesuai. Yanuar menyusul dan melangkah cepat untuk mengarahkan si gadis ke suatu ruangan yang kerap ia kunci ketika pergi. Saat itu keadaannya tak terkunci sama sekali, Yanuar membukakan pintu dan mempersilakan Chiara masuk.Gadis berusia 23 tahun itu mematung saat mendapati banyak potret foto tertempel di beberapa bagian dinding. Pernak-pernik bayi dan pakaian wanita ada di lemari kaca. Rasanya Chiara seperti menghadiri undangan ke museum masa lalu Yanuar Atmajaya.Tanpa debu yang terkesan seperti harta karun, ruangan itu seakan sengaja dibersihkan sebelu

    Last Updated : 2023-11-09
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   44. Di depan Mata

    Chiara berdeham pelan, meski tubuhnya sempat membeku ketika ditawari hal tak terduga dari tuannya. Tepat di sana, ia langsung sadar saat mendapati seringai jelas menghias di wajah Yanuar. Tentu saja, pria itu sedang bergurau, tanpa ada keseriusan yang terjalin.“Nggak kebalik ya, Pak?” Chiara menantang, perlahan.“Kebalik gimana?” Sekarang Yanuar dibuat bingung.Gadis itu terkekeh. “Bapak bilang cuma saya yang berhasil buat Bapak bangun setelah bertahun-tahun, ‘kan? Bukannya jelas ya kalau Bapak yang harusnya jatuh cinta sama saya?”Dan perkataan itu sukses besar membungkam mulut Yanuar. Chiara kembali melanjutkan pekerjaannya, mencopoti semua foto dan membiarkan tuannya mendengkus jengkel tanpa kata.Hingga kemudian, setelah beberapa waktu, Yanuar angkat bicara, “Chiara, kamu ini benar-benar ya!”Chiara pun tergelak ketika menyaksikan wajah Yanuar yang bersemu merah. Layaknya kepiting rebus. Lucu sekali.“Diam! Jangan ketawa!” sembur Yanuar. “Kamu ngeledek saya?”Setelah tawanya red

    Last Updated : 2023-11-11
  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   45. Mau ke mana Kamu?

    Punggung kecil Chiara lenyap usai pintu ruang kerjanya ditutup. Ia bisa merasakan aroma sedap dari kotak makan yang sengaja gadis itu bawa atas permintaannya. Namun, entah mengapa titik fokusnya tidak lagi jatuh pada makanan, melainkan gerak-gerik Chiara kemarin sore. Gadis itu hanya menatapnya lama sebelum menggeleng. Jelas menolak candaan Leona yang asal menjodoh-jodohkannya dengan Chiara. Sejauh ini, ia belum bisa menjawab pertanyaan yang sempat Chiara ajukan di ruangan lantai dua rumahnya. Ia merasa hubungan antara bawahan dan atasan tak bisa melebihi itu. Meskipun ia sempat menjelaskan jika cinta bisa jatuh pada siapa pun tanpa melihat level. “Aaarrggh! Bisa gila gue lama-lama!” Yanuar memekik sambil meremas surainya. Tanpa ia sadari suaranya berhasil membuat Yabes datang dengan langkah tergopoh. “Kenapa, Bos?” tanyanya panik. “Gunanya pintu buat apa, sih, kalau lo kerjaannya nyelonong begitu?” keluh Yanuar jengkel bukan main. Namun Yabes seakan tak peduli. Malah mendekati

    Last Updated : 2023-11-12

Latest chapter

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   148. Menyambut Kebahagiaan (END)

    "Chiara pecah ketuban, Nu."Satu pernyataan berbuah informasi penting itu berhasil membuat tubuh Yanuar kaku. Tangannya terhenti di udara ketika hendak meminum kopi hangat untuk menyegarkan diri dari kantuk."Sekarang udah di rumah sakit." Yabes yang berada di sampingnya menambahkan. "Kata Tante Sukma, Chiara udah masuk pembukaan delapan. Dokter menyarankan pindah ke ruang bersalin, tapi Chiara menolak karena bersikeras nunggu lo."Yanuar memejamkan mata sejenak. Mengingat janji mereka yang akan menyambut kelahiran bayi bersama. Tindakan Chiara tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena wanita itu masih berupaya keras.Bayangan Chiara yang merintih dan menahan sakit perutnya sekelebat terlintas di benak Yanuar. Sontak Yanuar bangkit dari duduk. "Kita ke rumah sakit sekarang," putusnya cukup mengejutkan Yabes. "Lagi pula pesawat kita delay lama."Seharusnya Yanuar dan Yabes sudah tiba di Kalimatan untuk keperluan dinas, tapi karena cuaca buruk, jadwal penerbangan berubah total. Ia menungg

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   147. Detik-detik Pembukaan

    Rasanya beban-beban di pundak makin berat saja tiap kali ia pulang dari perkumpulan Rein dan yang lain. Tak hanya pundak, rupanya punggung hingga pinggulnya sudah menunjukkan rasa lelah sejak di perjalanan tadi. Perutnya kian membesar di usia kandungan pada bukan ke-7 ini, napasnya sering sesak setiap kali merebahkan diri.Apalagi selama melewati pertemuan tadi, Chiara tak begitu menikmati makanan. Ia hanya menyimak tiap kali perbincangan muncul. Walaupun isinya hanya itu-itu saja. Obrolan wanita berkelas yang membicarakan kekayaan keluarga hingga pasangan, dan sayangnya Chiara tak mampu melakukan hal sama.Memang apa yang harus ia pamerkan dari harta suaminya? Meskipun keluarga Yanuar jauh lebih di atas Rein dan yang lain, tetap saja Chiara tak bisa bercuap-cuap asal agar dianggap ada orang lain. Ia pikir, itu tindakan kekanakan dan kurang pantas.“Kita istirahat habis ini ya, Dek,” gumam Chiara sambil mengelus perutnya yang buncit. “Udah sampai rumah, nih.” Ia membuka pintu dan mela

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   146. Akhirnya Kelewatan

    Ada getar yang bisa Yanuar rasakan ketika menggenggam tangan Chiara. Ia mengeratkannya, berusaha menenangkan tiap detik hingga getaran itu perlahan redup dan akhirnya menghilang. Yanuar tak tahu apa yang tengah dipikirkan Chiara sekaligus disembunyikan istrinya itu sekarang. Yang jelas, mereka sempat cekcok sebentar sebelum berangkat ke rumah sakit seperti sekarang. Di perjalanan pun, tak ada perbincangan yang terjadi di antara keduanya. Mereka sama-sama bungkam sampai Yanuar membuka suara begitu merangkul pinggul Chiara menuju poli yang dituju. "Kamu kelihatan gugup, dan ... pucat," celetuk Yanuar sesaat setelah duduk di kursi begitu tiba di ruangan dokter. Chiara mengambil napas dan menggeleng kemudian. "Biasa kalau mau check up pasti ada gugupnya, Mas." Suara itu terdengar penuh kebohongan di telinga Yanuar, tapi ia tak mempermasalahkannya sekarang. Beberapa rangkaian pemeriksaan sudah dilewati Chiara dan Yanuar melihatnya saksama. Penuh perhatian lekat dan fokusnya pun sengaj

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   145. Akan Aku Usahakan

    “Jadwal gue setelah ini apa lagi, Bes?”Tanpa mendongak ke arah bawahannya, Yanuar melempar tanya sambil menatap foto yang dikirimkan Chiara belum lama ini. Istrinya itu sedang rajin-rajinnya pergi ke kelas yoga dan beberapa pertemuan dengan Lily dan juga Rein.Perubahan Chiara kedengaran bagus sekali. Terutama Mami yang senang bukan kepalang mendapati kabar itu. Sampai Yanuar baru menyadarinya sekarang karena kelewat sibuk dengan urusan kantor dan masalah yang terus datang.“Ada meeting online sama pegawai Kominfo untuk bahas masalah tambang yang sempat muncul di media dua hari lalu.”Kini Yanuar mengalihkan pandangan, beradu tatap dengan Yabes sambil membuang napas kasar. “Jadi, gue nggak dibolehin istirahat atau makan malam di rumah sama istri ya, Bes?”Yabes mengulum senyum samar. Rautnya berubah tak enak mendapati sarkasme yang dilontarkan atasan, tapi apa boleh buat. Semua sudah dirancang baik-baik dan mendapat persetujuan Yanuar secara langsung.“Kasih lima menit,” pinta Yanuar

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   144. Belum Terbiasa

    Chiara menoleh cepat pada meja di dekatnya usai Yanuar memberikan sesuatu di sana. "Itu apa, Mas?""Langsung aja datang ke sana, ya. Mami udah booking paket A buat kamu," jelas Yanuar sambil melangkah pelan mendekatinya. "Nggak perlu pakai taksi, biar sopir yang antar ke manapun kamu pergi."Chiara menjauhkan punggung dari sandaran kursi pijatnya dan menatap bingung Yanuar yang sudah duduk berlutut di depannya sekarang. "Paket A?" tanyanya bingung.Yanuar menganggukkan pelan, tangannya terulur menyentuh lutut Chiara dan memberi usapan lembut. "Pijat di salon, sekalian perawatan," jawabnya. "Kamu pasti capek setelah KKN kemarin. Belum lagi acara penyambutan kepulangan kamu itu."Chiara menyengir lebar, menyadari beberapa bagian tubuhnya memang sedikit pegal semalaman. Namun ia tidak berpikir untuk melakukan spa di salon seperti yang diujarkan Yanuar itu. Perlukah ia?"Emangnya harus, Mas?" Chiara menggaruk tengkuk tak enak. "Aku kan lagi hamil, boleh pijat-pijat gitu?""Boleh, Mami bil

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   143. Begitu Memikat

    Wajah Chiara sudah berseri-seri sejak berakhirnya malam perpisahan dengan warga desa. Tugasnya dan teman-teman akhirnya selesai. Bukan hanya sambutan di awal, tapi mereka mendapat banyak tanggapan positif di penghujung.Chiara baru saja selesai berkemas barang-barangnya, mengecek ulang isi koper kesekian kali. Kemudian menilik surat-surat yang dituliskan beberapa murid sekolah setelah ia mengisi kelas karya beberapa waktu lalu. Semua indah dan sulit dilupakan begitu saja, sebab mengukir kenangan manis di kepala.“Kerja bagus semuanya!” seru Tino di tengah kesibukan berkemas di posko. “Gue nggak tahu lagi mau apresiasi dengan cara apa, yang jelas gue bangga banget sama kelompok kita ini.”“Ya, gue setuju.” Abas menimpali dengan senyum haru. “Gue pikir, proker kita bakal ngebosenin dan kayak tradisi sebelumnya. Tapi ide-ide yang kita buat cukup cemerlang juga.”Chiara mengangguk setuju. Melihat semuanya menampilkan wajah lega dan penuh bangga, ia pun merasakannya dengan batin berbunga-b

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   142. Tambah Hot

    Chiara baru menyeduh susu formula khusus ibu hamil. Selama berada di posko dua minggu ini, ia tak abai memikirkan kesehatan diri sekaligus perkembangan janin di kandungannya. Bahkan setiap malam, sebelum tidur, ia sengaja mengajak si jabang bayi mengobrol.Berbekal informasi yang dibacanya di internet, Chiara mengusahakan apa pun untuk menjadi seorang ibu di usianya yang masih terbilang muda. Walaupun memiliki suami yang jauh di atasnya dan lebih berpengalaman, ia lebih senang belajar mandiri.“Rasanya enak?” Venna bertanya begitu memasuki area dapur, tempat yang menjadi destinasi Chiara setiap pagi dan malam dan jumlahnya terbilang sering dikunjungi.Chiara mengulum senyum dan menjauhkan gelas dari bibir. Ia baru meminum setengah dan mengambil jeda untuk membalas Venna. “Kayak susu biasa,” balasnya.Aneh sekali mengatakan ‘biasa’. Padahal selama hidupnya, ia tak membiasakan diri mengonsumsi cairan putih dengan kandungan tinggi kalsium seperti itu. Mengingat ia lahir dan besar di kelu

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   141. Privasi Suami-Istri

    Yanuar tak sepenuhnya ingat apa yang terjadi semalam. Ia berdecak sambil menyugar rambutnya dan mendengar sebuah benda terjatuh dari ranjang ke lantai. Setelah dilihat dengan rasa malas yang luar biasa, ia menemukan ponselnya tergeletak.“Shit!” makinya kesal karena juga menahan pusing yang mendera kepalanya.Suara gemeruyuk di perut pun ikut terdengar. Yanuar segera bangkit dan melompat dari tempat tidur, bergegas ke kamar mandi untuk menumpahkan isi perutnya. Kemalangan menimpanya lagi untuk kesekian kali.“Yanu?” Itu Mami. Si pemilik nama memejamkan mata usai membersihkan wajah dan mulutnya dari sisa kotoran. “Yanuar!”Kakinya bergerak keluar kamar mandi, meski berat. Hari masih pagi baginya, tapi Mami sudah berkunjung ke rumah di saat keadaannya cukup berantakan.“Astaga Yanu?” Suara itu terdengar bersamaan dengan pintu kamarnya yang terbuka dari luar. Lalu menampilkan sosok ibunya yang melotot lebar ke arahnya. “Kamu mabuk? Istri lagi di luar kota, kamu malah mabuk-mabukan?”Seb

  • Ditolak Magang Malah Jadi Ayang   140. Tak Mudah Menjadi Kamu

    “Dia nggak mau gue ke sana.”Hanya kekehan geli yang terdengar menyebalkan di telinga Yanuar begitu mengungkapkan satu fakta tentang istrinya. Belum lama ini ia langsung meminta Yabes putar balik arah mobil karena Chiara menolak niat baiknya.“Emang kalau KKN gitu nggak bisa banget diganggu?”Yabes yang fokus mengemudi itu melirik sejenak dengan sisa kekehan di bibir. “Ya, terkadang proker bikin pusing, sih. Tapi balik lagi aja ke orangnya,” jelasnya santai. “Ada kok yang hobinya nebeng nama, nggak jalanin proker bareng temannya.”Yanuar menghela napas panjang. Paham sekali Chiara tak masuk pada kriteria yang diucapkan Yabes di akhir kalimat. Ia tahu betul bagaimana sang istri yang kelewat ambisius. Saat dinyatakan hamil pun, Chiara tetap memilih kuliah dan menghabiskan waktu untuk belajar. Tak heran jika sekarang istrinya itu fokus sekali dengan program kampusnya.“Sama kayak lo lah,” imbuh Yabes saat mobil berhenti karena terhalang lampu merah lalu lintas. “Lo juga kebangetan fokusn

DMCA.com Protection Status