Share

23. Kekhawatiran Bapak

“Gue dengar-dengar, Abi main ngelabrak rumah lo lagi, Nu?”

Yanuar membuang napas berat. Ia menghentikan laju treadmill yang sebelumnya ia gunakan sekitar 10 menit. Bersama keringat yang mengucur deras, ia menyambar handuk kecil dan menyampirkannya ke leher.

Pertanyaan dari kawannya itu tak ia pedulikan untuk beberapa saat hingga Yabes datang bergabung. Yanuar memilih duduk di bangku sambil menetralisir tenaga sekaligus napasnya yang terengah-engah.

“Gosipnya udah menyebar ke mana-mana ya, gue pikir cowok nggak doyan bergosip,” sahut Yanuar yang nada bicaranya jelas tengah menyindir.

“Gue dengar langsung dari Lele, adik lo,” imbuh Endra, pria yang tadi sempat melayangkan tanya. Kini Endra menuntaskan kegiatannya dan menghampiri Yanuar yang rautnya sudah tak enak dipandang.

uUsai menenggak beberapa kali, Yanuar menengadah menatap Endra. “Sejak kapan lo dekat sama adik gue?” tanyanya datar. “Sampai dia bisa seterbuka itu cerita ke lo soal masalah privasi kakaknya?”

Tidak hanya hid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status